2.3 Kerangka Pemikiran
Pedagang jeruk manis melakukan penawaran di pasar tradisional. Penawaran yang dilakukan oleh pedagang dipengaruhi oleh harga beli pedagang, biaya produksi
penjualan, dan keuntungan. Faktor-faktor ini juga akan dilihat apakah memang berpengaruh terhadap penawaran jeruk manis.
Jeruk manis sangat disukai oleh konsumen pada saat ini baik dalam bentuk buah segar maupun diolah seperti sari buahjus, syirup, minyak wangi, jelly buah,
tepung instan, sabun dan lain-lain. Konsumen jeruk manis adalah mereka yang melakukan kegiatan pembelian mengkonsumsi jeruk manis untuk memenuhi
kebutuhannya. Adapun yang mempengaruhi permintaan jeruk manis adalah harga beli konsumen,
pendapatan rata-rata per bulan, dan jumlah tanggungan. Untuk itu maka faktor- faktor ini perlu diteliti apakah memang benar berpengaruh terhadap permintaan
jeruk manis.
Universitas Sumatera Utara
Secara skematis, kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 5. Skema Kerangka Pemikiran Keterangan :
: menyatakan hubungan : menyatakan pengaruh
Pedagang Jeruk Manis
Penawaran Jeruk Manis
Faktor – faktor yang mempengaruhi :
1.
Harga beli pedagang 2.
Biaya Penjualan 3.
Keuntungan
Pasar
Permintaan Jeruk Manis Faktor-faktor yang
mempengaruhi :
1. Harga beli konsumen
2. Pendapatan rata-ratabln
3. Jumlah tanggungan
Konsumen Jeruk Manis
Universitas Sumatera Utara
2.4 Hipotesis Penelitian
1. Harga beli pedagang, biaya penjualan, dan keuntungan berpengaruh nyata
terhadap jumlah penawaran jeruk manis.
2. Harga beli konsumen, pendapatan rata-rata konsumen, dan jumlah tanggungan
berpengaruh nyata terhadap jumlah permintaan jeruk manis.
Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sumatera Utara dikenal sebagai penghasil komoditas perkebunan dan hortikultura. Salah satu komoditas hortikultura yang dihasilkan Sumatera Utara adalah jeruk.
Provinsi penghasil utama komoditas unggulan hortikultura yaitu Sumatera Utara, Sulawesi Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Jawa Timur dan NTT
Departemen Pertanian, 2009.
Jeruk manis dengan nama lain citrus aurantium
Anggen, 2012. adalah buah yang populer di
masyarakat. Kandungan senyawa dalam jeruk manis yang kaya vitamin C, potassium, dan folid acid, dapat berfungsi untuk menghambat sel-sel kanker.
Selain kaya serat, buah berwarna kuning ini juga mengandung hesperidin yang mampu menurunkan resiko penyakit jantung, mencegah kolesterol, menurunkan
tekanan darah, dan masih banyak manfaat buah jeruk lainnya yang dibutuhkan oleh tubuh. Dalam satu buah jeruk manis ukuran sedang terdapat 16 gram
karbohidrat yang mengandung 70 kalori. Karbohidrat ini penting sebagai sumber energi tubuh, terutama untuk otak. Nilai serat dalam sebuah jeruk manis setara
dengan 12 persen yang dibutuhkan per hari
Kebutuhan terhadap buah-buahan, seperti buah jeruk terus meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk, tingkat pendapatan masyarakat, dan
makin tingginya kesadaran masyarakat tentang pentingnya makanan bergizi. Kebutuhan terhadap buah jeruk juga cenderung meningkat dengan adanya
Universitas Sumatera Utara
kemajuan teknologi dan pengetahuan yang memungkinkan pengolahan buah- buahan lebih beragam. Hal ini berarti membuka peluang yang baik bagi petani dan
pengusaha jeruk Indriani, 1993. Selain dipasarkan dalam bentuk segar, buah jeruk dengan bantuan tekhnologi
moderen bisa diolah sedemikian rupa misalnya, minuman segar, sari buahjusminuman kotak, syirup, minyak wangi, jelly buah, tepung instan, sabun
dan lain-lain Departemen Pertanian, 2007. Jeruk merupakan komoditas buah yang cukup menguntungkan untuk diusahakan.
Jika diusahakan dengan sungguh-sungguh terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan petani, seperti meningkatkan pendapatan masyarakat, kesempatan
kerja, konsumsi buah meningkat, dan dapat menumbuh-kembangkan perekonomian regional serta peningkatan pendapatan nasional. Oleh karena itu
pemacuan produksi jeruk dan perbaikan manajemen penjualan sesuai permintaan pasar akan berdampak nyata terhadap kelangsungan hidup banyak masyarakat
khususnya yang mencari nafkah dibidang usaha buah jeruk Departemen Pertanian, 2007
Kenaikan permintaan buah jeruk dapat dilihat dengan meningkatnya konsumsi buah jeruk. Pada tabel 1 menunjukkan bahwa konsumsi jeruk manis berubah
setiap tahunnya, konsumsi jeruk manis Sumatera Utara tahun 2009 sebanyak 35.112.500 kgperkapitatahun dan tahun 2010 sebanyak 34.397.000
kgkapitatahun, sehingga konsumsi jeruk tahun 2009-2010 mengalami penurunan sekitar 5,8. Sedangkan tahun 2011 jumlah konsumsi jeruk manis sebanyak
Universitas Sumatera Utara
34.715.000 kgkapitatahun, hal ini mengindikasikan bahwa volume konsumsi jeruk tahun 2010-2011 mengalami peningkatan sekitar 2,7.
Tabel 1. Konsumsi Jeruk Manis PerkapitaTahun Kg, Tahun 2009-2011. No. Komoditi
Total Konsumsi Hortikultura PerkapitaTahun Kg 2009
2010 2011
1. Jeruk Manis 35.112.500
34.397.000 34.715.000
2. Rambutan 2.782.500
2.725.800 2.751.000
3. Salak 11.262.500
11.033.000 11.135.000
4. Pepaya 24.115.000
23.623.600 23.842.000
5. Belimbing
662.500 649.000
655.000
6. Semangka 4.107.500
4.023.800 4.061.00
7. Nenas 10.997.500
10.773.400 10.873.000
8. Alpukat. 662.500
649.000 4.061.000
9. Durian 662.500
649.000 4.061.000
Jumlah
90.365.000 88.523.600
96.154.000 Sumber : Dinas Pertanian 2012.
Kenaikan jumlah penawaran yang dilakukan produsen berhubungan dengan meningkatnya permintaan konsumen terhadap buah jeruk itu sendiri. Selain
karena tuntutan permintaan pasar, keuntungan yang diperoleh produsen sangat menentukan semangatnya dalam bekerja untuk lebih meningkatkan penawarannya
terhadap buah jeruk. Tabel 2 menunjukkan bahwa produksi jeruk di Medan pada tahun 2009 sebanyak
51,76 ton dan tahun 2010 sebanyak 11,80 ton, sehingga produksi jeruk mengalami penurunan dari tahun 2009-2010 sekitar 77,2, sedangkan pada tahun 2011
produksi jeruk sebanyak 60,5 ton, hal ini mengindikasikan bahwa produksi jeruk dari tahun 2010-2011 mengalami peningkatan yang cukup tinggi sekitar 80,5 .
Universitas Sumatera Utara