Metode Dakwah Konsep Dakwah

24 Artinya : ”Serulah manusia kepada jalan tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat di jalan-Nya dan Dialah yang mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”. 20 Di dalam ayat tersebut terdapat makna da’i harus memerhatikan mad’u, sehingga mereka merasa tidak dipaksa. Pada prinsipnya dakwah itu harus memanusiakan manusia, sesuai dengan fitrahnya yang suci. Hal tersebut wajib menjadi pedoman dalam merumuskan pesan dan menetapkan metode dakwah. Pada prinsipnya metodologis dakwah itu ada empat cakupan : 21 1 Al-Hikmah Hikmah ditafsirkan sebagai integrasi antar ucapan dan perbuatan, ilmu yang bermanfaat dan amal saleh, takut kepada agama dan bersikap hati-hati dalam agama. Singkatnya, dari tinjauan terminologis hikmah merujuk kepada ketepatan berkata dan bertindak dan memperlakukan sesuatu secara bijaksana. 2 Mau’izhah Hasanah Metode dakwah melalui mau’izah hasanah dilakukan dengan perintah dan larangan disertai dengan unsur motivasi dan ancaman yang diutarakan melalui perkataan 20 Anwar Arifin, Dakwah Kontemporer Sebuah Studi Komunikasi, Yogyakarta : Graha Ilmu, 2011 Cet.1, h.247 21 A.Ilyas Ismail, Prio Hotman, Filsafat Dakwah :Rekayasa Membangun Agama dan Peradaban Islam Jakarta : Kencana, 2011, Cet ke-1, h.201-209 25 yang dapat melembutkan hati, menggugah jiwa dan mencairkan segala bentuk kebekuan hati serta menguatkan keimanan. Metode ini terdiri dari bentuk pengajaran dan pembinaan. 3 Al-Jidal bi al-lati hiya ahsan Debat yang terpuji Metode dakwah ini dilakukan dengan dialog yang berbasis budi pekerti yang luhur, tutur kata yang lembut serta mengarah kepada kebenaran dengan maksud menolak argumen batil yang dipakai lawan dialog. 4 Tindakan yang setimpal Iqabah bi al-Mitsl Dalam pemetaan metode dakwah, tindakan balasan setimpal berada dalam lingkup dakwah bi al hikmahyang diidtilahkan dengan hikmat al-quwwah atau Jihad qitaly jihad perang, maksud dari metode dakwah ini adalah untuk menolak fitnah terhadap dakwah Islam. Secara teori dakwah dapat dilakukan dengan 3 hal : 1. Dakwah Bil Lisan merupakan dakwah yang lebih bersifat informatif, nilai persuasinya pun tidak ketinggalan karena tetap mengarahkan kepada loyalitas mengikuti ajaran agama, karena pada dasarnya dakwah bil lisan 26 memberikan informasi mengenai ajaran agama Islam dengan tujuan agar sasaran dakwahnya mampu memahami secara luas mengenai ajaran agama dan berangsur-angsur terjadi perubahan sikap menjadi lebih baik sehingga dapat menyampaikannya kepada orang banyak. Taktik dakwah bil lisan dikenal dengan sebutan ceramah agama, khutbah, pidato, pengajian. 2. Dakwah Bil Hal merupakan dakwah yang bersifat persuasif karena dakwah bil hal ini pada hakekatnya adalah pemanfaatan situasi dan kondisi masyarakat sebagai kegiatan dakwah agar tumbuh rasa kepatuhannya terhadap ajaran tuhan dan agamanya. Strategi dakwah bil hal ini diterapkan sebagai langkah mengubah keadaan masyarakat menjadi lebih baik dari keadaan sebelumnya. Dakwah bil hal biasanya dilakukan di lembaga pendidikan dan lembaga sosial. 22 22 Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif : Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Da’wah, Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1997 Cet. 1, h.21-22 27 3. Dakwah Bil Qalam merupakan metode dakwah melalui tulisan yang mempunyai kelebihan dapat dibaca dengan berulang-ulang dan dapat dinikmati oleh ribuan pembaca disetiap penjuru, juga lebih efektif dapat menghemat waktu. Seperti : koran, bukunovel, majalah.

3. Media Dakwah

Perkembangan teknologi saat ini menuntut para pendakwah tidak ketinggalan untuk memanfaatkan teknologi tersebut sebagai saranadakwahnya. Para pendakwah dapat dengan mudah menyampaikkan pesan dakwahnya kepada mad’u dengan cepat dan efektif sehingga pesan dapat sampai kepada mad’u dimana pun berada. Ada beberapa jenis media komunikasi yang digunakan dalam kegiatan berdakwah, antara lain : 1. Media Visual Media komunikasi visual merupakan alat komunikasi yang dapat digunakan dengan memanfaatkan indra penglihatan dalam 28 menangkap informasinya. Seperti : Buku, surat kabar, buletinmajalah, slide. 2. Media Auditif Media auditif dalam pemahaman komunikatif merupakan media yang dapat ditangkap melalui indra pendengaran. Perangkat auditif ini pada umumnya alat-alat yang dapat dioperasionalkan sebagai sarana penunjang kegiatan dakwah. Seperti : Radio, tape recorder, telepon atau Handphone. 3. Media Audio Visual Media audio visual merupakan perangkat komunikasi yang dapat ditangkap melalui indra pendengaran maupun penglihatan. Media audio visual ini lebih dapat dimanfaatkan semua kalangan masyarakat. Seperti :Movie Film, televisi, dan Video. 23

4. Materi Dakwah

Materi dakwah Maddah ad-da’wah dalam istilah komunikasi disebut dengan istilah message 23 Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif : Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Da’wah, Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1997 Cet. 1, h.34-44 29 pesan. 24 Jadi, materi dakwah merupakan pesan–pesan dakwah Islam yang harus disampaikan subjek kepada objek dakwah yaitu keseluruhan ajaran Islam yang ada didalam Kitabullah maupun Sunnah Rasul-nya. 25 Pesan-pesan dakwah yang disampaikan kepada objek dakwah adalah pesan-pesan yang berisi ajaran Islam. Sumber materi dakwah pada dasarnya bersumber pada dua pokok ajaran Islam yakni Al-Qur’an dan Hadits. 26 Akan tetapi secara konseptual pada dasarnya materi dakwah tergantung pada tujuan dakwah yang hendak dicapai. Materi dakwah yang harus disampaikan tercantum dalam penggalan QS.Al-Ashr : 3 27      Artinya “Saling menasehati dalam kebenaran dan saling menasehati dalam kesabaran” QS.Al- Ashr:103 Dalam arti lebih luas, kebenaran dan kesabaran mengandung makna nilai-nilai akhlak. Jadi,dakwah seharusnya menyampaikan, mengundang, dan mendorong mad’u sebagai objek dakwah untuk 24 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, Jakarta: Amzah,2009,h.88 25 Hafi Anshari, Pemahaman dan Pengalaman Dakwah, Surabaya: Al- Ikhlas, 1993 h.140 26 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, Jakarta: Amzah, 2009 h.88-89 27 Ibid., h.89