Pelajaran 8. Kisah Nabi dan Rasul
89
Mukadimah Mukadimah
Suatu ketika Raja Namrud bermimpi. Ada seorang anak laki-laki yang telah mengambil mahkotanya. Raja Namrud memanggil ahli nujum untuk meramal
mimpinya. Ahli nujum mengatakan bahwa suatu saat akan lahir seorang anak laki- laki. Ia akan menghancurkan kerajaan Raja Namrud.
Mendengar jawaban ahli nujum tersebut Raja Namrud marah. Ia memerintahkan pengawalnya agar semua bayi laki-laki dibunuh. Ketika perintah itu turun, Ibrahim
masih dalam kandungan ibunya. Ibu Ibrahim takut lalu bersembunyi ke gua. Ibrahim pun dilahirkan di sana. Kemudian Ibrahim bayi mungil itu ditinggalnya.
Ia hidup di gua bertahun-tahun. Apabila lapar dan haus, maka diisaplah jari tangannya sehingga keluar madu yang manis. Nabi Ibrahim tumbuh dengan sehat
dan menyenangkan berkat kekuasaan Allah.
Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail merupakan momentun bersejarah bagi peradaban manusia. Mulai dari asal mula air Zamzam dan syariat kurban, serta
ibadah haji. Begitu pun dengan kemakmuran negeri Mekah adalah berkat doa Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yang dikabulkan oleh Allah.
A. Kisah Nabi Ibrahim as
A. Kisah Nabi Ibrahim as
Ibrahim adalah putra Azar. Pekerjaan Azar membuat patung atau berhala. Berhala itu disembah sebagai tuhan. Ibrahim dilahirkan di Faddam
Aram, Babylonia. Negeri Babylonia diperintah oleh Raja Namrud. Ia dan rakyatnya menyembah berhala. Raja Namrud sangat kejam.
1. Nabi Ibrahim Mencari Tuhan
Sejak kecil Nabi Ibrahim sudah merasa heran melihat kaumnya menyembah berhala. Berhala itu dibuatnya sendiri, tidak bisa berbicara,
tidak dapat melihat, tidak bisa mendengar, dan sama sekali tidak bisa memberi pertolongan.
“Mengapa mereka menyembah benda mati?” Demikian pertanyaan yang timbul di benak Nabi Ibrahim as. Jika ia bertemu dengan unta,
kambing atau domba, dalam hatinya bertanya, “Siapakah yang menjadikan binatang-binatang itu?”
Ketika hari sudah malam, Nabi Ibrahim a.s. melihat bulan, bintang sampai tenggelam. Pada siang hari beliau melihat matahari dari terbit
Pendidikan Agama Islam Kelas IV
90
hingga terbenam. Beliau bertanya dalam hatinya, “Aku tidak akan bertuhan kepada yang terbit dan terbenam itu.”
Nabi Ibrahim a.s. mencari Tuhan dengan penyelidikannya sendiri. Beliau mempergunakan akal pikirannya, dan memperhatikan alam
sekitarnya. Akhirnya, Nabi Ibrahim dapat menemukan kesimpulan, “Tuhanku adalah yang menciptakan langit dan bumi. Tuhanku yang
menciptakan manusia, menghidupkan tumbuh-tumbuhan, hewan-hewan, dan apa saja yang terdapat di bumi.”
2. Nabi Ibrahim Menghancurkan Berhala-berhala
Setelah diangkat menjadi rasul, Nabi Ibrahim a.s. mulai mengajak umatnya agar menyembah Allah. Bukan menyembah patung atau berhala.
Mula-mula ayahnya diajak untuk menyembah Allah. Semuanya menolak. Nabi Ibrahim a.s. mencari jalan untuk menyadarkan umatnya. Beliau ingin
menghancurkan patung-patung yang disembah.
Nabi Ibrahim a.s. mengambil kapak ayahnya. Ketika Raja Namrud beserta bala tentaranya tengah berburu dan Kota Babylonia sedang
sepi, Nabi Ibrahim a.s. menghancurkan semua patung tersebut. Beliau membiarkan sebuah patung yang paling besar. Kapak yang dipakai untuk
menghancurkan patung itu digantungkan ke leher patung yang paling besar.
Kemarahan Raja Namrud makin memuncak. Ia merintahkan untuk menangkap dan membakar Ibrahim. Kemudian, Ibrahim ditangkap dan
dibakar di alun-alun kota, di depan istana Raja Namrud. Raja Namrud dan pengikutnya berpesta di sekeliling api yang menyala. Raja Namrud
dengan kemarahannya berkata, sebagaimana tersebut dalam surah Al- Anbiya’ ayat 68 sebagai berikut.
Q±lÀ ¥arriqÀhu wan¡urÀ ±lihatakum in kuntum f±‘il³na.
Artinya:
“Mereka berkata, “Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak.” Q.S. Al-Anbiya’21: 68
Allah swt Maha Kuasa. Allah melindungi Nabi Ibrahim a.s., Allah swt berfirman.
Pelajaran 8. Kisah Nabi dan Rasul
91
Quln± y± n± ru kÀn³ bardaw-wa sal±man ‘al± ibr±h³ma.
Artinya:
“Kami katakan, “Hai api, menjadilah dingin dan keselamatan atas diri Ibrahim.” Q.S. Al-Anbiya’21: 69.
Api yang panas itu menjadi dingin. Nabi Ibrahim a.s. selamat. Itulah mukjizat yang diberikan Allah kepada Nabi Ibrahim a.s.
Sejak saat itu banyak orang yang percaya kepada Nabi Ibrahim as. Mereka beriman dan menyembah Allah swt. Tak lama kemudian Nabi
Ibrahim pindah ke negeri Kan’an Palestina. Di sanalah beliau menikah dengan Sarah dan menyampaikan dakwah kepada umat manusia.
3. Nabi Ibrahim a.s. Pindah ke Negeri Syam