Ekonomi Berbasis Ekonomi Syariah
80 media dan evaluasi. Model konsep kurikulum tidak terlepas dari apa yang
dikemukakan oleh Hilda talba dalam bukunya Curriculum Development : Theory and practice bahwa terdapat tiga fungsi dari kurikulum yaitu : 1 sebagai
transmisi, yaitu mewarisi nilai-nilai. 2 sebagai transformasi yaitu melakukan perubahan atau rekonstruksi social dan 3 sebagai pengembang individu. Hilda
Taba mengembangkan model atas dasar data induktif sehingga dikenal dengan model terbalik. Dikatakan model terbalik karena pengembangan kurikulumnya
tidak didahului oleh konsep-konsep yang datangnya secara deduktif. Dalam konsep kurikulum Hilda Taba sebelum melaksanakan langkah-langkah lebih
lanjut, terlebih
dahulu mencari
data dari
lapangan dengan
cara mengadakan percobaan yang kemudian disusun teori atas dasar hasil nyata, baru
diadakan pelaksanaan. Konsep terpenting yang perlu mendapatkan penjelasan dalam teori
kurikulum adalah konsep kurikulum. Ada tiga konsep tentang kurikulum, kurikulum sebagai substansi, sebagai sistem, dan sebagai bidang studi.
a. Konsep pertama, kurikulum sebagai suatu substansi: Suatu kurikulum, dipandang sebagai suatu rencana kegiatan belajar bagi
murid-murid di sekolah, atau sebagai suatu perangkat tujuan yang ingin dicapai. Suatu kurikulum juga dapat menunjuk kepada suatu dokumen yang
berisi rumusan tentang tujuan, bahan ajar, kegiatan belajar-mengajar, jadwal, dan evaluasi.
b. Konsep kedua, adalah kurikulum sebagai suatu sistem: Yaitu sistem kurikulum. Sistem kurikulum merupakan bagian dari sistem
persekolahan, sistem pendidikan, bahkan sistem masyarakat. Suatu sistem kurikulum mencakup struktur personalia, dan prosedur kerja bagaimana
cara menyusun suatu kurikulum, melaksanakan, mengevaluasi, dan menyempurnakannya.
c. Konsep ketiga, kurikulum sebagai suatu bidang studi: Yaitu bidang studi kurikulum. Ini merupakan bidang kajian para ahli
kurikulum dan ahli pendidikan dan pengajaran. Tujuan kurikulum sebagai bidang studi adalah mengembangkan ilmu tentang kurikulum dan sistem
kurikulum.
81 Implementasi kurikulum perlu dilakukan berbagai kajian yang
mengarah pada peningkatan efisiensi dan efektifitas layanan dan pengembangan sebagai konsekuensi dari inovasi dalam pendidikan. Bentuk
dari efektifitas dan efisiensi tersebut maka berkembanglah model impelentasi dari kurikulum diantaranya pada satuan pendidikan menengah disebut model
pembelajaran terpadu. Pada tingkat menengah, model pembelajaran ini dimungkinkan karena
mengembangkan program pembelajaran yang menyatukan
dan menghubungkan
berbagai program
pendidikan. Keterhubungan dalam kurikulum bukan hanya antara mata pelajaran dan
kebutuhan serta minat dan bakat anak, tetapi juga menghubungkan antara tujuan dan kegiatan, serta kondisi masyarakat pada umumnya. Kurikulum
dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa siswa memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan
betakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan
kompetensi siswa disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan siswa serta tuntutan lingkungan.
Sebagaimana diketahui bahwa ruang lingkup ilmu pengetahuan social adalah meliputi kehidupan manusia dalam masyarakat dan materi pelajaran
ekonomi yang merupakan bagian dari IPS juga tidak terlepas dari kehidupan manusia dalam interelasi dan interaksi sosial.
82 Adanya pembaharuan pendidikan dan pembelajaran membawa
implikasi yang ditandai dengan penggunaan kurikulum 2013. Implikasi dalam pembelajaran ekonomi antara lain yaitu : 1 siswa ditermpatkan sebagai
subyek ajar. 2 Pengajaran ekonomi berorientasi pada tujuan pembelajaran kompetensi dan bukan pada materi. 3 Guru berperan sebagai fasilitator dan
evaluator dalam pembelajaran. 4 evaluasi bersifat diagnostic dan authentic assessment.
Kurikulum 2013 pembelajaran ekonomi materi mata pelajaran ekonomi mencakup perilaku ekonomi dan kesejahteraan yang berkaitan
dengan masalah ekonomi yang terjadi dilingkungan kehidupan terdekat hingga lingkungan yang lebih luas. Kompetensi inti kelompok mata pelajaran pada
SMA dan MA telah menempatkan pada poin utamanya ketercapaian
kompetensi pada wilayah berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang di anut sesuai dengan perkembangan remaja. Berdasarkan hal tersebut maka
kurikulum Madrasah Aliyah pada pembelajaran ekonomi seyogyanya mengedepankan prinsip penanaman nilai-nilai Ilahiyah yang bersumber dari
Al-Qur’an dan Sunnah sehingga dapat berperilaku dan berakhlak Qur’ani yang menjadi misi utama dari ketercapaian kompetensi pembelajaran ekonomi.
Ilmu ekonomi sebagai moral science dan behavior science sangat erat kaitannya dengan etos, etika dan karakter manusia, karena nilai-nilai tersebut
akan berpengaruh terhadap perilaku dan karakter diri, karenanya membahas ekonomi tidak terlepas dari pembahasan bagaimana karakter manusia
terbentuk. Pembentukan dan perubahan karakter tersebut ditentukan oleh