1. Harga Beli Konsumen X
1
Harga jeruk manis bervariasi pada setiap pedagang dan juga pasar yang berbeda. Dari data yang diperoleh bahwa harga rata-rata jeruk manis adalah sebesar
Rp. 18.600kg, harga tertinggi sebesar Rp. 20.000kg, dan harga terendah sebesar Rp. 18.000kg.
2. Pendapatan rata-ratabln X
2
Pendapatan konsumen jeruk manis bervariasi. Dari data yang diperoleh bahwa pendapatan rata-rata konsumen adalah Rp. 3.200.000bulan, pendapatan
konsumen tertinggi sebesar Rp. 5.000.000bulan, dan pendapatan konsumen terendah sebesar Rp. 1.500.000bulan.
3. Jumlah Tanggungan X
3
Jumlah tanggungan konsumen bervariasi. Dari data yang diperoleh bahwa jumlah tanggungan rata-rata konsumen adalah 3 orang, jumlah tanggungan terbanyak
adalah 6 orang, dan jumlah tanggungan paling sedikit adalah 1 orang.
5.2.2 Interpretasi Hasil Permintaan Jeruk Manis. Tabel 12. Hasil Analisis Permintaan Jeruk Manis.
Variabel Koefisien
Regresi T-Hitung
Signifikan
Constanta 23,657
4,866 0,000
X
1
= Harga -0,001
4,584 0,000
X
2
= Pendapatan 1,834
7,558 0,000
X
3
= Jumlah Tanggungan 0,260 1,143
0,264 R-Square= 0,803
F-hitung= 35,388 F-tabel 0,05 = 2,975
T-tabel 0,05 = 2,048
Universitas Sumatera Utara
Adapun persamaan yang diperoleh dari hasil analisis adalah: Y= 23,657 - 0,001 X
1
+ 1,834 X
2
+ 0,260 X
3
. Keterangan:
Y= Jumlah Permintaan Jeruk Manis Kgbulan X
1
= Harga Rpkgbulan X2= Pendapatan Rpbulan
X3= Jumlah Tanggungan Jiwa
5.2.3 Interpretasi Model Permintaan Jeruk Manis :
Dari tabel 12 dapat diinterpretasikan pengaruh variabel harga beli konsumen, pendapatan rata-rata, dan jumlah tanggungan terhadap jumlah permintaan jeruk
manis di pasar tradisional Kota Medan Sumatera Utara sebagai berikut: 1. Harga X
1
Harga X
1
memiliki pengaruh yang negatif terhadap jumlah permintaan jeruk manis dengan koefisien sebesar -0,001. Hal ini berarti bahwa kenaikan harga
sebesar Rp 1.000,- maka jumlah permintaan akan turun sebesar 0,001 kg. 2. Pendapatan X
2
. Pendapatan X
2
memiliki pengaruh yang positif terhadap jumlah permintaan jeruk manis dengan koefisien sebesar 1,834. Hal ini berarti bahwa kenaikan
pendapatan sebesar Rp. 1.000,- maka akan menaikkan jumlah permintaan jeruk manis sebesar 1,834 kg.
3. Jumlah Tanggungan X
3
. Jumlah Tanggungan X
3
memiliki pengaruh yang positif terhadap jumlah permintaan jeruk manis dengan koefisien sebesar 0,260. Hal ini berarti bahwa
Universitas Sumatera Utara
penambahan 1 orangjiwa tanggungan keluarga menyebabkan peningkatan jumlah permintaan jeruk manis sebesar 0,260 kg.
•
Uji Kesesuaian Model Test of Goodness of Fit.
Setelah dilakukan analisis terhadap model regresi linier berganda tersebut, maka diperoleh hasil R
2
sebesar 0,803 yang artinya 80,3 variasi variabel jumlah permintaan jeruk manis telah dapat dijelaskan oleh variabel harga, pendapatan,
dan jumlah tanggungan. Sisanya sebesar 19,7 dijelaskan oleh variabel lain diluar model.
•
Uji F.
Berdasarkan tabel ANOVA diatas dapat dilihat bahwa secara serempak variabel harga, pendapatan, dan jumlah tanggungan ternyata berpengaruh secara signifikan
terhadap jumlah permintaan jeruk manis, secara statistik pada ∝ = 5. Hal ini
dapat dilihat dari uji F, dimana F-hitung 35,388 F-tabel 2,975, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel harga beli konsumen, pendapatan, dan jumlah
tanggungan berpengaruh nyata terhadap variabel jumlah permintaan jeruk manis. •
Uji t Uji Parsial.
Untuk menguji apakah variabel bebas secara parsial berpengaruh atau tidak terhadap variabel terikat, maka dilakukan uji t, jika t-hitung t-tabel, maka Ho
ditolak, sedangkan jika t-hitung t-tabel, maka Ho diterima. Jika tingkat signifikansi 0.05, maka Ho ditolak dan tingkat signifikansi 0.05, maka Ho
diterima.
Universitas Sumatera Utara
1. Harga X
1
. Secara parsial, variabel harga berpengaruh secara nyata terhadap jumlah
permintaan jeruk manis yaitu pada taraf kepercayaan 95. Dimana t-hitung 4,584 t-tabel 2,048, dan tingkat signifikansi 0.000 0.05
2. Pendapatan X
2
. Secara parsial, variabel pendapatan berpengaruh secara nyata terhadap jumlah
permintaan jeruk manis yaitu pada taraf kepercayaan 95. Dimana dapat dilihat bahwa t-hitung 7,558 t-tabel 2,048, dan tingkat signifikansi 0.000 0.05
3. Jumlah Tanggungan X
3
. Secara parsial, variabel jumlah tanggungan tidak berpengaruh secara nyata
terhadap jumlah permintaan jeruk manis yaitu pada taraf kepercayaan 95. Dimana dapat dilihat bahwa t-hitung 1,143 t-tabel 2,048, dan tingkat
signifikansi 0.264 0.05 •
Hasil Pengujian Asumsi Klasik Permintaan Jeruk Manis
- Uji Multikolinieritas.
Uji Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan VIF masing-masing
variabel seperti pada Tabel 13: Tabel 13.
Nilai Coefficient dan VIF. Variabel
Tolerance VIF
Harga 0,982
1,018 Pendapatan
0,852 1,174
Jumlah Tanggungan 0,864
1,158 Sumber : Lampiran 10.
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 13 dapat dilihat bahwa nilai Tolerance masing-masing variabel 0,1 dan nilai VIF10. Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa tidak terjadi gejala
multikolinieritas di dalam model persamaan tersebut. •
Uji Heteroskedastisitas.
Uji Heteroskedastisitas dapat dilihat dari grafik scatterplot hasil pengolahan
dengan SPSS seperti berikut:
Gambar 9. Scatter Plot Uji Heteroskedastisitas Dari grafik scatterplot diatas terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak
membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas
pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi keputusan pembeli berdasarkan masukan variabel independennya.
•
Uji Normalitas
Uji normalitas dapat dilihat dari histogram dan scatterplot hasil pengolahan dengan SPSS seperti berikut :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 10 .
Grafik Histogram Uji Normalitas. Berdasarkan grafik histogram di atas terlihat bahwa variabel keputusan
berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng kanan. Untuk lebih meyakinkan maka dapat
menganalisis plot untuk menguji normalitas.
Gambar 11. Scatterplot Uji Normalitas Gambar Scatterplot diatas memiliki aturan jarak titik-titik gradient antara
probabilita kumulatif observasi dan probabilita kumulatif harapan berada
Universitas Sumatera Utara
sepanjang garis, maka residual mengikuti distribusi normal. Melihat gambar diatas dimana titik-titik yang relatif tidak jauh dari garis, maka dapat disimpulkan
bahwa variabel keputusan telah mengikuti distribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah disusun pada bab-bab sebelumnya dan sesuai dengan data-data yang diperoleh selama penelitian, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut : 1.
Penawaran jeruk manis secara serempak dipengaruhi oleh harga beli pedagang, biaya penjualan, dan keuntungan. Hal ini dapat dilihat dari uji F, dimana F-
hitung 50,629 F-Tabel 2,975 pada ∝ = 5. Secara parsial, variabel harga
beli pedagang tidak berpengaruh secara nyata terhadap jumlah penawaran jeruk manis yaitu pada taraf kepercayaan 95. Dimana dapat t-hitung -0,887 t-
tabel 2,048. Secara parsial, variabel biaya penjualan berpengaruh secara nyata terhadap jumlah penawaran jeruk manis yaitu pada taraf kepercayaan 95.
Dimana dapat dilihat bahwa t-hitung 2,182 t-tabel 2,048. Secara parsial, variabel keuntungan berpengaruh secara nyata terhadap jumlah penawaran
jeruk manis yaitu pada taraf kepercayaan 95. Dimana dapat dilihat bahwa t-
hitung 3,782 t-tabel 2,048.
2. Permintaan jeruk manis secara serempak dipengaruhi oleh harga beli
konsumen, pendapatan rata-rata, dan jumlah tanggungan. Hal ini dapat dilihat dari uji F, dimana F-Hitung 35,388 F-Tabel 2,975 pada
∝ = 5. Secara parsial, variabel harga berpengaruh secara nyata terhadap jumlah permintaan
jeruk manis yaitu pada taraf kepercayaan 95. Dimana t-hitung 4,584 t- tabel 2,048. Secara parsial, variabel pendapatan berpengaruh secara nyata
Universitas Sumatera Utara