santai. Setiap hari sebagian besar waktunya digunakan untuk bekerja. Bekerja dengan maksimal, hasil yang didapat tentunya juga maksimal
pula. Waktu malam hari biasanya digunakan untuk beristirahat dan tidur. Hal itu seperti yang dituturkan Pak Heri 40 tahunselesai berjualan di
Pasar Klithikan tetapi juga berjualan di tempat lain. “ .... iya mbak, saya habis ini nanti lanjut jualan di Pasar Gata,
masjid MUI itu ke arah barat, kan disitu ada pasar khusus pedagang oprokan pindahan dari Gading mbak, kalau sudah
siang nanti saya jualan di Shelter selatan Pasar Klithikan
Notoharjo ini.” Wawancara tanggal 15 September 2015.
Dengan adanya kebijakan penertiban dari pemerintah PKL menjadi pandai memanfaatkan waktu untuk bekerja, tak sedikit PKL yang
mengakui hasil yang diperoleh maksimal.
c. Motivasi yang semakin kuat
P ara Pedagang Kaki Lima di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta
termotivasi berusaha karena melihat peluang, ingin mencoba hal yang baru, dan ingin menambah pengalaman serta melihat keuntungan yang
cukup menjanjikan dalam usaha kaki lima yang menjual barang bekas. Pasar loak tradisional identik dengan barang harga murah jadi pedagang
memanfaatkan barang bekas yang masih layak untuk digunakan lalu diperbarui guna menambah nilai jual barang. Selain itu banyaknya
pemutusan hubungan kerja PHK dari sektor formal dan sulitnya mencari pekerjaan di sektor formal menggerakan warga masyarakat
untuk berusaha mencari peluang di bidang sektor informal usaha kaki lima khususnya mereka yang tidak memiliki bekal pendidikan dan
keahlian yang tinggi. Dengan adanya penyuluhan yang diberikan oleh pemkot kepada PKL, dengan segala daya dan upaya pedagang kaki lima
menggerakan kemampuan, ketrampilan, tenaga, dan waktunya dalam berusaha sampai mereka berhasil mencukupi kebutuhan keluarganya.
Mereka selalu mencoba dan mencoba dengan memperbaiki kelemahan. Jika mengalami kegagalan tidak lekas putus asa, tetapi optimis dan
dijadikan pembelajaran untuk waktu mendatang. Hal tersebut didukung oleh wawancara dengan Mbak Iin 27 tahun .
“ Wah mbak usaha itu ya jangan setengah-setengah, kita itu harus yakin bisa. Jangan takut gagal dalam usaha. Ya kalau
untung rugi kan pasti ada namanya juga orang berdagang mbak. saya itu dulu bekerja di pabrik jas hujan di Pajang sana mbak.
Setelah saya keluar dari pekerjaan itu saya melihat ayah saya kok kayaknya enak jualan, jadi saya kepengin ayah saya
ditambah juga ada peluang kok kayaknya enak gitu jualan sepatu mbak, jadi saya nekat jualan sepatu bekas dan baru
dengan modal 5juta. Saya menjual dengan harga murah mbak, soalnya saya kulakan sekaligus banyak. Orang indonesia kan
suka barang-barang yang harganya murah to mbak, nah dari itu saya mulai yakin bahwa saya bisa. Jadi, jika kita dari awal sudah
niat motivasi kuat, insyaalloh usaha itu ada jalan ada
kesuksesan.” wawancara pada tanggal 10 September 2016
d. Melakukan Inovasi dan Kreatif