Manajemen Kas Analisis Manajemen Kas Pada PT. Putra Duta Sumatera Medan

BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan melakukan analisis terhadap hasil-hasil penelitian yang telah diperoleh dari PT. Duta Putra Sumatera. Di dalam pembahasan ini penulis akan membandingkan teori-teori yang diuraikan dengan pernyataan-pernyataan yang ada dalam perusahaan. Sehingga dengan adanya pembahasan analisa dan evaluasi ini, maka penulis akan dapat melihat dan menilai sampai sejauh mana teori-teori yang ada tersebut telah digunakan dalam melaksanakan kegiatan operasi sehari-hari.

A. Manajemen Kas

Manajemen merupakan sebuah proses yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya. Manajemen kas atau pengelolaan kas merupakan fungsi keuangan yang vital dan mendasar dalam sebuah perusahaan. Manajemen kas ini berperan dalam perencanaan dan pengendalian kas karena di dalam aktivitasnya manager keuangan harus mengetahui besarnya jumlah kas yang diperlukan setiap saat. Menurut Hercket dan Wilson controllership 2000 ; 1993 adapun tujuan manajemen kas adalah : 1. Penyediaan kas yang cukup untuk operasi jangka pendek dan panjang. 2. Penggunaan dana perusahaan secara efektif setiap waktu. Universitas Sumatera Utara 3. Penetapan tanggung jawab untuk penerimaan kas dan pemberian perlindungan yang cukup sampai dana di simpan. 4. Penyelenggaraan pengendalian untuk menjamin bahwa pembayaran hanya dilakukan untuk tujuan yang sah. 5. Pemelihaan saldo bank yang cukup bilamana cocok untuk mendukung hubungan yang layak dengan bank komersil. 6. Penyelenggaraan catatan-catatan kas yang cukup. Manajemen kas yang efisien mensyaratkan tersedianya kas yang terus bekerja dalam siklus operasi atau sebagai suatu investasi jangka pendek atau investasi jangka panjang, dengan demikian kelancaran operasi perusahaan banyak tergantung kepada kemampuan manajemen di dalam menilai kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan kas agar memenuhi kebutuhan operasi kas. Keberhasilan pimpinan dalam mengelola kas, sangat berpengaruh terhadap hubungan dengan pihak ekstern perusahaan dan secara tidak langsung juga berpengaruh terhadap pencapaian tujuan perusahaan. Dalam mendayagunakan kas secara efisien ada 5 strategi yang dapat digunakan pimpinan perusahaan, yaitu : 1. Hutang harus dibayar selambat mungkin tanpa menurunkan reputasi dan kepercayaan terhadap perusahaan di mata kreditur. Dengan kata lain hutang dibayar lebih cepat pada saat jatuh tempo. 2. Gunakan selalu kesempatam untuk memperoleh kas dari setiap pembayaran dalam membeli barang-barang perusahaan. 3. Tingkat perputaran persediaan semaksimal mungkin tanpa kemungkinan timbulnya stagnasi produksi dan kehilangan pasar. Universitas Sumatera Utara 4. Kumpulkan piutang dalam waktu paling cepat tanpa kemungkinan menurunnya pangsa pasar market share sebagai akibat dari teknik pengumpulan piutang dengan desakan yang kuat. 5. Berikan potongan kas kepada pelanggan apabila secara ekonomi hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Pada dasarnya ada beberapa motif dorongan yang menyebabkan perusahaan perlu memiliki sejumlah kas. Motif-motif tersebut antara lain : 1. Motif Transaksi Transactions Motive Motif transaksi dimaksudkan bahwa perusahaan membutuhkan sejumlah uang tunai untuk membiayai kegiatan sehari-hari, seperti untuk membayar gaji dan upah, membeli barang, membayar tagihan dan pembayaran utang kepada kreditur apabila jatuh tempo. 2. Motif Berjaga-jaga Safety MotivePrecautionary Motive Motif berjaga-jaga dimaksudkan untuk berjaga-jaga terhadap kebutuhan yang mungkin terjadi tetapi tidak jelas kapan akan terjadinya, seperti kurusakan mesin, perubahan harga bahan baku, kebakaran, dan kecelakaan. 3. Motif Spekulatif Speculative Motive Motif spekulatif dimaksudkan untuk mengambil keuntungan kalau kesempatan itu ada, seperti perusahaan menggunakan kas yang dimilikinya untuk diinvestasikan pada sekuritas saham atau obligasi dengan harapan setelah membeli sekuritas tersebut harganya akan naik. Universitas Sumatera Utara 4. Motif Compensating Balance Motif ini sebenarnya lebih merupakan keterpaksaan perusahaan akibat meminjam sejumlah uang di bank. Apabila perusahaan meminjam uang di bank, biasanya bank menghendaki agar perusahaan tersebut meninggalkan sejumlah uang di dalam rekeningnya. Manajemen kas harus memperhatikan jadwal penerimaan dan pengeluaran uang. Pola keluar masuknya kas dapat diatur dengan cara-cara sebagai berikut : 1. Penyesuaian atau sinkronisasi arus kas Dengan menyesuaikan pengeluaran-pengeluaran dengan pemasukan- pemasukan uang, jumlah uang yang harus ada pada setiap saat dapat dibatasi pada tingkat minim. Budget kas yang baik dan teliti dapat digunakan sebagai sarana untuk mengurangi dan mengawasi investasi dalam kas. 2. Mempercepat penagihan Bila keadaan memungkinkan, pembayaran-pembayaran yang diterima baik berupa uang tunai, maupun berupa cek dan giro sebaiknya disetorkan ke bank setiap hari. Hendaknya diperhitungkan sekurang-kurangnya diperlukan waktu satu hari bagi bank untuk memproses cek dan giro yang diterimanya melalui lembaga clearing. Cek dan giro yang belum diterima melalui lembaga clearing, apalagi yang belum disetorkan ke bank tidak dapat digunakan sebagai dana yang siap digunakan. 3. Memperlambat pembayaran Yang dimaksud disini bukanlah memperlambat pembayaran dengan unsur kesengajaan, karena tentu saja hal yang denikian akan mengundang kesulitan. Universitas Sumatera Utara Memperlambat pembayaran dapat dilakukan dengan melakukan pembayaran melalui wesel atau giro, karena untuk menguangkan alat-alat pembayaran tersebut diperlukan waktu antara satu sampai beberapa hari. 4. Dengan mempergunakan Float Float adalah perbedaan anatara saldo uang di bank menurut buku-buku perusahaan dan saldo uang menurut rekening –rekening koran dari bank. Pada umumnya saldo rekening koran akan menunujukkan sisa yang lebih besar karena adanya sejumlah cek dan giro yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan, tetapi belum diuangkan atau dibukukan oleh bank. Dengan demikian pada setiap saat ada selisih yang mengambang yang disebut float antara buku perusahaan dan saldo rekening koran.

B. Laporan Arus Kas 1. Pengertian Arus Kas