Maksim Kearifan Prinsip Sopan Santun

Di dalam tuturan 1 merupakan wujud penerapan maksim pujian karena di atas tampak jelas bahwa di dalam pertuturan tersebut si B berperilaku santun terhadap si A. Hal ini berbeda dengan tuturan 2 si B bersikap tidak santun kepada si A karena terlihat dalam pertuturan si B mengejek si A yang ingin meminjam buku kepadanya sehingga melanggar maksim pujian.

2.2.3.4 Maksim Kerendahan Hati

Maksim kerendahan hati berbunyi “pujilah diri sendiri sesedikit mungkin; ke- camlah diri sendiri sebanyak mungkin”. Hal ini berarti bahwa memuji diri sendiri merupakan pelanggaran terhadap prinsip sopan santun dan sebaliknya mengecam diri sendiri merupakan suatu tindakan yang sopan dalam percakapan. Lebih dari itu, sependapat dan mengiyakan pujian orang lain terhadap diri sendiri juga me- rupakan pelanggaran terhadap maksim kerendahan hati ini. Sementara itu, Rahardi 2000:62 menggunakan istilah maksim kesederhanaan untuk modesty maxim. Dalam maksim ini peserta tutur diharapkan dapat bersikap rendah hati dengan mengurangi pujian terhadap dirinya sendiri. Orang akan dikatakan sombong bila di dalam kegiatan bertutur selalu memuji dan meng- unggulkan diri sendiri. Untuk memperjelas maksim ini perhatikan tuturan berikut ini. 1 A : Nanti kamu ya yang jadi MC. B : Ah, masa aku bisa. 2 A : Rambutmu kok apik banget. B : Ah, ngenyek. Pada tuturan 1 dan 2 tampak jelas bagaimana penutur B merendahkan dirinya sendiri demi kesopanan. Bandingkan, jika tuturan 1 dan 2 di atas diubah menjadi tuturan 3 dan 4 berikut ini. 3 A : Nanti kamu ya yang jadi MC. B : Ya. Aku sering jadi MC kok. 4 A : Rambutmu kok apik banget. B : Pancen kok. Akeh wong ngelem yen rambutku kaya Demi Moore. Pada tuturan 3 dan 4 terlihat jelas bagaimana penutur B memuji dan mengunggulkan diri sendiri sehingga terkesan sombong. Oleh karena itu, pada tuturan 3 dan 4 merupakan pelanggaran terhadap maksim kerendahan hati.

2.2.3.5 Maksim Kesepakatan

Maksim kesepakatan berbunyi “usahakan agar ketidaksepakatan antara diri sendiri dan orang lain terjadi sesedikit mungkin; usahakan agar kesepakatan antara diri sendiri dan otang lain terjadi sebanya k mungkin”. Hal ini berarti, dalam sebuah percakapan sedapat mungkin penutur dan mitra tutur menunjukkan kesepakatan tentang topik yang dibicarakan. Jika itu tidak mungkin, penutur hendaknya ber- usaha kompromi dengan melakukan ketidaksepakatan sebagian, sebab bagai- manapun ketidaksepakatan sebagian sering lebih disukai daripada ketidak- sepakatan sepenuhnya. Perhatikan contoh berikut. 1 A : Pestanya meriah sekali, bukan? B : Tidak, pestanya sama sekali tidak meriah. 2 A : Semua orang menginginkan keterbukaan. B : Ya pasti. 3 A : Bahasa Indonesia sangat mudah dipelajari B : Betul, tetapi tata bahasanya cukup sulit. contoh 1 memperlihatkan ketidaksepakatan antara penutur dan mitra tutur dan melanggar maksim kesepakatan. Contoh 2 merupakan contoh percakapan yang

Dokumen yang terkait

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama dan Implikatur dalam Acara Debat TV One serta Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA

2 9 186

POLA SINTAKSIS PADA POSTER DI KABUPATEN PRINGSEWU DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP

3 30 69

PEMANFAATAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM KOMUNIKASI DISKUSI SEBAGAI ASPEK KETERAMPILAN BERBICARA Pemanfaatan Prinsip Kerja Sama Dalam Komunikasi Diskusi Sebagai Aspek Keterampilan Berbicara Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 8 Di SMP Muhammadiyah 4 Surak

0 4 15

BAHASA GAUL PADA SISWA SMK MUHAMMADIYAH DELANGGU DALAM JEJARING SOSIAL FACEBOOK Bahasa Gaul Pada Siswa Smk Muhammadiyah Delanggu Dalam Jejaring Sosial Facebook.

0 2 12

BAHASA GAUL PADA SISWA SMK MUHAMMADIYAH DELANGGU DALAM JEJARING SOSIAL FACEBOOK Bahasa Gaul Pada Siswa Smk Muhammadiyah Delanggu Dalam Jejaring Sosial Facebook.

0 2 24

PENGARUH JEJARING SOSIAL FACEBOOK TERHADAP AKHLAK SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA Pengaruh Jejaring Sosial Facebook Terhadap Akhlak Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Kartasura Tahun 2013 / 2014.

0 1 16

PENGARUH JEJARING SOSIAL FACEBOOK TERHADAP AKHLAK SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA Pengaruh Jejaring Sosial Facebook Terhadap Akhlak Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Kartasura Tahun 2013 / 2014.

0 2 12

Jenis Tindak Tutur, Pelanggaran Prinsip Kerja Sama, dan Implikatur dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 3 Kepenuhan Riau.

0 0 17

PELANGGARAN PRINSIP SOPAN SANTUN PADA DI

0 0 8

HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK PADA SISWA DAN SISWI KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH IMOGIRI BANTUL

0 0 18