Metode Pengumpulan Data Ruang Lingkup dan Variabel Penelitian Metode Analisis Data

sampel yang terpilih mewakili populasi setiap desakelurahan adalah sebanyak 5 orang. Petani sampel terpilih berada pada strata luas lahan yang telah ditentukan secara acak. Hal tersebut terjadi karena tidak adanya nilai yang pasti untuk jumlah populasi maupun besaran lahan yang dimiliki petani. Tingkatan strata yang harus dipenuhi oleh petani sampel, yaitu dibawah atau sama dengan 0,5 hektar ≤ 0,5 Ha; diantara 0,6 hingga 0,9 hektar 0,6 – 0,9 Ha dan besar atau sama dengan 1 hektar ≥1 Ha. Namun berdasarkan hasil penelitian bahwa tidak semua desakelurahan memenuhi syarat tingkat strata yang telah ditentukan, sehingga komposisi sampel yang terpilih dirumuskan ke dalam Tabel 4 berikut ini. Tabel 4. Realisasi Besaran Sampel Berdasarkan Tingkatan Luas Lahan. Nama Desa Luas Lahan Ha Jumah Sampel Petani Per Desa 0,5 0,6 - 0,9 ≥1 Kaban 5 1 1 5 Kacaribu 5 - - 5 Kandibata 2 2 1 5 Ketaren 2 2 1 5 Lausimomo 2 2 1 5 Rumah Kabanjahe 5 - - 5 Samura 5 - - 5 Sumber Mufakat 5 - - 5 Gung Negeri 4 1 - 5 Kampung Dalam 3 1 1 5 Jumlah Sampel Petani Per Kriteria 38 8 4 50 Sumber : Data Diolah dari Lampiran 1.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan petani responden menggunakan daftar pertanyaan kuisioner yang telah dipersiapkan sebelumnya. Sedangkan data sekunder yang digunakan diperoleh dari instansi-instansi terkait Universitas Sumatera Utara dengan penelitian ini seperti Badan Pusat Statistik dan Badan Penyuluh Pertanian, serta didukung dengan pernyataan dari berbagai literatur, jurnal dan internet yang sesuai.

3.4 Ruang Lingkup dan Variabel Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini difokuskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kubis di Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo. Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi produktivitasnya antara lain bibit, pupuk organik, pupuk N, pupuk P, pupuk K, insektisida dan tenaga kerja. Variabel yang digunakan tersusun menjadi : a. Variabel bebas atau independent variable yaitu variabel yang mempengaruhi, antara lain : faktor produksi bibit, pupuk organik, pupuk N, pupuk P, pupuk K, insektisida dan tenaga kerja. b. Variabel terikat atau dependent variable yaitu variabel yang dipengaruhi adalah produktivitas kubis.

3.5 Metode Analisis Data

Data primer yang telah diperoleh selanjutnya akan diolah dan dianalisis dengan metode kuantitatif. Analisis kuantitatif digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produktivitas kubis di Kecamatan Kabanajahe. Data yang dikumpulkan akan diolah menggunakan Software SPSS 16.

3.5.1 Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji linearitas untuk mendeteksi apakah hubungan yang terjadi berbentuk garis lurus atau tidak. Garis lurus yang Universitas Sumatera Utara dimaksud adalah garis lurus yang menyatakan bentuk hubungan antara faktor X dengan faktor Y, dengan beranggapan bahwa faktor-faktor lainnya konstan Sudarmanto, 2013. Ada atau tidaknya hubungan linear antara variabel bebas dan variabel terikat dapat diuji dengan menggunakan Ramset Reset Test. Uji ini berkaitan dengan masalah spesifikasi kesalahan. Langkah-langkah yang harus dilakukan, yaitu : 1. Meregresi fungsi empirik yang sedang diamati, dan diperoleh nilai residual R 2 dan Y prediksi , selanjutnya dikuadratkan Y prediksi 2 Y = b + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e 2. Meregresi fungsi empirik tersebut, dan diperoleh nilai R 2 new . Y = b + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 Y prediksi 2 + e 3. Mencari nilai Fhitung dengan rumus : Dimana, n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel bebas dan variabel terikat. 4. Mencari nilai F tabel α = 10. 5. Kesimpulan : F hitung F tabel maka fungsi empiris linear.

3.5.2 Uji Asumsi Klasik

Persamaan yang diperoleh dari sebuah estimasi dapat dioperasikan secara statistik jika memenuhi asumsi klasik, yaitu memenuhi asumsi bebas multikolinearitas, bebas heterokedastisitas dan berbentuk normalitas. Pengujian asumsi klasik ini dilakukan dengan bantuan Software SPSS 16.

3.5.2.1 Uji Multikolinearitas

Universitas Sumatera Utara Menurut Gunawan 2015, uji multikolinearitas dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan korelasi yang signifikan antara variabel bebas. Multikolinearitas terjadi apabila dua atau lebih variabel bebas saling berkorelasi kuat satu sama lain. Bila terjadi multikolinearitas, estimasi kuadrat terkecil dapat dihitung tetapi terjadi kesulitan untuk menginterpresentasikan efek dari tiap-tiap variabel. Uji multikolinearitas dengan SPSS dilakukan dengan uji regresi, dengan patokan nilai VIF Variance Inflation Factor, Tolerance dan koefisien korelasi regresi antar variabel bebas. Kriteria yang digunakan adalah : 1. Jika nilai VIF lebih besar dari 1 atau nilai Tolerance lebih kecil dari 1, maka dikatakan tidak terdapat masalah multikolinearitas dalam model regresi. 2. Jika koefisien antar variabel bebas kurang dari 0,7 maka tidak terdapat masalah multikolinearitas. Adapun rumus untuk menentukan nilai VIF dan Tol dalam Supardi 2013 adalah seperti berikut : Dimana, VIF = nilai Variance Inflation Factor Tol j = nilai Tolerance variabel bebas – j Hipotesis yang diuji adalah : H : Terjadi multikolinearitas antara variabel bebas H 1 : Tidak terjadi multikolinearitas antar variabel bebas Universitas Sumatera Utara

3.5.2.2 Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji ini dilakukan menggunakan uji korelasi Rank – Spearman dengan scatterplot antara nilai prediksi variabel independen yaitu ZPRED sumbu X dengan residualnya SRESID sumbu Y. Terjadi heterokedastisitas dalam model regresi jika titik-titik dalam scatterplot membentuk pola-pola tertentu atau berkumpul di satu sisi atau dekat nilai 0 pada sumbu Y pada kurva yang dihasilkan. Jika titik-titik data menyebar tidak secara beraturan, maka tidak terjadi heterokedastisitas Santoso, 2010

3.5.2.3 Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui, bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi valid untuk jumlah sampel kecil. Cara mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak dalam model regresi dengan Program SPSS adalah sebagai berikut. a. Analisis Grafik Melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal dan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Dengan kriteria Universitas Sumatera Utara uji sebagai berikut : jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola berdistribusi normal menunjukkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas; namun apabila data menyebar jauh di sekitar garis diagonal danatau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal menunjukkan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Konsep dasar dari Uji Kolmogorov-Smirnov adalah dengan membandingkan distribusi data yang akan diuji normalitasnya dengan distribusi normal baku. Dengan kriteria uji sebagai berikut. H : signifikansi yang diperoleh ˃ α H 1 : signifikansi yang diperoleh α Pada tingkat kepercayaan 90, maka : a. Jika signifikansi ˃ α : terima H atau tolak H 1 , artinya sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. b. Jika signifikansi ≤ α : tolak H atau terima H 1 , artinya sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

3.5.3 Uji Regresi Linear Berganda

Untuk menjawab hipotesis 1 dan 2, data dianalisis secara kuantitatif untuk mengetahui faktor-faktor produksi bibit, pupuk organik, pupuk N, pupuk P, pupuk K, insektisida dan tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap produktivitas kubis. Pengolahan data dilakukan dengan Software SPSS. Setelah data diolah, maka dilakukan interpretasi hasil. Universitas Sumatera Utara Faktor-faktor produksi yang diduga berpengaruh terhadap produktivitas kubis dimasukkan ke dalam sebuah fungsi persamaan linear berganda, sebagai berikut : Y = f X 1 , X 2 , X 3 , X 4 , X 5 , X 6 , X 7 Dimana : Y = produktivitas kubis kgHa X 1 = bibit batangHa X 2 = pupuk kandang kgHa X 3 = pupuk N kgHa X 4 = pupuk P kgHa X 5 = pupuk K kgHa X 6 = insektisida ccHa X 7 = tenaga kerja HKOHa Persamaan regresi dianalisis untuk menjelaskan hubungan sebab akibat dari faktor-faktor produksi terhadap output yang dihasilkan. Nilai yang diperoleh dari analisis regresi yaitu besarnya nilai t hitung , F hitung , dan koefisien determinasi R 2 . Nilai t hitung digunakan untuk menguji secara statistik apakah secara parsial koefisien regresi dari masing-masing variabel terikat X n yang dipakai berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel bebas Y. Pengujian hipotesis dapat ditarik melalui model linear berganda terhadap parameter regresi, yakni sebagai berikut :

3.5.3.1 Uji Hipotesis Secara Serempak

Uji serempak dilakukan dengan uji F. Menurut Gujarati 2007 dalam Rifqie 2008, menyatakan uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebasindependen yang dimasukkan ke dalam odel mempunyai pengaruh Universitas Sumatera Utara secara bersama-sama terhadap variabel terikatdependen. Pengujian F ini dilakukan dengan membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan F tabel . Adapun rumus untuk mencari nilai F yaitu : Dimana : ESS = jumlah kuadrat variabel yang dijelaskan ∑yi 2 RSS = jumlah kuadrat residu ∑e i 2 n = ukuran sampel k = jumlah variabel Dengan hipotesis yang diuji : H : β1, β2, β3, β4, β5 = 0 H 1 : minimal ada satu β ≠ 0 Pada tingkat kepercayaan 90, maka : a. Jika F hitung ≤ F tabel atau signifikansi F ˃ α : terima H atau tolak H 1 , artinya secara serempak, variabel bebas bibit, pupuk organik, pupuk N, pupuk P, pupuk K, insektisida dan tenaga kerja tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat produktivitas kubis. b. Jika F hitung ˃ F tabel atau signifikansi F ≤ α : tolak H atau terima H 1 , artinya secara serempak, variabel bibit, pupuk organik, pupuk N, pupuk P, pupuk K, insektisida dan tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap variabel terikat produktivitas kubis.

3.5.3.2 Uji Hipotesis Secara Parsial

Uji parsial dilakukan melalui uji t. Uji ini digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara parsial dakam menerangkan Universitas Sumatera Utara variabel independen. Menurut Arief 1993 daam Riyanti 2011, rumus mengetahui nilai t adalah sebagai berikut : t-hitung = Dimana : β i = koefisien regresi ke-i S i = standart error koefisien regresi ke-i Kriteria penilaian yang diuji : H : βi = 0 H 1 : βi ≠ 0 Pada tingkat kepercayaan 90, maka : a. Jika t hitung ≤ t tabel atau jika signifikansi t ˃ α : terima H atau tolak H 1 , artinya secara parsial variabel bibit, pupuk organik, pupuk N, pupuk P, pupuk K, insektisida dan tenaga kerja tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat produktivitas kubis. b. Jika t hitung ˃ t tabel atau jika signifikansi t ≤ α : tolak H atau terima H 1 , artinya secara parsial variabel bibit, pupuk organik, pupuk N, pupuk P, pupuk K, insektisida dan tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap variabel terikat produktivitas kubis. 3.6 Defenisi dan Batasan Operasional 3.6.1 Defenisi Operasional