Penerapan Multimedia Interaktif Untuk Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah Kebudayaaii Islam Di Madrasah Tsanawiyah Negeri Tangerang Ii Pamulang (Studi Kasus Terhadap Penerapan Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Ti

(1)

(studi Kasus Terhadap Penerapan Multimedia Interaktif Dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Tingkat MTs)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarar Mencapai Gelar Sarjana pendidikan Islam (S.pdI)

Oleh

Noriska Silviana

NIM 109011000202

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNI\'ERSITAS ISLAM SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2013

ix NAIIE.


(2)

Diajukan kepada Fakultasflmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana pendldikan tstam 1S.fOt;

OIeh:

Noriska Silviana

NrM 109011000202

Di bawah bimbingan Pembimbing

Drs.I{. Masan AF..M.pd NIP t95 i07161 98 I 03 1 005

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UI\IVERSITAS ISLAM SYARTF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2013


(3)

kepada

Fakultas Ilmu

Tarbirl{

dan r"gu.ru1

uIN

Syarir

nijuyutrilah

Jakart

a

pada

tanggal 18 November 2013 dihadlapan dewan

ir."grJi

-k;;na

itu, penuris berhak memperoleh gelar sariana S1 1s.i'49 paaa

ju.ul*

p""oiaikan

Agama Islam program studi pendidikan Agama

Islam.

I

J --- -vEr' r vrr\

Jakarta, I 8 Novemb er 2013

Panitia Ujian Munaqasah

Ketua Panitia (Ketua Jurusan pAI)

Bahrisialim,M.Ag

19680307 1998031002

Sel<retaris (Sekretaris Jurusaii pAI)

?I!!gpirdin,M.Ag

19670328200003 1001

Penguji I

Drs.Sapiudin,M.Ag

1.967 03282 000 03 1001

Pengu.ji

II

Dr.Zaimudin M.Ag 195907 051991031002

Tanggal

l1t

?'?

h/,;::,

tu/r'*o

/,::r

Mengetahui,

Dekan Fakultas ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Tanda Tangan

!r.

FIj. Nurlena Rifa,i. M. A., ph, D NIP. 195 9 1 020 1,9860i00 1


(4)

Kata Kunci: Multimedia Interaktif, Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Isiam

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan multimedia interaktif terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan

Islarn(SKI), seberapa besar kontribusi yang diberikan dan apakah dengan adanya penerapan multimedia interaktif ini hasil belajar siswa menjadi lcbih optimal.

Penelitian

ini

menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode penelitian studi kasus. Yaitu dengan melakukan teknik pengumpulan data meliputi: obscrvasi, wawancara, dokumentasi dan triangulasi. Obyek penelitian disini ialeh siswa kelas

VIII

Sains, Kelas VIII Inggris II dan Kelas VIII Sosial di MTsN Tangerang II Pamulang.

Dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara,

dokumentasi dan triangulasi data maka dapat disimpulkan bahwa penerapan nrultimedia interaktif untuk hasil belajar siswa dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam(SKI) di MTsN Tangerang

II

Pamulang yakni hasil belajar siswa

meningkat

dari sebelumnya

meskipun masih ada beberapa siswa yang hasil belajarnya masih rendah.


(5)

hidayah-Nya yang selalu mengalir merupakan suatu anugrah yang ierindah dalam kehidupan ini. Kemudahan dan kelancaran yang diberikan oleh Ailah SWT dalarn penulisan skripsi ini merupakan hidayah-Nya yang sangat diharapkan oleh penulis

dalam menyelesaikan tugas aidrir ini untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam pada Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2013.

Allahumma

Shalli

'ala Muhammad, shalawat dan salam selalu tercurah

kepada Rasulullah SAW yang merupakan Kekasih Allah SWT. Yang telah membawa

manusia ke jalan yang benar dengan ajaran-ajarun yang disampaikannya, Merupakan

kebanggaan dan keteladananbagi urnat islam di dunia.

Selanjutnya, penulis menyadari sepenuhnya bahwa kemampuan dan pengetahuan penulis sangat terbatas. Namun, dengan adanya bimbingan dan arahan serta motivasi dari berbagai pihak sangat membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah berjasa dalam penulisan skripsi ini, kepada yang terhormat:

f.

ibu

Dr.FIj.Nurlena Rifa'I,

MA

selaku Dekan Fakultss

ilmu Tarbiyah

dan Keguruan.

2. Bapak Bahrissalim, M.Ag selaku Kepala Jurusan pendidikan Agama Islarn. 3. Bapak Drs.Sapiudin, M.Ag selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam.


(6)

8.

9.

5. Seluruh Dosen dan Staffjurusan Pendidikan Agama Islam

6. Bapak Drs. Suhardi,M.Ag selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Tangerang II Pamulang yang telah membantu penulis selama penelitian berlangsung.

7. Bapak Uung Suryadi, S.Ag selaku guru pamong tempat penulis melakukan penelitian yang senantiasa membantu penulis dalam melakukan penelitian.

Bapak lr.Imam Sucipto selaku bidang kurikulum, Bapak Ikhlas, S.Ag., M.Pd

selaku bidang kesiswaan dan Bapak Usep Rdrmat S.Ag. M.Si selaku wakil kepala bagian kurikulum

di

MTsN Tangeraug

II

Pamulang yang senantiasa membantu penulis dalam melakukan penelitian.

Para siswa Can siswi kelas VIII Sains, kelas VIII Inggris [I dan kelas VIII Sosial yang bersedia menjadi obyek dalam penelitian

ini-10. Teristimewa untuk ayahanda H. Ramlan Ahmad, S.Pd dan ibunda tercinta

Nurhayati yang selalu memberikan kasih sayang, doa dan motivasi yang terhingga kepada penu lis.

11- Saudara dan saudariku tersayang kepada Nora Salwinta, Muhamad Ranoval

Absanjaya, Muhammad Ranu Hidayat, Nuratikah, Nurizzati Silmi yang teiah merrrberikan doa dan dukungan kepadapenulis.

12. Teman-temanku tercinta Drvi Oktorianto, M. Fajar Mahbub, Anggie Eka Maulani,

Siti Nurfitriani, Siti Nurlatifah Humairoh, Dede Nurul Faridah, Een Suhenah, Elva Farhi Qolbina,

Siti

Solehah, dan Nahdia yang senantiasa mendoakan dan meluangkan waktu untuk membantu penulis dalam melakukan penelitian.

ill

FIJ.


(7)

selama

ini

bersama-sama menyelesaikan studi

Sl di Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

15. Keluarga besar jurusan Pendidikan Agama Islam peminatan Fiqh

A

angkatan20Ag yang bersama-sama menyelesaikan studi Sl di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, November 2013

Penulis

iv


(8)

LEMBAR PERSETU JUAN PEMBIMBIN G I,F'MBA^R. PENGES}JtrAN PE1UBIMBING

ABSTRAK

KATA

PENGANTAR...

"

rr

DAFTAR

ISI...

v

DAFTAR

TABEL....

vii

DAFTAR GAMBAE.

DAFTARLAMPIRAN

BAB

I

PENDAHULUAN.

A.

Latar Beiakang

l*{asalah--..

i

B. Identifikasi

Masalah

"

5

C- Pembatasan clan Perumusan

Masalah""--

5

D.

Tujuan

Penelitian..

6

E.

Manfaat

Penelitian

6

BAB

II

KAJIAI'{ TEORITIS

A.

KajianTeoritis.

I

i.

Penerapan Media Pembelajaran

'..'...'

8

2. Muttimedia Interaktif...

'

12

3. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan

Islam.

16

B. Hasil Penelitian yang

Relevan...

"

20

IX xl


(9)

B.

Latar Penelitian.

C. Metode Penelitian..

D.

Prosedur Pengumpul an danPengolahan Data...

E.

Pemeriksaan atau Pengecekkan Keabsahan Dala.. "

-F. Analisis

Data...

BAB

IV

HASIL PENELITIAN DAN PENIBAHASAN...

A.

Deskripsi Data.

B.

Pembahasan terhadap Temuan Penelitian..

BAB

V

KESIMPITLAN,IMPLIKASI DAN SARAN

Kesimpuian

Implikasi dan Saran.

DAFTAR PUSTAKA

22

29

3t 38

39

40

73

76

76

77 40


(10)

Tabel 2.2 SKKD Kelas VIII semester

2--

'fabel 3.1 Sistem evaluasi di MTsN Tangerang II Pamulan g"' ' '

'

27

Tabel3.2SaranadanPrusaruna

Sekolah

32

Tabel 4.1 Data guru MTs}.I Tangerang 11 Pamulang tahun ajaran 201212A13 '. "

"

42 Tabel 4.2 Jumlah siswa kelas

vIII

Ir{TsN Tangerang II

Pamulang

..

44

Tabel 4.3 Jumlah siswa kelas IX MTsN Tangetang II

Pamulang...

45

Tabel 4.4 Kalender pendidikan bulan Januari 2013

'

46 Tabel4.5 Kalender pendidikan bulan Februari

2013'

""''"'

47

Tabel 4.6Kalenderpendidikan bulan

Maret2ol3'

48

Tabel 4.7 Kalender pendidikan bulan

April2013'

48

Tabel4.8 Kalenderpendidikan bulan Mei

2013"'"'

""""'

49

Tabel4.9 Kalenderpendidikan bulan Jurri

2013'

49

Tabel4.10 Kalender pendidikan bulan Juli

2013

50 Tabel 4.1 1 Kurikulum pelajaran di MTsN Tangerang

il

Pamulang

. . '. .. .. '

'

51

Tabel4.l2 Nilai Harian Kognitif Siswa kelas

VIII"

57


(11)

(12)

Gambar 4.1 Gerbang masuk MTsN Tangerang

Gambar 4.2 Pos keamanan dan parkiran MTsN Tangerang II Pamulan g' "

"'

' '

"'

Gambar 4.3 Taman MTsN Tangerang II Pamulan g" " ' '

Gambar4.4LapangandanlvtushallaMTsNTangerangIlPamulang..'... Gambar4.5PerpustakaandanUKSMTsNTangerangIIPamulang...

Gambar 4.6 LABBahasa dan LAB Komputer MTSN Tangerung II Pamulang..

-Gambar 4.7 Suasana kelas trTII MTsN Tangerang i1 Pamulang" "

"

Gambar 4.8 Program Quiz pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam"'

Gambar4.9 Soal pertamaprograrn Quiz SKI' Gambar 4. i0 soal kedua program Quiz SKI'

Gambar 4.11 soal ketiga program Quiz SKI' Gambar 4.12 soal keenam program Quiz SKI' Gambar 4.13 soal ketuiuh program Quiz SKl'

Gambar 4.14 soal soal kelima belas program Quiz SKi" '

Gambar 4. 1 5 soal keenam belas program Quiz SKI'''

64

64

o) 65

66

66

67

68

o6

69

69

tv 70

7l


(13)

Gambar 4.18 soal kedua puluh program Quiz SKI'

Gambar 4. 19 score yang diperoleh dari program Quiz SKI'

Diagram4.lJumlahsiswakelasVIIMTsNTangerungllPamulang...

73


(14)

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (R'PP)'

Lampiran 4.Daftar Nilai Harian Kelas

vlII

SAINS semester genap. Lampiran 5. Daftar Nilai Harian Kelas

vill

Inggris

Ii

semester genap Lampiran 6.Daftar Nilai Harian Kelas VIII Sosial semester genap Lampiratr 7. Ulangan Siswa.

Lampiran 8. Struktur Organisasi Madrasah"

Lampiran 9. Nilai ujian semester Ganjil Kelas

vIII

SAIIVS.

Lampiran 10. Nilai Ujian Semester Ganjil Kelas

vIII

Inggris

II'...".'

Lampiran 11.Nilaiujian semester caniil KelasY111

Sosial

""'"'

1Ii

Lampiran 12. Nilai Rapor Siswa Kelas V1II

SAINS

113 Lampiran I3. Nilai R.apor Siswa Kelas VIti Inggris

II"

"

'

114 Lampiran 14. Nilai Rapor Siswa Kelas VIII

Sosial'

"

1 15

Lampiran 15. Garnbar Fasiiitas lviTsN Tangerang

11Pamu1ang...'

1li

Lampiran 16. Jumlah Guru MTsN Tangerang II

Pamulang"""

124 Larrrpiran 17. Jumlah siswa clan siswi Guru NIT'sN Tangerang iI Farnulang' ' ' '

"

i26

Larnpiran 18. Hasil wawancara Kepala

Madrasah'

128

Larnpira.n 20" Hasil q/a\xancara sisiva kelas

Vill

SAINS Lampiran2l.Hasi]lva}VancarasiswakelasVIIIInggrisII...

85

100

101

102 I tr+

108

109

110

130

133


(15)

Lampiran 25. Sural keterangan izin observasi

ciiMadrasah....

156

Lampiran 26. Surat uji

referensi...

157


(16)

1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Kemajuan teknologi saat ini telah memberikan dampak yang besar bagi kehidupan. Bukan hanya di dunia hiburan atau sebagai gaya hidup seseorang (life style) tetapi juga memberikan dampak yang penting bagi dunia pendidikan. Dalam dunia pendidikan, teknologi pembelajaran merupakan media yang sangat membantu proses pendidikan. Anjuran untuk Mempelajari dan memanfaatkan Kemajuan teknologi bagi kehidupan manusia terdapat dalam Q.S. Al-Baqarah : 164





























Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkanNya bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan di dalamya bermacam-macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh, merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mengerti.

(Q.S. Al-Baqarah: 164)1

1

Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Jakarta: PT.Tehazed, 2010), h.31


(17)

2

Allah SWT telah menyuruh kita agar mempelajari dan memanfaatkan apa yang telah diciptakan olehNya. Termasuk kemajuan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) yang sekarang telah berkembang pesat. Sebagai seorang guru yang professional dan kreatif, seharusnya bisa memanfaatkan media pembelajaran sesuai dengan kondisi sekolah dan karakteristik siswanya.

Sekarang ini sudah ada beberapa sekolah yang menerapkan media pembelajaran di sekolahnya. Namun, guru pendidikan agama islam masih banyak yang belum menggunakan media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas. Padahal penggunaan media pembelajaran dalam mata pelajaran agama islam sangat membantu. Salah satunya adalah mata pelajaran SKI (Sejarah Kebudayaan Islam). Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) merupakan pelajaran yang memiliki kontribusi besar dalam memberikan pengetahuan dan motivasi bagi peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati serta mengambil ibrah dari sejarah pertumbuhan dan perkembangan agama islam.

Pelajaran SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) merupakan pelajaran yang sulit dipahami dan membosankan bagi mayoritas peserta didik karena banyak hal yang harus diketahui di dalamnya, meliputi tokoh-tokohnya, tempat kejadiannya, kapan terjadinya, prestasi-prestasinya dan karyanya, serta bagaimana terjadinya suatu peristiwa. Untuk itu perlu adanya cara agar dapat meningkatkan motivasi peserta didik dalam mempelajari SKI (Sejarah Kebudayaan Islam).

Salah satu materi dalam pelajaran SKI (Sejarah Kebudayaan Islam)

adalah mengenai “Perkembangan Islam pada Masa Dinasti Al-Ayyubiyah.” Kurangnya pengetahuan peserta didik mengenai perkembangan islam pada masa dinasti al-Ayyubiyah disebabkan kurangnya semangat untuk mempelajari sejarah Islam dan malasnya peserta didik untuk membaca buku sejarah kebudayaan Islam. Hal ini juga disebabkan karena penyampaian materi yang dilakukan oleh guru kurang membangkitkan semangat dan


(18)

antusias peserta didik sehingga peserta didik kurang tertarik dan merasa bosan untuk mempelajari sejarah kebudayaan Islam.

Salah satu media pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) adalah multimedia interaktif. Karena dengan menggunakan multimedia interaktif guru bisa membuat pelajaran SKI lebih menyenangkan dan tidak membosankan. Mulai dengan ditampilkannya power point dalam persentasi, video pembelajaran, dan games. Dengan multimedia interaktif, peserta didik dapat berinteraksi langsung dengan tampilan pelajaran yang disajikan oleh guru. Sehingga peserta didik dapat melihat langsung bagaimana gambaran terjadinya suatu peristiwa,dan gambaran kepribadian suatu tokoh.

“Multimedia interaktif adalah sebuah program media pembelajaran yang memadukan secara serasi antara unsur suara, visual dan teks. Di samping itu program multimedia interaktif juga bisa berinteraksi dengan penggunanya. Interaksi disini dalam arti dapat memberikan umpan balik (feed back).” 2

Pembelajaran SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) yang diajarkan di sekolah seharusnya disajikan dalam bentuk yang menarik dan mudah dipahami peserta didik sehingga peserta didik menjadi lebih mudah memahami pelajaran dan lebih tertarik untuk mengetahui sejarah kebudayaan Islam. Hal ini disebabkan karena seorang guru merupakan fasilitator yang memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk belajar. Dan seorang guru merupakan salah satu komponen penting dalam meningkatkan hasil belajar

siswa. “proses belajar dan hasil belajar para siswa bukan saja ditentukan oleh

sekolah, pola, struktur, dan isi kurikulumnya akan tetapi sebagian besar ditentukan oleh kompetensi guru yang mengajar dan membimbing mereka.”3

2

Waldopo, Analisis Kebutuhan untuk Program Multimedia Interaktif Sebagai Media Pembelajaran, TEKNOKDIK, 2, 2008, h. 21.

3

Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2002), h. 36


(19)

Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Tangerang 2 Pamulang merupakan sebuah sekolah yang berada di kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Di sekolah ini pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, Khususnya di Kelas VIII diberikan waktu 2 jam perminggu. Kesulitan peserta didik dalam memahami sejarah perkembangan Islam khususnya perkembangan Islam pada masa dinasti al-Ayyubiyah tampaknya terlihat dari kurangnya pengetahuan, dan rendahnya perhatian serta minat peserta didik. Hal ini terjadi karena murid masih tergantung pada guru. Jika guru bisa menyampaikan dengan baik dan menarik maka mereka akan lebih senang dan tertarik untuk mempelajari SKI (Sejarah Kebudayaan Islam). Tetapi sebaliknya jika guru yang menyampaikan materi kurang baik menurut mereka dan hanya menggunakan buku dalam menjelaskan materi serta metode ceramah saja maka mereka akan merasa bosan, enggan untuk belajar bahkan mengantuk.

Pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) para guru seringkali tidak memanfaatkan media pembelajaran dengan maksimal khususnya multimedia interaktif. Padahal di sekolah sudah menerapkan media pembelajaran. Hal ini tentunya sangat disayangkan karena mengingat masih sedikit sekolah yang sudah menerapkan media pembelajaran di sekolahnya. Penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran sangat membantu guru dalam menyampaikan suatu materi pelajaran. “salah satu ciri pendidik yang professional adalah mempunyai berbagai keahlian dan pengetahuan dalam menjalankan proses pembelajaran yang efektif.”4

Pada dasarnya tujuan mempelajari sejarah kebudayaan Islam (SKI) ialah agar peserta didik dapat memahami sejarah perkembangan agama islam dari dulu sampai sekarang dan dapat mengambil ibrah (pelajaran) dari perkembangan agama islam serta meneladani seorang tokoh yang berpengaruh pada saat itu sehingga bisa menjadi insan yang lebih baik. Untuk itu mempelajari sejarah Kebudayaan Islam sangat penting terutama bagi

4

Munir, Multimedia Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2012), h.163


(20)

seorang muslim agar mengetahui sejarah kebudayaan Islam. Dengan demikian penyampaian materi dalam mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) harus lebih menarik dan optimal karena memerlukan waktu yang singkat untuk menggambarkan bagaimana terjadinya suatu peristiwa termasuk waktu dan tempat peristiwa tokoh-tokohnya, pemikirannya, serta karyanya.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis memandang perlu untuk melakukan penelitian tentang “Penerapan Multimedia Interaktif untuk Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Di MTsN Tangerang II Pamulang.”

B. Identifikasi Masalah

Penelitian ini dilakukan pada jenjang tingkat Madrasah Tsanawiyah dengan fokus penelitian mengenai penerapan multimedia interaktif untuk perolehan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dengan identifikasi masalah:

1. Penerapan multimedia belum dimanfaatkan secara optimal 2. Penyampaian materi oleh guru kurang menarik

3. Kurangnya motivasi siswa untuk belajar 4. Malasnya siswa untuk membaca buku pelajaran 5. Pemahaman siswa terhadap pelajaran masih lemah

C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini dibatasi hanya pada: 1. Media pembelajaran yang digunakan adalah media pembelajaran

multimedia interaktif.

2. Hasil belajar yang dimaksud adalah peningkatan hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam pada ranah kognitif, afeksi dan ranah motorik (motor skill)


(21)

3. Materi yang terdapat pada pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam sangatlah banyak, dan yang paling membutuhkan bantuan media pembelajaran multimedia hanya beberapa materi. untuk itu, penulis membatasi pada materi mengenai Perkembangan Islam pada Masa Dinasti Al-Ayyubiyah.

Masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Bagaimanakah penerapan media pembelajaran multimedia Interaktif untuk hasil belajar siswa dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTsN Tangerang II Pamulang?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut: 1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan penerapan multimedia

interaktif dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

2. Untuk mengetahui respon siswa terhadap pemanfaatan media pembelajaran multimedia interaktif.

3. Untuk mengetahui apakah siswa menjadi lebih tertarik, gembira dan semangat dalam belajar Sejarah Kebudayaan Islam.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peserta didik, guru dan peneliti. Adapun manfaat penelitian ini secara:

1. Peserta didik, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa dalam mempelajari perkembangan Islam pada masa dinasti Al-Ayyubiyah.

2. Guru, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan alternatif untuk menerapkan media pembelajaran yang lebih efektif dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.


(22)

3. Peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dan wawasan baru dalam bidang penelitian pendidikan dan penerapan media pembelajaran yang akan diterapkan dalam kehidupan nyata setelah menyelesaikan studinya.


(23)

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Kajian Teori

1. Penerapan Media Pembelajaran

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, penerapan ialah proses, cara, perbuatan menerapkan. “penerapan yaitu konsep dan prinsip yang telah ditemukan dijadikan dasar untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan apa yang telah dipelajari, terutama diambil dari

masalah nyata yang muncul dalam situasi kehidupan.”5

Penerapan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar merupakan suatu hal yang saling berkaitan dalam dunia pendidikan saat ini. Keterkaitan ini dilihat dari peran media pembelajaran dalam membantu guru untuk menyampaikan suatu materi pelajaran. Perlunya penerapan media pembelajaran di sekolah dianggap suatu hal yang wajar. Karena penggunaan media pembelajaran memberikan dampak yang baik bagi proses belajar mengajar di sekolah.

Media, merupakan kata yang berasal dari bahasa latin medius, secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar (Arsyad, 2002; Sadiman,dkk., 1990). Oleh karena itu, media dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media

dapat berupa sesuatu bahan (software) dan atau alat (hardware).”6

Media yang dimaksud dalam proses pembelajaran ialah alat komunikasi atau alat bantu bagi guru dalam menyampaikan materi

5

Lukmanul Hakiim, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), h. 83

6

I Ketut Darma, Efektivitas Media Pembelajaran Matematika Berbasis Software Maple

dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Aljabar Pada Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Bali, TEKNODIK, 1,2011, PP: 4


(24)

pelajaran. Untuk itu, guru dapat menyampaikan materi dengan baik dalam waktu yang singkat. Karena sudah disajikan dalam bentuk yang menarik dan tidak membutuhkan waktu yang banyak dalam menjelaskan suatu materi. Adanya media pembelajaran disini ialah membantu proses belajar mengajar dan penggunaan buku tetap merupakan suatu yang penting dalam proses pembelajaran.“Dalam dunia pendidikan, seringkali istilah alat bantu atau media komunikasi digunakan secara bergantian atau sebagai pengganti istilah media pendidikan. ”7

Dahulu, pengajar berperan aktif, berbicara di depan kelas, menyampaikan materi ajar. Dengan konsep komunikasi, maka pengajar menjadi komunikator. Peran komunikator mengalihkan kegiatan pengajar yang berbicara aktif, menjadi pengolah informasi atau bahasan sebelum disajikan di kelas. Dia tidak perlu lagi aktif, menjadi pengolah informasi atau bahasan sebelum disajikan di kelas. Dia tidak perlu lagi aktif berbicara, melainkan aktif untuk mengajak peserta didik berinteraksi. 8

Adanya media memberikan kemudahan bagi seorang guru untuk menjelaskan suatu materi pelajaran. Penyampaian materi dapat dilakukan dengan menampilkan suatu program dengan bantuan media yang telah disediakan oleh pihak sekolah, Sesuai dengan mata pelajaran yang

diajarkan. “media dalam konteks pembelajaran, dengan demikian adalah bahasanya guru. Bahasa guru dalam proses pembelajaran tersebut dapat

secara verbal maupun non verbal.”9

Pembelajaran merupakan suatu rancangan proses belajar mengajar. Dalam pembelajaran perlu adanya perencanaan atau rancangan kegiatan belajar mengajar. Dalam pembelajaran banyak hal yang terkait di dalamnya tidak hanya interaksi antara guru dan peserta didik tetapi semua hal yang terkait di dalamnya.

Pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan sistematis dan sistemik, yang bersifat interaktif dan komunikatif antara pendidik (guru) dengan peserta didik, sumber belajar dan lingkungan untuk

7

Ibid., PP: 4.

8

Dewi Salma Prawiradilaga, Wawasan Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Group, 2012), h. 107

9


(25)

menciptakan suatu kondisi yang memungkinkan terjadinya tindakan belajar peserta didik, baik di kelas maupun di luar kelas, dihadiri guru secara fisik atau tidak, untuk menguasai kompetensi yang telah ditentukan.10

Dalam pembelajaran banyak yang dapat dilakukan termasuk penggunaan media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan. Dalam pelaksanaannya seorang guru yang professional akan dapat memanfaatkan media pembelajaran dengan baik. Pemanfaatan disini dapat mempengaruhi kesuksesan seorang guru dalam mengajar. Kesuksesan disini dapat dilihat dari keterampilan seorang guru dalam menyampaikan suatu materi dengan menggunakan media yang ada. Sehingga waktu pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. Namun, hal ini tentunya tidak menjamin hasil belajar siswa menjadi lebih optimal karena dalam proses pembelajaran banyak variabel yang mempengaruhi.

Secara umum, ada beberapa variabel, baik teknis maupun nonteknis yang berpengaruh dalam keberhasilan proses pembelajaran. Beberapa variabel tersebut,11 antara lain:

1) Kemampuan guru dalam membuka pelajaran

2) Kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan inti pembelajaran 3) Kemampuan guru melakukan penilaian pembelajaran

4) Kemampuan guru menutup pembelajaran 5) Faktor penunjang lainnya.

Faktor penunjang lainnya seperti yang dibahas pada latar belakang masalah di BAB sebelumnya ialah pengetahuan dan ketertarikan peserta didik dalam mempelajari suatu materi pelajaran mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari masih banyak hasil belajar peserta didik yang belum baik karena rendahnya pengetahuan mereka mengenai materi pelajaran yang dipelajari di sekolah. Ini juga disebabkan karena malasnya peserta didik untuk membaca buku dan kurangnya

10

Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Rosdakarya, 2009), h. 10

11

Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. (Jakarta: Bumi Aksara: 2009). h.17


(26)

motivasi dalam belajar. Untuk itu, dalam pembelajaran tidak hanya kemampuan seorang guru dalam mengajar yang dilihat tetapi kemampuan peserta didik untuk mempelajari suatu materi pelajaran.

Pembelajaran bersifat interaktif dan komunikatif. Interaktif artinya kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang bersifat multiarah antara guru, peserta didik, sumber belajar, dan lingkungan yang saling mempengaruhi, tidak didominasi oleh satu komponen saja. Sedangkan komunikatif dimaksudkan bahwa sifat komunikasi antara peserta didik dengan guru atau sebaliknya, sesama peserta didik, dan sesama guru harus saling memberi dan menerima serta memahami.12

Dalam proses pembelajaran, guru akan merancang dan mendesain kegiatan pembelajaran mulai dari perencanaan sampai evaluasi(penilaian). Termasuk penggunaan media pembelajaran dan sumber belajar lainnya. Adapun siswa, bertindak untuk belajar, mengerjakan tugas, dan mengikuti evaluasi (penilaian) yang diberikan guru serta memanfaatkan media pembelajaran dan sumber belajar lainnya. Dan Dengan Adanya sarana dan prasarana yang memadai tentunya membuat pembelajaran menjadi lebih optimal.

Penerapan media pembelajaran merupakan upaya untuk memberikan kemudahan dalam proses pembelajaran. Dengan diterapkannya media pembelajaran di sekolah maka hendaknya guru memanfaatkan fasilitas yang telah tersedia di sekolahnya. Mengingat masih banyak sekolah yang fasilitasnya belum memadai. Media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran harus sesuai dengan kebutuhan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Karena dalam pembelajaran yang paling penting ialah memberikan pemahaman kepada peserta didik mengenai materi yang

disampaikan. “prinsip pokok yang harus diperhatikan dalam penggunaan media pada setiap kegiatan belajar mengajar adalah bahwa media yang

12


(27)

digunakan dan diarahkan untuk mempermudah siswa belajar dalam

upaya memahami materi pelajaran.”13

2.Multimedia Interaktif

a. Pengertian Multimedia Interaktif

Multimedia merupakan salah satu media pembelajaran. Dalam proses pembelajaran media dikelompokkan menjadi 4, yaitu media audio (pendengaran), media visual (penglihatan), media audio visual (pendengaran dan penglihatan) serta multimedia (berbagai media). Dalam multimedia berbagai indera meliputi pendengaran, penglihatan, dan pengalaman sikap terlibat. Pengertian multimedia itu sendiri yaitu

“Multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media (format file) yang berupa teks, gambar (vektor atau bitmap), grafik, sound, animasi, video interaksi, dan lain-lain yang telah dikemas menjadi file digital(komputerisasi), digunakan untuk menyampaikan atau mengantarkan pesan kepada publik. ”14

Penggunaan multimedia dapat menarik perhatian dan minat seseorang karena melibatkan banyak indera. Seperti yang dinyatakan

Computer Technology Research(CTR), bahwa orang hanya mampu mengingat 20% dari yang dilihat dan 30% dari yang didengar. Tetapi orang dapat mengingat 50% dari yang dilihat dan didengar dan 80% dari

yang dilihat, didengar dan dilakukan sekaligus. ”15

Interaktif disini ialah dapat berinteraksi dengan program aplikasi yang ada. sehingga dapat langsung merespon dan berkomunikasi dengan tampilan media yang ada. “Komponen Komunikasi dalam multimedia interaktif (berbasis komputer) adalah hubungan antara manusia (sebagai user/pengguna produk) dan komputer

13

Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran,(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), h. 226

14

Munir, Multimedia Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan, (Bandung: Alfabeta,2012), h. 2

15


(28)

(software/aplikasi/produk dalam format file tertentu, biasanya dalam bentuk CD). ”16

Program multimedia interaktif adalah sebuah program multimedia yang didesain sedemikian rupa sehingga bisa berinteraksi dengan penggunanya (peserta didik). Interaksi disini terutama dalam hal memberikan respon, feedback atau umpan balik terhadap tugas-tugas yang dikerjakan oleh peserta didik. Dalam hal-hal tertentu peserta didik memerlukan umpan balik secepat mungkin, karena peserta didik ingin mengetahui apakah tugas-tugas yang mereka kerjakan sudah benar atau belum. 17

Adanya respon atau umpan balik antara guru dan peserta didik terhadap pembelajaran yang berlangsung merupakan suatu hal yang diharapkan karena dalam proses pembelajaran harus ada interaksi antara

guru dengan peserta didik. “prinsip interaktif mengandung makna, bahwa

mengajar bukan hanya sekedar menyampaikan pengetahuan dari guru ke siswa; akan tetapi mengajar dianggap sebagai proses mengatur

lingkungan yang dapat merangsang siswa untuk belajar.”18

Dalam proses pembelajaran harus ada dorongan agar peserta didik dapat berinteraksi dengan baik antara guru dan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik yang lain dan peserta didik dengan lingkungannya. Jika hal ini berjalan dengan baik maka tujuan pembelajaran akan diperoleh sesuai dengan yang diharapkan.

“pembelajaran hakikatnya adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan.”19

Multimedia interaktif merupakan suatu media pembelajaran yang melibatkan langsung peserta didik sehingga peserta didik dapat langsung

berinteraksi dengan media yang ditampilkan. “Multimedia bersifat

16

Munir, op.cit., h. 110.

17

Waldopo, op.cit., PP.23.

18

Wina Sanjaya, op.cit, h. 172.

19

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, (Jakarta: Kencana Prenada Group, 2009), h. 17.


(29)

interaktif dan fleksibel memberikan umpan balik pada siswa dan

kemudahan mengontrol karena kontrol ada pada pengguna.” 20

Berdasarkan pengertian di atas Menurut peneliti multimedia interaktif merupakan gabungan dari beberapa media yang ada sehingga dapat menampilkan desain yang optimal. Pemanfaatan multimedia interaktif dalam pembelajaran tentunya memberikan dampak positif bagi penggunanya karena peserta didik dapat langsung berinteraksi dengan tampilan media yang ada.

Perlu diingat bahwasannya penggunaan multimedia interaktif harus memperhatikan kondisi peserta didik sehingga peserta didik dapat

menggunakannya dengan nyaman. “pengembangan multimedia

pembelajaran interaktif perlu diperhatikan beberapa prinsip utama agar software tersebut dapat digunakan oleh siswa secara individu dan akan

memberikan hasil belajar yang efektif dan optimal. ”21

b.Kelebihan dan Kekurangan Multimedia Interaktif

1. Kelebihan Multimedia

Kelebihan multimedia ialah membuat tampilan menjadi lebih menarik dan optimal serta dapat ditampilkan dengan waktu yang singkat. Multimedia memberikan dampak positif Karena dalam multimedia kita dapat menggabungkan antara pendengaran, pandangan dan gerakan. Kita dapat mengetahui beberapa kelebihan multimedia interaktif. Adapun kelebihannya meliputi:

1. Sistem pembelajaran lebih inovatif dan interaktif.

2. Pendidik akan selalu dituntut untuk kreatif inovatif dalam mencari terobosan pembelajaran.

20

Iif Khoiru Ahmadi, Sofan Amri, Strategi Pembelajaran Sekolah Berstandar Internasional

& Nasional, (Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya, 2010), h. 153

21

M.Miftah, Model dan Format Instrument Preview Program Multimedia Pembelajaran Interaktif, TEKNOKDIK, 1, 2012, H. 108


(30)

3. Mampu menggabungkan antara teks, gambar, audio, music, animasi gambar atau video dalam satu kesatuan yang saling mendukung guna tercapainya tujuan pembelajaran.

4. Menambah motivasi peserta didik selama proses belajar mengajar hingga didapatkan tujuan pembelajaran yang diinginkan.

5. Mampu menvisualisasikan materi yang selama ini sulit untuk diterangkan hanya sekedar dengan penjelasan atau alat peraga yang konvensional.

6. Melatih peserta didik lebih mandiri dalam mendapatkan lima pengetahuan.

2. Kelemahan Multimedia

Penggunaan suatu media pembelajaran disadari memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Begitu juga dengan multimedia. Dalam penggunaan multimedia tentunya memiliki kelemahan karena mengingat banyaknya media yang terlibat dalam multimedia interaktif. Adapun kelemahannya sebagai berikut:

1. Untuk mengembangkan program multimedia pembelajaran diperlukan sebuah tim yang terdiri dari beberapa pakar seperti ahli materi, ahli kurikulum, ahli media pembelajaran, programmer, ahli pengambilan gambar dan editor. Dengan demikian multimedia menjadi sebuah program yang mahal harganya. 2. Untuk mengoperasikan program multimedia diperlukan peralatan

Komputer dengan spesifikasi tertentu, seperti memiliki fasilitas memori dan hardisk yang mencukupi, memiliki fasilitas CD rom, Sound Card, dan sebagainya. Jika program mengharuskan penggunanya (peserta didik) harus link ke internet, maka komputer harus memiliki fasilitas modem. 22

3. Memerlukan biaya yang relatif tinggi dalam pengadaan, pengembangan program, pemeliharaan, dan perawatan computer

22


(31)

untuk pembelajaran yang meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

4. Keterbatasan infrastruktur pemanfaatan jaringan komputer dalam sistem pendidikan di Indonesia.

5. Mengalami kendala dalam hal sumber daya manusia, seperti masih tingginya tingkat computer illiteracy yaitu sikap masih enggan mencoba komputer sebagai sarana untuk memperoleh informasi dan pengetahuan. Untuk itu diperoleh upaya memasyarakatkan penggunaan komputer sebagai sarana informasi dan komunikasi. 23

3.Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

a. Pengertian Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

Sejarah kebudayaan Islam merupakan salah satu mata pelajaran pendidikan agama Islam yang dipelajari di sekolah tingkat MTs(Madrasah Tsanawiyah) dan sederajatnya. Sejarah kebudayaan Islam ialah pelajaran yang mempelajari tentang asal-usul, peranan Islam serta tokoh yang berprestasi dan berpengaruh dalam sejarah islam pada masa lampau dan mempelajari perkembangan kebudayaan islam sampai sekarang. Sehingga dapat mengambil ibrah dari sejarah

yang telah lalu. Sejarah kebudayaan Islam ialah “Mengenal, mengidentifikasi, meneladani, dan mengambil ibrah dari sejarah Arab pra-Islam, sejarah Rasulullah SAW, khulafaurrasyidin, serta perjuangan tokoh-tokoh agama Islam di daerah masing-masing.”24

Sejarah Kebudayaan Islam di MTs merupakan salah satu mata pelajaran yang menelaah tentang asal-usul, perkembangan, peranan kebudayaan/peradaban Islam dan para tokoh yang berprestasi dalam sejarah Islam di masa lampau, mulai dari perkembangan masyarakat Islam pada masa Nabi Muhammad

23

Munir, op.cit.,, h. 189-190

24

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, (Jakarta: Menteri Agama Republik Indonesia, 2008), h. 2


(32)

SAW dan Khulafaurrasyidin, Bani ummayah, Abbasiyah, Ayyubiyah sampai perkembangan Islam di Indonesia.25

Sejarah kebudayaan Islam memiliki kontribusi besar dalam memberikan motivasi dan pembelajaran kepada peserta didik mengenai bagaimana sejarah dan perkembangan kebudayaan Islam dari dulu sampai sekarang. Sehingga peserta didik dapat mengetahui, memahami, menghayati dan mengambil ibrah dari sejarah dan perkembangan agama Islam. Dalam sejarah Kebudayaan Islam terdapat nilai-nilai yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan anak, membentuk kepribadian anak agar menjadi lebih baik.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sejarah kebudayaan Islam merupakan salah satu mata pelajaran pendidikan agama Islam yang dipelajari di madrasah. Mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam ini penting untuk dipelajari agar siswa dapat mengetahui sejarah pertumbuhan dan perkembangan agama Islam mulai dari perkembangan masyarakat Islam pada masa Nabi Muhammad SAW dan Khulafaurrasyidin, Bani ummayah, Abbasiyah, Ayyubiyah sampai perkembangan Islam di Indonesia.

b. Tujuan Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut:26

1. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari landasan ajaran, nilai-nilai dan norma-norma Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah saw dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.

25Ibid.,

h. 51

26


(33)

2. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan.

3. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah.

4. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di masa lampau.

5. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.

3.4 Ruang Lingkup Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

Cakupan kurikulum Sejarah Kebudayan Islam di Madrasah Tsanawiyah meliputi :27

1. Pengertian dan tujuan mempelajari sejarah kebudayaan Islam 2. Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW periode Mekkah 3. Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW periode Madinah

4. Memahami peradaban Islam pada masa Khulafaurrasyidin

5. Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Bani Umaiyah 6. Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Bani

Abbasiyah

7. Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah

8. Memahami perkembangan Islam di Indonesi

27


(34)

3.5 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Sejarah Kebudayaan Islam

SKKD (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar) Kelas VIII semester 1 dan 2 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.1 SKKD Kelas VIII Semester 1

STANDAR

KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1. Memahami perkembang an Islam pada masa Bani Abbasiyah

1.1 Menceritakan sejarah berdirinya daulah Abbasiyah

1.2 Mendeskripsikanperkembangan

kebudayaan/peradaban Islam pada masa Bani Abbasiyah

1.3 Mengidentifikasitokoh ilmuwan muslim dan perannya dalam kemajuan

kebudayaan/peradaban Islam pada masa Bani Abbasiyah

1.4 Mengambil ibrah dari perkembangan

kebudayaan/peradaban Islam pada masa Bani Abbasiyah untuk masa kini dan yang akan datang

1.5 MeneladaniKetekunan dan kegigihan Bani Abbasiyah


(35)

Tabel 2.2 SKKD Kelas VIII Semester 2

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Berikut ini peneliti sajikan beberapa penelitian terdahulu yang menyangkut penggunaan media dan media pembelajaran multimedia dalam kegiatan belajar mengajar. Penelitian-penelitian tersebut digunakan sebagai acuan dan referensi untuk memahami pengaruh dalam penelitian ini.

STANDAR

KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

2. Memahami perkembangan Islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah

2.1 Menceritakan sejarah berdirinya Dinasti al-Ayyubiyah

2.2 Mendeskripsikanperkembangan

kebudayaan/peradaban Islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah

2.3 Mengidentifikasitokoh ilmuwan muslim dan perannya dalam kemajuan

kebudayaan/peradaban Islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah

2.4 Mengambil ibrah dari perkembangan

kebudayaan/peradaban Islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah untuk masa kini dan yang akan datang

2.5 Meneladanisikapkeperwiraan shalahuddin Al Ayyubi


(36)

Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini di antaranya adalah:

1. Dwi Enggal dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Multimedia Interaktif (MMI) terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Konsep Gaya yang Bernuansa Nilai”. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan taraf signifikan 95% diketahui bahwa penggunaaan multimedia interaktif tipe CD-ROM interaktif menghasilkan pengaruh yang signifikan pada hasil belajar siswa dibanding dengan penggunaan aplikasi power point.

2. Rahmawati dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Penggunaan

Multimedia Interaktif Terhadap Pemahaman Konsep Matematika”.

Berdasarkan hasil penelitian menggunakan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang pembelajarannya menggunakan multimedia interaktif lebih tinggi daripada kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang pembelajarannya secara konvensional.

3. Mulia Rahmayani dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Multimedia Berbasis Camtasia Studio Terhadap Hasil

Belajar Matematika Siswa”. Berdasarkan hasil penelitian

menggunakan uji t hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan multimedia berbasis camtasia studio (video tutorial) memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap hasil belajar matematika siswa.


(37)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Februari hingga Mei 2013. Adapun lokasi yang dijadikan tempat untuk melakukan penelitian yaitu MTsN Tangerang 2 Pamulang Jln. Padjajaran no.31, Pamulang.

B. Latar Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada mulai tanggal 14 Februari 2013 hingga 31 Mei 2013. adapun sekolah tempat penelitian adalah Madrasah Tsanawiyah Negeri Tangerang 2 Pamulang yang berlokasi di jalan Padjajaran No.31, Pamulang. Yang akan diteliti disini adalah aktivitas belajar siswa, bagaimana respon siswa terhadap penerapan multimedia interaktif yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Adapun yang berperan dalam penelitian ini, meliputi: peneliti sendiri, Kepala Sekolah MTsN Tangerang 2 Pamulang, guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, dan siswa. Adapun profil MTsN Tangerang 2 Pamulang dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Sejarah dan Latar Belakang

MTsN Pamulang berdiri sejak tahun 1981 di cimanggis,ciputat (waktu itu belum ada pemekaran kecamatan ciputat). Kepala madrasah pertama kali dijabat oleh Drs. Syamsuddi, M.Pd. berkat perjuangan yang gigih dari Kepala Madrasah dengan melakukan pendekatan ke berbagai pihak, terutama pihak pemerintahan desa dan kecamatan, lima tahun kemudian, ahun 1987, MTsN Pamulang yang dulunya bernama MTsN Tanggerang II Pamulang, dipindahkan ke kelurahan Pamulang ddi atas tanah seluas 4000 M2 .

Pada masa tersebut merupakan masa-masa yang gigih untuk memantapkan eksistensi madrasah, yang pada saat itu masih dihadapkan


(38)

pada pencitraan madrasah yang kurang menguntugkan dari masyarakat. Mereka menganggap madrasah itu lebih banyak mengajarkan ilmu-ilmu agama dibandingkan ilmu-ilmu umum. Padahal komposisi kurikulum di madrasah 70 % ilmu-ilmu umum dan 30% ilmu agama.

Masyarakat juga memandang bahwa madrasah adalah sekolah dakwah yang dalam banyak hal kurang dikelola secara professional. paradigma seperti ini tentu aja kurang menguntungkan, karena ada kesan bahwa kalau sesuatu itu di letakan dalam bingkai dakwah, maka wajar kalau tidak dikelola secara professional. Kalau dikelola secara tidak professional, maka wajar kalau dalam banyak hal juga seadanya, termasuk di dalamnya adalah partisipasi keuangan, maka dampaknya akan mengena pada hal-hal lain, misalnya pada pembangunan sarana dan prasarana, penyediaan fasilitas belajar, kesejahteraan guru dan pegawai dan lain sebagainya.

Belajar dari kondisi yang kurang menguntungkan inilah yang tampak terus menerus ingin diluruskan pleh para pejuang awal MTsN Tangerang II Pamulang, baik oleh kepala madrasah maupun oleh guru-gurunya. Mereka tidak henti-hentinya melakukan sosialisasi tentang madrasah dan memberikan gambaran serta pemahaman yang benar tentang madrasah, baik melalui pengajian, forum-forum pertemuan pemerintah, kegiatan madrasah dan pertemuan dengan orang tua siswa.

Alhamdulillah berkat perjuangan yang tidak mengenal lelah, dibawah kepemimpinan Drs. H. Syamsuddin, M.Pd. , Drs.H Edy Djunaedy, dan Drs. Nasharuddin Sarbini. MTsN Tangerang II Pamulang mulai dikenal dan dipahami secara professional oleh masyarakat. Sehingga dari tahun ke tahun, animo masyarakat untuk menyekolahkan anaknya ke madrasah semakin bertambah.28

Masyarakat juga mulai menyadari akan pentingnya partisipasi khususnya dalam bantuan financial, sehingga mulai tahun 1990-an

28

Sejarah MTsN Tangerang II Pamulang dari buku kurikulum MTsN Tangerang II Pamulang (lihat lampiran 1:halaman: 77)


(39)

kesediaan masyarakat untuk membantu secara financial mulai terlihat. Hasilnya adalah secara bertahap mulai ada peningkatan jumlah dan kualitan bangunan gedung. Selanjutnya dibawah kepemimpinan Dra.Hj. Iis Asyah, Drs.M. Askolani dan Drs Suhardi, M.Ag. bangunan gedung MTsN Tngerang II Pamulang secara perlahan menjadi sangat memadai dan menjadi kebanggaan masyarakat. Bangunan yang pada mulanya sangat sederhana, kini terlihat tampak lebih nyaman dan terlihat megah

Satu hal yang cukup melegakan adalah bahwa persepsi masyarakat terhadap madrasah sudah mulai berubah. Masyarakat kini sudah banyak yang mengerti benar bahwa madrasah adalah sekolah umum plus. Dimana nantinya anak-anak tidak hanya menguasai ilmu umum, tapi ilmu agama juga.

Berkat kerja keras kepala madrasah dan juga seluruh dewan guru dan dibarengi oleh kepedulian masyarakat terhadap pendidikan yang semakin tinggi. Oleh karena itu MTsN Tangerang II Pamulang terus melakukan inovasi-inovasi, baik dalam bidang manajemen, bidang akademik dan kurikulum dan juga dalam bidang kesiswaan.

Inovasi-inovasi seperti itu pada giliranya telah mengantarkan MTsN Tangerang II Pamulang banyak meraih prestasi dari berbagai macam lomba, baik di tingkat kecamatan, kabupaten, tingkat provinsi dan nasional. Seperti di tahun 2008-2012 yang merupakan “tahun

prestasi” yaitu, mendapat juara I Madrasah Berprestasi Tingkat Nasional

dari Kementrian Agama. Selanjutnya, juara I (piala Wapres dan Piala Presiden) dalam lomba Marching Band dan Juara 1 pada lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat nasional.

b. Visi, Misi, dan Tujuan

Visi MTsN Tangerang II Pamulang ialah “Madrasah insan kamil berprestasi nasional dan berwawasan”. Indikator ketercapaian visi di atas adalah:

1. Siswa memiliki keimanan yang kokoh 2. Siswa taat melaksanakan ibadah


(40)

3. Siswa memiliki akhlak mulia

4. Siswa mengembangkan potensi kecerdasan yang dimiliki 5. Siswa terbiasa hidup sehat

6. Siswa memiliki rasa cinta tanah air(nasioanalisme) 7. Siswa memiliki wawasan global

Adapun misi MTsN Tangerang II Pamulang ialah:

1. Menanamkan keimanan yang kokoh 2. Mendidik ketaaatan beribadah 3. Membudayakan akhlak mulia 4. Mengembangkan kecerdasan 5. Membiasakan hidup sehat 6. Mendorong untuk berprestasi 7. Menanamkan nasionalisme 8. Membuka cakrawala global

Tujuan MTsN Tangerang II Pamulang ialah terwujudnya generasi unggul yang menjadi kebanggaan keluarga, masyarakat, bangsa, Negara dan agama.

c. Kurikulum

Pada program pendidikan di Madrasah Tsanawiyah(Mts) atau Sekolah Menengah Pertama(SMP) atau setara jumlah jam mata pelajaran sekurang-kurangnya 32 jam pelajaran setiap minggu. Setiap jam pelajaran lamanya 40 menit. Jenis program pendidikan di MTs/SMP dan yang setara, terdiri dari program umum meliputi sejumlah mata pelajaran yang wajib diikuti seluruh peserta didik, dan program pilihan meliputi mata pelajaran yang menjadi ciri khas keunggulan daerah berupa mata pelajaran muatan lokal. Mata pelajaran yang wajib diikuti pada program umum berjumlah 10, sementara keberadaan mata pelajaran muatan lokal ditentukan oleh kebijakan Dinas atau Kemenag setempat dan kebutuhan sekolah.


(41)

Pengaturan beban belajar menyesuaikan dengan alokasi waktu yang telah ditentukan dalam struktur kurikulum. Setiap satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi, disamping memanfaatkan mata pelajaran lain yang dianggap penting namun tidak terdapat di dalam struktur kurikulum yang tercantum di dalam Standar Isi. Dengan adanya tambahan waktu, satuan pendidikan diperkenankan mengadakan penyesuaian-penyesuaian. Misalnya mengadakan program remedial bagi peserta didik yang belum mencapai standar ketuntasan belajar minimal.

Berdasarkan Peraturan Menteri Agama RI Nomor Tahun 2008 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah dijelaskan pelajaran yang wajib diajarkan di madrasah adalah:

1. Al-Qur’an Hadits 2. Akidah Akhlak 3. Fiqh

4. Sejarah Kebudayaan Islam 5. Bahasa Arab

Tujuan mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yang menjadi objek penelitian disini ialah:

a. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari landasan ajaran, nilai-nilai dan norma Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah SAW dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.

b. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan.


(42)

c. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah.

d. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di masa lampau.

e. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dari peristiwa-peristiwa bersejarah(Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, IPTEK, dan seni dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan ;peradaban Islam.

Di MTsN Tangerang II Pamulang, terdapat jenis-jenis kelas yang didasarkan kepada potensi kecerdasan yang dimiliki siswa. Terdapat 6 jenis kelas, yaitu: Kelas Bina Prestasi, Kelas Sains, Kelas Bilingual Arab, Kelas Bilingual Inggris.

Dalam sistem evaluasi, kegiatan evaluasi yang menunjukkan prestasi belajar siswa. Berdasarkan bentuknya, evaluasi dilakukan dalam dua bentuk, yaitu bentuk tertulis dan bentuk praktik. Sedangkan berdasarkan jenisnya, evaluasi terdiri dari ujian tengah semester, ujian semester, ujian akhir madrasah dan ujian nasional. Secara lebih rinci sistem evaluasi di MTsN Tangerang II Pamulang adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Sistem evaluasi di MTsN Tangerang II Pamulang

No Jenis Bentuk Keterangan

1. UTS Tulis dan praktik Ganjil & Genap 2. UAS Tulis dan praktik Ganjil & Genap 3. UN dan UAMBN Tulis dan praktik Ganjil & Genap

Catatan: mapel yang dipraktikkan: Fiqh, BTQ(Baca Tulis Qur’an), Bahasa Indonesia, Inggris, Arab, TIK, KTK, Olahraga dan IPA.


(43)

Adapun kriteria kelulusan dengan mengacu kepada ketentuan PP 19/2005 pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari MTsN Tangerang II Pamulang setelah memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

b. Mata pelajaran UN memiliki nilai rata-rata minimal 5.50 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan dengan minimal 4.00 paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4.25 untuk mata pelajaran lain.

c. Nilai mata pelajaran yang tidak di UN-kan harus memenuhi KKM yang sudah ditetapkan di awal tahun pelajaran.

d. Berkelakuan baik.

d. Gambaran Umum penerapan Multimedia Interaktif di MTsN Tangerang II Pamulang

Pada dasarnya, di MTsN Tangerang II Pamulang sudah diterapkannya media pembelajaran berupa tersedianya LCD Projector dan white board di masing-masing kelas. Serta dengan adanya layanan internet yang disediakan oleh pihak Madrasah. Hal ini tentunya sangat membantu proses pembelajaran.

Penampilan power point dalam persentasi, video pembelajaran dalam menampilkan suatu gambaran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran, Serta adanya simulasi dalam pembelajaran merupakan bukti adanya penerapan dan pemanfaatan media pembelajaran di MTsN Tangerang II Pamulang. Meskipun masih ada beberapa guru yang belum menggunakan media pembelajaran yang ada sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran di kelas.

Khususnya pada pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam(SKI), pada kelas VIII pelajaran yang disampaikan oleh guru mata pelajaran SKI(Sejarah Kebudayaan Islam) selain dengan metode ceramah atau cerita, Guru SKI menggunakan power point sebagai alat bantu dalam


(44)

persentasi dan menampilkan video pembelajaran seperti menampilkan video mengenai Salahuddin Al-Ayyubi seorang tokoh yang berpengaruh pada masa Dinasti Al-Ayyubiyah. Serta Tanya jawab kepada para siswa mengenai tokoh yang ada di video pembelajaran yang ditampilkan. Juga adanya tampilan program quiz yang dapat digunakan sebagai evaluasi.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan peneliti ialah pendekatan penelitian kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. “Studi kasus adalah suatu penelitian yang diarahkan untuk menghimpun data, mengambil makna, memperoleh pemahaman dari kasus tersebut”. 29

Pada metode studi kasus ini peneliti benar-benar memahami kasus yang ada dengan cara mengumpulkan data, melihat langsung keadaan di lokasi dan mengambil info dari berbagai sumber yang ada di sekitar dan

mempelajari keadaan di sekitar. “Suatu kasus Dalam studi kasus digunakan beberapa teknik pengumpulan data seperti wawancara, observasi dan studi documenter, tetapi semuanya difokuskan ke arah mendapatkan kesatuan data dan kesimpulan”.30

Studi kasus merupakan metode penelitian yang memiliki

“Kekuatan yang unik dari studi kasus adalah kemampuannya untuk

berhubungan sepenuhnya dengan berbagai jenis bukti dokumen, peralatan, wawancara, dan observasi. Lebih dari itu, dalam beberapa situasi seperti observasi partisipan, manipulasi informal juga dapat

terjadi.”31

Dalam pendekatan kualitatif peneliti merupakan instrument utama dalam penelitian. Peneliti menentukan apa yang dicari dan dibutuhkan dalam penelitian. Mulai dari awal memasuki lapangan sampai membuat

29

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya: 2011), hal: 64

30

Ibid., h. 64.

31

Robert K.Yin, Studi Kasus Desain & Metode, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,2004), h.12


(45)

kesimpulan dari data yang ditemukan di lapangan. Dalam pendekatan metode kualitatif ini, peneliti sangat memahami situasi dan kondisi yang terjadi di lapangan karena terlibat langsung ke lapangan. Pendekatan

metode penelitian disini mengarahkan peneliti untuk “berpikir secara

induktif, yaitu menangkap berbagai fakta atau fenomena-fenomena sosial, melalui pengamatan di lapangan, kemudian menganalisisnya dan kemudian berupaya melakukan teorisasi berdasarkan apa yang diamati

itu.”32

Dalam pendekatan metode kualitatif ini, peneliti mengamati secara lebih mendalam lagi mengenai hal-hal yang terkait dengan masalah yang ada. “penelitian kualitatif menggunakan desain penelitian studi kasus dalam arti penelitian difokuskan pada satu fenomena saja yang dipilih dan ingin dipahami secara mendalam, dengan mengabaikan

fenomena-fenomena lainnya”.33

Dalam pendekatan metode kualitatif ini dapat diketahui dengan cara mendalami situasi sosial yang ada di lapangan seperti yang terdapat pada gambar berikut ini:

Place/tempat

Actor/orang activity/aktivitas

Gambar 3.1 Situasi sosial(social situation)34

32

H.M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), h. 6

33

Opcit., h. 99

34

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta: 2012), cet: 15, h. 216.

Social situation


(46)

D. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data

Agar diperoleh data penelitian yang relevan dengan tujuan penelitian diperlukan prosedur pengumpulan data yang akurat. Prosedur penelitian data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melakukan langkah-langkah: observasi, wawancara, dokumentasi dan triangulasi/gabungan untuk memperoleh data yang ada di tempat penelitian.

1. Observasi

Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data dalam pendekatan penelitian kualitatif. Observasi merupakan langkah awal yang dilakukan peneliti. Dalam observasi ini peneliti akan melihat langsung kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh pihak yang terkait penelitian. Dalam penelitian ini ialah semua yang mencakup ruang lingkup sekolah. Hasil observasi ini akan digunakan untuk sumber data penelitian.

Dalam observasi, ada tiga komponen yang menjadi obyek penelitian, yaitu: Place (Tempat), Actor (pelaku) dan Activities

(aktivitas).35 Place atau tempat disini adalah lingkungan kelas di Sekolah. Actor atau pelaku disini adalah guru mata pelajaran yang terkait penelitian dan siswa. Activities atau aktivitas disini adalah kegiatan belajar mengajar. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi langsung ke lapangan yaitu di MTsN Tangerang 2 Pamulang.

a. Place(tempat)

Tempat yang menjadi obyek penelitian disini ialah MTsN Tangerang 2 Pamulang yang berlokasi di jalan Padjajaran No.31, Pamulang. Tanah MTsN Tangerang 2 Pamulang ini sepenuhnya milik Negara dengan luas seluruhnya 6.852 M2, sedangkan luas bangunan 3.864 M2. Di sebelah timur bersebelahan langsung dengan SDN PamulangI,II,III. adapun sarana dan prasarana di sekolah ini meliputi:

35


(47)

Tabel 3.2 Sarana dan Prasarana Sekolah

No Ruang Jumlah Kondisi

1 Ruang Teori/kelas 31 Baik

2 Laboratorium Fisika 1 Cukup Baik 3 Laboratorium Biologi 1 Cukup Baik

4 Laboratorium Bahasa 1 Baik

5 Laboratorium Komputer 2 Baik

6 Laboratorium ICBC 1 Baik

7 Ruang Perpustakaan 2 Baik

8 Ruang UKS 1 Baik

9 Ruang Pramuka 1 Cukup Baik

10 Ruang Audio Visual 1 Baik

11 Ruang Aula 1 Baik

12 Ruang Kepala Madrasah 1 Baik

13 Ruang Guru 1 Baik

14 Ruang Tata Usaha 2 Baik

15 Ruang OSIS 1 Baik

16 Kamar Mandi/WC Guru 2 Baik

17 Kamar Mandi/WC Murid 4 Baik

18 Gudang 1 Baik

19 Mushalla 1 Baik

20 Ruang Penjaga 1 Baik

21 Ruang Piket 1 Baik

22 Ruang Komite 1 Baik

23 Ruang Koperasi 1 Baik

24 Ruang BK 1 Baik

25 Ruang Studio Musik 1 Baik

26 Ruang Wakabid 1 Baik

27 Ruang Alat Drumband 1 Baik

28 Kantin 1 Baik

29 Tempat Wudhu 1 Baik

Sumber belajar yang digunakan di MTsN Tangerang 2 Pamulang meliputi sarana sumber belajar dan media pembelajaran. Meliputi:

(a) Sarana Sumber Belajar

Perpustakaan merupakan pusat sumber ilmu yang utama, maka di perpustakaan MTsN Pamulang dilengkapi dengan berbagai buku sumber, meliputi:

(1) Jumlah Total : ± 15.163 eksemplar (2) Jumlah bukui pelajaran : 9.620 eksemplar


(48)

(3) Jumlah judul buku : 1.574 eksemplar (4) Koran/surat kabar : tiap hari 3 surat kabar

(5) Majalah : tiap bulan 2 majalah

(b) Media Pembelajaran

Media pembelajaran yang tersedia meliputi:

- Perpustakaan lengkap, serta multimedia. - TV di tiap kelas khusus.

- VCD player di tiap kelas khusus.

- CD pembelajaran berada di unit komputer dan di perpustakaan. - LCD proyektor tersedia di tiap kelas.

- Komputer 60 dan akses internet 24 jam. - Kaset dan video rekorder.

- Aula dilengkapi dengan sound sistem.

- Masjid At-Taqwa sebagai prasarana ibadah, yang sekaligus sebagai

laboratorium keagamaan.

- Laboratorium IPA, lab. Bahasa 1 lokal dengan 40 both, lab.

Komputer, ICBC, greenhouse, studio music, dan drumband.

- Tanaman obat. - Kolam ikan.

- Taman untuk tempat belajar outdoor. - 31 lokal untuk ruang belajar.

- Ruang BK.

- Lapangan futsal dan basket36

Di sekolah ini, peneliti mengamati lingkungan sekolah terutama kelas. Di setiap kelas di sekolah ini sudah diterapkannya media pembelajaran berupa LCD, Projector, dan layar projector. Dan tersedianya layanan internet milik MTsN Tangerang 2 Pamulang. Sehingga sangat membantu para guru yang ingin menggunakan internet, terutama untuk menampilkan video pembelajaran di kelas. fasilitas di

36

Sarana dan Prasarana MTsN Tangerang II Pamulang berdasarkan Buku Kurikulum MTsN Tangerang II Pamulang.


(49)

sekolah ini sudah memadai dan mayoritas Guru di sekolah sudah memanfaatkan fasilitas yang telah tersedia.

b. Actor(pelaku)

Adapun actor(pelaku) yang diobservasi/diamati dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran dan para siswa di MTsN Tangerang 2 Pamulang.

Jumlah guru yang mengajar di MTsN Tangerang 2 Pamulang ini berjumlah 67 orang. secara keseluruhan, ada 8 orang yang mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia, 7 orang mengajar mata pelajaran IPA, 6 orang mengajar bahasa inggris, 8 orang mengajar mata pelajaran matematika, 2 orang mengajar ortakes, 7 orang mengajar mata pelajaran IPS, 3 orang yang mengajar mata pelajaran PKn, 3 orang mengajar mata

pelajaran Fiqh/SKI, 3 orang mengajar mata pelajaran Qur’an Hadis, 3

orang mengajar mata pelajaran Aqidah Akhlak, 2 orang mengajar SKI, 4 orang mengajar bahasa Arab, 2 orang mengajar mata pelajaran Mulok, 3 orang mengajar mata pelajaran seni budaya, 3 orang mengajar mata pelajaran TIK dan 3 orang mengajar mata pelajaran Bimbingan Konseling(BK).

Penelitian ini mengambil kelas VIII, salah satu pengajar yang mengajarkan sejarah kebudayaan Islam di kelas VIII. kelas yang diajarkan sebanyak 7 kelas dalam seminggu. Meliputi kelas VIII Sains, kelas VIII Inggris I, kelas VIII Inggris II, kelas VIII Arab, kelas VIII Inggris III, kelas VIII Sosial dan kelas VIII sosial. Masing-masing kelas mendapat pelajaran sejarah kebudayaan Islam sebanyak 2 jam pelajaran.

Adapun jumlah siswa MTsN Tangerang 2 Pamulang pada tahun ajaran 2012/2013 sebanyak 1005 siswa. 420 laki-laki dan 585 perempuan. Dan jumlah siswa kelas VIII sebanyak 332 siswa. 138 laki-laki dan 194 perempuan. Jumlah siswa yang menjadi penelitian disini meliputi kelas VIII Sains sebanyak 37 siswa, kelas VIII Inggris II sebanyak 36 orang, dan kelas VIII sosial sebanyak 34 orang. masing-masing kelas menerima 2 jam pelajaran sejarah kebudayaan Islam.


(50)

c. Activities(aktivitas)

Aktivitas yang diamati dalam penelitian ini adalah seluruh kegiatan pembelajaran yang menggunakan multimedia mulai dari kehadiran guru dan siswa di sekolah hingga kegiatan pembelajaran berlangsung. Para guru di MTsN Tangerang 2 Pamulang ini, hadir di sekolah pada pagi hari sebelum pukul 07.00. namun ada beberapa yang hadir di sekolah diatas pukul 07.00. pada hari senin sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung, para guru mengikuti upacara bendera atau upacara pembinaan. Pada hari selasa, sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung para guru mengikuti salat dhuha berjamaah di lapangan. Pada hari rabu, sebelum mengikuti kegiatan pembelajaran para guru mengikuti kegiatan tadarusan, pada hari kamis sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung beberapa guru yaitu wali kelas mengikuti pembinaan di kelas masing-masing dan pada hari jumat sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung para guru mengikuti kegiatan membaca yasin bersama atau memantau siswa yang melakukan jumat bersih, dan pada hari sabtu beberapa guru mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sebagai pengajar.

Kegiatan pembelajaran di kelas dimulai jam kedua yaitu jam 07.20. ketika pembelajaran dimulai para guru memasuki kelasnya masing-masing. Jika tidak ada jam mengajar atau waktu istirahat tiba para guru masuk ke ruangan guru dan duduk di mejanya masing-masing. Dan mengikuti salat dhuzur berjamaah sebagian mereka memiliki jadwal imam masing-masing untuk memimpin salat berjamaah.

Begitupun kegiatan siswa, pada hari senin sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung, para siswa mengikuti upacara bendera atau upacara pembinaan. Pada hari selasa, sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa mengikuti salat dhuha berjamaah di lapangan. Pada hari rabu, sebelum mengikuti kegiatan pembelajaran para siswa mengikuti kegiatan tadarusan, pada hari kamis sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung beberapa siswa mengikuti pembinaan di kelas masing-masing dan pada hari jumat sebelum kegiatan pembelajaran


(51)

berlangsung para siswa mengikuti kegiatan membaca yasin bersama atau melakukan jumat bersih, dan pada hari sabtu para siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler masing-masing.

Ketika bel tanda kegiatan pembelajaran akan berlangsung para siswa masuk ke kelas masing. Siswa duduk di tempatnya masing-masing. Mengikuti pelajaran yang sedang berlangsung. Sampai bel tanda istirahat. Ketika bel tanda istirahat berbunyi siswa diperbolehkan keluar kelas sampai waktu istrahat selesai. Para siswa masuk kembali ke kelas dan mengikuti pelajaran selanjutnya sampai waktu salat dzuhur berjamaah tiba. Ketika bel tanda salat berjamaah akan berlangsung siswa dipersilahkan keluar kelas untuk mengambil air wudhu dan melaksanakan salat dzuhur berjamaah. Setelah selesai salat, siswa dipersilahkan untuk masuk ke kelas kembali untuk melaksanakan pembelajaran selanjutnya. Sampai tanda bel untuk pulang berbunyi.

2. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data dalam pendekatan penelitian kualitatif. Wawancara ini merupakan langkah kedua setelah observasi. Dalam wawancara peneliti akan berdialog dengan narasumber yang terkait penelitian. Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui hal-hal dari responden dan menilai keadaan responden terkait hal penelitian.

Dalam wawancara disini, yang akan diwawancarai ialah kepala sekolah, guru yang mengajar mata pelajaran yang terkait penelitian dan siswa MTsN Tangerang 2 Pamulang. Dalam wawancara terdapat pedoman wawancara. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur

maupun wawancara tidak terstruktur. “wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah

mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh.”37

37


(52)

Adapun wawancara tidak terstruktur adalah “wawancara yang

bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan

datanya.”38

Dalam wawancara disini, peneliti menggunakan wawancara terstruktur.

Dalam wawancara disini, peneliti melakukan wawancara kepada kepala madrasah yaitu Drs.Suhardi M.AG dan guru mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam kelas VIII yaitu Uung Suryadi S.Ag. serta siswa kelas VIII Sains sebanyak 3 orang, kelas VIII Inggris 2 sebanyak 3 orang dan kelas VIII sosial sebanyak 3 orang. Pedoman wawancara yang digunakan untuk wawancara adalah sebagai berikut:

1. Wawancara terhadap Kepala Madrasah MTsN Tangerang II Pamulang mengenai:

a. Gambaran umum media pembelajaran yang ada di sekolah b. Mulai diterapkannya media pembelajaran di sekolah c. Pemanfaatan media pembelajaran oleh guru

d. Kendala dalam proses pembelajaran

e. Media pembelajaran yang diterapkan di sekolah f. Makna mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam(SKI).

2. Wawancara terhadap Guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam(SKI) mengenai:

a. Penggunaan media pembelajaran dalam mengajar

b. Kesulitan dalam mengajar Sejarah Kebudayaan Islam(SKI) c. Respon siswa terhadap penggunaan multimedia interaktif d. Evaluasi yang digunakan

e. Pentingnya mengajarkan Sejarah Kebudayaaan Islam(SKI) f. Strategi yang digunakan agar siswa lebih paham

g. Peran multimedia dalam mengajar

3. Wawancara terhadap siswa kelas VIII Sains, Kelas VIII Inggris II dan kelas VIII Sosial mengenai:

38


(53)

a. Kesulitan dalam mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam(SKI) b. Hasil belajar

c. Respon mengenai pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif

d. Respon penyampaian materi oleh guru

e. Pentingnya mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam(SKI)

f. Perbandingan belajar hanya menggunakan buku dengan belajar menggunakan bantuan media pembelajaran.

4. Dokumentasi

Adapun dokumentasi yang dimaksud disini ialah dikumpulkan berupa lembaran hasil ujian siswa, foto-foto yang mencakup ruang lingkup sekolah, foto -foto kegiatan belajar mengajar, catatan harian, dan kebijakan yang ada di sekolah.

E.Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data

Dalam pendekatakan metode penelitian kualitatif, “pemeriksaan dan pengecekkan keabsahan data dapat dilakukan dengan teknik-teknik sebagai berikut: Credibility dan Trasnferability, Dependability atau Auditability serta Confirmability”.39 Dalam Credibility dan Transferability (kredibilitas data) atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian disini dilakukan dengan melakukan pengamatan dan observasi yang panjang selama 4 bulan, meningkatkan ketekunan dalam mengumpulkan data yaitu peneliti bolak-balik ke lapangan untuk mendapatkan sumber data, berdiskusi dengan teman sejawat dan menganalisis suatu data yang diperoleh dari sumbernya.

Langkah selanjutnya peneliti mengecek data yang diperoleh dari pemberi sumber data. Peneliti berdiskusi dengan pemberi sumber data mengenai data yang telah dikumpulkan selama 4 bulan. Setelah

39

Tim Penyusun Revisi Penulisan Skripsi FITK, Pedoman Penulisan Skripsi, (Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011), h. 61-66


(1)

12 Dasril, S.Pd. III.c S2 Penjaskes 13 Usep Rahmat, S.Ag,

M.Si.

IV.a S2 matematika

14 Ramlan, S.Ag, M.A. III.d S2 Qur’an Hadits

15 Ita Rosmita, S.Ag, M.A. III.c S2 Fiqih

16 Midahwati, S.Ag, M.A. IV.a S2 SKI

17 Hj. Nuraini, S.Ag, M.A. IV.a S2 Qurdis 18 Ulik Widiantoro, S.Pd,

M.Pd.

III.c S2 Bhs. Indonesia

19 M. Kamal, S.Pd, M.Pd. III.b S2 Bhs. Indonesia 20 Dra. Eka Munawaroh,

M.Ed.

IV.a S2 Matematika

21 Drs. Nurabdillah IV.a S1 Bhs. Indonesia

22 Dra. Hj. Surtini IV.a S1 IPS

23 Dra. N. Supriati IV.a S1 Bhs. Indonesia

24 Dra. Wirda Hanum, M.Pd.

IV.a S2 Bhs. Indonesia

25 Dra. Entu Tuningrat IV.a S1 IPA


(2)

27 Dra. Enung Sutiasih IV.a S1 Matematika

28 Asep Abd. Rohim, S.Pd. III.c S1 IPS

29 Mawalidah, S.Ag. III.d S1 Matematika

30 Drs. Rahmat, M.A. III.c S2 Bhs. Indonesia

31 Umi Widaningsih, S.Pd. III.c S1 IPS

32 Imam Sucipto, S.Kom. III.a S1 TIK

33 Hamdani, S.Ag. III.a S1 Qur’an Hadits

34 Oman Sulaeman, S.Pd.I. III.a S1 Fiqih

35 Ikhlas, S.Ag, M.Pd. IV.a S2 Bahasa Arab

36 Sri Rahayu, S. Sos. III.b S1 IPS

37 Hj. Iin Hamidah, S.Ag. IV.a S1 IPS

38 Dra. Siti Rif’ah IV.a S1 IPA

39 Hj. Azizah. S.Ag. IV.a S1 IPS

40 Drs. Madhari III.c S1 IPS

41 Suhardo, S.Pd. III.a S2 IPS

42 Nur Utami, S.Pd. III.b S1 Matematika


(3)

44 Ganti Endang Prihatini, S.Pd.

III.c S1 Matematika

45 Nurlena Hayati, M.Si. III.c S2 IPA

46 Sri Widyastuti, S.Psi. III.c S1 BK

47 Nalti Nasution, M.Pd. III.c S2 Bahasa Inggris

48 Drs. Sanusi III.b S1 IPA

49 Neneng Herawati, S.Pd. III.a S1 Bahasa Inggris

50 Tjetjep Saiman, S.Pd. IV.a S1 IPA

51 Dra. Dewi Widiyantari IV.a S1 Bahasa Inggris

52 Aeni Rohmah, S.Ag. III.d S1 Seni Budaya

53 Lia Nurmalia, S.Psi. III.b S1 BK

54 Noprianto, S.Pd. IV.a S1 Penjkaskes

55 Lia Yulia, S.Pd. III.b S1 Seni Budaya

56 Siti Nuraliyah, S.Pd.I. IV.a S1 SKI

57 Tri Endah Irianti, S.Pd. IV.a S1 IPA

58 Siti Rahayu, S.Pd. III.c S1 Matematika

59 Ulung Suryadi, S.Ag. III.c S1 SKI


(4)

Lampiran 17

NO KELAS

JUMLAH SISWA

L P JUMLAH

1. 7.1 14 21 35

2. 7.2 12 25 37

3. 7.3 12 24 36

4. 7.4 12 25 37

5. 7.5 11 25 36

6. 7.6 12 26 38

7. 7. Bina Prestasi 1 12 15 27

8. 7. Bina Prestasi 2 12 16 28

9. 7.Bina Prestasi 3 7 20 27

10. 7.Bina Prestasi 4 9 19 28

JUMLAH KELAS VII 113 216 329

61 Bedah Zubaedah, S.Pd.I.

- S1 Fiqih

62 Joko Sutopo, S.Pd. - S1 TIK

63 Syaiful Bahri, S.Ag. - S1 Mulok

64 Ahmad Arief UN, S.Ag. - S1 B.

Arab/Mulok

65 Afif Fauzi, S.Pd. - S1 Bahasa Inggris

66 Ahmad Baidhawi, S.Kom.

- S1 TIK

67 Asri Maria Pratiwi, S.Pd.


(5)

11. 8. Sosial 17 17 34

12. 8. IT 19 15 34

13. 8. Bilingual Arab 9 27 36

14. 8. Sains 16 21 37

15. 8. Bilingual Inggris 1 17 19 36 16. 8. Bilingual Inggris 2 16 20 36 17. 8. Bilingual Inggris 3 15 22 37

18. 8. Bina Prestasi 1 14 14 28

19. 8. Bina Prestasi 2 5 23 28

20. 8. Bina Prestasi 3 10 16 26

JUMLAH KELAS VIII 138 194 332

21. 9. Sosial 24 12 36

22. 9. Agama 22 10 32

23. 9. IT 21 15 36

24. 9. Bilingual Arab 11 25 36

25. 9. Sains 11 27 38

26. 9. Bilingual Inggris 1 18 20 38 27. 9. Bilingual Inggris 2 21 17 38

28. 9. Bina Prestasi 1 11 10 21

29. 9. Bina Prestasi 2 7 17 24

30. 9. Bina Prestasi 3 11 11 22

31. 9. Bina Prestasi 4 12 11 23

JUMLAH KELAS IX 169 175 344


(6)

Noriska Silviana, lahir di Pontianak pada tanggal 14 Agustus 1991, putri ketiga dari pasangan Bapak H. Ramlan Ahmad, S.Pd dan Hj. Nurhayati. Putri ketiga dari enam bersaudara. Saat ini tinggal di Jalan.WR.Supratman KP.Utan Jalan Pepaya No.73 A, Ciputat Timur. Tempat tinggal asal di Jalan PH. Husin II Gg.Mandala Indah NO.2, Pontianak, KALBAR. Menamatkan pendidikan dasar di SD Pertiwi dan SDN 32 Pada tahun 2003 di Pontianak, lalu melanjutkan ke MTs (PONPES) Khulafaur Rasyidin dan lulus pada tahun 2006 di Pontianak dan pernah menjabat sebagai ketua asrama putri ketika menduduki bangku kelas VII Mts kemudian melanjutkan ke MA (PONPES) Tanwiriyyah di Cianjur dan menjabat sebagai ketua asrama putri saat menduduki bangku kelas XI Madrasah Aliyah, kemudian lulus MA pada tahun 2009. Penulis merupakan sosok yang senang akan prestasi akademik maupun non akademik. Prestasi akademik yang diperoleh oleh penulis meliputi peringkat pertama ketika menduduki bangku kelas III SD, Peringkat pertama kelas VIII dan IX MTs, ketika memasuki bangku kelas X MA di Cianjur penulis memperoleh peringkat ke empat. Prestasi non akademik yang diperoleh meliputi juara pertama pidato bahasa Arab, juara ketiga pidato bahasa Indonesia, juara pertama shalawat, dan lainnya. Setelah menyelesaikan studi di cianjur, penulis melanjutkan pendidikan Dan menamatkan S1 (Sarjana Pendidikan) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Program Studi Pendidikan Agama Islam.