Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional

30 dana pensiun, namun pembayarannya ditunda hingga saat memasuki masa pensiun. 52 Pensiun ditunda merupakan pensiun yang diberikan kepada para karyawan yang meminta pensiun sendiri. Namun usia pensiun belum memenuhi untuk pensiun. Dalam hal tersebut karyawan yang mengajukan tetap keluar dan pensiunnya baru pada saat usia pensiun tercapai. 53 4. Pensiun Cacat Disable Retirement Manfaat Pensiun Cacat adalah manfaat yang diterima bila peserta menderita cacat. Hak ini timbul jika peserta dinyatakan oleh dokter dan disetujui dana pensiun bahwa yang bersangkutan menderita cacat. 54 Pensiun cacat terjadi apabila karyawan mengalami peristiwa yang tidak terduga dan menyebabkan cacat pada sebagian atau seluruh anggota tubuhnya, sehingga karyawan tidak mampu lagi bekerja secara produktif. Besarnya manfaat pensiun dihitung berdasarkan formula manfaat pensiun normal, dengan masa kerja diakui sampai memasuki masa pensiun dan penghasilan dasar pensiun ditentukan pada saat mulai terjadinya cacat. 55 Pensiun yang diberikan bukan karena usia, tetapi lebih disebabkan peserta mengalami kecelakaan sehingga dianggap tidak mampu lahi untuk dipekerjakan. 56

C. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional

UU SJSN diundangkan pada pada tanggal 19 Oktober 2004, sebagai pelaksanaan amanat konstitusi tentang hak konstitusional setiap orang atas jaminan sosial yang menyeluruh bagi seluruh warga negara Indonesia. UU SJSN adalah 52 Ade Arthesa dan Edia Handiman, Op.Cit, hal 285 53 Kasmir, Op.Cit, hal 292 54 Juli Irmayanto, Zainal A. Indradewa, Tijpto Roso, Tonny Hasibuan dan Desmizar, Op.Cit , hal 293 55 Ade Arthesa dan Edia Handiman, Op.Cit, hal 285 56 Kasmir, Op.Cit, hal 292 Universitas Sumatera Utara 31 dasar hukum untuk menyinkronkan penyelenggaraan berbagai bentuk jaminan sosial yang telah dilaksanakan oleh beberapa badan penyelenggara agar dapat menjangkau kepesertaan yang lebih luas serta memberikan manfaat yang lebih besar bagi setiap peserta. Dinamika pembangunan bangsa Indonesia telah menumbuhkan tantangan berikut tuntutan penanganan berbagai persoalan yang belum terpecahkan. Salah satunya adalah penyelenggaraan jaminan sosial bagi seluruh rakyat, yang diamanatkan dalam Pasal 28 ayat 3 mengenai hak terhadap jaminan sosial dan Pasal 34 ayat 2 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Jaminan sosial juga dijamin dalam Deklarasi Perserikatan Bangsa Bangsa tentang Hak Asasi Manusia Tahun 1948 dan ditegaskan dalam Konvensi ILO Nomor 102 Tahun 1952 yang menganjurkan semua negara untuk memberikan perlindungan minimum kepada setiap tenaga kerja. sejalan dengan ketentuan tersebut, Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia dalam TAP Nomor XMPR2001 menugaskan Presiden untuk membentuk Sistem Jaminan Sosial Nasional dalam rangka memberikan perlindungan sosial yang menyeluruh dan terpadu. 57 Sistem Jaminan Sosial Nasional national social security system adalah sistem penyelenggaraan program negara dan pemerintah untuk memberikan perlindungan sosial, agar setiap penduduk dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak, menuju terwujudnya kesejahteraan sosial bagi seluruh penduduk Indonesia. Jaminan sosial diperlukan apabila terjadi hal-hal yang tidak dikehendaki yang dapat mengakibatka hilangnya atau berkurangnya pendapatan 57 http:ipina10.blogspot.co.id201311makalah-sistem-jaminan-sosial-nasional.html diakses pada tanggal 3 Mei 2016 Universitas Sumatera Utara 32 seseorang, baik karena memasuki usia lanjut atau pensiun, maupun karena gangguan kesehatan, cacat, kehilangan pekerjaan dan lain sebagainya Sistem Jaminan Sosial Nasional disusun dengan mengacu pada penyelenggaraan jaminan sosial yang berlaku universal dan telah diselenggarakan oleh negara-negara maju dan berkembang sejak lama. Penyelenggaraan jaminan sosial di berbagai negara memang tidak seragam, ada yang berlaku secara nasional untuk seluruh penduduk dan ada yang hanya mencakup penduduk tertentu untuk program tertentu. Di berbagai negara yang telah menerapkan sistem jaminan sosial dengan baik, perluasan cakupan peserta dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan ekonomi masyarakat dan pemerintah serta kesiapan penyelenggaraannya. Tahapan biasanya dimulai dari tenaga kerja di sektor formal tenaga kerja yang mengikatkan diri dalam hubungan kerja, selanjutnya diperluas kepada tenaga kerja di sektor informal, untuk kemudian mencapai tahapan cakupan seluruh penduduk. Upaya penyelenggaraan jaminan sosial sekaligus kepada seluruh penduduk akan berakhir pada kegagalan karena kemampuan pendanaan dan manajemen memerlukan akumulasi kemampuan dan pengalaman. Kelompok penduduk yang selama ini hanya menerima bantuan sosial, umumnya penduduk miskin, dapat menjadi peserta program jaminan sosial, dimana sebagian atau seluruh iuran bagi dirinya dibayarkan oleh pemerintah. Secara bertahap bantuan ini dikurangi untuk menurunkan ketergantungan kepada bantuan pemerintah. Untuk itu pemerintah Universitas Sumatera Utara 33 perlu memperhatikan perluasan kesempatan kerja dalam rangka mengurangi bantuan pemerintah membiayai iuran bagi penduduk yang tidak mampu. 58

D. Undang Undang No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelanggara Jaminan Sosial.