BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teoritis
2.1.1 Saham
Saham stock atau share adalah surat berharga yang paling populer diantara surat berharga lainnya yang ada di pasar modal dan dikenal luas di dalam
masyarakat. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas Darmadji
dan Fakhruddin, 2006:6. Husnan 2005:29 menjelaskan bahwa sekuritas merupakan secarik kertas yang menunjukkan hak pemodal yaitu pihak yang
memiliki kertas tersebut untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan sekuritas tersebut, dan berbagai kondisi yang
memungkinkan pemodal tersebut menjalankan haknya. Menurut PSAK No. 42, sahamefek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan hutang, surat berharga
komersial, obligasi, tanda bukti utang, dan unit penyertaan kontrak investasi kolektif. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik
kertas adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di
perusahaan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2.1.2 Right Issue
2.1.2.1 Pengertian Right Issue
Rights di Indonesia sebelumnya dikenal dengan istilah “klaim”, tetapi kemudian sejak dikeluarkan Keppres Nomor 531990 dan Keputusan Menkeu
Nomor 1548KMK.013 1990 istilah “klaim” tersebut berubah menjadi rights. Menurut Samsul 2006:84, right issue merupakan hak pemegang saham lama
untuk membeli terlebih dahulu preemptive right saham baru pada harga tertentu dalam waktu kurang dari 6 bulan. Harga tertentu yang dimaksud besarnya di
bawah harga pasar pada saat diterbitkan. Premptive right adalah suatu hak untuk menjaga proporsi kepemilikan saham bagi pemegang saham lama di suatu
perusahaan sehubungan dengan pengeluaran saham baru. Apabila seorang pemegang saham lama tidak ingin menukar right dengan saham, maka bukti right
itu dapat di jual di bursa efek melalui broker efek.
Menurut Gitman 2009:284, yaitu: In a rights offering, the firm grants rights to its shareholders. These
financial instrument allow stockholders to purchase additional shares at a price below the market price, in direct proportion to their number of shares
are either closely owner or publicly owned and not actively traded. Dalam rights issue, perusahaan memberikan hak kepada pemegang saham,
instrumen keuangan ini memungkinkan pemegang saham untuk membeli saham tambahan dengan jumlah saham yang dimiliki mereka. Rights
digunakan terutama oleh perusahaan-perusahaan kecil yang sahamnya baik milik sendiri atau milik public dan tidak aktif diperdagangkan.
Menurut Anoraga 2006:72, right merupakan salah satu jenis opsi yang merupakan derivatif turunan dari efek yang sebenarnya dan mempunyai masa
hidup yang singkat. Sertifikat bukti right dapat didefnisikan sebagai efek yang
Universitas Sumatera Utara
memberikan hak kepada pemegang saham lama untuk membeli saham baru yang akan dikeluarkan emiten pada proporsi dan harga tertentu.
2.1.2.2 Pengaruh
Right Issue terhadap Pemegang Saham
Right issue akan menyebabkan jumlah saham yang beredar bertambah. Akibat dari penambahan saham karena kebijakan right issue ini bagi pemegang
saham lama adalah terjadinya dilusi atau penurunan kepemilikan saham. Dengan demikian, pemegang saham lama harus menentukan keputusan yang tepat terkait
dengan right yang dimilikinya agar langkah yang diambil akan menguntungkan. Menurut Sundjaja dan Barlian 2003:361, serta Sjahrial 2007:284 bahwa
para pemegang saham tidak akan menderita kerugian ataupun menerima keuntungan atas penggunaan atau penjualan right issue yang dilakukan.
Penggunaan right issue hanya membantu para pemegang saham untuk menghindari dilusi atas kepemilikan sahamnya. Namun, risiko yang harus
diterima oleh para pemegang saham yang merealisasikan haknya ataupun tidak dalam right issue, yaitu risiko turunnya harga saham dan dividen per saham.
2.1.2.3 Keuntungan Penggunaan Right Issue dalam Pembiayaan Baru
Menurut Sundjaja dan Barlian 2003:364, ada 4 empat keuntungan penggunaan right issue dalam pembiayaan baru, yaitu:
a. Bagi perusahaan, mempunyai kemungkinan sahamnya diterima karena pemegang saham menilai perusahaan sudah berhasil baik.
Universitas Sumatera Utara
b. Saham yang dibeli melalui “right” lebih ringan syaratnya dibandingkan dengan tanpa “right”. Di mana jika melalui “right”, dana yang disediakan
oleh pembeli saham baru akan lebih kecil daripada tanpa “right”. c. Dengan penjualan melalui “right” biaya penerbitan lebih kecil dari biaya
penerbitan umum. d. Adanya keuntungan dari penetapan harga rendah, karena penawaran “right”
merupakan pemecahan saham sampai tingkat tertentu, penurunan harga saham karena pemecahan saham menaikkan jumlah pemegang saham.
2.1.3 Volume Perdagangan Saham
Volume perdagangan saham adalah banyak lembar saham suatu emiten yang diperjualbelikan di pasar modal setiap hari dengan tingkat harga yang
disepakati oleh pihak penjual dan pembeli saham melalui perantara broker perdagangan saham.
Manullang 2008 menjelaskan bahwa volume perdagangan saham adalah banyak lembar saham suatu emiten yang diperjualbelikan di pasar
modal setiap hari dengan tingkat harga yang disepakati oleh pihak penjual dan pembeli saham melalui perantara broker perdagangan saham.
Volume perdagangan merupakan salah satu indikator likuiditas saham yang sering digunakan. Perubahan volume perdagangan ke arah yang lebih baik berarti
menunjukkan tanda optimisme pasar, sebaliknya penurunan volume perdagangan menunjukkan tanda pesimisme pasar. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa
saham yang dianggap likuid adalah saham yang rutin dan banyak diperdagangkan di bursa.
Universitas Sumatera Utara
2.1.4 Return Saham