Uji Autokerelasi Uji Asumsi Klasik .1 Uji Normalitas

46 adalah 0.160, nilai probabilitas dari semua variabel lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima yang berarti data berdistribusi normal.

4.2.1.2 Uji Autokerelasi

Uji autokorelasi ini digunakan untuk mendeteksi adanya korelasi antar variabel dependen menguji terjadinya autokorelasi menggunakan uji Durbin-Watson. Tabel 4.5 Uji Autokorelasi Sektor Perdagangan Nilai Durbin Watson .476 Berdasarkan Tabel diatas menunjukkan nilai Durbin-Watson pada sektor perdagangan sebesar 0.476. Langkah selanjutnya kita akan melihat nilai du dan nilai dl. Cara menentukan nilai du dan dl adalah dengan menetapkan nilai kekercayaan 5 dengan sampel n 20 dan variabel penjelas yang digunakan adalah sebanyak empat. Sehingga diperoleh nilai dl sebesar 0,685 dan nilai du sebesar 1,567 dan dengan demikian nilai Durbin-Watson lebih rendah dibanding dengan nilai dl sehingga data terjadi autokorelasi positif. Tabel 4.6 Uji Autokorelasi Sektor Jasa Nilai Durbin Watson 1.185 Berdasarkan Tabel diatas menunjukkan nilai Durbin-Watson pada sektor jasa sebesar 1,185. Langkah selanjutnya kita akan melihat nilai du dan nilai dl. Cara menentukan nilai du dan dl adalah dengan menetapkan nilai kekercayaan 5 dengan Universitas Sumatera Utara 47 sampel n 20 dan variabel penjelas yang digunakan adalah sebanyak empat. Sehingga diperoleh nilai dl sebesar 0,685 dan nilai du sebesar 1,567 dan dengan demikian nilai Durbin-Watson berdada diantara nilai dl dan du sehingga data tidak terjadi autokorelasi. Tabel 4.7 Uji Autokorelasi Sektor Investasi Nilai Durbin Watson 2.861 Berdasarkan Tabel di atas menunjukkan nilai Durbin-Watson pada sektor investasi sebesar 2.861. Langkah selanjutnya kita akan melihat nilai du dan nilai dl. Cara menentukan nilai du dan dl adalah dengan menetapkan nilai kekercayaan 5 dengan sampel n 20 dan variabel penjelas yang digunakan adalah sebanyak empat. Sehingga diperoleh nilai dl sebesar 0,685 dan nilai du sebesar 1,567 dan dengan demikian nilai Durbin-Watson berada diatas nilai du sehingga data tidak terjadi autokorelasi negatif.

4.2.2 Analisis Regresi