8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pasar Modal
Terminologi mengenai pasar modal sebagai terjemahan dari Capital Market, menurut
Ensiklopedia Ekonomi
Keuangan dan
Perdagangan Abdurrahman,A,1911:169 berarti suatu tempat atau sistem bagaimana cara
dipenuhinya kebutuhan-kebutuhan dan untuk kapital suatu perusahaan, merupakan pasar tempat orang membeli dan menjual surat efek yang baru dikeluarkan.
Marzuki Usman dkk 1997 : 11 menyatakan bahwa secara teoritis pasar modal didefenisikan sebagai perdagangan instrument keuangan sekuritas jangka
panjang, baik dalam bentuk modal sendiri stocks maupun hutang bonds, baik yang diterbitkan oleh pemerintah public authorites maupun oleh perusahaan swasta
private sectors. Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995, Pasal 1 angka 13, pasar
modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan Perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek.
Universitas Sumatera Utara
9
2.2 Saham 2.2.1 Pengertian Saham
Saham didefenisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikkan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Darmadji,2006. Wujud
saham adalah, selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi
kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut.
Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh pemodal dengan membeli atau meiliki saham:
Dividen Yaitu pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham
tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai artinya kepada setiap pemegang saham
diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham-atau dapat pula berupa dividen saham yang berarti kepda setiap
pemegang saham diberikan dividen sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian
dividen saham tersebut.
Universitas Sumatera Utara
10 Capital Gain
Merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital Gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Pemodal
dengan orientasi jangka pendek mengejar keuntungan melalui capital gain.
Di samping dividen dan capital gain, maka pemegang saham juga dimungkinkan untuk mendapatkan saham bonus jika ada, yaitu saham yang
dibagikan perusahaan kepada para pemegang saham yang diambil dari agio saham. Agio saham adalah selisih antara harga jual terhadap harga nominal saham tersebut
pada saat perusahaan melakukan penawaran umum di pasar perdana.
Menurut Darmadji 2006, ada beberapa resiko yang dihadapi pemodal dengan kepemilikkan sahamnya yaitu :
1. Tidak Mendapat Dividen
Perusahaan akan membagikan dividen jika operasi perusahaan menghasilkan keuntungan. Dengan demikian potensi keuntungan pemodal
untuk mendapatkan dividen ditentukan oleh kinerja perusahaan tersebut. 2.
Capital Loss Dalam aktivitas perdagangan saham, tidak selalu pemodal mendapatkan
capital gain alias keuntungan atas saham yang dijualnya. Ada kalanya
Universitas Sumatera Utara
11 pemodal harus menjual saham dengan harga jual lebih rendah dari harga
beli. Dengan demikian seorang pemodal mengalami capital loss.
Di samping resiko di atas , seorang pemegang saham juga masih dihadapkan dengan potensi risiko lainnya yaitu:
Perusahaan Bangkrut atau Dilikuidasi Sesuai dengan peraturan pencatatan saham di Bursa Efek, maka jika suatu
perusahaan bangkrut atau dilikuidasi, maka secara otomatis saham perusahaan tersebut akan dikeluarkan dari Bursa atau di-delist.
Saham Di-delist dari Bursa Delisting Suatau saham perusahaan di-delist dari Bursa umumnya karena kinerja yang
buruk misalnya dalam kurun waktu tertentu tidak pernah diperdagangkan, mengalami kerugian beberapa tahun, tidak membagikan dividen secara
berturut-turut selama beberapa tahun, dan berbagai kondisi lainnya sesuai dengan Peraturan Pencatatan Efek di bursa.
Saham yang telah di-delist tentu saja tidak lagi diperdagangkan di bursa, namun tetap dapat diperdagangkan di luar bursa dengan konsekuensi tidak
terdapat patokan harga yang jelas dan jika terjual biasanya dengan harga yang jauh dari harga sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
12 Saham Di-Suspend
Di samping dua resiko di atas maka resiko lain yang juga “mengganggu” para pemodal untuk melakukan aktivitasnya, yaitu jika suatu saham di-suspend
alias dihentikan perdagangannya oleh otoritas Bursa Efek. Dengan demikian pemodal tidak dapat menjual sahamnya hingga suspend dicabut. Suspend
biasanya berlangsung dalam waktu singkat, misalnya satu sesi perdagangan, dua sesi perdagangan, namun dapat pula berlangsung dalam kurun waktu
beberapa hari perdagangan.
2.3 Obligasi 2.3.1 Deskripsi Obligasi