Faktor risiko mayor yang tidak dapat diubah non modifiable

2.2.4 Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner

Aterosklerosis bukan merupakan akibat proses penuaan saja. Timbulnya bercak-bercak lemak pada dinding arteria koronaria bahkan sejak masa kanak-kanak merupakan fenomena alamiah dan tidak selalu harus menjadi lesi aterosklerotik. Sekarang dianggap bahwa terdapat banyak faktor yang saling berkaitan dalam mempercepat proses aterogenik. Telah ditemukan beberapa faktor yang dikenal sebagai faktor risiko yang meningkatkan kerentanan terhadap terjadinya aterosklerosis koroner pada individu tertentu. 14 a Faktor risiko mayor yang tidak dapat diubah non modifiable: 15 1 Umur. 2 Jenis kelamin. 3 Keturunan termasuk ras. b Faktor risiko mayor yang dapat diubah modifiable: 15 1 Merokok. 2 Hiperkolesterolemia. 3 Hipertensi. 4 Kurang aktifitas fisik. 5 Obesitas dan berat badan lebih. 6 Diabetes. c Faktor lainnya yang dapat menyebabkan PJK: 15 1 Stres. 2 Diet dan nutrisi. 3 Alkohol.

2.2.4.1 Faktor risiko mayor yang tidak dapat diubah non modifiable

1 Umur Telah dibuktikan adanya hubungan antara umur dan kematian akibat PJK. Sebagian besar kasus kematian terjadi pada laki-laki umur 35-44 tahun dan meningkat dengan bertambahnya umur. Kadar kolesterol pada laki-laki dan perempuan mulai meningkat pada umur 20 tahun. Pada laki-laki kolesterol meningkat Universitas Sumatera Utara sampai umur 50 tahun. Pada perempuan sebelum menopause 45-50 tahun lebih rendah daripada laki-laki dengan umur yang sama. Setelah menopause, kadar kolesterol perempuan meningkat menjadi lebih tinggi daripada laki-laki. 6,16 2 Jenis kelamin Penyakit aterosklerotik secara umum sedikit terjadi pada perempuan, namun perbedaan tersebut menjadi sedikit menonjol pada dekade akhir terutama masa menopause. Hal ini dimungkinkan karena hormon esterogen bersifat sebagai pelindung. Terdapat beberapa teori yang menerangkan perbedaan metabolisme lemak pada laki-laki dan perempuan seperti tingginya kadar kolesterol HDL High Density Lipoprotein dan besarnya aktifitas lipoprotein lipase pada perempuan, namun sejauh ini belum terdapat jawaban yang pasti. 16 Secara keseluruhan, pria memiliki risiko lebih tinggi serangan jantung dibandingkan wanita tetapi perbedaan menyempit setelah perempuan menopause. Setelah usia 65, risiko penyakit jantung hampir sama tiap jenis kelamin ketika memiliki faktor-faktor risiko lain yang serupa. 17 3 Keturunan termasuk ras Terdapat perbedaan geografi dalam insiden penyakit jantung koroner. Sejumlah penelitian post-mortem menunjukkan adanya perbedaan keterlibatan intima dengan aterosklerosis pada populasi berbeda. Yang menjadi perbincangan adalah apakah faktor ras ataukah faktor lingkungan. Salah satu penelitian yang dilakukan pada tiga kelompok ras dalam satu lokasi didapatkan bahwa komunitas orang-orang kulit hitam menunjukkan kejadian aterosklerosis lebih rendah dibandingkan komunitas orang-orang kulit putih atau orang-orang Asia. 16

2.2.4.2 Faktor risiko mayor yang dapat diubah

Dokumen yang terkait

Pengetahuan Dan Perilaku Penggunaan Dosis Anestesi Lokal Oleh Mahasiswa Kepaniteraan Di Klinik Departemen Bedah Mulut FKG USU Tahun 2013

5 72 69

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Terhadap Bell’s Palsy Di Departemen Bedah Mulut Fkg Usu Periode Desember 2014 – Januari 2015

4 62 54

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Terhadap Trigeminal Neuralgia Di Departemen Bedah Mulut Fkg Usu Periode Januari 2015-Februari 2015

2 108 70

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Departemen Bedah Mulut Dan Maksilofasial Rsgm-P Fkg Usu Tentang Cara Penanganan Dental Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis

0 69 86

Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Departemen Bedah Mulut RSGMP FKG USU Tentang Anestetikum Lokal

6 75 49

Tingkat Pengetahuan penggunaan Antibiotik Oleh Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Departemen Bedah Mulut RSGM-P FKG USU Periode september 2013 – maret 2014

4 77 84

Tingkat Pengetahuan Tentang Penjahitan Luka Pada Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Di Departemen Bedah Mulut Fkg Usu Periode 8-31 Oktober 2014

0 0 15

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan - Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Departemen Bedah Mulut Dan Maksilofasial Rsgm-P Fkg Usu Tentang Cara Penanganan Dental Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis

0 0 26

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Departemen Bedah Mulut Dan Maksilofasial Rsgm-P Fkg Usu Tentang Cara Penanganan Dental Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis

0 0 15

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Terhadap Trigeminal Neuralgia Di Departemen Bedah Mulut Fkg Usu Periode Januari 2015-Februari 2015

0 0 14