Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Pembelajaran Kooperatif Cooperative Learning

8 2. Manakah rata-rata penguasaan konsep hukum-hukum dasar kimia yang lebih tinggi antara pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan tipe TGT pada siswa kelas X SMAN 13 Bandar Lampung?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan: 1. Perbedaan rata-rata penguasaan konsep hukum-hukum dasar kimia antara pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan tipe TGT pada siswa kelas X SMAN 13 Bandar Lampung. 2. Rata-rata penguasaan konsep hukum-hukum dasar kimia yang lebih tinggi antara pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan tipe TGT pada siswa kelas X SMAN 13 Bandar Lampung.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Meningkatkan penguasaan konsep kimia siswa pada materi pokok hukum- hukum dasar kimia. 2. Sebagai alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan untuk memudahkan guru kimia kelas X SMAN 13 Bandar Lampung dalam mencapai tujuan pembelajaran sehingga dapat meningkatkan penguasaan konsep materi. 9 3. Memberi sumbangan pemikiran dalam upaya mengadakan perbaikan perbaikan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil belajar siswa, khususnya pembelajaran kimia di SMAN 13 Bandar Lampung

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah: 1. Sampel penelitian adalah kelas X 2 dan X 6 SMAN 13 Bandar Lampung semester ganjil tahun pelajaran 20112012. 2. Materi pokok pada penelitian adalah hukum-hukum dasar kimia, meliputi hukum kekekalan massa hukum Lavoisier, hukum perbandingan tetap hukum Proust, hukum perbandingan berganda hukum Dalton, hukum perbandingan volum hukum Gay-Lussac, dan hipotesis Avogadro 3. Penguasaan konsep adalah kemampuan menguasai materi konsep hukum- hukum dasar kimia yang diukur melalui tes penguasaan konsep pada tes awal pretest dan tes akhir posttest sebagai hasil dalam proses pembelajaran. 4. Pembelajaran Kooperatif tipe TPS Think Pair Share memiliki tahapan thinking berpikir, kemudian pairing berpasangan, dan terakhir sharing berbagi dimana siswa diminta berbagi hasil diskusinya dengan seluruh kelas. 5. Pembelajaran Kooperatif tipe TGT Team Game Tournament memiliki tahapan penyajian kelas, pengelompokan siswa secara homogen, kemudian turnamen dan pemberian penghargaan

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Kooperatif Cooperative Learning

Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang efektif untuk kelompok kecil. Model ini menunjukkan efektivitas untuk berpikir secara kritis, pemecahan masalah dan komunikasi antar pribadi. Model pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk bertukar pendapat dengan teman dalam satu kelompok kecil untuk memecahkan masalah, serta menyelesaikan tugas-tugas yang terstruktur demi mencapai tujuan bersama. Menurut Artzt dan Newman yang dikutip As’ari 2003:5 : Cooperative Learning merupakan suatu pendekatan dimana para siswa dikelompokkan ke dalam kelompok-kelompok kecil untuk memecahkan suatu masalah, menyelesaikan suatu tugas atau mencapai tujuan bersama. Hal ini senada dengan pendapat Lie 2008:12 yang menyatakan bahwa : Pembelajaran kooperatif atau Cooperative Learning adalah sistem pengajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dalam tugas-tugas yang terstruktur dengan guru bertindak sebagai fasilitator. Dalam pembelajaran kooperatif, siswa harus mempelajari keterampilan- keterampilan khusus yang disebut keterampilan kooperatif. 11 Keterampilan kooperatif tersebut antara lain sebagai berikut: Keterampilan kooperatif tingkat awal Meliputi: a menggunakan kesepakatan; b menghargai kontribusi; c mengambil giliran dan berbagi tugas; d berada dalam kelompok; e berada dalam tugas; f mendorong partisipasi; g mengundang orang lain untuk berbicara; h menyelesaikan tugas pada waktunya; dan i menghormati perbedaan individu. Keterampilan kooperatif tingkat menengah Meliputi: a menunjukkan penghargaan dan simpati; b mengungkapkan ketidaksetujuan dengan cara yang dapat diterima; c mendengarkan dengan aktif; d bertanya; e membuat ringkasan; f menafsirkan; g mengatur dan mengorganisir; h menerima, tanggung jawab; i mengurangi ketegangan. Keterampilan kooperatif tingkat mahir Meliputi: a mengelaborasi; b memeriksa dengan cermat; c menanyakan kebenaran; d menetapkan tujuan; e berkompromi Meskipun model pembelajaran kooperatif dalam pelaksanaannya siswa belajar dalam kelompok kecil, namun tidak ada kesempatan bagi siswa untuk hanya mengandalkan teman yang berkemampuan tinggi dalam penyelesaian tugas kelompok. Hal ini dikarenakan pada model pembelajaran kooperatif harus menerapkan lima unsur menurut Lie 2008:31 yaitu “1 Saling ketergantungan positif, 2 tanggung jawab perseorangan, 3 tatap muka, 4 komunikasi antar anggota, 5 evaluasi proses kelompok”. Jika kelima unsur tersebut dilaksanakan 12 dengan baik, maka akan tercipta suasana kerja kelompok yang maksimal dan dapat memberikan semangat belajar yang tinggi, sehinggga kemungkinan hasil belajar pun akan meningkat. Karakteristik dari model pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut Nurhadi, dkk 2004: 1. Siswa bekerja secara kooperatif di dalam kelompok untuk menguasai materi-materi 2. Kelompok dibuat berdasarkan prestasi tinggi, sedang dan rendah bila memungkinkan, kelompok meliputi suatu ras, kebudayaan, dan campuran jenis kelamin dari siswa-siswa. 3. Sistem berhadiah diberikan kepada kelompok yang lebih berorientasi dari pada orientasi secara individual Model pembelajaran kooperatif menyandarkan pada kerja kelompok kecil, berbeda dengan pembelajaran secara klasikal. Pembelajaran kooperatif dilaksanakan melalui 6 fase seperti yang terdapat pada tabel 1. Tabel 1. Fase dalam model pembelajaran kooperatif. Fase Kegiatan Guru Fase 1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa Fase 2 Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa lewat bahan bacaan Fase 3 Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana cara membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok belajar agar melakukan transisi secara efisien Fase 4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar Guru membimbing kelompok- kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka 13 Fase Kegiatan Guru Fase 5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil belajar Fase 6 Memberi Penghargaan Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya atau hasil belajar individu dan kelompok Arends,1997:113 Menurut Johnson dan Johnson,1989 dalam Lie,2008:7, suasana belajar Cooperative Learning menghasilkan prestasi yang lebih tinggi, hubungan yang lebih positif dan penyesuaian psikologis yang lebih baik dari pada suasana belajar yang penuh dengan persaingan dan memisah-misahkan siswa. Pembelajaran kooperatif dapat memberikan semangat belajar yang tinggi, serta menciptakan hubungan positif antar siswa satu sama lain sehingga menimbulkan sikap saling menghormati dan saling peduli satu sama lain. Dengan demikian aktivitas siswa selama proses pembelajaran akan meningkat sehingga penguasaan konsep yang dimiliki siswa pun akan meningkat.

B. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share TPS

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Perbandingan hasil belajar biologi dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative learning tipe group investigation (GI) dan think pair share (TPS)

1 5 152

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Perbedaan hasil belajar biologi siswa menggunakan model Rotating Trio Exchange (RTE) dengan Think Pair Share (TPS) pada konsep virus

1 7 181

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP IKATAN KIMIA ANTARA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

0 2 58

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BIOLOGI PESERTA DIDIK DI SMAN 7 MATARAM TAHUN AJARAN 20152016

0 0 13