Konsep Eselon Tinjauan Jabatan Struktural dan Eselonering

yang dengan kemampuan dan kinerja yang memadai mampu menyelenggarakan pemerintah daerah dengan baik. Hal selanjutnya yang harus dilihat dalam proses pengangkatan pejabat struktural eselon II adalah sejauh mana prinsip good governance kepemerintahan yang baik diterapkan. Kepemerintahan yang baik dapat terwujud apabila terdapat sistem yang saling mengawasi dan saling mengimbangi check and balances. Pelaksanaan perekrutan pejabat struktural di Pemerintah Kota Bandar Lampung faktanya masih banyak didapati persoalan ketidakterbukaan dalam proses perekrutan pejabat struktural eselon II, III, dan IV. Hal ini memunculkan pandangan yang menyatakan efektifitas Tim BAPERJAKAT dinilai kurang obyektif dan selektif dalam memberikan penilaian dan pertimbangan terhadap kinerja persyaratan pegawai yang akan direkrut promosidemosimutasirolling untuk pengisian jabatan struktural, khusunya eselon II, karena disinyalir masih banyak penempatan pejabat yang tida sesuai denga latar belakang pendidikan, rnerekomendasikan pejabat yang belum mengikuti diklat kepemimpinan, sementara pegawai yang sudah megikuti diklat belum mendapat persetujuan walaupun dari segi kepangkatan jauh lebih senior dibanding pejabat yang direkomendasikan. Prinsip-prinsip Good Governance yang merupakan penyelenggaraan pemerintahan dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik dan penerapannya tidak terlepas dari sistem manajemen kepemerintahan yang merupakan hasildari pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen sehingga apabila diterapkan dengan benar menghasilkan kemitraan positif antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat. Tindakan mutasi rolling di kalangan pejabat struktural yang dilakukan oleh Walikota Bandar Lampung dianggap dilakukan bukan hanya untuk mengisi jabatan kosong melainkan untuk alasan yang tidak jelas, sehingga menimbulkan keresahankepasrahan di kalangan pegawai dan dinilai banyak bernuansa kepentingan politik. Dalam penelitian ini teori Good governance yang akan digunakan sebagai pisau analisis adalah teori prinsip good governance yang dianggap sebagai prinsip-prinsip utama yang melandasi sehingga sebagai langkah awal, instrumen ini akan berusaha untuk menelaah empat prinsip utama, yaitu transparansi, partisipasi, akuntabilitas, dan supremasi hukum. Sedarmayanti, 2007: 38. Penerapan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik dalam proses pengangkatan pejabat struktural Eselon II di Lingkungan Pemerintah Kota Bandar Lampung dapat digambarkan dalam skema kerangka pemikiran sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

Penerapan Prinsip-Pprinsip Good Corporate Governance, Khususnya Prinsip Keterbukaan Dalam Proses Pengadaan Barang Dan/Atau Jasa Di Lingkungan Bumn Perkebunan (Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero))

2 74 145

Kepemimpinan Dzulmi Eldin Sebagai Walikota Medan Berdasarkan Prinsip Tata Kelola Pemerintahan yang Baik

2 13 139

SKRIPSIIMPLEMENTASI PRINSIP PROFESIONALISME DALAM IMPLEMENTASI PRINSIP PROFESIONALISME DALAM PENGANGKATAN PEJABAT STRUKTURAL DI LINGKUNGAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KOTA YOGYAKARTA.

0 4 12

PENDAHULUAN IMPLEMENTASI PRINSIP PROFESIONALISME DALAM PENGANGKATAN PEJABAT STRUKTURAL DI LINGKUNGAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KOTA YOGYAKARTA.

0 3 23

PENUTUP IMPLEMENTASI PRINSIP PROFESIONALISME DALAM PENGANGKATAN PEJABAT STRUKTURAL DI LINGKUNGAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KOTA YOGYAKARTA.

0 4 4

Penerapan Prinsip-Prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.

0 0 9

Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, Implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan, Penyelesaian Temuan Audit Dan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Terhadap Penerapan Prinsip-Prinsip Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik.

0 1 2

NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL DI KABUPATEN SLEMAN UNTUK PENGEMBANGAN PRINSIP-PRINSIP UMUM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK.

4 13 192

Analisis Yuridis Penerapan Prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Pada Holdingisasi Bumn

0 0 9

Penanganan Benturan Kepentingan di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia

1 1 9