Pesan-Pesan Dakwah dalam Buku Laa Tahzan For Hijabers

61 Setelah dilakukan perhitungan reliabilitas terhadap tiga juri atas kategori- kategori yang telah dibuat, selanjutnya paragraf-paragraf yang mengandung pesan dakwah dihitung untuk mengetahui jumlah frekuensi sehingga dapat ditarik kesimpulan kecendrungan isi pesan dakwah dalam buku Laa Tahzan For Hijabers. Berikut ini presentase dari rincian hasil penelitian : Tabel 5 Nilai Hasil Penelitian Kategori Pesan Aqidah “Laa Tahzan For Hijabers” No. Kategori Pesan F 1. Iman kepada Allah 40 88,90 2. Iman kepada Kitab-Kitab 2 4,44 3. Iman kepada Rasul 2 4,44 4. Iman kepada Hari Akhir 1 2,22 Jumlah 45 100 Dari hasil perhitungan kategori diatas menunjukan pesan Aqidah dalam buku Laa Tahzan For Hijaberspesan yang mengandung unsur Iman kepada Allah lebih besar sebanyak 88,90, dilanjutkan dengan pesan yang mengandung unsur Iman kepada Kitab-Kitab dan Rasul sebanyak 4,44 dan pesan yang mengandung unsur Syari’ah mendapatkan hasil terendah yaitu 2,22. Dari hasil tersebut dapat dikatakan Iman kepada Allah lebih dominan. Dapat diartikan bahwa penulis ingin menyampaikan bahwa keyakinan kepada Allah sangat diperlukan untuk dapat memberikan ketenangan hati bagi muslimah ketika ingin 62 mengenakan jilbab dan dengan istiqomah yang kuat maka apapun halangannya dapat dilewati karena yakin bahwa Allah selalu menolong umatnya. Setelah melakukan pengolahan data untuk memperoleh kategorisasi isi pesan, maka dapat ditemukan pesan-pesan dalam uraian berikut : a Pesan dakwah yang mengandung Aqidah Pesan dakwah yang mengandung unsur Iman kepada Allah, Iman kepada Malaikat, Iman kepada Kitab-Kitab, Iman kepada Rasul,Iman kepada Hari Kiamat,Iman kepada Qadha dan Qadar.

I. Pesan yang mengandung Iman kepada Allah

Kadang berjilbab, kadang ngak membuat hatiku resah. H.10,P.57 Disana saya mencoba merenungkan sebersit pikiran untuk berjilbab. H.14, P.4 Kalimat tersebut menjelaskan keadaan tokoh yang sedang resah ketika harus bekerja ditempat yang tidak diperkenankan memakai jilbab, namun dengan kekuatan hatinya ia mencoba bertanya kepada sang bos untuk meminta izin memakai jilbab yang pada akhirnya disetujuinya. Pesan yang dapat diambil bahwa jilbab tidak menghalangi siapapun dan pekerjaan apapun dan jangan takut untuk memperjuangkan jilbab dimanapun berada. Na’udzubillahi min dzalik. H. 20, P.28 Dari kalimat tersebut penulis ingin menyampaikan bahwa berucaplah dengan kalimat yang baik jika terjadi sesuatu yang 63 tidak diinginkan, karena Allah selalu melindungi umatnya dimana pun berada. Saya semakin banyak mengenal Islam lewat teman-teman. Dengan semakin meningkatnya pemahaman tentang Islam. Maka saya pun berusaha menyempurnakan penampilan lebih baik lagi. H.38, P.22 Pesan yang ingin disampaikan bahwa dengan mempelajari pemahaman tentang Islam lebih dalam akan menimbulkan keyakinan yang lebih dari diri seseorang dan akan lebih mematuhi aturan dalam Islam yang dalam kisah ini Nadhira merubah penampilan dengan berhijab. Semoga Allah terus menjaga hidayah yang telah di limpahkan-Nya kedalam hati saya. H.24, P.47 Keinginan berjilbab dengan bersisian dengan ketakutan. Saya tahu jawabannya belum siap susah membuang ketakutan akan semua resiko yang ditanggung. H.32, P.28 Penulis ingin menyampaikan bahwa jika kita memiliki niat yang baik segeralah untuk dilaksanakan. Karena setiap niat yang baik Allah akan meridhoi segala apa yang kita lakukan. Sesungguhnya hidup didunia ini hanya sekali jika kita menunda suatu kebaikan maka penyesalan yang akan didapat nantinya. Saya terus menguatkan hati dengan mengatakan. “This only the first day Jalan terus, jangan menyerah. Hari-hari akan terus berlalu dan orang-orang akan terbiasa, hingga lama kelamaan mereka tak akan lagi merasa aneh dengan berjilbab” . H.32, P.39 Aku tumbuh di lingkungan tanpa jilbab. Meski begitu, justru pandanganku tentang jilbab,, perlu dipakai . H.42, P.4 64 Ada juga yang bilang, kita harus menutup aurat dalam kehidupan sehari-hari. Tapi kenapa pada kenyataanya tidak seperti itu, sangat berbeda?kalau aurat memang harus ditutup,kenapa hanya sholat saja, sedangkan ketika diluar sholat, dalam kehidupan sehari-hari malah membukanya?sepertinya nggak pas.satu hal yang sama, tapi pelaksanaannya bertentangan. H.42, P.6 Dari kalimat diatas pesan yang dapat diambil kesabaran dan istiqomah, bahwa dengan komentar orang lain mengenai jilbab yang dikenakan itu berarti menguatkan iman kita terhadap keputusan yang telah kita ambil, dengan banyaknya komentar dari masyarakat maka iman kita pun akan menambah dan lambat laun komentar itu menjadikan pelajaran buat mereka dan diri sendiri. “ Kok, nggak ikut berenang?” tanyaku ingin tau. “Nggak. Kami meyakini bahwa manusia seharusnya memakai pakaian yang sopan, yang tertutup. Jadi saya nggak berenang. H.44, P.12 Kalimat diatas merupakan percakapan antara Femmy dan kawannya saat pergi piknik. Percakapan diatas menunjukan pesan bahwa jangan mudah terhasut dengan keasikan dunia saja tanpa memikirkan mudharatnya karena Femmy dan kawannya hanya ingin menutupi tubuhnya karena perintah agama. “Ya Allah, apa untuk menjalankan kewajiban dari Mu, akau harus tertakdir kaya? Atau harus berayah? Tangis Nur makin menjadi. H.60, P.38 Nur kembali melangkah, tetap berjilbab. Meski lusuh, semangatnya tak luluh. H.60, P.40 Pesan yang dapat dambil dari pengalaman kalimat ini adalah, ketika Nur tidak kuat menjalani cobaannya ketika ingin 65 berjilbab tetapi dengan resiko dikeluarkan dari sekolah. Ia menumpahkan kesedihannya, kemarahannya dan rasa takutnya dengan berdo’a kepada Allah SWT. Hal tersebut mencerminkan bahwa sebagai muslim kita harus mendekatkan diri kepada Allah SWT yang telah memberikan kehidupan bagi kita. Akhir 2001, setelah Ramadhan 1422 H, saya mulai jilbab ke mana pun pergi. H.70, P.47 Sejak memakai jilbab, saya merasa tenang dan tak pernah merasa takut ada yang mengganggu. Saya yakin, ke mana pun pergi Allah SWT akan bersama saya. Subhanallah. H.70, P.49 Semester pertama kuliah, saya memantapkan hati untuk berjilbab. H.74, P.16 Sepertinya memang benar, jika kita mendekat selangkah kepada Allah, dia akan mendekat beribu-ribu langkah kepada kita.H.76, P.26 Sejak berjilbab, saya merasa lebih sejuk saat berada ditempat yang terik. H.76, P.28 Aku jadi merasa dekat dan membutuhkan Allah. H.51, P.128 Kalimat diatas merupakan kisah keyakinan untuk berjilbab kemana pun pergi, dan penulis memberikan pengalaman yang dirasakan setelah memakai jilbab, seperti halnya ia percaya bahwa Allah akan memberikan perlindungan kepada umatnya yang mau berbadah dan terasa Allah selalu dekat dengan kita. Keinginan berjilbab pun semakin kuat. Untuk lebih memantapkan hati dan niat aku sering bertanya kepada teman dan kakak kelas yang sudah lebih dulu pakai. H.120, P.13 66 Pesan yang dapat diambil pada kalimat diatas yaitu dengan niat yang mantap segala sesuatu yang ingin dikerjakan akan semakin mudah dan kebaikan pun akan selalu menghampirinya. Aku merasa kekuatan Allah di antara kelemahan ku. Aku merasa yakin kalau Allah akan mengabulkan permohonanku. Suatu saat. H.128. P.52 Allah maha penolong dan tidak akan pernah mengecewakan hambaNya yang berharap dan meminta pertolongan.H.132, P.24 Pesan dari kalimat diatas yaitu percaya do’a kita suatu saat akan diijabah oleh Allah meskipun kita tidak tahu kapan waktunya oleh karena itu kita sebagai makhluk Allah teruslah berdo’a dan jangan pernah bosan, sesungguhnya Allah akan mengabulkan do’a setiap hambanya jika hambanya bersungguh-sungguh. Aku tetap berusaha meyakinkan kalau tidak akan mengalami kesulitan dengan berjilbab.H.130, p.61 Bismillah, saya yakin Allah akan menolong. Tanggal 16 Juni 2002 menjadi momen tak terlupakan hari pertama saya mengenakan jilbab di kampus.H.132, P.13 Kalimat diatas menceritakan awal ketika ingin memakai jilbab, pesan yang dapat diambil behwa dengan menanamkan kepercayaan bahwa Allah akan selalu menjaga kita ia memutuskan untuk berjlbab dan setiap usaha yang dilakukan pasti akan membuahkan hasil yang dharapkan. Allah maha penolong dan tidak akan pernah mengecewakan hamba-Nya yang berharap dan meminta pertolongan. H.132, P.24 67 Saya harus bangkit, harus berubah, harus kembali ke jalan-Nya Tekad itu terpancang dari lubuk hati yang paling dalam. H.146, P. 37 Saya tak boleh putus asa dan menyia-nyiakan teguran Allah lewat mimpi itu. Allah menegur pasti karena sayang dan mau memberi kesempatan untuk bertaubat. H.148, P.46 Kisah diatas menceritakan pengalaman Nurhasanah ketika berhijab, saat itu Nurhasanah bergaul tidak hanya dengan teman- teman pengajian tetapi juga dengan teman cowok dikampusnya dan mulai kehilangan rasa malu untuk duduk berdekatan dengan mereka. Berbagai teguran pun datang menghampirnya. Pesan yang dapat diambil bahwa jangan mudah berputus asa akan teguran masyarakat, karena setiap teguran merupakan cerminan diri untuk merubah menjadi lebih baik lagi dan yakin bahwa Allah akan selalu menolong umatnya. Saya mengazamkan bahwa selamanya tak akan menggadaikan akidah untuk apapun, termasuk setia berjilbab sampai akhir hayat. H.156, P.74 Sejak berjilbab, saya termotivasi untuk belajar Islam lebih baik lagi.H.156, P.18 Tapi susan tak gentar. Kali ini ia ingin istiqomah dengan jilbabnya.H.168, P.38 Aku merasa Allah sangat sayang, sampai sekarang aku masih istiqomah dengan jilbab. H.186, P.2 Meski demikian, hingga detik ini ia tetap istiqomah dengan jilbabnya yang kini fleksibel,modis, dan tetap syar’i. H.188, 15 Dari kalimat diatas menceritakan kisah pertama berjilbab tetapi mendapat tantangan dari luar dan dari dalam keluarga, 68 sekolah dan tempat pekerjaan tetapi meskipun begitu ia tetap dengan istiqomah manjalankan perintah agama sebagai muslimah yang taat pada aturan Allah SWT. Pesan yang terdapat dalam kalimat ini adalah pesan kesabaran dan terus mendekatkan diri kepada Allah SWT. Motivasi akan mengubah tantangan menjadi peluang besar. Motivasi akan membuat ketidakberdayaan menjadi sumber kekuatan. Apalagi motivasi itu terlahir dari stamina iman atau kekuatan ruhiyah yang menyadarkan bahwa kita hidup untuk memberi kontribusi perbaikan pada masyarakat dan agama. Motivasi dapat mengubah pribadi mandek menjadi dinamis,kreatif, dan penuh inovatif. Begitu menurutku. H.196, P.50 Kebanggaan sejati adalah senantiasa berbuat yang terbaik, meskipun tidak ada yang melihat dan memerhatikan, sebab yakin Allah maha tahu, pun dengan akhlak jilbab kita.H.198, P.56 Kutipan kalimat tersebut merupakan tulisan dari Muthi yang menguatkan dirinya untuk berjilbab dan mengubah diri menjadi lebih baik dan keyakinan yang mantap untuk menjalankan perintah-Nya.Penulis ingin menyampaikan pesan bahwa dengan adanya dorongan yang kuat dari dalam hati maka keyakinan pun mulai tumbuh didalam hati kita untuk mematuhi perintah agama dan berbuat yang baik sesama makhluk hidup. Rasanya capek banget pakai jilbab, sementara disekeliling nggak ada yang memakainya. Puncaknya timbul keraguan dalam benak, “Buka aja ya.. buka nggak ya...” H.202, P.17 Keputusan tegas muncul aku nggak akan melepas jilbab. Apapun yang terjadi. H.208, P.23 69 Keteguhan hati sangat dibutuhkan dalam menghadapi kondisi yang membuat kita tidak nyaman. H.210, P.25 Aku masih meyakini itu sampai, khususnya terkait jilbab. H.210, P.26 Kalimat diatas merupakan kisah pengalaman berjilbab Indah S. Pratidina.ia menceritakan ketika ia galau untuk tetap melepas jilbab atau tetap mengenakannya ketika pertukaran pelajar ke Jepang. Dari kalimat diatas dapat ditarik pesan kesabaran meskipun cuaca panas dan hanya minoritas yang memakai jilbab tetapi dengan keyakinan sepenuh hati bahwa jilbab merupakan suatu keharusan bagi muslimah dan percaya bahwa dimanapun berada jilbab akan selalu melindungi kita maka keraguan pun akan hilang.

II. Pesan yang Mengandung Iman kepada Kitab-Kitab

Apa yang ku lakukan ini, berjilbab, sesuai dengan ajaran yang terdapat dalam Al-Qur’an dan hadits.H.122, P.22 Jilbab yang Allah perintahkan dalam QS.An-Nur dan Al-Azhab hanya sehelai kain ringan, terbilang tipis namun tidak tembus pandang, menutup kepala dan dijulurkan hingga dada. H.252, P.2 Dalam kalimat ini merupakan pengalaman dari Demitri yang meyakini jilbab sesuai dengan ayat Al-Qur’an.Kalimat ini menyiratkan pesan bahwa segala sesuatunya telah Allah jelaskan dalam Al-Qur’an termasuk perintah untuk berhijab. Maka memahami dan meyakini isi dalam Al-Qur’an merupakan Iman kepada Kitab-Kitab. 70

III. Pesan yang Mengandung Iman kepada Rasul

Masih banyak muslimah yang merasa begitu berat untuk mengikuti sikap para sahabat dan sahabiyah Rasulullah SAW: Sami’na wa atho’na.H.252, P.3 Rahmatan lil’alamin. H.252, P.4 Disini penulis ingin menyampaikan bahwa jilbab merupakan ajaran Rasulullah SAW yang seharusnya diikuti oleh muslimah tanpa harus menunda-nunda karena jilbab merupakan kewajiban yang diperintahkan Allah dan Rasulnya.

IV. Pesan yang Mengandung Iman kepada Hari Akhir

Jilbab yang sekarang dipakai adalah jilbab pemahaman bahwa kita akan pulang ke pangkuanNya. Dan kali ini saya tidak lagi merasa terguncang. H.220, P.56 Kalimat diatas merupakan kisah dari Nurhayati yang memahami jilbab tidak baik untuk menundanya. Pada kalimat tersebut Nurhayati meyakini adanya hari akhir yang ditentukan oleh Allah dimana tidak ada seorang pun yang mengetahuinya kecuali Allah, oleh karena itu jilbab merupakan penyempurnaan keyakinan terhadap perintah Allah dan sesegera mungkin untuk dilaksanakan sebelum kembali kepada-Nya. 71 Tabel 6 Nilai Hasil Penelitian Kategori Pesan Syari’ah “Laa Tahzan For Hijabers” No. Kategori Pesan F 1. Ibadah 10 71,43 2. Muamalah 4 28,57 Jumlah 14 100 Dari hasil perhitungan kategori diatas menunjukan pesan Syari’ah dalam buku Laa Tahzan For Hijabers pesan yang mengandung unsur Ibadah lebih besar sebanyak 71,43 , dilanjutkan dengan pesan yang mengandung unsur Muamalah sebanyak 28,57 . Hasil diatas menyiratkan pesan bahwa keyakinan memakai jilbab dapat tercapai tidak hanya didasari oleh iman yang kuat dalam hati juga dengan banyak mendekatkan diri kepada Allah dalam bentuk Ibadah sholat dan memperbanyak do’a kepada Allah. 1 b Pesan Dakwah yang Mengandung Pesan Syari’ah Pesan yang mengandung unsur Ibadah dan Muamalah I.Pesan yang Mengandung Pesan Ibadah Sembari terus berharap dan berdo’a bahwa suatu hari kelak aku akan mengenakannya. H.2, P.7 Setiap hari aku harus bangun pukul tiga pagi. Usai sholat malam, aku langsung memulai aktivitas di dapur, di bantu santri yang piket. H.84, P.3 1 Wawancara dengan Asma Nadia, Pada Rabu, 09-07-2014, Jam 17.00 WIB 72 Karena kainginan berjilbab sangat kuat, saya sampai nazar kalau lulus UMPTN saya akan pakai jilbab. H.110, P.4 Kuperbanyak ibadah sunah, seperti puasa senin kamis, sholat sunah rawatib, Qiyamullail, sholat dhuha, tilawah. H.124, P. 32 Sujud panjang dalam setiap sholat, do’a-do’a. Serta ikhtiar untuk terus memberikan penjelasan kepada mereka tentang kewajiban berjilbab tetap tak putus ku lakukan. H.128, P.50 Aku bangun disepertiga malam terakhir dan berdo’a memohon kepada Allah agar aku lulus UMPTN. H.128, P.56 Dalam kalimat diatas temasuk dalam unsur ibadah kepada Allah dapat dilihat dari segala bentuk perbuatannya seperti berdo’a dan selalu mengedepankan ibadah dalam setiap persoalan yang dihadapinya. Hal tersebut mengandung pesan ibadah kepada Allah SWT. Tugas kita adalah berikhtiar secara maksimal lalu bertawakal. H.158, P.65 Dalam kalimat tersebut dapat dikatakan sebagai pesan ibadah dilihat dari kalimat ikhtiar dan tawakal yang merupakan ibadah hati menyerahkan segalanya kepada Allah. “Bila kita mulai menemukan jati diri, maka kejarlah ia dengan sungguh- sungguh dan perbanyaklah do’a karena do’a akan memperjelas arah langkah kita”. H. 190, P.27 Penulis berusaha menyampaikan pesan dalam kalimat ini, ketika sedang kehilangan arah hidup berdo’alah karena hanya kepada Allah yang dapat menolong kita dan mengarahkan jalan kita kearah yang lebih baik. Terdapat pesan ibadah dilihat dari kalimat perbanyaklah berdo’a. 73 Tidak semua muslimah mengerti bahwa mengenakan jilbab itu merupakan bentuk totalitas ibadah padaNya. Bahwa jilbab itu adalah kontrak dengan Allah. H.222, P.67 Penulis ingin menyampaikan bahwa jilbab merupakan salah satu bentuk ibadah fisik kita terhadap Allah SWT. II . Pesan yang Mengandung Pesan Muamalah Sejak berjilbab saya merasa tentram dan jauh dari rasa takut. Sebab paling tidak salah satu kewajiban muslimah telah saya tunaikan. Semoga saja saya mampu untuk perlahan-lahan menunaikan kewajiban lainnya. Insya Allah. H.40, P.60 Ada juga yang bilang, kita harus menutup aurat dalam kehidupan sehari- hari. Tapi kenapa pada kenyataanya tidak seperti itu, sangat berbeda?kalau aurat memang harus ditutup,kenapa hanya sholat saja, sedangkan ketika diluar sholat, dalam kehidupan sehari-hari malah membukanya?sepertinya nggak pas.satu hal yang sama, tapi pelaksanaannya bertentangan. H.42, P.6 Kenapa mesti setengah-setengah? Pikir saya. Kenapa tidak boleh berjilbab dan tidak boleh juga berpakaian mini?kenapa diwajibkan mengaji tapi juga dilarang main ini itu. Berpikir begitu, saya nekad langsung mengenakan jilbab, meski orang tua masih menentang. H.214, P.18 Kalimat tersebut terdapat pesan muamalah kerena dijelaskan mengenai hukum memakai jilbab itu wajib dan harus dilaksanakan oleh setiap muslimah. 74 Tabel 7 Nilai Hasil Penelitian Kategori Pesan Akhlak “Laa Tahzan For Hijabers” No. Kategori Pesan F 1. Akhlak kepada Allah 21 53,85 2. Akhlak kepada Manusia 18 46,15 Jumlah 39 100 Dari hasil perhitungan kategori diatas menunjukan pesan Akhlak dalam buku Laa Tahzan For Hijabers pesan yang mengandung unsur Akhlak kepada Allah lebih besar sebanyak 53,85, dilanjutkan dengan pesan yang mengandung unsur Akhlak kepada Manusia sebanyak 46,15. Dilihat dari hasil perhitungan diatas pesan akhlak kepada Allah lebih mendominasi karena dalam kisah ini terdapat banyak ucapan syukur atas nikmat yang telah Allah berikan kepada umatnya dalam hal ini ketika seseorang telah berhasil melewati cobaan yang Allah berikan ketika ingin berjilbab atau pun setelah berjilbab. c Pesan Dakwah yang mengandung Akhlak Pesan dakwah yang mengandung unsur Akhlak kepada Allah, Akhlak kepada Manusia dan Akhlak kepada Lingkungan. I. Pesan yang Mengandung Akhlak Kepada Allah Astaghfirullah... H. 14, P.3 75 Kalimat tersebut merupakan ungkapan mohon ampunan kepada Allah yang merupakan adab bagi umat muslim. Saya lebih memusatkan perhatian pada perbaikan ibadah dan akhlak yang selama ini masih perlu dibatasi. H.20,P.30 Kalimat tersebut merupakan ungkapan dari Novia Syahidah yang ingin memperbaiki akhlaknya menjadi lebih baik, dan berusaha mengubah pribadi yang lebih baik dari segi kelakuan dan ibadahnya merupakan akhlak kepada Allah. Alhamdulillah, saya mendapatkan tambahan kekuatan dari seorang sahabat yang kemudian menyusul memakai jilbab. H.20, P.31 Alhamdulillah, ketakutan saya tak pernah terjadi, terutama tentang resiko dikeluarkan. H.38, P.50 Alhamdulillah, saya selalu mensyukuri apa yang saya punya. H.64, P.15 Alhamdulillah, dibalik semua cobaan, ujian dan godaan yang diberikan terkandung banyak hikmah, meski tak sempat saya sadari. H.70, P.47 Alhamdulillah, Allah maha pemberi rezeki. H.76, P.27 Kalimat tersebut merupakan ungkapan rasa syukur, hal tersebut menyiratkan bahwa ungkapan rasa syukur merupakan hal yang penting dan merupakan akhlak yang terpuji dan wujud rasa cinta dan terima kasih terhadap Allah SWT, kalimat tersebut temasuk akhlak kepada Allah SWT. Melalui jilbab yang kita kenakan, justru memacu untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi. H.80,P.47 Kalimat tersebut merupakan bentuk semangat yang diberikan penulis untuk menjadikan manusia yang berakhlak mulia dengan berjilbab. Karena dengan mengenakan jilbab merupakan awal mula memperbaiki diri dari segi penampilan dan dapat diikuti dari segi perbuatan. 76 Subhanallah, isinya jilbab putih. H,126, P.44 Kalimat tersebut merupakan kutipan kisah dari demitri, yang merupakan bentuk ucapan kekaguman yang beradab dan merupakan akhlak yang mulia terhadap Allah SWT. Menjadi Assabiqunal Awwalun, satu-satunya jilbabers di kelas mempunyai tantangan sendiri.H.180, P.38 Kalimat diatas merupakan kutipan dari tulisan Hikaru, bahwa orang pertama dan satu-satunya yang memakai jilbab menurutnya seseorang yang memakai jilbab tidak boleh melakukan kesalahan dan menjaga perilakunya. Maka dalam kalimat tersebut terdapat pesan Akhlak kepada Allah. Dan sebagai bentuk syukur, rangkul hidayah yang telah diberikan- Nya dengan segera sebelum Allah menariknya dan tak ada jaminan kenikmatan iman serupa akan dihadirkan-Nya kembali. H.252, P.6 Penulis ingin menyampaikan pesan bahwa segeralah untuk berjilbab sebagai ungkapan terima kasih telah diberikan kenikmatan oleh Allah baik nikmat hidup dan kesehatan sebelum Allah mengambilnya. Maka dalam kalimat ini mengandung unsur akhlak kepada Allah. II.Pesan yang mengandung Akhlak kepada Manusia Rani rajin berda’wah tentang berjilbab bagi muslimah pada teman- temannya. Pelan pelan aku mulai terpengaruh da’wah Rani, begitu juga Della. Kami sama-sama ingin mengikuti jejak Rani untuk berjilbab.H.2, P.5 77 Kalimat diatas merupakan pengalaman Mecca Madina berhijab, dari pengalamannya tersebut dapat dikatakan bahwa memberikan pengaruh yang baik kepada orang lain termasuk kedalam akhlak kepada manusia. “Buat apa sih jilbaban segala? Asal kamu rajin ibadah, sholat,ibadah,berbuat baik,itu sudah cukup”alasan mama. “nanti kan kalo dibuka lagi malu” imbuhnya. H.2,P.6 “Kenapa kalian belum juga memakai jilbab?” tanya bu leli ramah. “mama tidak mengizinkan, bu” jawabku dengan kepala tertunduk. “Loh knapa? Pake jilbab ko nggak boleh?” aku diam saja.H.4, P.14 “Setuju Bagus” saudara kembarku semangat sekali mendukung niatan jilbabku. Alhamdulillah. H.44, P.21 Kalimat diatas terdapat pesan akhlak kepada manusia karena didalam percakapan tersebut dijelaskan adanya kepedulian seorang guru dengan murid ketika ia belum mengenakan jilbab sementara teman- temannya sudah memakai jilbab, dan kepedulian antara saudara sekandung. “Silahkan masuk” pak Gede yang lebih dulu menguasai keadaan mempersilahkan Nur.H.58, P.23 Kalimat diatas merupakan percakapan antara ustadz dan santri ketika berkunjung kerumahnya. Dalam kalimat tersebut termasuk pesan akhlak kepada sesama manusia dengan cara ia mempersilahkan masuk kepada santrinya. Jilbabbaju gamispertama saya adalah hadiah dari mama. H.70, P.48 78 Kalimat diatas merupakan akhlak kepada sesama manusia yang dimana sang mama memberikan hadiah kepada anaknya dan perbuatan tersebut membuat orang lain senang. Jilbab saya merasa nyaman dan aman, tidak ada lagi yang menggangu di jalan atau di tempat umum. H.76, P.29 Penulis berusaha memberikan pesan manfaat jika memakai jilbab maka tidak ada lagi yang mengganggu dijalan, dan pesan tersebut masuk kedalam pesan akhlak kepada manusia. Jujur, dari lubuk hati yang paling dalam saya juga ingin memenuhi tuntutan itu karena punya maksud baik untuk hijabers. H.114, P.26 Setelah menceritakan awal ketertarikan pada Islam dan menanyakan banyak hal, beliau memberikan sebuah buku berjudul Tauhid. H.132, P.7 Dalam kalimat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pesan yang terkandung dalam kalimat diatas adalah pesan kepada manusia karena ingin saling membantu kepada sesamanya. Namun, saya menghadapi ibu dengan mengedepankan Akhlak karimah. H.242, P.26 Penulis ingin menyampaikan bahwa dengan mengedapankan akhlak yang mulia maka urusan akan mudah terselesaikan dan dalam kalimat tersebut mengandung unsur akhlak kepada manusia dilihat dari cara Helvy menghadapi seorang ibu yang tidak menyetujui ia memakai jilbab. 79

B. Pesan Dakwah yang Dominan

Hasil perhitungan kesepakatan ketiga orang juri dalam buku Laa Tahzan For Hijabers yang dianalisis ini memiliki nilai pesan dakwah yang berbeda-beda. Berikut ini tabel pesan paling dominan dalam buku Laa Tahzan For Hijabers : Tabel 8 Pesan Dakwah Paling Dominan No. Kategorisasi Frekuensi Prosentase 1. Aqidah 45 45,92 2. Syariah 14 14,29 3. Akhlak 39 39,79 Jumlah 98 100 Dari hasil perhitungan diatas menunjukan pesan Aqidah dalam buku “Laa Tahzan For Hijabers” sebanyak 45,92, dilanjutkan dengan pesan yang mengandung pesan Akhlak sebanyak 39,79 dan pesan yang mengandung pesan Syari’ah mendapatkan hasil terendah yaitu 14,29 . Dengan demikian, pesan dakwah yang paling dominan yang terdapat dalam buku Laa Tahzan For Hijabers karya Asma Nadia, Helvy Tiana Rosa dkk, adalah pesan Aqidah sebanyak 45,92. Didalam buku ini penulis ingin memberikan pengalaman dan juga pesan bahwa dengan tetap konsisten diikuti 80 dengan keyakinan yang kuat maka sesuatu apapun yang terasa sulit akan mudah dilalui dengan keyakinan bahwa Allah akan menolong dan yakin bahwa cobaaan yang diberikan Allah semata-mata untuk menaikan derajat umatnya menjadi lebih tinggi. 81

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah menjelaskan dan menganalisa data yang dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pada buku Laa Tahzan For Hijabers dalam kategori Aqidah, pesan yang paling dominan yaitu Iman kepada Allah sebesar 88,90, Iman kepada Kitab-Kitab sebesar 4,44, Iman kepada Rasul sebesar 4,44, Iman kepada Hari Akhir sebesar 2,22 . 2. Pada buku Laa Tahzan For Hijabers dalam kategori Syariah, pesan yang paling dominan yaitu Ibadah sebesar 71,43 dilanjutkan dengan muamalah sebesar 28,57 . 3. Pada buku Laa Tahzan For Hijabers dalam kategori Akhlak, pesan yang paling dominan yaitu Akhlak kepada Allah sebesar 53,85, dan dilanjutkan dengan Akhlak kepada manusia sebesar 46,15. 4. Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan yang telah dihitung reliabilitas dan validitas peneliti menemukan kecendrungan pesan dakwah dalam buku Laa Tahzan For Hijabers karya Asma Nadia, Helvy Tiana Rosa, dkk . berdasarkan pengolahan analisis data, maka ditemukan kecendrungan pesan dakwah yang paling dominan adalah pesan Aqidah dengan prosentase 45,92 dan dilanjutkan