UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
pada suhu rendah yang perlu dihangatkan sampai suhu 200
O
C untuk mencairkannya. Stabil bila disimpan pada wadah tertutup.
2.3.3 Sunset Yellow Rowe et al., 2009
Gambar 2.3
Struktur molekul sunset yellow Rowe et al., 2009
Sunset Yellow memiliki pemerian serbuk kuning kemerahan, di dalam
larutan memberikan warna oranye terang. Mudah larut dalam air, gliserin dan propilen glikol 50, sedikit larut dalam propilen glikol. Tidak dapat bercampur
dengan asam askorbat, gelatin, dan glukosa. Kegunaan sebagai pewarna. Stabil bila disimpan pada wadah tertutup rapat dan tempat sejuk dan kering.
2.4 Spektroskopi FTIR
Dilihat dari namanya sudah bisa dimengerti bahwa spektrofotometer ini berdasar pada penyerapan panjang gelombang inframerah. Cahaya inframerah
terbagi menjadi inframerah dekat, pertengahan dan jauh. Inframerah pada spektrofotometer adalah inframerah jauh dan pertengahan yang mempunyai
panjang gelombang 2.5- 1000μm. Daerah inframerah-tengah biasa digunakan
untuk konfirmasi struktur, tetapi spektrofotometri inframerah-dekat, yang telah lama digunakan untuk mengendalikan produk-produk seperti tepung dan
makanan hewan, semakin banyak diterapkan dalam pengendalian mutu industri farmasi. Watson, 2005. Tujuan utama analisa spektroskopi inframerah adalah
menentukan gugus-gugus fungsi molekul Mulja Suharman, 1995. Jika sampel senyawa organik kita sinari dengan sinar inframerah yang
mempunyai frekuensi tertentu, kita akan mendapatkan frekuensi tersebut diserap oleh senyawa tersebut. Berapa banyak frekuensi tertentu yang melewati senyawa
C
16
H
10
N
2
Na
2
O
7
S
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
tersebut diukur sebagai “presentasi transmitasi” percentage transmittance. Presentasi transmitasi dengan nilai 100 berarti semua frekuensi dapat melewati
senyawa tersebut tanpa diserap sama sekali. Spektrum adalah grafik dari panjang gelombang dan energi yang diadsorpsi oleh suatu senyawa. Spektrum inframerah
adalah plot intensitas penyerapan terhadap bilangan gelombang yang dinyatakan dengan jumlah gelombang dalam satuan cm
-1
. Bilangan gelombang adalah radiasi di daerah vibrasi inframerah dari spektrum elektromagnetik. Bilangan gelombang
dari vibrasi inframerah membentang dari 4000-400cm
-1
. Sebuah molekul hanya menyerap frekuensi energi radiasi inframerah tertentu. Absorpsi radiasi
inframerah berhubungan dengan rentang frekuensi getaran yang meliputi stretching
dan bending dari kebanyakan ikatan molekul kovalen. Contohnya tabel 2.7 menjelaskan panjang gelombang fungsional untuk serapan minyak babi.
Tabel 2.7
Panjang gelombang fungsional serapan pada minyak babi
Panjang Gelombang cm
-1
Gugus fungsi yang terabsorbsi pada IR 3007
cis-olefinic C=H
2907 CH
3
streching asymmetric 2925
CH
2
streching asymmetric 2875
CH
3
streching asymmetric 1715
C=0 carbonyl stretching 1650
cis C=C
1462 CH2 bending
1418 CH rocking bending dari cis yang tidak
terstubtitusi pada alkena 1375
CH3bending 1226, 1160, 1117, 1098, 1031
C-0 eter stretching 962
=CH dari isolasi trans-olefin -CH
2
rocking vibration Sumber: Rohman, 2013
2.5.1 Instrumentasi
Dua jenis spektrofotometer inframerah yang umum digunakan yaitu instrumen dipersif yang menggunakan suatu monokromator untuk memilih
masing-masing bilangan gelombang secara berurutan untuk memantau intensitasnya setelah radiasi telah melewati sampel dan instrumen transformasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
forier, yang menggunakan suatu interferometer. Kedua jenis instrumen ini memberikan spektrum senyawa dalam kisaran umum 4000-400cm
-1
. Meskipun keduanya memberikan spektrum hampir identik untuk senyawa yang diberikan,
namun Spektrometer Forier Transform inframerah memberikan spektrum inframerah jauh lebih cepat daripada instrumen dispersif Pavia et al., 2001.
a. Spektrometer Inframerah Dispersif
Instrumen pada spektrometer inframerah dispersif terdiri dari sumber radiasi, kompartemen sampel, monokromator, detektor, amplifier dan rekorder.
Spektrometer inframerah dispersif menggunakan suatu monokromator untuk memilih masing-masing bilangan gelombang secara berurutan untuk memantau
intensitasnya setelah radiasi telah melewati sampel. Monokromator adalah alat yang berfungsi untuk menguraikan cahaya polikromatis menjadi beberapa
komponen panjang gelombang tertentu monokromatis yang berbeda terdispersi. Sumber radiasi dipanaskan untuk memancarkan sinar. Jika sinar
telah melewati sampel, sinar tersebut didispersikan sehingga satu bilangan gelombang atau sedikit bilangan gelombang dapat dipantau secara berurutan oleh
detektor yang melintasi rentang spektrum tersebut.
Gambar 2.4 Skema spektrometer Inframerah Dispersif
Pavia et al., 2011
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
a. Spektrometer inframerah Transformasi Fourier Fourier Transform
Infrared Instrumen pada spektrometer Fourier Transform Infrared FTIR secara
umum sama dengan spektrometer inframerah dispersif hanya yang membedakan adalah pada spektrometer jenis ini tidak menggunakan monokromator melainkan
menggunakan interferometer. Interferometer menggunakan cermin bergerak untuk memindahkan bagian radiasi yang dihasilkan oleh satu sumber sehingga
menghasilkan suatu interferogram yang dapat diubah menggunakan suatu persamaan yang disebut transformasi fourier untuk mengekstraksi spektrum dari
satu seri frekuensi yang bertumpang tindih. Interferogram merupakan sebuah sinyal kompleks, seperti sebuah gelombang berbentuk susunan gambar yang
terdiri dari semua frekuensi-frekuensi yang dapat memperbaiki spektrum inframerah. Keuntungan dari teknik ini adalah seluruh hasil spektrum didapat
dalam waktu satu detik, berbeda dengan spektrometer inframerah dispersif yang memerlukan waktu dua sampai tiga menit untuk mendapatkan satu spektrum.
Keunggulan Spektrofotometer FTIR
Gambar 2.5 Skema spektrofotometer Transformasi Fourier
Pavia et al., 2011
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Secara keseluruhan, analisis menggunakan Spektrofotometer FTIR menurut Giwangkara 2006 memiliki dua kelebihan utama dibandingkan metode
konvensional lainnya, yaitu : 1.
Dapat digunakan pada semua frekuensi dari sumber cahaya secara simultan sehingga analisis dapat dilakukan lebih cepat daripada menggunakan cara
sekuensial atau scanning.
2. Sensitifitas dari metoda Spektrofotometri FTIR lebih besar daripada cara
dispersi, sebab radiasi yang masuk ke sistem detektor lebih banyak karena tanpa harus melalui celah slitless.
2.6 Principal Component Analysis