UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alur Penelitian
26 Formula Simulasi
Emulsi Minyak Ikan Kod
Pembuatan Simulasi
Emulsi Minyak Ikan
Konsentrasi Campuran Minyak Ikan dan Minyak Babi pada Simulasi Emulsi Minyak Ikan
Formula Minyak Babi Minyak Ikan
F1 F2 F3 F4 F5 F6
Minyak ikan 100 80
60 40 20 0
Minyak babi 20
40 60 80 100
Dibuat Campuran Minyak Babi dan Minyak Ikan sebagai kontrol dengan konsentrasi :
Campuran Minyak Babi Minyak Ikan
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Minyak Ikan 100 80
60 40 20 0
Minyak Babi 20
40 60 80 100
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.2 Waktu dan Tempat
Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Halal Food and Drug Analysis
PHA dan Pharmacy Medicine Chemistry PMC Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah, Jakarta. Waktu pelaksanaan dari bulan Januari 2014 hingga Mei 2014.
3.3 Alat dan Bahan
3.3.1 Alat Seperangkat alat Spektrofotometer FTIR Jasco, vacuum rotary evaporator,
waterbath eyela , hot plate Are, timbangan analitik Wiggen Hauser,
centrifuge EBA , oven Memmert, lemari pendingin, lumpang alu, gelas kimia,
gelas ukur, corong pisah, vial, pipet, cawan penguap, batang pengaduk, kaca
arloji.
3.3.2 Bahan Jaringan Lemak Babi PD. Dharmajaya, Kapuk, Jakarta Barat, Minyak
Ikan PT. Brataco diimpor dari Norwegia, Gom Arab PT. Brataco, Gliserin PT. Brataco, Sunset Yellow, Kloroform CV Pasundan Biotech, Na
2
SO
4
anhidrat, HCl pekat dan Aquadest.
3.4 Prosedur Kerja
3.4.1
Preparasi Minyak Babi Che Man, 2011
Sejumlah 2 kg jaringan lemak babi dicuci, dipotong kecil-kecil dan dimasukkan ke dalam gelas kimia. Selanjutnya sampel dimasukkan ke dalam oven
pada suhu 95°C selama 2 jam hingga jaringan lemak mencair. Lemak yang sudah mencair disaring menggunakan 3 lapis kain, kemudian dihilangkan sisa air dengan
Na
2
SO
4
anhidrat dan disentrifugasi dengan kecepatan 3.000 rpm selama 20 menit. Lapisan minyak didekantasi secara langsung, lalu dikocok kuat, disentrifugasi lagi
dan kemudian disaring dengan menggunakan kertas saring. Minyak yang telah disaring kemudian disimpan dalam wadah tertutup rapat sampai digunakan untuk
pembuatan emulsi.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.4.2 Analisis Campuran Minyak dengan Spektroskopi FTIR Che Man, 2011
Dibuat campuran minyak babi dan minyak ikan sebanyak 5 gram dengan perbandingan konsentrasi campuran minyak pada Tabel 3.1 berikut :
Tabel 3.1 Konsentrasi minyak dalam campuran
Campuran Minyak
Babi Minyak Ikan C1
C2 C3
C4 C5 C6
Minyak Babi 20
40 60
80 100
Minyak Ikan 100 80
60 40
20
Campuran tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan FTIR
3.4.3 Formula Simulasi Emulsi Minyak Ikan Formula simulasi minyak ikan dalam perbandingan konsentrasi minyak
ikan dan minyak babi adalah sebagai berikut Formularium Indonesia telah dimodifikasi, 1978 :
R Minyak Ikan 30 g
Gom arab 15 g
Gliserin 15 g
Sunset Yellow 2 mg
Ol. Cinnamomi 3 tetes
Tabel 3.2 Konsentrasi minyak dalam formulasi emulsi
Campuran Minyak
Babi Minyak Ikan F1
F2 F3
F4 F5
F6
Minyak Babi g 6
12 18
24 30
Minyak Ikan g 30
24 18
12 6
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.4.4 Pembuatan Emulsi Ansell, 1989
Pembuatan emulsi dilakukan menggunakan metode gom kering. Pertama, botol tempat penyimpanan simulasi emulsi minyak ikan dikalibrasi dengan batas
100 mL. Minyak diletakkan dalam mortar yang selanjutnya dicampur secara merata dengan gom arab. Selanjutnya ditambahkan aquadest 20 mL dan diaduk di
dalam mortal mengunakan alu selama 3 menit untuk membuat masa opaque tidak dapat dipisahkan. Selanjutnya gliserin dan sunset yellow dimasukkan. Setelah itu
oleum cinnamomi ditambahkan, kemudian tambahkan aquadest setelah sediaan
dipindah ke dalam botol penyimpanan sampai batas 100 mL. Emulsi yang diperoleh selanjutnya dilakukan ekstraksi cair-cair untuk mengekstrak minyak
dari formulasi emulsi.
3.4.5 Ekstraksi Minyak Luktianingsih, 2012
Sejumlah 10 gram sampel emulsi ditambahkan 5 mL HCl pekat dan 20 mL aquadest dan dikocok kuat. Emulsi yang telah ditambahkan tadi kemudian
dipindahkan ke corong pisah dan diekstraksi menggunakan kloroform 15 mL dan gliserin 15 mL diambil lapisan kloroformnya, kemudian diekstraksi kembali
menggunakan 2x15 mL kloroform. Lapisan kloroform yang telah tercampur dimasukan ke dalam labu bulat 250 mL untuk dievaporasi dengan rotary
evaporator pada suhu 40
o
C. Ekstrak lemak dimasukkan ke dalam vial. Minyak yang didapat selanjutnya dianalisis dengan menggunakan FTIR.
3.4.6 Pengujian dengan Spektroskopi FTIR
Sampel ditempatkan pada plat holder tersebut. Analisis dibuat pada frekuensi 4000-650cm
-1
. Setiap selesai pengukuran plat dibersihkan dengan hexane
sebanyak dua kali dan acetone sampai tidak ada sampel minyak yang tertinggal lalu keringkan dengan menggunakan tissue. Setelah proses scan selesai,
spektrum udara diambil.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.4.7 Analisis Data
Data hasil spektrum FTIR yang diperoleh diolah menggunakan program analisis kemometrik dengan software The Unscrambler 10.3, microsoft word dan
microsoft excel dalam perangat komputer.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN