alun-alun  utara  Surakarta  yang  berhasil  ditertibkan  oleh Pemerintah  Surakarta.  Status  keberadaan  pedagang  shelter  ini
belum ditandai dengan tanda pengenal, seperti pasar-pasar lainnya mengacu pada perda yang ada, sebetulnya pelaku dagang jenis ini
disebut  pedagang  plataran.  Terdapat  130  pedagang  yang menempati shelter di Pasar Klithikan Notoharjo.
c. Retribusi
Retribusi  Pasar  Klithikan  Notoharjo  Surakarta  diperoleh  dari pedagang  yang  melakukan  aktivitas  ekonomi  setiap  bulannya.  Pedagang
pasar Klithikan Notoharjo dikenai retribusi dari pengelola pasar dan PAM Swakarsa.  Pemungutan  pajak  dan  retribusi  pasar  dimulai  tanggai  1
Januari  2007.  Dasar  hukum  penarikan  retribusi  pengelola  pasar  antara lain  :  1    Peraturan  Daerah  No.  5  Tahun  1983  juga  Peraturan  Daerah
No.3 Tahun 1993 tentang Pasar ; 2  Peraturan Daerah No. 8 Tahun 1999 tentang  Retribusi  Pasar;  3  Surat  Keputusan  Walikota  Surakarta  No.
511.2  085-  A2001  tentang  penetapan  Kelas  Pasar  dan  Nilai  Taksiran Dasaran  Pasar;  4    Surat  Keputusan  Walikota  Surakarta  No.  12  Tahun
2002 tentang Penetapan Tarif Pemakaian Listrik Dalam Pasar di wilayah Surakarta;  5Peraturan  Daerah  No.  11  Tahun  2003  perubahan  atas
Peraturan  Daerah  No.4  Tahun  2001  tentang  Retribusi  Pelayanan Persampahan.
Retribusi Pasar :
Rp 187,5,- m2hari Retribusi Listrik
:
a. 0 AV
Rp. 0,-  hari b.
½ AV Rp . 660hari
c. 1 AV
Rp 1.270hari Selain  pungutan  tarif  listrik  dan  retribusi  pedagang  di  pasar
Notoharjo  juga  masih  dibebani  oleh  beberapa  pungutan  yang  sudah ditentukan, antara lain pemaikain listrik lingkungan sebesar Rp.600hari,
kebersihan sebesar Rp.180hari, keamanan sebesar Rp.10.000bulankios, dan  retribusi  parkir  sebesar  Rp.  10.000bulankios.  Berdasarkan  aturan
tersebut  total  pengeluaran  pedagang  yang  harus  dikeluakan  untuk  biaya retribusi  sebesar  Rp.  52.000,-kios  untuk  pedagang  kios  listrik  1A,  dan
Rp. 46.000,-kios untuk pedagang yang listriknya ½ A, dan Rp. 40.000,- kios untuk pedagang yang tidak menggunakan listrik.
d. Akses jalan menuju Pasar dan Sarana Transportasi
Keadaan jalan yang bagus menuju Pasar Klithikan Notoharjo menjadikan Pasar  Klithikan  Notoharjo  menjadi  lebih  ramai.  Dahulu  memang  masalah
akses  jalan  yang  selalu  dikeluhkan  oleh  pedagang  di  Pasar  Klithikan Notoharjo.  Jumlah  angkutan  umum  yang  menuju  ke  Pasar  Klithikan
Notpharjo,  Semanggi,  Solo  dinilai  masih  minim.  Hanya  ada  satu  yang  bisa sampai  di  depan  pasar.  Namun  sekarang,    seiring  berkembangnya  Pasar
Klithikan Notoharjo akses jalan menuju pasar tersebut sudah mudah, banyak sarana  transportasi  berupa  angkutan  umum  yang  menuju  pasar  Klithikan
Notoharjo.  Ditambah  juga    adanya  sub  terminal  Semanggi  yang mempermudah  akses  jalan  menuju  Pasar  Klithikan  Notoharjo.  Sub  terminal
tersebut dilengkapi dengan tempat bongkar muat kendaraan untuk Pasar ayam dan Pasar Besi yang ada di dekat Pasar Klithikan Notoharjo.
\ Sumber : Hasil Observasi tanggal 14 september 2015
Gambar 4.4. Akses jalan menuju Pasar Klithikan Notoharjo
2. Profil Pedagang Kaki Lima di Pasar Klithikan Notoharjo