selesai. Tidak pernah memberi dirinya kesempatan untuk berpangku tangan, mencurahkan perhatian sepenuhnya pada pekerjaan, dan memiliki tenaga
untuk terlihat terus-menerus dalam kerja. Penuh semangat dan penuh energi. Mereka tidak mudah menyerah sebelum malam hari. Setelah jam kerja
pedagang oprokan di Pasar Klithikan Notoharjo habis, mereka harus berpindah tempat untuk melanjutkan berdagang. Ada yang melanjutkan
berdagang di Pasar Klithikan Notoharjo sebagai Pedagang Kios, ada yang berpindah tempat dan atau ke pasar lain , dan ada juga yang berkeliling dari
pusat rongsokan satu ke pusat rongsokan yang lain untik mencari barang dagangan. mereka tidak pernah membiarkan dirinya berpangku tangan.
c. Motivasi
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa PKL di Pasar Klithikan Notoharjo memiliki motivasi tinggi dalam melaksanakan usaha
kaki lima. Mereka berusaha karena melihat peluang, ingin mencoba hal yang baru dari sebelumnya, ingin menambah pengalaman dan melihat
keuntungan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Pedagang Kaki Lima PKL barang loak termotivasi karena melihat banyaknya
barang bekas yang masih mempunyai daya guna. Mereka manfaatkan barang loak tersebut untuk diperbaiki dan dijual lagi. Kebutuhan pasar
terhadap permintaan barang-barang harga murah namun berkualitas menciptakan peluang untuk usaha kaki lima. Motivasi mendorong pedagang
kaki lima kaki lima Pasar Klithikan untuk berani berusaha dan tidak takut gagal. Pedagang kaki lima Klithikan Notoharjo mempunyai daya orientasi
tinggi untuk megembangkan segala potensi yang dimiliki untuk meraih keberhasilan. Tanpa kenal lelah pedagang kaki lima Pasar Klitikan
Notoharjo mengeksplorasi dirinya secara maksimal agar mendapatkan hasil yang maksimal pula. Selalu mencoba dan mencoba memperbaiki kesalahan
dan kelemahannya. Jika mengalami kegagalan pedagang tidak lekas putus asa, mereka berani mengubah tantangan menjadi peluang sehingga ampu
berkembang dan menaikan pendapatannya. Kondisi tersebut sesuai dengan teori Mc Clelland dalam Firetra,
2013: 69 menyatakan bahwa seseorang wirausaha adalah seseorang yang bahwa berkembangnya kewirausahaan berkorelasi positif dengan kebutuhan
berprestasi. Mc Clelland juga menyatakan dalam Robins dan Timothy, 2008:230 bahwa individu dengan prestasi tinggi membedakan diri
merekeka dari individu lain menurut keinginan mereka untuk melakukan hal-hal yang lebih baik. Individu berpretasi bukanlah penjudi, mereka tidak
suka berhasi secara kebetulan. Mereka lebih menyukai tantangan menyelesaikan sebuah masalah dan menerima tanggung jawab pribadi untuk
keberhasilan atau kegagalan daripada menyerahkan hasil pada kesempatan atau tindakan individu lain. Pedagang kaki lima di Pasar Klithikan
Notoharjo termotivasi kuat dalam berwirausaha yang diwujudkan dalam kerja yang baik. Mereka bersedia memikul tanggung jwab sebagai
konsekuensi usahanya, berani mengambil resiko yang sudah diperhtungkan, percaya diri, tidak kenal lelah, dan berupaya menjadi yang terbaik.
d. Melakukan inovasi dan kreatif