1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Keterampilan berbicara merupakan kegiatan berbahasa lisan yang mengekspresikan atau mengungkapkan gagasan, perasaan, dan kehendak kepada
orang lain dalam bentuk ujaran serta bersifat produktif Slamet, 2008:12. Keterampilan berbicara digunakan dalam bahasa secara lisan yang penyajiannya
secara langsung dan terikat terhadap komponen bahasa yang meliputi tata bahasa, kosakata, kelancaran, dan pemahaman. Berdasarkan hasil analisis Kompetensi
Dasar KD keterampilan berbicara pada pembelajaran bahasa Indonesia kelas IV dijelaskan penggunaan bahasa secara lisan dengan memilah dan memilih
kosakata, sedangkan dalam indikator dijelaskan dua jenis kegiatan berbicara yang meliputi menjawab pertanyaan dan menceritakan. Jenis kegiatan berbicara tingkat
lanjut tidak hanya itu yang dikuasai oleh peserta didik melainkan pula keterampilan berbicara yang mencakup lima jenis kegiatan berbicara, yakni
meliputi 1 bercerita, 2 berpendapat, 3 berdiskusi, 4 berwawancara, dan 5 bermain peran.
Penguasaan keterampilan berbicara di Sekolah Dasar SD yang meliputi, 1 melatih keterampilan berbicara dalam berinteraksi sosial; 2 memudahkan
peserta didik ketika mengungkapkan ide atau gagasan pada saat pembelajaran; dan 3 mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik Supriyadi, dkk.
2005:179. Jadi, keterampilan berbicara bersifat konkret dalam penguasaan oleh peserta didik, meskipun penggunaan keterampilan berbicara dalam bentuk lisan.
Ditinjau dari hasil belajar, penguasaan keterampilan berbicara oleh peserta didik masih rendah. Rata-rata nilai yang diperoleh peserta didik 69,16 dalam
pembelajaran bahasa Indonesia. Hal ini dikarenakan keterampilan berbicara sudah sering digunakan oleh peserta didik dalam kegiatan sehari-hari meskipun dalam
pembelajaran peserta didik belum terampil berbicara. Pembelajaran berbicara dalam Kurikulum 2013 diarahkan agar peserta didik
terampil dalam mengkomunikasikan. Untuk melatih keterampilan berbicara, dalam pembelajaran perlu digunakan model pembelajaran berbasis masalah.
Penggunaan model pembelajaran berbasis masalah memberi kesempatan kepada peserta didik terlibat aktif menggunakan berbicara melalui permasalahan yang
disajikan secara kontekstual. Sajian model pembelajaran berbasis masalah dalam setiap pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan berbicara peserta didik,
melalui kegiatan yang ada dalam tema tempat tinggalku meliputi bercerita, berpendapat, berdiskusi, berwawancara, dan bermain peran.
Alasan pemilihan tema tempat tinggalku ada tiga, yakni alasan pertama, kajian teoretis tentang lingkungan hidup menjelaskan segala sesuatu, kekuatan,
kondisi, dan makhluk hidup Lustyantie,2014:5, termasuk manusia makhluk dan perilaku mereka, yang mempengaruhi kelangsungan hidup dan kesejahteraan
manusia dan makhluk hidup lainnya. Sependapat dengan hal tersebut Tim Pendidikan Profesi Guru 2010:2 mengungkapkan bahwa pendidikan lingkungan
hidup yang mempelajari permasalahan lingkungan dan pengolahan Sumber Daya
Alam SDA serta konservasi. Alasan kedua, hasil analisis jenis kegiatan berbicara pada kegiatan pembelajaran di tema-tema yang ada dalam semester dua
kelas IV disimpulkan bahwa tema tempat tinggalku jenis kegiatan berbicara memiliki jumlah persentase paling banyak, yakni 14 dari sembilan tema yang
ada di kelas IV. Alasan ketiga, tahap perkembangan psikologis usia peserta didik,yaknitahap operasional konkret pada saat peserta didik berumur 7-11 tahun.
Perkembangan umur tersebut peserta didik mulai dapat memahami logika secara konsisten dengan karakteristik yang meliputi empat tahapan, yakni 1 klasifikasi
secara sederhana, 2 hal yang berkaitan dengan pengurutan, 3 pengembangan imajinasi, dan 4 berpikir argumentatif serta pemecahan masalah Piaget dalam
Nurgiyantoro, 2005:202. Berdasarkan ketiga alasan di atas disimpulkan menjadi tiga hal, yakni 1 peserta didik memerlukan pengetahuan dan kesadaran akan
pengolahan lingkungan melalui pembelajaran yang terintegrasi dalam tema tempat tinggalku di kelas IV; 2 tema tempat tinggalku sebagai tema terdekat dengan
peserta didik dan penyajian topik masalah bermula dari lingkungan tempat tinggal peserta didik;dan 3 persentase terbanyak dalam jenis kegiatan berbicara di tema
semester dua kelas IV, yakni tempat tinggalku. Pada bahan ajar berbicara tingkat lanjut tema tempat tinggalku berbasis
masalah diperlukan kemampuan berpikir kritis dalam memecahkan masalah yang dapat melatih keterampilan berbicara peserta didik. Peserta didik melakukan
pemecahan masalah dengan cara menggali informasi yang kemudian dibahas bersama melalui kegiatan diskusi, berpendapat, memberikan saran dan penyajian
dari solusi yang ditemukan. Dengan demikian, pembelajaran berbicara berbasis
masalah dirancang untuk membantu peserta didik meningkatkan keterampilan berbicara tingkat lanjut dan melatih keterampilan berpikir kritis dengan cara
mencermati permasalahan kemudian menggali ide-ide pemecahan masalah. Bahan ajar merupakan salah satu komponen yang terlibat dalam kegiatan
pembelajaran. Bagi guru bahan ajar berperan sebagai penghubung atau pedoman materi yang akan disampaikan kepada peserta didik untuk mempelajarinya. Hal
ini dikarenakan bahan ajar sengaja dirancang dalam proses pembelajaran dan disusun secara sistematis sehingga kompetensi yang akan dikuasai oleh peserta
didik dalam pembelajaran menjadi utuh Dick Carey, 1996:229. Bahan ajar bagi peserta didik berperan sebagai sumber belajar paling dekat setelah
lingkungan dan sebagai sumber belajar mandiri. Jadi, dalam proses pembelajaran bahan ajar dapat dijadikan panduan belajar bagi peserta didik untuk mencapai
Kompetensi IntiKI dan KD. Observasi prapenelitian bertujuan untuk mengetahui kondisi awal bahan ajar
yang digunakan dalam pembelajaran, kondisi awal bahan ajar berbicara, dan bahan ajar berbasis masalah. Berdasarkan investigasi awal pada tahap observasi
prapenelitian ke sekolah dasar ditemukan lima bahan ajar berbicara tingkat lanjut dengan tema tempat tinggalku yang digunakan oleh guru dalam mendukung
pembelajaran berbicara tingkat lanjut yang meliputi Intan Pariwara, buku tematik terpadu kurikulum 2013, Yudhistira seri tematik, bahan ajar teks pelajaran dari
Global, dan Erlangga dengan penjelasan sebagai berikut. Pertama, bahan ajar yang diterbitkan oleh Intan Pariwara berjudul
“Buku Evaluasi Tema 8 Tempat TinggalkuKelas IV SDMI
” yang ditulis oleh Sulistiono,
dkk. 2013. Buku evaluasi tema 8 tempat tinggalku kelas IV SDMI mempunyai ciri khas proyek pada akhir tema, jenis kegiatan berbicara yang dimuat tiga jenis
kegiatan keterampilan berbicara yang meliputi diskusi, menjawab pertanyaan, dan presentasi. Hasil analisis dari empat komponen bahan ajar, buku ini terdapat
kelemahan dan kelebihan, dengan penjelasan sebagai berikut. Kelemahan buku evaluasi tema 8 tempat tinggalku kelas IV SDMI terdapat
empat komponen yakni pertama, komponen kelayakan isi buku evaluasi tema 8 tempat tinggalku kelas IV SDMI, yakni meliputi kesesuaian isi dengan afektif
masih kurang contohnya sikap ditunjukkan di kegiatan penggunaan sarana umum dan kesesuaian isi dengan psikomotor berbicara belum ada. Kedua, komponen
kebahasaan meliputi dua aspek, yakni aspek morfologis dalam buku tersebut terdapat kosakata yang masih sulit dipahami oleh peserta didik contohnya
kosakata sentra dan barometer pada teks bacaan Kota Denpasar dan aspek sintaksis dalam buku masih bercampur antara kalimat petunjuk dengan soal
contohnya pembelajaran dua pada kegiatan kedua, Bukalah peta Peta Pulau Jawa pada atlas. Ketiga, komponen sajian bahan ajar yang meliputi kejelasan tujuan
pembelajaran belum disajikan, urutan sajian di buku evaluasi tema 8 tempat tinggalku kelas IV SDMI belum sesuai contohnya belum ada jaring pemetaan KD
dan penyajian interaksi belum telihat pada struktur penulisan buku yang mengajak interaksi dengan pembaca contoh kata ayo ceritakan. Keempat, komponen
kegrafikaan seperti ilustrasi belum sesuai dengan konsep yang diinginkan contohnya gambar pantai Losari yang dimaksudkan contoh kenampakan daratan
berupa perairan namun ilustrasi gambar tersebut menampakan tempat yang
dikelilingi oleh air laut dan desain tampilan fisik buku kurang menarik hal ini dari kertas yang digunakan buku tersebut kertas buram dengan cetakan hitam putih
atau tanpa warna. Kelebihan buku evaluasi tema 8 tempat tinggalku kelas IV SDMI ini
terbatas pada dua komponen. Pertama, komponen kelayakan isi yang meliputi kesesuaian isi dengan aspek kognitif, contoh tersedianya uji kompetensi dan
ulangan harian setiap pembelajaran. Kedua, komponen kegrafikaan seperti penggunaan font di buku sudah sesuai dengan usia pembaca.
Kedua, bahan ajar yang diterbitkan dan ditulis oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2014 untuk peserta didik kelas 4 edisi
revisi berjudul “Tema 8 Tempat TinggalkuBuku Tematik Terpadu Kurikulum
2013 ”. Pada buku tematik terpadu kurikulum 2013 yang dimuat enam jenis
kegiatan keterampilan berbicara yang meliputi diskusi, menceritakan, mempresentasikan, berpendapat, menjawab pertanyaan, dan mengajukan
pertanyaan. Hasil analisis dari empat komponen bahan ajar, buku tematik terpadu kurikulum 2013 memiliki kelemahan dan kelebihan dengan penjelasan sebagai
berikut. Kelemahan yang terdapat di buku tematik terpadu kurikulum 2013 yang
pertama, komponen kelayakan isi yang meliputi kesesuaian isi dengan KD, contoh KD bahasa Indonesia yang ada di Buku Guru BG 3.1 dan 4.1 belum sesuai
dengan subtema, dan materi pembelajaran yang disajikan. Kesesuaian isi dengan indikator contoh indikator yang disajikan menjawab dan menyimpulkan dengan
pemisahan menggunakan bullet bukan dengan angka sesuai dengan KD.
Kesesuaian isi dengan perkembangan peserta didik dari hasil analisis bahwa penyajian materi pembelajaran masih abstrak, contoh di Buku Siswa BS
menyajikan Provinsi Papua yang belum diketahui lingkungannya oleh peserta didik. Kedua, komponen kebahasaan terdapat dua aspek yang meliputi aspek
morfologi terdapat kata yang menggunakan istilah asing contoh kata analisa di subtema dua pembelajaran satu dan penulisan kata ada yang belum sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia contoh kata ayah ditulis dengan huruf kecil subtema dua pembelajaran kedua. Ketiga, komponen kegrafikaan yang meliputi penyajian
ilustrasi atau gambar kurang jelas contoh Kepulauan Seribu di subtema satu pembelajaran kedua dan penggunaan warna pada ilustrasi atau gambar yang
belum sesuai dengan keterangan atau penjelasan yang disajikan contoh Kepulauan Jawa di subtema satu pembelajaran kedua.
Kelebihan buku tematik terpadu kurikulum 2013 terbatas pada komponen kelayakan isi yang meliputi tahapan materi sesuai dengan perkembangan
psikologis peserta didik dan sumber belajar yang mudah dipahami peserta didik. Komponen kegrafikaan seperti penggunaan font yang di buku menarik pembaca,
tata letak antara sajian ilustrasi dan materi sudah teratur, dan desain buku yang bermakna serta disukai sebagian besar peserta didik.
Ketiga, bahan ajar yang diterbitkan oleh Yudhistira berjudul “Seri Tematik
4H Tempat Tinggalku Kelas IV SD ” yang ditulis oleh Saptorini, dkk. 2014. Pada
buku seri tematik 4H tempat tinggalku kelas IV SD mempunyai ciri penyajian teks deskriptif lingkungan tempat tinggal, sedangkan jenis keterampilan berbicara
yang dimuat tiga meliputi bercerita, berdiskusi, dan bermain peran. Hasil analisis
dari empat komponen bahan ajar, buku seri tematik 4H tempat tinggalku kelas IV SD terdapat kelemahan dan kelebihan, dengan penjelasan sebagai berikut.
Kelemahan buku seri tematik 4H tempat tinggalku kelas IV SD terdapat dua komponen sebagai berikut. Pertama, komponen kelayakan isi bahan ajar yang
meliputi kesesuaian KD dengan indikator dalam buku seri tematik 4H tempat tinggalku kelas IV SD belum sesuai dengan penomoran contoh di indikator
menggunakan bullet dan indikator yang tertulis belum sesuai dengan jenis KD yang digunakan. Kedua, komponen kegrafikaan yakni aspek ilustrasi dalam buku
masih kurang penjelasan contoh pada peta Provinsi Papua menceritakan batas wilayah namun peta yang disajikan belum ada arah mata angin.
Kelebihan buku seri tematik 4H tempat tinggalku kelas IV SD terbatas pada komponen kebahasaan seperti aspek morfologi dan sintaksis dalam teks bacaan
sudah sesuai dengan ejaan baku yang berlaku. Komponen sajian yang meliputi kejelasan indikator yang telah disajikan sudah sesuai dengan materi yang
diuraikan, urutan sajian yang ditampilkan sudah sesuai dengan panduan penulisan bahan ajar, sajian yang ditampilkan menarik perhatian peserta didik, dan sajian
yang diuraikan dilengkapi rubrik yang memberikan interaksi terhadap pembaca.Komponen kegrafikaan yang meliputi penggunaan font, tata letak, dan
desain tampilan sudah sesuai dengan tema yang digunakan. Keempat, bahan ajar teks pelajaran yang diterbitkan oleh Global berjudul
“Tematik 4, Tema 8 Tempat Tinggalku”karangan oleh Harmi, dkk. 2014. Pada buku tematik 4, tema 8 tempat tinggalku mempunyai ciri penyajian hampir sama
dengan buku tematik terpadu kurikulum 2013, sedangkan jenis kegiatan berbicara
dimuat dua keterampilan berbicara meliputi menjawab pertanyaan dan menceritakan kembali. Bahan ajar ini terdapat kelemahan dan kelebihan, dengan
penjelasan sebagai berikut. Kelemahan buku tematik 4, tema 8 tempat tinggalku terdapat tiga komponen
yang meliputi pertama, komponen kelayakan isi bahan ajar yang meliputi kesesuaian isi dengan nilai spiritual dalam buku tematik 4, tema 8 tempat
tinggalku belum terlihat dalam setiap materi pembelajaran. Kedua, komponen sajian dalam buku tematik 4 tema 8 tempat tinggalku belum telihat pada struktur
penulisan buku yang mengajak interaksi pembaca contoh kata ayo diskusikan. Ketiga, komponen kegrafikaan, yakni aspek ilustrasi masih kurang penjelasan
contoh pada peta provinsi Papua menceritakan batas wilayah namun peta yang disajikan belum ada arah mata angin.
Kelebihan buku tematik 4, tema 8 tempat tinggalku pada komponen kelayakan isi, meliputi kesesuaian isi dengan KD sudah sesuai dengan yang
disajikan, kesesuaian isi dengan perkembangan usia peserta didik. Komponen kebahasaan, meliputi aspek morfologis dan sintaksis dalam teks bacaan sudah
sesuai dengan ejaan baku yang berlaku. Komponen sajian, meliputi penjabaran tujuan materi pada setiap pembelajaran dan urutan sajian sesuai dengan pedoman
pembuatan bahan ajar. Komponen kegrafikaan, yang meliputi penggunaan font yang di buku sesuai dengan usia pembaca, tata letak yang disajikan sesuai dengan
urutan dalam daftar isi, dan desain tampilan fisik buku yang ringan sehingga tidak memberatkan peserta didik.
Kelima, buku yang diterbitkan oleh Erlangga berjudul “Tematik Terpadu
Tema Tempat Tinggalku untuk SDMI Kelas IV ” yang ditulis naskah oleh
Susilawati, dkk. 2014. Pada buku tematik terpadu tema tempat tinggalku untuk SDMI kelas IV mempunyai ciri penyajian berupa teks narasi tentang tempat
tinggal, sedangkan kegiatan berbicara dalam buku dimuat dua keterampilan berbicara meliputi bercerita dan berdiskusi. Buku tematik terpadu tema tempat
tinggalku untuk SDMI kelas IV terdapat kelemahan dan kelebihan, dengan penjelasan sebagai berikut.
Kelemahan buku tematik terpadu tema tempat tinggalku untuk SDMI kelas IV sebagai berikut. Pertama, komponen kelayakan isi yang meliputi aspek
kesesuaian isi dengan indikator belum terlihat contoh jaring tematik yang ada dalam buku hanya KD. Kedua, komponen kebahasaan yang meliputi aspek
morfologis belum sesuai dengan perkembangan usia peserta didik contoh kata latar belakang dan definisi. Ketiga, komponen kegrafikaan yang meliputi ilustrasi
dalam buku tematik terpadu tema tempat tinggalku untuk SDMI kelas IV belum mencantumkan sumber pengambilan gambar contoh gambar rumah suku Badui,
dan desain tampilan tidak sesuai dengan tema serta sopan santun, contoh desain sampul sekelompok peserta didik dengan menggunakan sedang bermain engklek
di lingkungan sekolah. Kelebihan buku tematik terpadu tema tempat tinggalku untuk SDMI kelas
IV terbatas pada komponen kelayakan isi yang meliputi kesesuaian isi dengan KD contoh KD menggali teks cerita narasi dari cerita petualangan maka materi yang
disajikan berupa teks tradisi di Pulau Nias dan materi yang disajikan bersifat
sistematis, serta dinamis yang menyatukan konsep pengetahuan dengan berbagai aplikasi dalam kehidupan. Komponen kebahasaan yang meliputi aspek sintaksis
dalam buku memberikan kemudahan bagi pembaca. Komponen sajian yang meliputi urutan sajian sesuai dengan pedoman pembuatan bahan ajar dan
penyajian interaksi terlihat pada struktur penulisan buku yang mengajak interaksi dengan pembaca contoh kata ayo berdiskusi. Komponen kegrafikaan yang
meliputi penggunaan font sudah sesuai dengan minat pembaca, tata letak dalam buku tematik terpadu tema tempat tinggalku untuk SDMI kelas IV sesuai dengan
pedoman pembuatan bahan ajar. Dengan demikian, kualitas bahan ajar dipengaruhi oleh beberapa faktor
yang dapat yang digunakan, yakni meliputi pada ketersediaan bahan ajar berbicara yang belum maksimal, kurang mendukung buku utama dan buku pendamping, isi
dari teks pembelajaran, kurangnya perhatian guru terhadap kondisi keterampilan berbicara peserta didik, dan keterbatasan guru dalam mengembangkan bahan ajar.
Pengembangan bahan ajar yang dihasilkan perlu dikaji agar pembelajaran berbicara tingkat lanjut sesuai dengan berbasis masalah, yakni yang memerlukan
bahan ajar yang memiliki ciri sebagai berikut. 1 Unsur bahan ajar berbicara tingkat lanjut pada tema tempat tinggalku berbasis
masalah menarik dan membuat rasa ingin tahu peserta didik; 2 Prinsip penyusunan bahan ajar berbicara tingkat lanjut pada tema tempat
tinggalku dikemas berbasis masalah; 3 Komponen kebahasaan dan keterbacaan sesuai dengan tingkat perkembangan
bahasa peserta didik;
4 Komponen kegrafikaan bahan ajar berbicara tingkat lanjut pada tema tempat tinggalku sesuai kegemaran dan tingkat usia peserta didik;
5 Komponen kelayakan isi bahan ajar berbicara tingkat lanjut pada tema tempat tinggalku berbasis masalah sesuai dengan keterampilan berbicara tingkat
lanjut peserta didik; 6 Keterpaduan antara keterampilan berbicara tingkat lanjut dengan penyajian
masalah secara kontekstual; dan 7 Komponen sajian bahan ajar berbicara tingkat lanjut tema tempat tinggalku
berbasis masalah seimbang merata pada setiap subtema. Berdasarkan uraian di atas, maka pengembangan bahan ajar berbicara
tingkat lanjut pada tema tempat tinggalkuberbasis masalah dibutuhkan oleh guru dan peserta didik. Tujuan dari bahan ajar berbicara tingkat lanjut yakni
meningkatkan keterampilan berbicara tingkat lanjut dan melatih kemampuan menyelesaikan permasalahan, sehingga dalam penelitian ini mengembangkan
“Bahan Ajar Berbicara Tingkat Lanjut pada Tema Tempat Tinggalku Berbasis Masalah bagi Peserta Didik Sekolah Dasar
”.
1.2 Identifikasi Masalah