Konjungtor Subordinatif Komplementasi Jenis-Jenis Konjungtor

2.3.4 Konjungtor Antarkalimat

Alwi, ddk. 2003: 300 mengartikan konjungtor antarkalimat sebagai penghubung antar satu kalimat dengan kalimat yang lain. Oleh karena itu, konjungtor macam itu selalu memulai suatu kalimat yang baru dan tentu saja huruf pertamanya ditulis dengan huruf kapital. Kemudian Alwi, dkk. 2003: 302 menyimpulkan bahwa konjungtor antarkalimat merangkaikan dua kalimat, tetapi masing-masing merupakan kalimat sendiri-sendiri. Konjungtor bentuk ini ialah biarpun demikanbegitu, sekalipun demikianbegitu, walaupun demikianbegitu, meskipun demikianbegitu, sungguhpun demikianbegitu, kemudian, sesudah itu, setelah itu, selanjutnya, tambahan pula, lagi pula, selain itu, sebaliknya, sesungguhnya, bahwasanya, malahan, bahkan, akan tetapi, namun, kecuali itu, dengan demikian, oleh karena itu, oleh sebab itu, dan sebelum itu. Berikut contoh penggunaannya dalam kalimat. 91 Putri benci pelajaran matematika. Biarpun demikianbegitu ia tetap berusaha mengerjakan soal-soalnya. 92 Perjalanan Lampung-Bali sangatlah jauh. Sekalipun demikianbegitu Ipal tetap nekat untuk pergi. 93 Syahrini adalah artis yang sukses. Walaupun demikianbegitu dia tetap bersahaja. 94 Edwar tidak memiliki arah dan tujuan. Meskipun demikianbegitu dia tetap saja berjalan. 95 Cuaca hari ini benar-benar dingin. Sungguhpun demikianbegitu Nansi tidak mengenakan mantel tebal. 96 Aku menutup tirai jendela. Kemudian, aku menutup pintu kamar tidurku. 97 Kami berencana mampir ke rumah makan. Sesudah itu, mampir ke swalayan terdekat. 98 Ibu berbelanja perlengkapan dapur. Setelah itu, ibu membeli buku bacaan untuk adikku. 99 Manusia hanya berusaha dan berdoa. Selanjutnya, serahkan semuanya pada Tuhan. 100 Anak kucing itu terpisah dari ibunya. Tambahan pula, ia kedinginan. 101 Harry berlumuran keringat. Lagi pula, baju yang dikenakan cukup tebal. 102 Ratih mengidap penyakit asma. Selain itu, dia juga terkena mag akut. 103 Kai sangat bagus dalam bidang tarik suara. Sebaliknya, dia lemah di bidang menari. 104 Apapun yang masuk ke dalam tenggorokannya, pasti akan dimuntahkannya lagi. Sesungguhnya, penyakit mag-nya sudah kronis. 105 Segala yang terjadi di langit maupun bumi adalah kehendak yang kuasa. Bahwasanya, semua sudah ditakdirkan. 106 Aku tidak mengerti apa motivasi mereka. Malahan, aku benar-benar tidak paham jalan pikirannya. 107 Aku sudah cukup pandai mengendarai mobil. Bahkan, aku pernah membawanya ke rumah saudaraku yang lumayan jauh. 108 Hujan memang sudah reda. akan Tetapi, kita harus selalu sedia payung. 109 Aku mau saja ikut dengannya. Namun, aku tidak memiliki uang yang cukup. 110 Aku tidak akan pernah merasa takut mengakuinya. Kecuali itu, aku terbukti bersalah. 111 Leni mengerjakan tugas-tugasnya. Dengan demikian, dia bisa berlibur dengan tenang. 112 Suara Sean begitu bagus dan merdu. Oleh karena itu, para juri sangat terpukau. 113 Vivin terlalu takut untuk tidur sendirian. Oleh sebab itu, dia selalu tidur dengan ibunya. 114 Maya tidur dengan sangat pulas. Sebelum itu, ia berolahraga sampai kelelahan.

Dokumen yang terkait

KONOTASI PADA KUMPULAN CERPEN PEREMPUAN DI RUMAH PANGGUNG KARYA ISBEDY STIAWAN ZS DAN KELAYAKANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMP

2 87 49

PENGGUNAAN MAJAS DALAM KUMPULAN PUISI SUTRADARA ITU MENGHAPUS DIALOG KITA KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

12 161 77

KARAKTERISASI TOKOH UTAMA DALAM KUMPULAN CERPEN CELENG SATU CELENG SEMUA KARYA TRIYANTO TRIWIKROMO DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

1 8 54

FRASE PREPOSISIONAL DI PADA KUMPULAN CERPEN Frase Preposisional Di Pada Kumpulan Cerpen Berjuta Rasanya Karya Tere Liye:Kajian Sintaksis.

0 3 12

FRASE PREPOSISIONAL DI PADA KUMPULAN CERPEN Frase Preposisional Di Pada Kumpulan Cerpen Berjuta Rasanya Karya Tere Liye:Kajian Sintaksis.

0 0 14

KAJIAN BAHASA TABU DAN EUFEMISME PADA KUMPULAN CERPEN “SENYUM KARYAMIN” Kajian Bahasa Tabu dan Eufemisme pada Kumpulan Cerpen “Senyum Karyamin” Karya Ahmad Tohari.

0 2 13

“Mistik dalam Kumpulan Cerpen Godlob Karya Danarto”.

1 13 20

Konflik Batin Tokoh Utama dalam Kumpulan Cerpen Milana Karya Bernard Batubara dan Relevansinya sebagai Bahan Ajar Teks Cerita Pendek pada Siswa SMA Kelas XI (Tinjauan Psikologi Sastra).

0 0 16

this PDF file KUMPULAN CERPEN MILANA, PEREMPUAN YANG MENUNGGU SENJA KARYABERNARD BATUBARA : KAJIAN STILISTIKA SEBAGAI MATERI AJAR BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS | Deska A | BASASTRA 1 SM

4 27 14

Kajian Stilistika pada Kumpulan Cerpen Milana; Perempuan yang Menunggu Senja Karya Bernard Batubara dan Relevansinya sebagai Materi Ajar di Sekolah Menengah Atas - UNS Institutional Repository

0 4 19