e. Kenaikan bangunan
Pada tahun 2011 terjadi kenaikan bangunan adalah sebesar Rp. 70.000.000,-
F. Analisis Laporan Arus Kas pada PT. Duta Putra Sumatera
Laporan arus kas pada PT. Duta Putra Sumatera dibuat dengan menggunakan metode tidak langsung indirect method yang telah sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan. Langkah pertama yang dilakukan perusahaan adalah membuat laporan laba rugi untuk dua tahun terakhir. Berdasarkan laporan
tersebut disusun neraca konsolidasi untuk dua tahun tarakhir. Selanjutnya disusun laporan arus kas yang berakhir pada periode tersebut.
Untuk analisis dan evaluasi ini, digunakan analisa laporan arus kas yang berakhir pada tahun 2011 yang diperoleh dari neraca konsolidasi untuk periode
tahun 2010 dan 2011. Laporan tersebut menggambarkan dari masing-masing elemen neraca yang kemudian disusun menjadi laporan arus kas.
Total arus kas pada tahun 2011 adalah sebesar Rp. 859.909.000,- sumber kas dari aktivitas operasi dan aktivitas pendanaan dan total penggunaan kas
adalah Rp. 434.110.300,- penggunaan kas dari aktivitas operasi dan aktivitas investasi.
Berikut komposisi kas sumber dan penggunaan kas pada tahun 2011 dari masing-masing aktivitas :
1. Sumber Kas
a. Jumlah masing-masing sumber kas yang berasal dari aktivitas
operasi adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Laba bersih Rp. 718.085.200,-
Penurunan persediaan Rp. 33.306.300,-
Kenaikan hutang Rp. 21.270.500,-
Kenaikan hutang dagang Rp. 9.110.000,-
Kenaikan biaya yang masih harus dibayar Rp. 3.650.000,- Persentase masing-masing sumber kas terhadap total sumber kas
adalah sebagai berikut : Laba bersih
= 718.085.200
859.909.000 × 100 = 83,50
Penurunan persediaan =
33.306.300 859.909.000
× 100 = 3,87 Kenaikan hutang
= 21.270.500
859.909.000 × 100 = 2,47
Kenaikan hutang dagang
= 9.110.000
859.909.000 × 100 = 1,06
Kenaikan biaya yang masih harus dibayar
= 3.650.000
859.909.000 × 100 = 0,43
Universitas Sumatera Utara
b. Jumlah masing-masing sumber kas yang berasal dari aktivitas
pendanaan adalah sebagai berikut : Kenaikan modal
Rp. 43.950.000,- Kenaikan cadangan modal
Rp. 30.537.000,- Persentase masing-masing sumber kas terhadap total sumber kas
adalah sebagai berikut : Kenaikan modal
= 43.950.000
859.909.000 × 100 = 5,12
Kenaikan cadangan modal
= 30.537.000
859.909.000 × 100 = 3,60
2. Penggunaan Kas
a. Jumlah masing-masing penggunaan kas untuk aktivitas operasi
adalah : Kenaikan akumulasi penyusutan
Rp. 8.503.500,- Kenaikan piutang dagang
Rp. 12.550.000,- Persentase masing-masing penggunaan kas terhadap total sumber kas
adalah sebagai berikut : Kenaikan akumulasi penyusutan
= 8.503.500
434.110.300 × 100 = 1,95
Universitas Sumatera Utara
Kenaikan piutang dagang =
12.550.000 434.110.300
× 100 = 2,89 b.
Jumlah masing-masing penggunaan kas dari aktivitas investasi adalah sebagai berikut :
Kenaikan peralatan kantor Rp. 16.783.000,-
Kenaikan kendaraan Rp. 23.749.200,-
Kenaikan peralatan bengkel Rp. 7.083.000,-
Kenaikan tanah Rp. 50.000.000,-
Kenaikan bangunan Rp. 70.000.000,-
Persentase masing-masing penggunaan kas terhadap total sumber kas adalah sebagai berikut :
Kenaikan peralatan kantor
= 16.783.000
434.110.300 × 100 = 3,86
Kenaikan kendaraan
= 23.749.200
434.110.300 × 100 = 5,47
Kenaikan peralatan bengkel
= 7.083.000
434.110.300 × 100 = 1,63
Kenaikan tanah
= 50.000.000
434.110.300 × 100 = 11,52
Universitas Sumatera Utara
Kenaikan bangunan
= 70.000.000
434.110.300 × 100 = 16,13
Dari perhitungan secara keseluruhan dari laporan arus kas diatas dapat disimpulkan sumber kas terbesar dari aktivitas operasi. Berdasarkan pendapat
Guthman Riyanto, 1995 yang menyatakan bahwa jumlah kas yang ada dalam
perusahaan yang “Well Funanse” hendaknya tidak kurang dari 5 sampai 10
dari jumlah aktiva lancarnya, maka pada neraca konsolidasi dapat kita lihat berapa besar jumlah kas yang tersedia selama dua tahun terakhir, yaitu :
Tahun 2010 jumlah kas
= 465.800.000
918.660.600 × 100 = 50,71
Tahun 2011 jumlah kas
= 483.800.000
930.765.000 × 100 = 51,98
Jumlah rata-rata
= 50,71 + 51,98
2 = 51,35
Berdasarkan perhitungan secara keseluruhan, pada tahun 2011 sumber kas terbesar diperoleh berasal dari aktivitas operasi yaitu penerimaan laba bersih
sebesar 83,50 dari total sumber kas. Sementara penggunaan kas terbesar berasal dari aktivitas investasi yaitu kenaikan aktiva tetap berupa tanah dan bangunan
sebesar 16,13 .
Universitas Sumatera Utara
Dari perhitungan secara keseluruhan dari laporan arus kas di atas dapat disimpulkan bahwa perusahaan belum mampu mengelola dana perusahaan dengan
efektif dan efisien. Hal ini dapat kita lihat dengan terjadinya peningkatan jumlah kas diatas minimum dari 50,71 menjadi 51,98 pada tahun berikutnya.
Jika ditinjau dari perhitungan tersebut jumlah kas yang ada dalam perusahaan terlalu besar dari jumlah minimum yaitu sebesar 5 sampai 10
dari total akiva lancar. Pada tahun 2010 terjadi kas menganggur sebesar 40,71 dari kas minimum, sementara pada tahun 2011 terjadi kas menganggur 41,98
dari jumlah kas minimum. Jumlah kas rata-rata selama dua tahun terakhir adalah sebesar 51,35
atau 41,35 diatas kas minimum. Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi maka dapat disimpulkan bahwa manajemen kas yang dilakukan perusahaan kurang baik
karena terdapat jumlah kas yang menganggur.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN