Maksim Kerendahan Hati Prinsip Sopan Santun

penggunaan bahasa tulis maupun lisan dapat disebut sebagai wacana. Bahwa- sanya, wacana merupakan suatu penggunaan bahasa dalam komunikasi, baik se- cara lisan maupun tulisan Rani, 2006: 5. Selain itu, wacana adalah satuan bahasa terlengkap yang dinyatakan secara lisan, seperti: pidato, ceramah, khotbah, dan dialog, atau secara tertulis seperti cerpen, novel, buku, surat, dan dokumen ter- tulis, yang dilihat dari struktur lahirnya dari segi bentuk bersifat kohesif, saling terkait dan dari struktur batin dari segi makna bersifat koheren Sumarlan, 2003: 15.

2.3.2 Unsur-unsur Internal Wacana

2.3.2.1 Kata dan Kalimat

Kata merupakan bagian dari kalimat, sedangkan kalimat merupakan susunan yang terdiri dari beberapa kata Mulyana, 2005: 7. Dengan melihat definisi tersebut, syarat terbentuknya kalimat adalah adanya susunan beberapa kata. Kemudian, apabila kata atau kalimat bergabung, akan terbentuk sebuah wacana. Pada kenyatannya, tidak semua kalimat merupakan gabungan dari kata-kata. Akan tetapi, ada kalimat yang hanya terdiri dari satu kata saja. Jika terdapat kalimat yang terdiri dari satu kata, biasanya hanya muncul dalam komunikasi lisan, yang antarpeserta komunikasi sudah saling paham mengenai maksud pertuturan. Kalimat yang hanya terdiri dari satu kata akan disebut sebagai kalimat jika dilihat dari konteks analisis wacana lisan. Hal itu disebabkan bahwa kata yang dianggap sebagai kalimat itu telah memiliki kelengkapan makna, informasi, dan konteks tuturan yang jelas. Wacana lisan yang memunculkan kata-kata yang pendek karena wacana lisan diiringi oleh berbagai faktor termasuk faktor di luar keba- hasaan yang mempengaruhi makna tuturan. Tuturan yang pendek dalam wacana lisan terjadi karena adanya pemahaman yang sama antara penutur dan mitra tutur.

2.3.2.2 Teks dan Koteks

Terdapat perbedaan antara teks dan wacana, yaitu teks lebih dekat pemaknaannya dengan bahasa tulis, sedangkan wacana lebih dekat pemaknaannya dengan wacana lisan Oetomo 1993: 4. Berdasarkan penjelasan di atas, teks dapat di- pahami sebagai wacana yang berwujud tulisan atau naskah yang berisi materi tertentu misalnya naskah pidato, naskah kuliah, dan sebagainya, sedangkan wacana dapat dipahami sebagai wacana yang berbentuk lisan. Misalnya terjadinya ujaran dalam suatu percakapan. Adapun perbedaan lain antara teks dan wacana terletak pada analisisnya, yaitu analisis teks mengandalkan objek kajian berupa kata dan kalimat, dan analisis wacana mengharuskan analisis konteks yang me- lingkupi terjadinya pertuturan. Berkaitan dengan teks, ada pula istilah koteks dalam analisis wacana. Koteks adalah teks yang sejajar, koordinatif, dan memiliki hubungan dengan teks lainnya Mulyana 2005: 10. Koteks adalah kalimat atau unsur-unsur yang mendahului dan atau mengikuti sebuah unsur lain dalam wacana Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007: 598; Kridalaksana, 2008: 137. Keberadaan koteks dalam wacana menunjukkan bahwa teks tertentu memiliki hubungan dengan teks yang lain. Adanya koteks itulah menyebabkan wacana menjadi lengkap. Dengan kata lain, koteks berfungsi untuk membantu memahami dan menganalisis wacana

Dokumen yang terkait

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama dan Implikatur dalam Acara Debat TV One serta Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA

2 9 186

POLA SINTAKSIS PADA POSTER DI KABUPATEN PRINGSEWU DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP

3 30 69

PEMANFAATAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM KOMUNIKASI DISKUSI SEBAGAI ASPEK KETERAMPILAN BERBICARA Pemanfaatan Prinsip Kerja Sama Dalam Komunikasi Diskusi Sebagai Aspek Keterampilan Berbicara Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 8 Di SMP Muhammadiyah 4 Surak

0 4 15

BAHASA GAUL PADA SISWA SMK MUHAMMADIYAH DELANGGU DALAM JEJARING SOSIAL FACEBOOK Bahasa Gaul Pada Siswa Smk Muhammadiyah Delanggu Dalam Jejaring Sosial Facebook.

0 2 12

BAHASA GAUL PADA SISWA SMK MUHAMMADIYAH DELANGGU DALAM JEJARING SOSIAL FACEBOOK Bahasa Gaul Pada Siswa Smk Muhammadiyah Delanggu Dalam Jejaring Sosial Facebook.

0 2 24

PENGARUH JEJARING SOSIAL FACEBOOK TERHADAP AKHLAK SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA Pengaruh Jejaring Sosial Facebook Terhadap Akhlak Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Kartasura Tahun 2013 / 2014.

0 1 16

PENGARUH JEJARING SOSIAL FACEBOOK TERHADAP AKHLAK SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA Pengaruh Jejaring Sosial Facebook Terhadap Akhlak Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Kartasura Tahun 2013 / 2014.

0 2 12

Jenis Tindak Tutur, Pelanggaran Prinsip Kerja Sama, dan Implikatur dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 3 Kepenuhan Riau.

0 0 17

PELANGGARAN PRINSIP SOPAN SANTUN PADA DI

0 0 8

HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK PADA SISWA DAN SISWI KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH IMOGIRI BANTUL

0 0 18