23 Hasil belajar yaitu hasil yang diperoleh oleh siswa setelah melalui proses belajar,
berupa skor yang diperoleh siswa dari tes formatif pokok bahasan materi yang telah dijelaskan atau diajarkan oleh guru. Maka dapat dikatakan bahwa hasil
belajar merupakan hasil yang telah diperoleh setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.
Menurut Sudjana 2004: 22
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.Horwart Kingsley dalam bukunya
Sudjana membagi tiga macam hasil belajar mengajar: 1 Keterampilan dan kebiasaan, 2 Pengetahuan dan pengarahan, 3 Sikap dan cita-cita.
Keberhasilan suatu proses belajar mengajar dipengaruhi oleh banyak faktor, yang dapat berasal dari dalam diri faktor internal siswa dan faktor dari luar diri
eksternal siswa. Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, seorang siswa harus dapat mengedalikan faktor-faktor tersebut dengan baik.
Berdasarkan pengertian hasil belajar yang telah dikemukakan di atas, maka hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa yang meliputi aspek kognitif,
afektif dan psikomotor. Hasil belajar tersebut berbentuk pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Oleh karena itu seseorang yang telah melakukan
aktivitas belajar akan memperoleh perubahan dalam dirinya dan memperoleh pengalaman baru, maka individu itu dikatakan telah belajar.
B. Kerangka Berpikir
Dalam penelitian ini pembelajaran melalui pengamatan dan pengukuran, dapat
dilaksanakan dengan pembelajaran kontekstual lewat eksperimen dan demonstrasi. Pada metode eksperimen, semua siswa bisa berinteraksi dan terlibat aktif
24 secara langsung dalam melakukan pengamatan, mengumpulkan fakta, informasi
atau data, menemukan sendiri pengetahuan atau konsep sehingga pemahamannya lebih mendalam, dapat mengembangkan tujuh ketrampilan CTL lebih banyak.
Konsep yang sudah diperoleh dapat dimanfaatkan dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga pembelajarnnya menjadi pembelajaran yang lebih
bermakna sesuai dengan teori belajar Ausebel dibandingkan dengan pembelajaran yang menggunakan metode demonstrasi.
Diduga bahwa kedua metode sama-sama dapat meningkatkan prestasi belajar siswa namun metode eksperimen dapat memberikan pengaruh lebih baik pada prestasi
belajar siswa dibandingkan dengan pembelajaran yang menggunakan metode demonstrasi.
Pada pembelajaran fisika dengan menggunakan metode eksperimen dan
demonstrasi dilakukan kegiatan percobaan praktikum peragaan dengan menggunakan multimedia interaktif oleh kelompok siswa. Pendidikan pada suatu
sekolah tidak dapat dilepaskan dari proses pembelajaran di kelas. Sedangkan proses pembelajaran di kelas selalu berhubungan dengan pemilihan pendekatan,
metode dan media pembelajaran yang tepat. Pemilihan metode dan media pembelajaran yang akan diguanakan harus sesuai dengan karakteristik materi yang
diajarkanakan, sehingga diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar fisika siswa.
Diduga bahwa ada interaksi antara pendekatan, metode pembelajaran menggunakan multimedia interaktif terhadap prestasi belajar fisika siswa pada
pokok bahasan momentum dan impuls. Interaksi antara pembelajaran fisika
25 dengan pendekatan kontekstual melalui metode eksperimen dan demonstrasi
menggunakan multimedia interaktif terhadap hasil belajar fisika siswa pada pokok bahasan momentum dan impuls.
Pemilihan pendekatan, metode dan media yang tepat, akan dapat mengembangkan potensi yang dimiliki siswa secara maksimal. Dalam kegiatan demonstrasi,
kemampuan verbal siswa sangat diperlukan. Siswa yang mempunyai kemampuan verbal yang baik diharapkan bisa lebih mudah dalam melakukan diskusi
pemantapan setelah perlakuan peragaan demonstrasi dibandingkan dengan siswa yang memiliki kemampuan verbal rendah. Sehingga siswa yang memiliki
kemampuan verbal tinggi, hasil belajarnya lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki kemampuan verbal rendah. Terutama ketika siswa dalam
pembelajarannya menggunakan metode demonstrasi. Hal ini dikarenakan dalam diskusi sangat diperlukan keterlibatan siswa secara aktif untuk mengungkapkan
ide, gagasan, dan pendapatnya secara verbal daripada metode eksperimen. Sedangkan siswa yang memiliki kemampuan verbal rendah lebih baik
menggunakan metode eksperimen dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga siswa yang memiliki kemampuan verbal rendah kemungkinan hasil belajarnya lebih
baik daripada siswa yang memiliki kemampuan verbal tinggi ketika menggunakan metode eksperimen. Sehingga pembelajaran kontekstual menggunakan metode
eksperimen dan demonstrasi dengan kemampuan verbal siswa merupakan faktor keberhasilan dalam proses belajar mengajar.
Penelitian ini menggunakan dua bentuk variabel yaitu variabel bebas dan veriabel
terikat yang digunakan untuk membandingkan tingkat keberhasilan kegiatan
26
Y
2
Y
1
X
2
X
1
Dibandingkan pembelajaran. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran
eksperimen X
1
dan metode pembelajaran demonstrasi X
2
, sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar Y. Dalam penelitian ini ada dua hasil belajar yang
diukur yaitu hasil belajar dengan menggunakan metode pembelajaran eksperimen Y
1
dan hasil belajar dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi Y
2
. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas berikut diagram kerangka pikir.
Gambar 2.1 kerangka pemikiran penelitian
C. Anggapan Dasar dan Hipotesis 1. Anggapan Dasar