Interpretasi Model Penawaran Jeruk Manis

5.1.3 Interpretasi Model Penawaran Jeruk Manis

Dari tabel 10 dapat diinterpretasikan pengaruh variabel harga beli pedagang, biaya penjualan, dan keuntungan terhadap jumlah penawaran jeruk manis di pasar tradisional Kota Medan sebagai berikut: 1. Harga Beli Pedagang X 1 . Harga Beli Pedagang X 1 memiliki pengaruh yang negatif terhadap jumlah penawaran jeruk manis dengan koefisien sebesar -0,227. Hal ini berarti bahwa kenaikan harga beli pedagang sebesar Rp. 1.000,- maka akan menurunkan jumlah penawaran jeruk manis sebesar 0,227kg . 2. Biaya Penjualan X 2 . Biaya Penjualan X 2 memiliki pengaruh yang positif terhadap jumlah penawaran jeruk manis dengan koefisien sebesar 0,001. Hal ini berarti bahwa kenaikan biaya penjualan sebesar Rp. 1.000,- maka akan menaikkan jumlah penawaran jeruk manis sebesar 0,001 kg. 3. Keuntungan X 3 . Keuntungan X 3 memiliki pengaruh yang positif terhadap jumlah penawaran jeruk manis dengan koefisien sebesar 0,001. Hal ini berarti bahwa kenaikan keuntungan sebesar Rp. 1.000,- maka akan menaikkan jumlah penawaran jeruk manis sebesar 0,001 kg. • Uji Kesesuaian Model Test of Goodness of Fit. Setelah dilakukan analisis terhadap model regresi linier berganda tersebut, maka diperoleh hasil R 2 sebesar 0,854 yang artinya 85,4 variasi variabel jumlah penawaran jeruk manis telah dapat dijelaskan oleh variabel harga beli pedagang, Universitas Sumatera Utara biaya penjualan, dan keuntungan. Sisanya sebesar 14,6 dijelaskan oleh variabel lain diluar model. • Uji F Uji Simultan. Berdasarkan Tabel ANOVA diatas dapat dilihat bahwa secara serempak variabel harga beli, biaya penjualan, dan keuntungan ternyata signifikan secara statistik pada ∝ = 5. Hal ini dapat dilihat dari uji F, dimana F-hitung 50,629 F-tabel 2,975, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel harga beli pedagang, biaya penjualan, dan keuntungan berpengaruh nyata terhadap variabel jumlah penawaran jeruk manis. • Uji t Uji Parsial. Untuk menguji apakah variabel bebas secara parsial berpengaruh atau tidak terhadap variabel terikat, maka dilakukan uji t, jika t-hitung t-tabel, maka Ho ditolak, sedangkan jika t-hitung t-tabel, maka Ho diterima. Jika tingkat signifikansi 0.05, maka Ho ditolak dan tingkat signifikansi 0.05, maka Ho diterima. 1. Harga Beli X 1 . Secara parsial, variabel harga beli pedagang tidak berpengaruh secara nyata terhadap jumlah penawaran jeruk manis yaitu pada taraf kepercayaan 95. Dimana t-hitung -0,887 t-tabel 2,048, dan tingkat signifikansi 0,383 0,05 2. Biaya Penjualan X 2 . Secara parsial, variabel biaya penjualan berpengaruh secara nyata terhadap jumlah penawaran jeruk manis yaitu pada taraf kepercayaan 95. Dimana t-hitung 2,182 t-tabel 2,048, dan tingkat signifikansi 0,038 0,05 Universitas Sumatera Utara 3. Keuntungan X 3 . Secara parsial, variabel keuntungan berpengaruh secara nyata terhadap jumlah penawaran jeruk manis yaitu pada taraf kepercayaan 95. Dimana t-hitung 3,782 t-tabel 2,048, dan tingkat signifikansi 0,001 0,005 • Hasil Pengujian Asumsi Klasik Jumlah Penawaran Jeruk Manis. - Uji Multikolinieritas. Uji Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan VIF masing-masing variabel seperti pada tabel dibawah ini: Tabel 11. Nilai Coefficient dan VIF. Variabel Tolerance VIF Harga Beli .828 1.208 Biaya Penjualan .231 4.321 Keuntungan .239 4.181 Sumber : lampiran 9. Dari Tabel 11 dapat dilihat bahwa nilai Tolerance masing-masing variabel 0,1 dan nilai VIF10. Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa tidak terjadi gejala multikolinieritas di dalam model persamaan tersebut. • Uji Heteroskedastisitas. Uji Heteroskedastisitas dapat dilihat dari grafik scatterplot hasil pengolahan dengan SPSS seperti berikut: Universitas Sumatera Utara Gambar 6. Scatterplot Uji Heteroskedastisitas Dari grafik scatterplot diatas terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi keputusan penjual berdasarkan masukan variabel independent. • Uji Normalitas Uji normalitas dapat dilihat dari grafik histogram dan scatterplot hasil pengolahan dengan SPSS seperti berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 7. Grafik Histogram Uji Normalitas. Berdasarkan gambar grafik histogram 7 terlihat bahwa variabel keputusan berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng kanan. Untuk lebih meyakinkan maka dapat menganalisis plot untuk menguji normalitas. Universitas Sumatera Utara Gambar 8. Scatterplot Uji Normalitas Gambar Scatterplot 8 dapat dilihat bahwa memiliki aturan jarak titik-titik gradient antara probabilita kumulatif observasi dan probabilita kumulatif harapan berada sepanjang garis, maka residual mengikuti distribusi normal. Melihat gambar diatas dimana titik-titik yang relatif tidak jauh dari garis, maka dapat disimpulkan bahwa variabel keputusan telah mengikuti distribusi normal. 5.2 Hasil Analisis Jumlah Permintaan Jeruk Manis 5.2.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Jeruk Manis Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di beberapa pasar tradisional Kota Medan Provinsi Sumatera Utara diperoleh : Universitas Sumatera Utara 1. Harga Beli Konsumen X 1 Harga jeruk manis bervariasi pada setiap pedagang dan juga pasar yang berbeda. Dari data yang diperoleh bahwa harga rata-rata jeruk manis adalah sebesar Rp. 18.600kg, harga tertinggi sebesar Rp. 20.000kg, dan harga terendah sebesar Rp. 18.000kg. 2. Pendapatan rata-ratabln X 2 Pendapatan konsumen jeruk manis bervariasi. Dari data yang diperoleh bahwa pendapatan rata-rata konsumen adalah Rp. 3.200.000bulan, pendapatan konsumen tertinggi sebesar Rp. 5.000.000bulan, dan pendapatan konsumen terendah sebesar Rp. 1.500.000bulan. 3. Jumlah Tanggungan X 3 Jumlah tanggungan konsumen bervariasi. Dari data yang diperoleh bahwa jumlah tanggungan rata-rata konsumen adalah 3 orang, jumlah tanggungan terbanyak adalah 6 orang, dan jumlah tanggungan paling sedikit adalah 1 orang.

5.2.2 Interpretasi Hasil Permintaan Jeruk Manis. Tabel 12. Hasil Analisis Permintaan Jeruk Manis.