Interpretasi Hasil Permintaan Jeruk Manis. Tabel 12. Hasil Analisis Permintaan Jeruk Manis. Interpretasi Model Permintaan Jeruk Manis :

1. Harga Beli Konsumen X 1 Harga jeruk manis bervariasi pada setiap pedagang dan juga pasar yang berbeda. Dari data yang diperoleh bahwa harga rata-rata jeruk manis adalah sebesar Rp. 18.600kg, harga tertinggi sebesar Rp. 20.000kg, dan harga terendah sebesar Rp. 18.000kg. 2. Pendapatan rata-ratabln X 2 Pendapatan konsumen jeruk manis bervariasi. Dari data yang diperoleh bahwa pendapatan rata-rata konsumen adalah Rp. 3.200.000bulan, pendapatan konsumen tertinggi sebesar Rp. 5.000.000bulan, dan pendapatan konsumen terendah sebesar Rp. 1.500.000bulan. 3. Jumlah Tanggungan X 3 Jumlah tanggungan konsumen bervariasi. Dari data yang diperoleh bahwa jumlah tanggungan rata-rata konsumen adalah 3 orang, jumlah tanggungan terbanyak adalah 6 orang, dan jumlah tanggungan paling sedikit adalah 1 orang.

5.2.2 Interpretasi Hasil Permintaan Jeruk Manis. Tabel 12. Hasil Analisis Permintaan Jeruk Manis.

Variabel Koefisien Regresi T-Hitung Signifikan Constanta 23,657 4,866 0,000 X 1 = Harga -0,001 4,584 0,000 X 2 = Pendapatan 1,834 7,558 0,000 X 3 = Jumlah Tanggungan 0,260 1,143 0,264 R-Square= 0,803 F-hitung= 35,388 F-tabel 0,05 = 2,975 T-tabel 0,05 = 2,048 Universitas Sumatera Utara Adapun persamaan yang diperoleh dari hasil analisis adalah: Y= 23,657 - 0,001 X 1 + 1,834 X 2 + 0,260 X 3 . Keterangan: Y= Jumlah Permintaan Jeruk Manis Kgbulan X 1 = Harga Rpkgbulan X2= Pendapatan Rpbulan X3= Jumlah Tanggungan Jiwa

5.2.3 Interpretasi Model Permintaan Jeruk Manis :

Dari tabel 12 dapat diinterpretasikan pengaruh variabel harga beli konsumen, pendapatan rata-rata, dan jumlah tanggungan terhadap jumlah permintaan jeruk manis di pasar tradisional Kota Medan Sumatera Utara sebagai berikut: 1. Harga X 1 Harga X 1 memiliki pengaruh yang negatif terhadap jumlah permintaan jeruk manis dengan koefisien sebesar -0,001. Hal ini berarti bahwa kenaikan harga sebesar Rp 1.000,- maka jumlah permintaan akan turun sebesar 0,001 kg. 2. Pendapatan X 2 . Pendapatan X 2 memiliki pengaruh yang positif terhadap jumlah permintaan jeruk manis dengan koefisien sebesar 1,834. Hal ini berarti bahwa kenaikan pendapatan sebesar Rp. 1.000,- maka akan menaikkan jumlah permintaan jeruk manis sebesar 1,834 kg. 3. Jumlah Tanggungan X 3 . Jumlah Tanggungan X 3 memiliki pengaruh yang positif terhadap jumlah permintaan jeruk manis dengan koefisien sebesar 0,260. Hal ini berarti bahwa Universitas Sumatera Utara penambahan 1 orangjiwa tanggungan keluarga menyebabkan peningkatan jumlah permintaan jeruk manis sebesar 0,260 kg. • Uji Kesesuaian Model Test of Goodness of Fit. Setelah dilakukan analisis terhadap model regresi linier berganda tersebut, maka diperoleh hasil R 2 sebesar 0,803 yang artinya 80,3 variasi variabel jumlah permintaan jeruk manis telah dapat dijelaskan oleh variabel harga, pendapatan, dan jumlah tanggungan. Sisanya sebesar 19,7 dijelaskan oleh variabel lain diluar model. • Uji F. Berdasarkan tabel ANOVA diatas dapat dilihat bahwa secara serempak variabel harga, pendapatan, dan jumlah tanggungan ternyata berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah permintaan jeruk manis, secara statistik pada ∝ = 5. Hal ini dapat dilihat dari uji F, dimana F-hitung 35,388 F-tabel 2,975, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel harga beli konsumen, pendapatan, dan jumlah tanggungan berpengaruh nyata terhadap variabel jumlah permintaan jeruk manis. • Uji t Uji Parsial. Untuk menguji apakah variabel bebas secara parsial berpengaruh atau tidak terhadap variabel terikat, maka dilakukan uji t, jika t-hitung t-tabel, maka Ho ditolak, sedangkan jika t-hitung t-tabel, maka Ho diterima. Jika tingkat signifikansi 0.05, maka Ho ditolak dan tingkat signifikansi 0.05, maka Ho diterima. Universitas Sumatera Utara 1. Harga X 1 . Secara parsial, variabel harga berpengaruh secara nyata terhadap jumlah permintaan jeruk manis yaitu pada taraf kepercayaan 95. Dimana t-hitung 4,584 t-tabel 2,048, dan tingkat signifikansi 0.000 0.05 2. Pendapatan X 2 . Secara parsial, variabel pendapatan berpengaruh secara nyata terhadap jumlah permintaan jeruk manis yaitu pada taraf kepercayaan 95. Dimana dapat dilihat bahwa t-hitung 7,558 t-tabel 2,048, dan tingkat signifikansi 0.000 0.05 3. Jumlah Tanggungan X 3 . Secara parsial, variabel jumlah tanggungan tidak berpengaruh secara nyata terhadap jumlah permintaan jeruk manis yaitu pada taraf kepercayaan 95. Dimana dapat dilihat bahwa t-hitung 1,143 t-tabel 2,048, dan tingkat signifikansi 0.264 0.05 • Hasil Pengujian Asumsi Klasik Permintaan Jeruk Manis - Uji Multikolinieritas. Uji Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan VIF masing-masing variabel seperti pada Tabel 13: Tabel 13. Nilai Coefficient dan VIF. Variabel Tolerance VIF Harga 0,982 1,018 Pendapatan 0,852 1,174 Jumlah Tanggungan 0,864 1,158 Sumber : Lampiran 10. Universitas Sumatera Utara Dari Tabel 13 dapat dilihat bahwa nilai Tolerance masing-masing variabel 0,1 dan nilai VIF10. Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa tidak terjadi gejala multikolinieritas di dalam model persamaan tersebut. • Uji Heteroskedastisitas. Uji Heteroskedastisitas dapat dilihat dari grafik scatterplot hasil pengolahan dengan SPSS seperti berikut: Gambar 9. Scatter Plot Uji Heteroskedastisitas Dari grafik scatterplot diatas terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi keputusan pembeli berdasarkan masukan variabel independennya. • Uji Normalitas Uji normalitas dapat dilihat dari histogram dan scatterplot hasil pengolahan dengan SPSS seperti berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 10 . Grafik Histogram Uji Normalitas. Berdasarkan grafik histogram di atas terlihat bahwa variabel keputusan berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng kanan. Untuk lebih meyakinkan maka dapat menganalisis plot untuk menguji normalitas. Gambar 11. Scatterplot Uji Normalitas Gambar Scatterplot diatas memiliki aturan jarak titik-titik gradient antara probabilita kumulatif observasi dan probabilita kumulatif harapan berada Universitas Sumatera Utara sepanjang garis, maka residual mengikuti distribusi normal. Melihat gambar diatas dimana titik-titik yang relatif tidak jauh dari garis, maka dapat disimpulkan bahwa variabel keputusan telah mengikuti distribusi normal. Universitas Sumatera Utara BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah disusun pada bab-bab sebelumnya dan sesuai dengan data-data yang diperoleh selama penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Penawaran jeruk manis secara serempak dipengaruhi oleh harga beli pedagang, biaya penjualan, dan keuntungan. Hal ini dapat dilihat dari uji F, dimana F- hitung 50,629 F-Tabel 2,975 pada ∝ = 5. Secara parsial, variabel harga beli pedagang tidak berpengaruh secara nyata terhadap jumlah penawaran jeruk manis yaitu pada taraf kepercayaan 95. Dimana dapat t-hitung -0,887 t- tabel 2,048. Secara parsial, variabel biaya penjualan berpengaruh secara nyata terhadap jumlah penawaran jeruk manis yaitu pada taraf kepercayaan 95. Dimana dapat dilihat bahwa t-hitung 2,182 t-tabel 2,048. Secara parsial, variabel keuntungan berpengaruh secara nyata terhadap jumlah penawaran jeruk manis yaitu pada taraf kepercayaan 95. Dimana dapat dilihat bahwa t- hitung 3,782 t-tabel 2,048. 2. Permintaan jeruk manis secara serempak dipengaruhi oleh harga beli konsumen, pendapatan rata-rata, dan jumlah tanggungan. Hal ini dapat dilihat dari uji F, dimana F-Hitung 35,388 F-Tabel 2,975 pada ∝ = 5. Secara parsial, variabel harga berpengaruh secara nyata terhadap jumlah permintaan jeruk manis yaitu pada taraf kepercayaan 95. Dimana t-hitung 4,584 t- tabel 2,048. Secara parsial, variabel pendapatan berpengaruh secara nyata Universitas Sumatera Utara