76
E. Pemindahan Hak Atas Kekayaan Yayasan
Pemindahan hak atas kekayaan Yayasan harus memperhatikan ketentuan yang diatur di dalam UU Nomor 16 tahun 2001 yo UU Nomor 28 tahun 2004
UU Yayasan. Prinsipnya berdasarkan ketentuan yang diatur dalam UU Yayasan, pemindahan hak atas kekayaan Yayasan dilakukan oleh Pengurus
Yayasan dengan persetujuan dari Pembina Yayasan. Syarat dan ketentuan lainnya berkaitan dengan hal tersebut harus memperhatikan lebih lanjut ketentuan yang
ada dalam Anggaran Dasar Yayasan. misalnya siapa yang berwenang mewakili Pengurus dan bagaimana bentuk persetujuan yang diberikan oleh Pembina. Pasal
5 UU Nomor 16 tahun 2001 menentukan Kekayaan Yayasan baik berupa uang, barang, maupun kekayaan lain yang diperoleh Yayasan berdasarkan
Undang-Undang ini, dilarang dialihkan atau dibagikan secara langsung atau tidak langsung kepada Pembina, Pengurus, Pengawas, karyawan, atau pihak lain
yang mempunyai kepentingan terhadap Yayasan. Ketentuan tersebut kemudian diubah berdasarkan UU No. 28 tahun 2004,
sehingga ketentuan pasal 5 tersebut selanjutnya berbunyi:
“Pasal 5 1
Kekayaan Yayasan baik berupa uang, barang, maupun kekayaan lain yang diperoleh Yayasan berdasarkan Undang-Undang ini, dilarang dialihkan
atau dibagikan secara langsung atau tidak langsung, baik dalam bentuk gaji, upah, maupun honorarium, atau bentuk lain yang dapat dinilai dengan uang
kepada Pembina, Pengurus dan Pengawas.
Universitas Sumatera Utara
77 2
Pengecualian atas ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, dapat ditentukan dalam Anggaran Dasar Yayasan bahwa Pengurus menerima gaji,
upah, atau honorarium, dalam hal Pengurus Yayasan : a.
bukan pendiri Yayasan dan tidak terafiliasi dengan Pendiri, Pembina, dan Pengawas; dan
b. melaksanakan kepengurusan Yayasan secara langsung dan penuh.
3 Penentuan mengenai gaji, upah, atau honorarium sebagaimana dimaksud pada ayat 2, ditetapkan oleh Pembina sesuai dengan kemampuan kekayaan
Yayasan. Melihat ketentuan pasal 5 UU Yayasan tersebut maka kekayaan Yayasan
dalam bentuk apapun dilarang untuk dialihkan kepada Pembina, Pengurus dan Pengawas Yayasan. Bunyi Pasal 5 UU Yayasan tersebut, terdapat
perubahan di dalamnya, dimana larangan pengalihan kekayaan Yayasan yang semula termasuk juga yang dilarang adalah mengalihkan kekayaan
Yayasan kepada pihak lain yang mempunyai kepentingan terhadapa Yayasan, kemudian larangan tersebut telah dihapus. Dengan tidak
terdapatnya ketentuan mengenai larangan pengalihan kekayaan Yayasan kepada pihak lain khususnya pihak lain yang mempeunyai kepentingan
terhadap Yayasan, apakah berarti kekayaan Yayasan boleh dialihkan kepada pihak lain? Larangan untuk mengalihkan kekayaan Yayasan
kepada pihak lain maka pada prinsipnya hal tersebut boleh dilakukan. Akan tetapi pengalihan kekayaan Yayasan kepada pihak lain tersebut
disamping harus memperhatikan syarat formalitas yang ditetapkan dalam UU Yayasan dan Anggaran Dasar Yayasan, misalnya harus meperoleh
persetujuan dari Dewan Pembina, juga haruslah memperhatikan prinsip- prinsip dan ketentuan-ketentuan yang terdapat di dalam UU Yayasan
serta Anggaran Dasar.
125
Prinsip dan ketentuan utama yang harus diperhatikan adalah prinsip yang terdapat di dalam Pasal 26 ayat 4 UU Yayasan, yang menetukan Kekayaan
Yayasan ... dipergunakan untuk mencapai maksud dan tujuan Yayasan. Dengan
125
Sunardiati Maria Kusumastuti Arie, Op.Cit, hal 64
Universitas Sumatera Utara
78 memperhatikan ketentuan yang diatur dalam Pasal 26 ayat 4 UU Yayasan
tersebut, menurut penulis pengalihan kekayaan Yayasan kepada pihak lain hanya boleh dilakukan apabila pengalihan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk
mencapai maksud dan tujuan Yayasan. Prinsip yang tercantum dalam Pasal 26 ayat 4 UU Yayasan tersebut, Kekayaan Yayasan tidak boleh dihibahkan kepada
pihak lain, kecuali pemberian hibah tersebut dilakukan dalam rangka untuk mencapai maksud dan tujuan Yayasan.
Universitas Sumatera Utara
79
BAB IV TINDAKAN HUKUM PENGALIHAN KEKAYAAN YAYASAN