Kelembagaan Pelayanan Program Jaminan Pensiun di PTPN III

50 kepesertaan bagi Pemberi Kerja selain penyelenggara Negara yang telah mendaftarkan seluruh Pekerjanya dalam jangka waktu paling lama 7 tujuh hari kerja terhitung sejak tanggal formulir pendaftaran diterima secara lengkap dan benar serta Iuran pertama dibayar lunas kepada BPJS Ketenagakerjaan. Pasal 9 ayat 1 dan 2 Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara pendaftaran diatur dengan Peraturan Menteri. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pencatatan, penerbitan nomor kepesertaan, dan sertifikat kepesertaan bagi Pemberi Kerja selain penyelenggara negara diatur dengan Peraturan BPJS Ketenagakerjaan PTPN III, sedang menunaikan kewajiban mengikut sertakan karyawan dan pensiunan menjadi peserta BPJS Kesehatan. untuk mematuhi Perpres Nomor 1112013 tentang perubahan atas Perpres Nomor 122013 tentang Jaminan Kesehatan Nasional yang antara lain mengatur bahwa perusahaan BUMN wajib mendaftarkan karyawannya sebagai peserta BPJS Kesehatan paling lambat pada 1 Januari 2015. Berdasarkan aturan tersebut, PTPN III memutuskan untuk mengikut sertakan seluruh karyawan dan pensiunan perusahaan dalam program JKN-BPJS Kesehatan, secara bertahap. Saat ini, jumlah karyawan dan pensiunan PTPN III yang sudah didaftarkan menjadi peserta BPJS Kesehatan sebanyak 63.000 jiwa dengan pembayaran premi per Januari 2015 senilai Rp1,89 miliar. 71

B. Kelembagaan Pelayanan Program Jaminan Pensiun di PTPN III

Setiap pekerja yang tidak bekerja lagi menuntut dana pensiun agar pada masa tua kesejahteraannya dapat terjamin, BPJS Ketenagakerjaan sebagai lembaga negara ikut berperan dalam mewujudkan tuntutan pekerja atas dana 71 http:www.bpjs-kesehatan.go.idbpjsindex.phppostread2015309BPJS-Kesehatan-PTPN-III- Ikutkan-Seluruh-Karyawan-Dan-Keluarga Universitas Sumatera Utara 51 pensiun dengan memberlakukan program Jaminan Pensiun. Dan dalam sektor pekerja atau buruh swasta diberlakukan Jaminan Pensiun mulai tanggal 1 Juli 2015. Industri dana pensiun swasta sepertinya harus berancang-ancang mengambil strategi bisnis baru. Karena BPJS Ketenagakerjaan sudah mengambil langkah- langkah pasti untuk melaksanakan program Jaminan Pensiun. Kebijakan program tersebut tidak akan tumpang tindih dengan perusahaan yang sudah memberlakukan jaminan serupa. Karena targetnya karyawan baru atau pekerja yang belum mendapatkan jaminan pensiun. Apalagi bentuk jaminan yang diberlakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan hanya bersifat perlindungan dasar. Program jaminan pensiun sangat diperlukan demi menjaga kesejahteraan pekerja. Masyarakat, pekerja dan pengusaha diharapkan dapat saling berkontribusi dan bekerjasama dalam mewujudkan kesejahteraan bersama. Sehingga dapat menyiapkan landasan hukum yang kuat terhadap pelaksanaan program pensiun berjangka panjang, sehingga hal ini akan mempengaruhi kepercayaan pada masyarakat khususnya masyarakat pekerja. 72 DPPK dibentuk oleh orang atau badan yang mempekerjakan karyawan, untuk menyelenggarakan program pensiun. DPPK merupakan dana pensiun yang Dalam Undang-undang dana pensiun, lembaga pengelola dana pensiun dibedakan dalam dua jenis, yaitu Dana Pensiun Pemberi Kerja DPPK dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan DPLK. Pembedaan kedua jenis lembaga pengelola dana pensiun ini didasarkan pada penyelenggaraannya atau pihak yang mendirikan. 72 http:www.goldbank.co.idchannelmoneterasuransimenanti.html, diakses tanggal 20 Maret 2016 Universitas Sumatera Utara 52 didirikan oleh perusahaan maupun perorangan yang memiliki karyawan. Perlu dijelaskan bahwa pendirian dan penyelenggaraan program pensiun melalui dana pensiun oleh pemberi kerja sifatnya tidak wajib. Akan tetapi, mengingat dampak dan peranan yang positif dari program dana pensiun kepada para karyawan, pemerintah sangat menganjurkan kepada setiap pemberi kerja untuk mendirikan dana pensiun. Dana pensiun pemberi kerja dapat menyelenggarakan, baik program pensiun manfaat pasti, maupun program pensiun iuran pasti. Pemilihan jenis program pensiun didasarkan pada kemampuan pemberi kerja terhadap dana pensiun. Dengan mendirikan dana pensiun, timbul kewajiban dari perusahaan untuk mengiur sejumlah uang kepada dana pensiun. Mengingat adanya perbedaan mendasar diantara kedua jenis program pensiun ini yang tentunya menimbulkan konsekuensi yang berbeda pula, sebelumnya pemberi kerja harus mempertimbangkan semuanya ini dengan seksama. Begitu mendirikan dana pensiun, pemberi kerja terikat dan tidak dapat menarik kembali keinginan tersebut. Dana pensiun pemberi kerja dibentuk oleh orang atau badan yang mempekerjakan karyawan, selaku pendiri dan untuk menyelenggarakan sebagian atau seluruh karyawan sebagai peserta, dan yang menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja. Pasal 1 butir 4 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 menyatakan bahwa dana pensiun lembaga keuangan DPLK adalah dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan program pensiun iuran pasti bagi perorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri yang terpisah dari dana pensiun pemberi pekerja bagi karyawan bank atau perusahaan asuransi Universitas Sumatera Utara 53 jiwa yang bersangkutan. Pihak yang diperkenankan untuk mendirikan dana pensiun hanyalah bank umum dan perusahaan asuransi jiwa. Oleh karena itu, bank umum dan perusahaan asuransi jiwa dapat menyelenggarakan dua jenis dana pensiun, yaitu Dana Pensiun Pemberi Kerja dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan. DPLK dibentuk secara terpisah dari bank atau perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan dan terpisah pula dari dana pensiun pemberi kerja yang mungkin didirikan oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa tersebut. Sebagaimana diketahui, bank atau perusahaan asuransi jiwa dalam kapasitasnya sebagai pemberi kerja karyawannya, juga dapat memberikan dana pensiun pemberi kerja. Dana pensiun lembaga keuangan hanya dapat menjalankan program pensiun iuran pasti. Program ini terutama diperuntukkan bagi para pekerja mandiri atau perorangan mislanya dokter, pengacara, pengusaha yang bukan merupakan karyawan dari lembaga atau orang lain. Di samping kedua jenis dana pensiun lembaga pengelola pensiun di atas, ada juga jenis dari program pensiun itu sendiri. Program pensiun tersebut yang umumnya digunakan di perusahaan swasta dan perusahaan milik negara maupun bagi karyawan pemerintah. Program Pensiun Manfaat Pasti PPMP adalah program pensiun yang memberikan formula tertentu atas manfaat yang akan diterima peserta pada saat mencapai usia pensiun. Program pensiun manfaat pasti memiliki perbedaan yang mendasar dengan program iuran pasti. Program manfaat pasti merupakan program pensiun yang besar manfaatnya yang akan diterima oleh peserta pada saat pensiun telah dapat ditetapkan terlebih dahulu. Penetapan ini didasarkan pada formula tertentu yang ditetapkan pada Universitas Sumatera Utara 54 peraturan dana pensiun. Contoh: dalam peraturan dana pensiun ditetapkan bahwa seorang peserta program pensiun manfaat pasti pada saat pensiun ia akan mendapatkan manfaat sebesar 2,5 x masa kerja x dasar pensiun. Ini berarti bahwa manfaat pensiun telah dapat ditetapkan pada saat seseorang memasuki kepesertaan dana pensiun. Dari sisi karyawan atau peserta, program pensiun manfat pasti akan lebih menarik sebab manfaat pensiun yang diterimanya akan mendekati jumlah penerimaan gaji terakhir yang ia peroleh. Dengan demikian, manfaat yang diperoleh pada saat pensiun diharapkan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Dari sudut pandang pemberi kerja yang terjadi adalah sebaliknya. Pada program pensiun iuran pasti biaya permulaan relatif akan lebih rendah sebab tidak ada kewajiban masa lalu yang diakuinya daripada penyelenggaraan program pensiun manfaat pasti. Pada program pensiun manfaat pasti terdapat beberapa keuntungan, dan kerugian, yaitu sebagai berikut: a. Keuntungan 1 Dari sisi pemberi kerja, keuntungan program pensiun manfaat pasti adalah sebagai berikut: a Kinerja investasi yang baik memungkinkan terjadinya surplus yang dapat mengurangi iuran. b Jadwal iuran tambahan bila ada lebih fleksibel 2 Dari sisi peserta, keuntungan program pensiun manfaat pasti adalah sebagai berikut: a Jumlah manfaat yang akan diterima sudah pasti Universitas Sumatera Utara 55 b Memberikan keamanan bagi karyawan yang bekerja lama b. Kekurangan 1 Dari sisi pemberi kerja, kekurangan program pensiun manfat pasti adalah sebagai berikut: a Iuran berfluktuasi dan pendanaan tidak stabil b Pemberi kerja menanggung risiko investasi 2 Dari sisi peserta, kekurangan program pensiun manfaat pasti adalah sebagai berikut: a Manfaat yang berhenti di usia muda relatif lebih kecil b Manfaat kurang fleksibel Program Pensiun Iuran Pasti PPIP yaitu program pensiun yang menetapkan besarnya iuran karyawan dan perusahaan pemberi kerja. Sementara itu, benefit yang akan diterima karyawan dihitung berdasarkan akumulasi iuran ditambah dengan hasil pengembangan atau investasinya. Dalam Undang-Undang, Program Pensiun Iuran Pasti didefinisikan sebagai program pensiun yang iurannya ditetapkan dalam peraturan dana pensiun dan seluruh iuran serta hasil pengembangannya dibukukan pada rekening masing-masing peserta sebagai manfaat pensiun. PPIP pada dasarnya dilakukan dengan cara seseorang peserta mengiur sejumlah uang ke dalam dana pensiun dan iuran beserta hasil pengembangannya akumulasi dana, yang dibukukan dalam rekening peserta yang bersangkutan, dan akan digunakan sebagai manfaat pensiun apabila peserta tersebut telah mencapai usia tertentu. Dalam program ini besarnya iuran peserta dapat ditetapkan terlebih dahulu, tetapi hasilnya atau manfaat pensiun yang akan diperolehnya belum dapat Universitas Sumatera Utara 56 diketahui sebab hal tersebut akan sangat bergantung kepada lamanya seseorang menggiur dari hasil pengembangan iuran tersebut. 73 Dengan menjadi peserta di lembaga dana pensiun, pekerja dapat memperoleh hak berupa manfaat pensiun yang besarnya bergantung pada besarnya iuran pekerja, masa kerja, hasil pengembangkan dana tersebut. Manfaat tersebut bisa pekerja pergunakan untuk menyambung hidup dan menghasilkan pendapatan ketika masa tua tiba dan pekerja tidak lagi bekerja Dana Pensiun Pemberi Kerja DPKK merupakan dana pensiun yang didirikan oleh perusahaan atau perseorangan yang mempinyai karyawan. Perlu dijelaskan bahwa pendirian dan penyelenggaraan program pensiun melalui dana pensiun oleh pemberi kerja sifatnya tidak wajib. Akan tetapi, mengingat dampak dan peranan yang positif dari program dana pensiun kepada para karyawan, pemerintah sangat menganjurkan kepada setiap pemberi kerja untuk mendirikan dana pensiun. Selain mempersiapkan dana pensiun secara individu, pekerja juga dapat mulai menyusunnya bersama lembaga-lembaga yang memiliki otoritas untuk menyiapkan dana pensiun masyarakat. Beberapa lembaga sudah terintegrasi langsung dengan perusahaan ataupun badan tempat pekerja bekerja sehingga tidak perlu mendaftarkan diri sendiri secara individual. Sebagian lain baru dapat menjalankan penyiapan dana pensiun jika pekerja telah tergabung menjadi pesertanya. 74 Dana yang pekerja titipkan kepada lembaga pengelola dana pensiun akan diputar dan dikembangkan dengan cara investasi untuk memperoleh hasil 73 http:ikhsanalqadr.blogspot.co.id201212dana-pensiun.html, diakses tanggal 21 Maret 2016 74 http:rimasindo.comarticle147474serba-serbi-mengenai-dana-pensiun.html, diakses tanggal 22 Maret 2016 Universitas Sumatera Utara 57 maksimal. Keuntungan dari investasi tersebutlah yang akan memberikan pekerja manfaat lebih dari dana pensiun. Beberapa lembaga menjadikan pesertanya menjadi penanggung risiko dari tindakan investasi yang mereka lakukan, namun beberapa yang lain mengamankan pesertanya dari kerugian investasi karena ada pihak lain yang menjadi penanggung risikonya. Lembaga dana pensiun yang satu ini memiliki kepesertaan yang bersifat sukarela. Siapa pun dapat menjadi pesertanya asal mendaftarkan diri dan menyetorkan dana sesuai kesepakatan dengan jangka waktu tertentu. Dasar hukum dari DPLK adalah Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992. DPLK hanya sifat lembaga, sementara pelaksanaannya bisa beragam, tergantung lembaga keuangan mana yang mau menghadirkan program dana pensiun ini. Ketika memutuskan dana pekerja dikelola oleh DPLK, pekerja akan sekaligus menjadi penanggung risiko dari kegiatan investasi yang dikenakan pada dana pensiun pekerja. Jadi jika ada kerugian, hal tersebut dapat mengurangi manfaat dana pensiun yang akan dapatkan nantinya. Sifat manfaat pensiun dari program pensiun di DPLK menjadi tidak pasti sebab bergantung hasil investasi dari besaran dana yang pekerja setorkan. 75 Dana Pensiun Lembaga Keuangan dibentuk secara terpisah dari bank atau perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan dan terpisah pula dari Dana Pensiun Pemberi Kerja yang mungkin didirikan oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa tersebut. Sebagaimana di ketahui bank aatau perusahaan asuransi jiwa dalam kapasitasnya sebagai pemberi kerja karyawannya juga dapat memberikan Dana 75 https:www.cermati.comartikelmenyiapkan-dana-pensiun-dengan-lembaga-keuangan- cek-ini-dulu.html, diakses tanggal 23 Maret 2016 Universitas Sumatera Utara 58 Pensiun Pemberi Kerja. Dana Pensiun Lembaga Keuangan hanya dapat menjalankan Program Pensiun Iuran Pasti. Program ini terutama di peruntukan bagi para pekerja mandiri atau perorangan self-employment misalnya dokter, pengacara, pengusaha yang bukan merupakan karyawan dari lembaga atau orang lain. Biasannya mereka ini memiiki penghasilan yang tidak berasal dari pemberi kerja tetapi dari usahanya. Pembetukan Dana Pensiun Lembaga Keuangan ini memberikan kesempatan kepada mereka untuk mempersiapkan diri menghadapi masa dimana mereka sudah tidak dapat mengandalkan pekerjaan yang selama ini dilakukannya.

C. Sanksi yang diterima perusahaan apabila terlambat membayar iuran pensiun