74 susunan, tata cara pengangkatan, pemberhentian, penggantian Pengawas diatur
dalam Anggaran Dasar Yayasan. Dalam hal terjadi penggantian Pengawas, Pembina wajib melaporkan
secara tertulis kepada Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia paling lambat 30 tiga puluh hari terhitungsejak tanggal penggantian. Dalam hal
pengangkatan, pemberhentian, penggantian tidak sesuai dengan Angaran Dasar maka dapat dimintakan pembatalan atas permohonan yang
berkepentingan atau Kejaksaan. Dalam hal terjadi kepailitan karena kesalahan atau kelalaian Pengawas dalam melakukan tugas pengawasan
dan kekayaan Yayasan tidak cukup untuk menutup kerugian akibat kepailitan tersebut, setiap anggota Pengawas secara tanggung renteng
bertanggungjawab atas kerugian tersebut. Anggota Pengawas yang dapat membuktikan bahwa kepailitan bukan karena kesalahan atau kelalaiannya,
tidak bertanggung jawab secara tenggung renteng atas kerugian tersebut.
124
D. Pemeriksaan terhadap Yayasan
Undang-Undang Nomor 16 tahun 2001 Tentang Yayasan memberikan suatu kemajuan bagi perlindungan dan kepastian hukum Yayasan dengan
dimungkinkannya dilaksanakan pemeriksaan terhadap Yayasan yang terdapat dugaan terhadap tindakan tertentu organ Yayasan.
Pemberian perlindungan dan kepastian hukum dengan melaksanakan pemeriksaan terhadap Yayasan tersebut diberikan bagi Yayasan yang telah
menjadi badan hukum. Hal ini dengan dasar pemikiran bahwa Yayasan yang belum berbadan hukum tidak dapat dimintakan pertanggung jawabannya atas
tindakan yang dilakukan oleh pendiri Yayasan, melainkan pertangung jawaban dimintakan kepada pendiri Yayasan itu sendiri.
Adapun dugaan atas tindakan organ Yayasan yang mengakibatkan dilakukannya pemeriksaan terhadap Yayasan adalah sebagaimana tersebut dalam
124
Barohima Anwar, Op.Cit, hal 77
Universitas Sumatera Utara
75 Pasal 53 ayat 2 Undang-Undang Nomor 16 tahun 2001 Tentang Yayasan, antara
lain : 1.
Melakukan perbuatan melawan hukum atau bertentanga dengan Anggaran Dasar;
2. Lalai dalam melaksanakan tugasnya;
3. Melakukan perbuatan yang merugikan Yayasan atau pihak ketiga;
4. Melakukan perbuatan yang merugikan Negara.
Pemeriksaan sebagaimana tersebut diatas dapat dilakukan hanya dengan penetapan pengadilan atas dasar adanya :
1. Permohonan tertulis pihak ketiga yang berkepentingan dengan disertai
alasannya Pasal 53 ayat 2 Undang-Undang Nomor 16 tahun 2001 Tentang Yayasan;atau
2. Atas permintaan kejaksaan dalam hal mewakili kepentingan umum Pasal
53 ayat 3 Undang-Undang Nomor 16 tahun 2001 Tentang Yayasan. Jadi pemeriksaan hanya dapat dilakukan bila ada permohonan tertulis dari
pihak ketiga yang berkepentingan dengan disertai alasannya. Pemeriksaan juga dapat dilakukan atas permintaan kejaksaan dalam mewakili kepentingan umum;
dan atas dasar permohonan tersebut telah diadakan penetapan oleh pengadilan untuk diadakan pemeriksaan. Sehubungan dengan pengajuan permohonan
pemeriksaan tersebut, pengadilan dapat menolak atau mengabulkan permohonan pemeriksaan terhadap Yayasan Pasal 54 ayat 1 Undang-Undang Nomor 16
tahun 2001 Tentang Yayasan.
Universitas Sumatera Utara
76
E. Pemindahan Hak Atas Kekayaan Yayasan