Peraturan Atau Kebijakan Daerah
84
Peraturan atau kebijakan daerah memuat tentang berbagai macam peraturan daerah perda yang telah dibuat dan di terbitkan oleh
pemerintah daerah yang bersangkutan. Dengan adanya website pemerintahan, diharapkan dapat membantu pemerintah dalam
mensosialisasikan semua perda yang telah di keluarkan kepada masyarakat luas.
Pemanfaatan website sebagai sarana dalam mensosialisasikan produk-produk hukum Daerah Istimewa Yogyakarta seharusnya dapat
dimanfaatkan secara maksimal. mengingat masyarakat di era ini sangat mengutamakan akses online. Menu produk hukum memang di sediakan
pada menu pemerintahan, disitu audience dapat menemukan menu pilihan berupa produk hukum.
Hal yang cukup mengecewakan ketika setiap server produk hukum pada website pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta ternyata tidak
aktif bahkan belum di bangun. Dengan begitu menu pilihan produk hukum masih kosong. Menjati tanda tanya besar untuk pemerintah
sekaliber Yogyakarta tidak memiliki website produk hukum dalam website kepemerintahanya. Ini menjadi evaluasi besar seharusnya untuk
pemerintah, ketika tidak menyertakan produk hukumnya kedalam website pemerintahan.
Sebenarnya jika hanya menilai pada desain dan penampilan pilihan menu pada menu pilihan produk hukum sudah sangat baik. Pilihan menu
85
produk hukum dibagi menjadi masing-masing kabupaten atau kota yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun desain website yang baik
akan percuma jika link tersebut masih kosong. Dimana kita tahu bahwasanya masyarakat dapat mengetahui tentang
perda yang berlaku di daerahnya melalui website pemerintahan. Lalu bagaimana pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta mensosialisasikan
produk hukumnya. Berikut tampilan produk hukum Pemda Yogyakarta yang beralamatkan di
www.birohukum.jogjaprov.go.id yang ternyata
mati atau kosong. Merupakan hal yang sangat memalukan untuk pemerintah sekaliber
Daerah Istimewa Yogyakarta tidak mencantumkan produk hukumnya kedalam website pemeritahan. Mengacu pada standar isi minimum
website pemerintah harus terdapat produk hukum daerah, sesuai keputusan
Depkominfo. Berikut
wawancara dengan
Kabid pengembangan LTI:
“...kami sedang dalam masa transisi untuk memperbaiki kekurangan kami ini, dan itu kami rasa cukup membutuhkan waktu.
Dan sementara ini untuk melihat atau mengunduh produk hukum audience bisa mengunjungi situs Dikpora. Sekarang kami sedang
mengusahakan perbaikan dan melengkapi info website. Mengingat keterbatasan waktu dan sumberdaya mungkin membutuhkan sedikit
waktu...
” Wahyudi, 2016
Pengalihan server merupakan alasan pengembang website dalam menutupi kesalahan pada produk hukum yang belum lengkap. Padahal
jika kita tinjau pada link peta pembisnis pun belum terdapat informasi,
86
bahkan dapat dikatakan masih mati. Tentu saja permasalahan seperti ini harus secepatnya di tuntaskan.
Ketika penulis menuju website yang diberikan oleh Kabid Pengembangan LTI yang beralamatkan di
http:pendidikan-diy.go.id ,
benar adanya produk-produk hukum Daerah Istimewa Yogyakarta. Akan tetapi seharusnya website pemerintah utama juga mencantumkan
produk hukumnya, mengingat www.jogjaprov.go.id
merupakan induk dari setiap website pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kelengkapan website pemerintahan mencerminkan kinerja pemerintah dalam mengembangkan segala pembangunan daerah.
Adanya pengawasan dan keseriusan pemerintan Daerah Yogyakarta yang baik menjadi langkah awal pembenahan website. Pembenahan dan
perbaikaan website menjadi prioritas pemerintah Yogyakarta kedepan dalam mengadakan e-govermen dan kelengkapan website pemerintah.