Peta Wilayah dan Sumberdaya

79 Yogyakarta. Bertujuan untuk audience yang belum mengenal Yogyakarta dapat dengan mudah mengenal keadaan jalan dan batas- batas kota. Berikut wawancara dengan Kabid pengembangan LTI: “...setiap tampilan pada menu kami menyisipkan peta Daerah Istimewa Yogyakarta. Di sisi lain kami juga memberikan informasi peta untuk pengunjung pembisnis...” Wahyudi, 2016 Seharusnya menurut penulis, informasi peta wilayah dibagi menjadi tiga bagian, peta halaman warga, peta halaman pembisnis, peta halaman pengunjung. Tetapi di sini hanya tersedia dua pilihan informasi peta wilayah, pada setiap halaman website di lampirkan informasi peta wilayah, dan pada halaman pembisnis di sisipkan pilihan menu peta digital sentra IKM, dan peta lokasi balai bisnis. Gambar 3.7 peta wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta Sumber : Jogjaprov.go.id 80 Hampir pada setiap tampilan website di setiap pilihan menu di sisipkan tampilan peta wilayah seperti di atas. Memang informasi itu sangat bermanfaat bagi pengunjung yang belum cukup paham keadaan lokasi Yogyakarta. Namun, bila kita bandingkan untuk pemerintah sekaliber Daerah Istimewa Yogyakarta hanya menampilkan peta yang mengambilcopas dari google-maps tentu saja sangat tidak relevan dan berkesan kurang profesional. Seharusnya untuk pemerintahan sekaliber Yogyakarta mampu untuk mencari tenaga ahli dalam pemetaan daerah yang lebih spesifik, mengingat Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai sumberdaya yang cukup mumpuni. Tata letak penempatan informasi peta wilayah juga tergolong kurang baik, penulis mengasumsi penempatan peta hanya di sajikan sebagai pelengkap tanpa mempertimbangkan aspek penting lainya. Peta wilayah di sematkan di bawah pilihan-pilihan menu dan berita utama website, sehingga sulit untuk di lihat. Sementara itu sejauh penulis melakukan penelusuran mengenai tampilan peta yang memadai, disini penulis tidak menemukan website pemerintahan daerah yang mampu menghadirkanya, kecuali DKI Jakarta yang mengusung konsep Jakarta Smart City. Beralih ke peta sumberdaya, di sini penulis tidak menemukan satupun peta sumberdaya baik dalam bentuk peta ataupun pemaparan. Sangat disayangkan memang untuk pemerintah sekaliber Yogyakarta 81 tidak memiliki profesionalitas dalam menyajikan data peta daerah. Sehingga pemerintah hanya menampilkan peta wilayah tanpa keterangan apapun, jelas terlihat ke-tidak siapan dalam pengelolaan website dalam bidang pemetaan daerah. Menunjang kelengkapan peta wilayah dan sumberdaya, pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta turut menghadirkan adanya peta khusus bagi audience pembisnis. Seperti yang sudah di paparkan, peta pembisnis di golongkan kedalam dua klarifikasi, peta digital sentra IKM, dan peta lokasi balai bisnis. Dengan pengklarifikasian peta pembisnis, diharapkan dapat mempermudah penggolongan kepentingan bisnis. Peta pembisnis merupakan langkah kongkrit pemerintah dalam menjaring investor, dan mempermudah pelaku bisnis dalam mencari, dan menentukan fokus bisnis di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam peta bisnis ini juga di tampilkan informasi tender terbaru dari pemerintah. tidak lupa pengembang website menyertakan informasi dan trafik transportasi baik darat dan udara. Melihat kelengkapan menu pilihan pada peta pembisnis ini membuat audience memiliki ekspetasi yang baik, tetapi fakta yang sebenarnya ketika penulis mengaksesnya, setiap menu pilihan pada peta pembisnis masih kosong. Berikut wawancara dengan Kabid Penyiapan Informasi: 82 “...sebenarnya website pemerintah masih dalam tahap penyempurnaan dan pengembangan, dikarenakan per-tanggal satu Januari 2016 website mengalami pergantian server, tentun saja semua data dan informasi haus kami bangun ulang dari awal...” Harimurti, 2016 Sebenarnya kesiapan pemerintah dalam menyediakan informasi peta wilayah dan sumberdaya dapat meniru dari kesiapan pemerintah DKI Jakarta, dimana informasi Peta wilayah dan sumberdaya serta peta pembisnis di rangkum kedalam satu tampilan kompleks peta. Berikut contohnya : Gambar 3.8 peta wilayah dan sumberdaya DKI Jakarta Sumber : Jakarta.go.id Tampilan peta wilayah sumberdaya dan pembisnis DKI Jakarta sangat simpel, disajikan dalam satu halaman dan pengunjung hanya memilih informasi yang di butuhkan antara wilayah, sumberdaya, dan 83 pembisnis. Bahkan lokasi bangunan dan nama jalan di sajikan dalam bentuk interaktif. Sebagai acuan dalam memperbaiki komposisi website pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, perlu di garis bawahi bahwasanya tampilan peta suatu daerah sangat mempermudah audience dan juga sebagai sarana promosi dan pengenalan keadaan geografis. Lengkapnya konten dalam suatu website menandakan kesiapan pemerintah dalam mengadakan pelayanan e-goverment secara prima. Untuk menyajikan kelengkapan peta seperti pemerintahan DKI Jakarta memang cukup membutuhkan waktu.

e. Peraturan Atau Kebijakan Daerah

Setiap daerah pemerintahan memiliki produk hukum peraturan daerah ataupun kebijakan daerahnya masing-masing sesuai peraturan pemerintah. Di mana kebijakan ini bentuk nyata dari adanya kebijakan otonomi daerah. Masing-masing darah di beri hak, wewenang dalam mengurus dan mengatur urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Peraturan atau kebijakan daerah adalah peraturan perundang- undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan persetujuan bersama kepala daerah Gubernur atau BupatiWali Kota. Pengertian peraturan Daerah Provinsi ditemukan dalam pasal 1 angka 7 Nomor 12 Tahun 2011. 84 Peraturan atau kebijakan daerah memuat tentang berbagai macam peraturan daerah perda yang telah dibuat dan di terbitkan oleh pemerintah daerah yang bersangkutan. Dengan adanya website pemerintahan, diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mensosialisasikan semua perda yang telah di keluarkan kepada masyarakat luas. Pemanfaatan website sebagai sarana dalam mensosialisasikan produk-produk hukum Daerah Istimewa Yogyakarta seharusnya dapat dimanfaatkan secara maksimal. mengingat masyarakat di era ini sangat mengutamakan akses online. Menu produk hukum memang di sediakan pada menu pemerintahan, disitu audience dapat menemukan menu pilihan berupa produk hukum. Hal yang cukup mengecewakan ketika setiap server produk hukum pada website pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta ternyata tidak aktif bahkan belum di bangun. Dengan begitu menu pilihan produk hukum masih kosong. Menjati tanda tanya besar untuk pemerintah sekaliber Yogyakarta tidak memiliki website produk hukum dalam website kepemerintahanya. Ini menjadi evaluasi besar seharusnya untuk pemerintah, ketika tidak menyertakan produk hukumnya kedalam website pemerintahan. Sebenarnya jika hanya menilai pada desain dan penampilan pilihan menu pada menu pilihan produk hukum sudah sangat baik. Pilihan menu