Tugas Badan Pusat Statistik

2.2.1 Tugas Badan Pusat Statistik

Menurut keputusanPresiden RI No. 6 tahun 1992 tugas BPS adalah : 1. Melakukan kegiatan statistik yang ditugaskan kepadanya oleh pemerintah, antara lain di bidang pertanian, agraria, pertambangan, perindustrian, perhubungan, perdagangan, kependudukan, sosial, ketenagakerjaan, keuangan, pendapatan nasional, pendidikan dan keagamaan. 2. Atas nama pemerintah melaksanakan koordinasi di lapangan kegiatan statistic dari segenap instansi pemerintah baik di pusat maupun di daerah dengan tujuan mencegah dilakukannya pekerjaan yang serupa oleh dua atau lebih instansi, memajukan keseragaman dalam panggunaan definisi, klasifikasi dan lain-lain. 3. Mengadakan segala daya agar masyarakat menyadari akan tujuan dan kegunaan statistik. Berdasarkan Keppres ini Kepala berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden serta mempunyai tugas : 1. Memimpin BPS sesuai dengan tugas dan fungsi BPS serta membina aparatur BPS agar berdayaguna dan berhasilguna. 2. Menentukan kebijakan teknis pelaksanaan di bidang statistik yang secara fungsional menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku serta kebijakan umum yang telah ditetapkan oleh pemerintah. 3. Membina dan melaksanakan koordinasi dengan departemen dan instansilainnya dalam mengembangkan berbagai jenis stastistik yang diperlukan, serta melaksanakan kerjasama di bidang stastistik dengan lembagaorganisasi lain baik di dalam maupun di luar negeri. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kriminalitas atau tindak kejahatan diartikan sebagai suatu perbuatan yang melanggar hukum, atau melanggar Undang-Undang, yang dapat merugikan masyarakat secara moril maupun secara materil, baik dilihat dari segi kesusilaan, kesopanan, dan ketertiban masyarakat. Kejahatan juga merupakan masalah sosial, tidak hanya merupakan masalah bagi masyarakat tertentu, tetapi juga menjadi masalah yang dihadapi oleh masyarakat di dunia. Pada dasarnya istilah kriminalitas atau tindak kejahatan itu diberikan kepada suatu jenis perbuatan atau tingkah laku manusia tertentu yang dapat dinilai sebagai perbuatan jahat. Perbuatan atau tingkah laku yang dinilai serta mendapat reaksi yang bersifat tidak disukai oleh masyarakat. Kejahatan yang dibuat setiap tahun tidak terhitung banyaknya dan jutaan penjahat telah dihukum. Korban kejahatan selain mengalami kerugian perekonomian juga mengalami kerugian kesusilaan dan kesusahan. Pada tahun 2011, tindak kriminalitas yang terjadi di Indonesia sebanyak 347.605 kasus. Kemudian pada tahun 2012, turun sekitar 1,85, tetapi terlihat naik pada tahun 2013 kemarin sebesar 0,27. Sejauh ini, memang kenaikan dan penurunan tindak kriminalitas cenderung kecil, tetapi rata-rata jumlah tindak pidana di Indonesia masih sangat tinggi. Perubahan besar dalam perkembangan kriminalitas atau tindak kejahatan di indonesia mulai tampak setelah dimulainya pembangunan diseluruh daerah propinsi Indonesia. Perkembangan kota-kota besar merupakan daya tarik arus urbanisasi dari desa kekota, Sehingga bertambahnya penduduk, meningkatnya jumlah pengangguran dan kemiskinan yang dapat mengakibatkan terjadinya kriminalitas atau tindak kejahatan dimana-mana. Kenyataan ini perlu dicegahdikurangi demi kepentingan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan nasional. Suatu daerah dengan tingkat kriminalitas yang tinggi menanggung opportunity cost berupa penurunan minat investasi atau peluang usaha akibat tingginya tingkat kriminalitas. Warga masyarakat yang tinggal di daerah dengan tingkat Universitas Sumatera Utara