Yang tergolong anak, menurut Somantri dalam Kurniawan 2009: 39, adalah orang yang berusia 2 tahun sampai sekitar 12-13 tahun atau bila dipetakan dengan
jenjang pendiidkannya adalah TK, SD, dan SMP. Menurut Kurniawan 2009: 22, sastra yang tergolong ke dalam sastra anak tentunya mengacu kepada; kehidupan
cerita yang berkorelasi dengan dunia anak-anak dunia yang dipahami anak dan bahasa yang digunakan sesuai dengan perkembangan intelektual dan emosional
anak bahasa yang dipahami anak. Kemudian Teeuw dalam Kurniawan 2009: 23 mengungkapkan bahwa pemahaman anak terhadap sastra dilihat dari tiga
kode, yaitu kode bahasa, kode budaya, dan kode sastra. Teeuw meramu ketiga kode tersebut sebagai sesuatu yang harus ada pada sastra anak, bahwa sastra yang
akan disajikan harus disesuaikan dengan sasaran agar sastra tersebut mudah dipahami.
Kelima cerpen yang dipilih peneliti sudah dikaji secara menyeluruh, tidak hanya keberagaman konjungtornya saja, melainkan juga karakteristik cerpen tersebut.
Peneliti menyesuaikan cerpen dengan sasaran implikasi penelitian. Dalam hal ini siswa SMP yang masih tergolong anak-anak. Oleh karena itu, peneliti memilih
lima cerpen dari lima belas cerpen yang ada selain cerpen tersebut memiliki unsur konjungtor yang representatif dan variatif, cerpen tersebut memiliki tema cerita
yang sesuai dengan kebudayaan Indonesia, bahasa dan pemilihan bahasanya mudah dipahami, dan sesuai dengan perkembangan anak.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengumpulan data melalui dokumentasi. Teknik dokumentasi adalah teknik
memperoleh informasi dari bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen yang ada pada responden atau tempat Sukardi, 2003: 81. Dalam konteks ini, peneliti
menggunakan lima cerpen yang diambil dari buku kumpulan cerpen Milana karya Bernard Batubara.
3.4 Teknik Analisis Data
Peneliti menganalisis data dengan cara mendokumentasikan, mendeskripsikan, menganalisis, dan mempresentasekan penggunaan konjungtor yang terdapat pada
kumpulan cerpen Milana karya Bernard Batubara sebagai sumber datanya. Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut.
1. Mendokumentasikan data;
2. Melingkari atau menggarisbawahi penggunaan konjungtor pada kumpulan
cerpen Milana karya Bernard Batubara;
3.
Menganalisis penggunaan konjungtor dalam kutipan kalimat; 4.
Mengelompokkan penggunaan konjungtor berdasarkan jenisnya; 5.
Mempersentasekan tingkat penggunaan konjungtor dengan menggunakan rumus
Jumlah penggunaan konjungtor
Jumlah seluruh penggunaan konjungto x 100
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, penggunaan konjungtor koordinatif yang ditemukan adalah a penanda hubungan penambahan dan, b penanda
hubungan pendampingan serta, c penanda hubungan pemilihan atau, d penanda hubungan perlawanan tetapi. Penggunaan konjungtor subordinatif yang
ditemukan yaitu, a penanda hubungan waktu sejak, semenjak, sedari, ketika, seraya, selama, sambil, setelah, sebelum, hingga, dan sampai, b penanda
hubungan syarat jika, kalau, asalkan, dan bila, c penanda hubungan tujuan agar dan supaya,
d penanda hubungan konsesif meskipun dan walaupun, e penanda hubungan pembandingan seakan-akan, seolah-olah,
seperti, sebagai, dan ibarat, f penanda hubungan sebab sebab dan karena, g penanda hubungan hasil sehingga dan makanya, h penanda hubungan alat
dengan dan tanpa, i penanda hubungan cara dengan dan tanpa, j penanda hubungan komplementasi bahwa, k penanda hubungan atribut yang, l penanda
hubungan perbandingan lebih…daripada.
Penggunaan konjungtor korelatif yang ditemukan yaitu baik…maupun.
Penggunaan konjungtor antarkalimat yang ditemukan yaitu, a penanda hubungan pertentangan namun, b penanda hubungan kelanjutan dalam
kemudian, c penanda hubungan sebenarnya sesungguhnya dan bahwasanya, d
penanda hubungan penguatan malahan dan bahkan, e penanda hubungan eksklusif-inklusif kecuali itu, f penanda hubungan akibat oleh karena itu dan
oleh sebab itu.
Hasil penelitian ini dapat diimplikasikan sebagai bahan ajar. Materi yang bisa dikaitkan dengan penelitian ini terdapat dalam KI 4 Kompetensi Inti 4 , yakni
mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat dan ranah abstrak menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandangteori serta KD 4.2
Kompetensi Dasar 4.2 yakni menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan karakteristik
teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan. Cerpen, melalui fitur bahasanya, digunakan sebagai media dalam membelajarkan konjungtor yang
digunakan sebagai alat untuk merangkaikan satuan-satuan bahasa dan
menjadikannya sebagai gagasan-gagasan pembentuk isi cerpen.
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan tersebut, dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut:
1. kumpulan cerpen Milana karya Bernard Batubara dapat dijadikan sebagai bahan ajar untuk membelajarkan konjungtor dalam menganalisis penggunaan
jenis-jenis konjungtor, seperti konjungtor koordinatif, konjungtor subordinatif, konjungtor korelatif, dan konjungtor antarkalimat;