BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN
KARAKTERISTIK SAMPEL
4.1 Deskripsi Daerah Penelitian 4.1.1 Letak dan Geografis
Kecamatan Kabanjahe merupakan ibukota Kabupaten Karo, dimana letaknya berada di tengah dan diapit oleh beberapa kecamatan lainnya. Batas-batas
wilayahnya adalah sebagai berikut : -
Sebelah Utara : berbatasan dengan Kecamatan Berastagi
- Sebelah Selatan
: berbatasan dengan Kecamatan Tigapanah -
Sebelah Barat : berbatasan dengan Kecamatan Simpang Empat
- Sebelah Timur
: berbatasan dengan Kecamatan Tigapanah Luas Kecamatan Kabanjahe sekitar 44,65 km
2
yang terdiri dari 8 desa dan 5 kelurahan; berada pada 1.000 hingga 1.300 meter diatas permukaan laut dengan
temperatur suhu udara antara 16 hingga 27 derajat Celcius. Tabel 5 berikut ini akan menunjukkan tinggi, luas dan rasio luas lahan per
desa dengan total luas lahan Kecamatan Kabanjahe. Tabel menunjukkan bahwa daerah tertinggi Kecamatan Kabanjahe terletak di Desa Kaban 1.262 meter dpl
sedangkan daerah terendah Kecamatan Kabanjahe terletak di Desa Kandibata 1.048 meter dpl. Hal ini membuktian kesesuaian lahan di Kecamatan Kabanjahe
sebagai lahan yang optimal bagi tempat tumbuhnya tanaman kubis.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5. Tinggi Wilayah Diatas Permukan Laut Dan Luas Wilayah Menurut DesaKelurahan di Kecamatan Kabanjahe Tahun 2014.
No. Nama Desa
Tinggi m Luas Km
2
Rasio terhadap Total Luas
Kecamatan
1. Lau Simomo
1.114 2,00
4,48 2.
Kandibata 1.048
5,00 11,20
3. Kacaribu
1.135 3,25
7,28 4.
Lau Cimba 1.148
2,00 4,48
5. Padang Mas
1.138 3,00
6,72 6.
Gung Leto 1.195
2,00 4,48
7. Gung Negeri
1.179 4,50
10,08 8.
Samura 1.208
3,00 6,72
9. Ketaren
1.226 2,50
5,60 10. Kampung Dalam
1.220 2,00
4,48 11. Rumah Kabanjahe
1.185 5,00
11,20 12. Kaban
1.262 4,90
10,97 13. Sumber Mufakat
1.258 5,50
12,31 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Karo, 2015.
Tabel 5 tersebut juga menunjukkan bahwa daerah terluas di Kecamatan Kabanjahe berada di Desa Sumber Mufakat 5,50 km
2
sedangkan daerah tersempit di Kecamatan Kabanjahe berada di Desa Lau Simomo, Desa Lau
Cimba, Desa Gung Leto, dan Desa Kampung Dalam yang masing-masing memiliki luas sekitar 2,00 km
2
, dan rata-rata rasio luas desa terhadap luas kecamatan adalah sebesar 7,69. Berdasarkan data tinggi wilayah tersebut,
Kabupaten Karo memang memiliki topografi yang tepat untuk tempat tumbuhnya holtikultura, termasuk kubis.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6. Luas Wilayah Berdasarkan Jenis Penggunaan Tanah Menurut DesaKelurahan di Kecamatan Kabanjahe Tahun 2014.
No. Nama Desa
Lahan Pertanian Lahan
Bukan
Pertanian Jumlah
Lahan Sawah
Lahan Bukan Sawah
1. Lau Simomo
147 53
200 2.
Kandibata 367
133 500
3. Kacaribu
238 87
325 4.
Lau Cimba 147
53 200
5. Padang Mas
220 80
300 6.
Gung Leto 147
53 200
7. Gung Negeri
331 119
450 8.
Samura 220
80 300
9. Ketaren
184 66
250 10.
Kampung Dalam 147
53 200
11. Rumah Kabanjahe
367 133
500 12.
Kaban 360
130 490
13. Sumber Mufakat
403 147
550
Kabanjahe 3.278
1.187 4.465
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Karo, 2015. Tabel 6 menunjukkan bahwa lahan di Kecamatan Kabanjahe sebagian besar
digunakan untuk lahan pertanian bukan sawah dan tidak ada penggunaan lahan untuk persawahan. Sedangkan lahan bukan pertanian digunakan untuk kawasan
pemukiman, perkantoran dan industri.
4.1.2 Keadaan Penduduk
Jumlah penduduk di Kecamatan Kabanjahe tahun 2015 adalah sekitar 70.890 jiwa yang terdiri dari 34.627 jiwa penduduk laki-laki dan 36.263 jiwa penduduk
perempuan serta 17.182 rumah tangga. Sebanyak 70.890 jiwa penduduk menyebar di 13 desa.
Data Badan Pusat Statistik menunjukkan angka sex ratio Kecamatan Kabanjahe sebesar 95,5. Data menunjukkan bahwa penduduk laki-laki lebih
sedikit dibandingkan dengan penduduk perempuan. Data juga juga menunjukkan
Universitas Sumatera Utara
bahwa penduduk di Kabupaten Kabanjahe belum banyak penduduk yang belum produktif.
Tabel 7. Banyaknya Penduduk Dirinci Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Tahun 2014.
Kelompok Umur Penduduk jiwa
Jumlah Laki-laki
Perempuan
0 – 4 4.147
4.137 8.284
5 – 9 3.842
3.782 7.624
10 – 14 3.416
3.349 6.765
15 – 19 2.807
2.702 5.509
20 – 24 2.451
2.391 4.842
25 – 29 2.702
2.778 5.480
30 – 34 2.831
2.905 5.736
35 – 39 2.719
2.774 5.493
40 – 44 2.403
2.495 4.898
45 – 49 1.943
2.189 4.132
50 – 54 1.620
1.844 3.464
55 – 59 1.374
1.585 2.959
60 – 64 1.002
1.131 2.133
65 – 69 630
884 1.514
70 – 74 403
563 966
75+ 337
754 1.091
Jumlah 34.627
36.263 70.890
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Karo, 2015. Berdasarkan Tabel 7 tersebut, penduduk Kecamatan Kabanjahe tergolong
pada penduduk berusia muda karena sekitar 39,75 penduduknya berusia dibawah 20 tahun. Namun, jumlah penduduk laki-laki usia muda memiliki jumlah
yang tidak jauh beda dengan jumlah penduduk perempuan usia muda.
4.1.3 Sarana dan Prasarana
Kecamatan Kabanjahe memiliki sarana yang cukup lengkap untuk memenuhi keperluan usahataninya. Sarana prasarana yang terdapat di Kabupaten Karo
ditunjukkan pada Tabel 8 berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 8. Sarana dan Prasarana Pendukung Kegiatan Usahatani di Kecamatan Kabanjahe.
No. Sarana dan Prasarana
Jumlah
1. Toko Saprodi
15 2.
Tempat Pembibitan Kubis 3
3. Pasar
1 4.
Gudang Pelelangan Kubis 20
Jumlah 39
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Karo, 2015.
4.1.5 Pertanian
Melihat keadaan alam dan topografi Kecamatan Kabanjahe, maka sektor pertanian menjadi potensi yang baik untuk mendukung perekonomian masyarakat.
Pada tahun 2014, luas lahan kubis mencapai 347 hektar yang telah mengalami penurunan sebesar 27,73 dari tahun 2013 yaitu sebesar 480 hektar. Namun
Kecamatan Kabanjahe tetap merupakan sentra produksi kubis, dimana pada tahun 2014 hasil produksi mencapai 12.970 ton yang telah mengalami penurunan
sebesar 24,76 dari tahun 2013 sebesar 17.240 ton.
4.2 Karakteristik Sampel