Undang Undang No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelanggara Jaminan Sosial.

33 perlu memperhatikan perluasan kesempatan kerja dalam rangka mengurangi bantuan pemerintah membiayai iuran bagi penduduk yang tidak mampu. 58

D. Undang Undang No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelanggara Jaminan Sosial.

Pengaturan tentang jaminan pensiun diatur dalam Undang-undang ini terdapat pada pasal 39 ayat 1 dan 2 yang berisi tentang Jaminan Pensiun yang menegaskan bahwa jaminan pensiun adalah program jaminan sosial yang diselenggarakan secara nasional dengan tujuan untuk mempertahankan derajat kehidupan yang layak pada saat peserta mengalami kehilangan atau berkurang penghasilannya karena memasuki usia pensiun atau mengalami cacat tetap total. Undang-undang ini lahir untuk mengamanatkan konstitusi tentang jaminan sosial nasional khususnya pasal 34 ayat 2 UUD 1945. Jaminan sosial merupakan salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak, dimana untuk mewujudkan tujuan sistem jaminan sosial nasional perlu dibentuk badan penyelenggara yang berbentuk badan hukum berdasarkan prinsip kegotongroyongan, nirlaba, keterbukaan, kehati-hatian, akuntabilitas, portabilitas, kepesertaan bersifat wajib, dana amanat, dan hasil pengelolaan dana jaminan sosial seluruhnya untuk pengembangan program dan untuk sebesar-besar kepentingan peserta 59 58 Pasal 1, 4 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 Tentang BPJS. 59 Zaeni Asyhadie, Aspek-Aspek Hukum Jaminan Sosial Tenaga Kerja di Indonesia, Rajawali Pers, Mataram. 2007. hal. 33 . Secara singkat jaminan sosial diartikan sebagai bentuk perlindungan sosial yang menjamin seluruh rakyat agar dapat mendapatkan kebutuhan dasar yang layak. Universitas Sumatera Utara 34 Pengesahan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS pada November 2011 menjadi satu bekal menuju sistem jaminan social bagi masyarakat Indonesia. Undang-undang tersebut mengamanatkan transformasi empat badan penyelenggara yaitu PT Askes persero menjadi BPJS Kesehatan pada Januari 2014, PT Jamsostek persero bertransformasi menjadi BPJS Ketenagakerjaan paling lambat 1 Juli 2012, sedangkan untuk PT Asabri dan PT Taspen bertransformasi paling lambat 2029 melalui Peraturan Pemerintah. Dua BPJS ini memiliki amanah yang berbeda. BPJS Kesehatan akan memberikan jaminan kesehatan. Sementara BPJS Ketenagakerjaan akan memberikan jaminan pensiun, jaminan hari tua, jaminan kecelakaan kerja, dan jaminan kematian. BPJS adalah badan hukum publik dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. BPJS berkedudukan dan berkantor pusat di Ibukota Negara dengan kemungkinan untuk mendirikan kantor perwakilan di Propinsi dan KabupatenKota. 60 60 Ahmad Nizar Shihab, Hadirnya Negara Di Tengah Rakyatnya Pasca Lahirnya Undang- Undang Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial , Jurnal Legislasi Indonesia Vol. 9 No. 2 - Juli 2012, hal 182 Pada saat ini terkait dana pensiun yang berupa pemberian jamsostek yang dilakukan oleh Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi akan dialihkan ke Badan Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan BPJS. BPJS merupakan suatu wadah yang didalamnya berfungsi untuk melayani masyarakat miskin dalam bidang-bidang krusial seperti, pengentasan kemiskinan, jaminan kesehatan sampai pada saat ini akan memegang peranan juga sebagai salah satu badan yang berwenang memegang jaminan kesehatan untuk para pensiunan. Universitas Sumatera Utara 35 Dari berbagai sektor, para pemegang usaha masih keberatan dengan skema iuran BPJS bidang ketenagakerjaan, khusunya untuk menanggung dana pensiun para pekerja. Hal ini disebabkan karena untuk para pemegang bisnis harus menanggung biaya pensiun dan iuran wajib ke BPJS untuk para pekerja yang masih aktif berproduksi, para pemegang bisnis juga harus menanggung para pekerja yang telah di PHK dengan berbagai sebab paling lama yaitu enam bulan setelah di PHK. 61 Transformasi menyebabkan perubahan dalam beberapa bidang. Badan penyelenggara jaminan sosial tidak lagi berbentuk Badan Usaha Milik Negara melainkan akan menjadi Badan Hukum Publik yang akan bertanggungjawab kepada Presiden. Cakupan jaminan sosial juga akan bersifat wajib dan lebih luas yakni BPJS Kesehatan wajib untuk seluruh penduduk dan BPJS Ketenagakerjaan wajib untuk seluruh pekerja. Sistem penyelenggaraan juga akan berubah yaitu perusahaan melakukan administrasi dengan dua BPJS; tenaga kerja dilayani oleh dua BPJS. Dalam hal program dan manfaat pun terdapat perubahan misalnya jaminan pensiun juga ada untuk tenaga kerja swasta dan informal serta jaminan kesehatan untuk seluruh penduduk. 62 BPJS Ketenagakerjaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan merupakan program publik yang memberikan perlindungan bagi tenaga kerja untuk mengatasi risiko social ekonomi tertentu dan penyelenggaraannya menggunakan mekanisme asuransi sosial.Sebagai Lembaga Negara yang bergerak dalam bidang asuransi sosial BPJS Ketenagakerjaan yang 61 Animah, Tri Ari kurniatiningsih, Tanti Nur Rochmah, Lastri Wardani, Umi Fasilatur Rohmah, Dwi Wahyuningsih, Evi Noviasari, Uswatun Khasanah, Dana Pensiun Terkait Adanya BPJS , Tugas Paper Manajemen Lembaga Keuangan, Universitas Negeri Semarang, 2013. 62 Ahmad Nizar Shihab, Op.Cit, hal 185 Universitas Sumatera Utara 36 dahulu bernama PT Jamsostek Persero merupakan pelaksana undang-undang jaminan sosial tenaga kerja. 63 Pengimplementasian BPJS perlu dipersiapkan. Poin-poin mendasar dalam berbagai bidang penting untuk ditingkatkan perfomanya secara bersama-sama. Diperlukan kerjasama intensif dari semua stakeholder dalam sembilan hal yaitu, pertama, adanya identitas tunggal; kedua, penyesuaian aspek hukum dari peraturan perundangan-undangan; ketiga proses penyesuaian dari Perusahaan Persero menjadi BPJS; keempat perancangan manfaat setiap program jaminan SJSN serta detail atas proyeksi fiskal jangka pendek dan jangka panjang untuk lima program jaminan sosial SJSN; kelima perbaikan sistem penarikan iuaranpremikontribusi dan sistem pengumpulan data; keenam negosiasi kontrak dengan penyedia pelayanan kesehatan dan pelaksanaan prosedur pengendalian kualitas; ketujuh penentuan metodologi untuk mengidentifikasi dan memonitor masyarakat miskin yang berhak memperoleh subsidi pemerintah; kedelapan pembentukan sebuah kantor aktuaria negara untuk mengelola aspek keuangan dan aspek menajemen resiko program SJSN; dan kesembilan sosialisasi untuk menjelaskan skema asuransi sosial yang baru kepada masyarakat, media massa dan parlemen. 64 63 Joupy G. Z. Mambu. Kajian Yuridis Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi, Lex Administratum, Vol. IIINo. 5Juli2015, hal 56 64 Ahmad Nizar Shihab, Op.Cit, hal 186 Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS menentukan bahwa, BPJS Kesehatan berfungsi menyelenggarakan program jaminan kesehatan. BPJS Ketenagakerjaan menurut Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS berfungsi menyelenggarakan 4 empat program, yaitu Universitas Sumatera Utara 37 program jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun, dan jaminan kematian. 65 a. Kemanusiaan adalah asas yang terkait dengan penghargaan terhadap martabat manusia. Menurut Pasal 1 angka 1 Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS bahwa Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang selanjutnya disingkat BPJS adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial. Penjelasan Pasal 2 menyebutkan bahwa BPJS menyelenggarakan sistem jaminan sosial nasional berdasarkan asas: 66 b. Manfaat merupakan asas yang bersifat operasional menggambarkan pengelolaan yang efisien dan efektif. c. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan asas keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah asas yang bersifat adil. Pasal 3 menyatakan bahwa BPJS bertujuan untuk mewujudkan terselenggaranya pemberian jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak bagi setiap Peserta danatau anggota keluarganya. Kemudian Pasal 4 menyebutkan bahwa BPJS menyelenggarakan sistem jaminan sosial nasional berdasarkan prinsip: a. kegotongroyongan Prinsip kebersamaan antar Peserta dalam menanggung beban biaya Jaminan Sosial, yang diwujudkan dengan kewajiban setiap Peserta membayar Iuran sesuai dengan tingkat Gaji, Upah, atau penghasilannya b. nirlaba Prinsip pengelolaan usaha yang mengutamakan penggunaan hasil pengembangan dana untuk memberikan Manfaat sebesar-besarnya bagi seluruh Peserta. 65 Asih Eka Putri, Paham BPJS Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, Seri Buku Saku 2, Jakarta : Friedrich-Ebert-Stiftung : Kantor Perwakilan Indonesia, 2014, hal 20 66 Penjelasan Pasal 2 huruf a Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 Universitas Sumatera Utara 38 c. keterbukaan Prinsip mempermudah akses informasi yang lengkap, benar, dan jelas bagi setiap Peserta d. kehati-hatian Prinsip pengelolaan dana secara cermat, teliti, aman, dan tertib e. akuntabilitas Prinsip pelaksanaan program dan pengelolaan keuangan yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan f. portabilitas Prinsip memberikan jaminan yang berkelanjutan meskipun Peserta berpindah pekerjaan atau tempat tinggal dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. g. kepesertaan bersifat wajib Prinsip yang mengharuskan seluruh penduduk menjadi Peserta Jaminan Sosial, yang dilaksanakan secara bertahap. h. dana amanat; dan Iuran dan hasil pengembangannya merupakan dana titipan dari Peserta untuk digunakan sebesar-besarnya bagi kepentingan Peserta Jaminan Sosial. i. hasil pengelolaan Dana Jaminan Sosial dipergunakan seluruhnya untuk pengembangan program dan untuk sebesar-besar kepentingan Peserta. Pasal 6 ayat 2 menyebutkan bahwa BPJS Ketenagakerjaan menyelenggarakan program jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun dan jaminan kematian. Sedangkan Pasal 9 ayat 2 menyebutkan bahwa BPJS Ketenagakerjaan berfungsi menyelenggarakan program jaminan kecelakaan kerja, program jaminan kematian, program jaminan pensiun, dan jaminan hari tua. UU No.24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS menyatakan bahwa Jaminan Sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak, dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial di Indonesia. BPJS dibentuk dengan tujuan untuk memenuhi hak setiap orang atas jaminan sosial yang memberi perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Universitas Sumatera Utara 39 UU ini selanjutnya menetapkan adanya 2 dua yaitu BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS kesehatan. BPJS kesehatan menyelenggarakan program jaminan kesehatan yang sudah dimulai beroperasi sejak tanggal 1 Januari 2014, sedangkan BPJS Ketenagakerjaan menyelenggarakan program jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun, dan jaminan kematian. 67

E. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2015 Tentang