Pembiayaan-pembiayaan Dalam Bank Syariah

5. Sangat Tidak Setuju Karena data tersebut masih dalam bentuk data kualitatif maka pengukuran harus dikuantitatifkan dengan langkah skoring, dengan menggunakan Skala Likert, maka skor terhadap alternatif jawaban responden setiap item pertanyaan sebagai berikut : Skor Alternatif Jawaban Alternatif Jawaban Skor Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 5 4 3 2 1

I. Teknik Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas Uji validitas yaitu tingkat ketepatan pengunaan alat pengukur terhadap suatu gejala untuk menguji tingkat validitas masing-masing item pada kuesioner dengan menggunakan teknik korelasi “Product Moment” yang rumusnya sebagai berikut Husein Umar, 2005:133 rXY = [ ][ ] ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N Keterangan : rXY : koefisien korelasi product moment X : Nilai atau skor dari variabel Y : Nilai atau skor dari total variabel XY : Jumlah hasil kali antara x dan y N : Banyaknya sampel yang diuji coba Untuk menentukan apakah instrumen itu valid atau tidak valid maka ketentuannya adalah sebagai berikut : Jika r hitung r tabel dengan taraf keyakinan 95 maka instrumen tersebut dikatakan valid. Jika r hitung ≤ r tabel dengan taraf keyakinan 95 maka instrumen tersebut dikatakan tidak valid. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu pengukuran memberikan hasil yang relatif sama bila dilakukan pengukuran pada subjek yang sama, atau suatu instrument cukup reluable atau dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan teknik Alpha Cronbach. Rumus Alpha Cronbach sebagai berikut Husein Umar 2003:96 : Rii =         −       − ∑ 2 2 1 1 t b k k σ σ Keterangan : Rii : reliabilitas instrumen k : banyaknya butir pertanyaan 2 t σ : varian total ∑ 2 b σ : jumlah varian butir Sedangkan untuk mencari varian total 2 t σ , jumlah varian dicari terlebih dahulu dengan cara mencari nilai varian tiap butir, kemudian dijumlahkan. Rumus Varian yang digunakan : n n 2 2 2 Σ Χ Σ Χ = σ dimana : n : jumlah responden X : nilai skor yang dipilih total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan Untuk menentukan apakah instrument itu reluable atau tidak digunakan ketentuan sebagai berikut : Jika r hitung r tabel, maka instrument dikatakan reluabel. Jika r hitung ≤ tabel, maka instrument dikatakan tidak reluabel.

J. Metode Analisis Data

1. Analisis Persentase Analisis ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah mengenai karakteristik responden. Hal-hal yang akan dianalisis yaitu jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, lama mengambil kredit, dan faktor utama mengambil kredit. Persentase ini akan dihitung dengan rumus: N nx p = Keterangan : P : Jumlah persentase Nx : Jumlah yang diambil N : Jumlah total 2. Analisis dengan Multuattrubut Attutude Model Dalam menyelesaikan masalah kedua yaitu bagaimana sikap konsumen terhadap pemberian kredit Bank Rakyat Indonesia Syariah Yogyakarta digunakan analisis Multuattrubute Attutude Model. Engel, 1994 : 353. Rumus yang digunakan adalah: Ab = ∑ = − n u Xu Iu Wu 1 Keterangan : Ab : Sikap responden secara keseluruhan terhadap suatu objek Wi : Bobot rata-rata yang diberikan responden terhadap atribut i Xi : Nilai belief rata-rata konsumen pada atribut i Ii : Nilai ideal rata-rata konsumen pada atribut i n : Jumlah atribut yang dipertimbangkan Langkah-langkah yang dilakukan guna mengukur sikap konsumen terhadap pemberian kredit Bank Tabungan Syariah adalah : a. Menentukan urutan atribut yang dipertimbangkan konsumen dalam melakukan keputusan pengambilan kredit. b. Menentukan Wi bobot rata-rata atribut dengan rumus : nilai masing-masing atribut Wi = __________________________ X 100 jumlah nilai atribut c. Menentukan skala sikap dalam bentuk skor mulai dari angka 1 sampai 5 seperti berikut ini : Sikap Skor Sangat Setuju 5 Setuju 4 Ragu-ragu 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 d. Menghitung Ideal dan beluef untuk masing-masing atribut 1 Ideal : suatu kondisi yang diharapkan konsumen terhadap atribut Nilai udeal = skor x ∑ absolut responden udeal masing- masing atribut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Nilai rata-rata udeal = …… onden jumlahresp uIdeal jumlahNula = 2 Beluef : suatu kondisi yang dipercaya konsumen terhadap atribut Nilai beluef = skor x ∑absolut responden beluef masing- masing atribut Nilai belief rata-rata = …… onden jumlahresp uBeluef jumlahNula e. Memasukkan data selisih beluef rata-rata dan udeal rata-rata ke dalam tabel berikut : Atribut Ideal Ii Belief Xi Selisih | Ii-Xi | Urutan Bobot Atribut I Ii1 Xi1 X Atribut II Ii2 Xi2 X Atribut III Ii3 Xi3 X Atribut IV Ii4 Xi4 X f. Menghitung secara keseluruhan sikap konsumen dengan memasukkan data yang telah dihitung ke dalam rumus Multuattrubute Attutude Model Engel 1994:353 g Menghitung Skala Sikap dengan rumus yang diadaptasi dari rumus Multuattrubute Attutude Model Engel 1994:353 : 1 Menghitung selisih minimum nilai sikap konsumen | Iu - X u| x Wu = SB Ab PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI | 5 – 5 | x 100 = 0 Keterangan : SB Ab = Selisih minimum nilai sikap konsumen yang mengindikasikan kebijakan kredit Sangat Baik SB Iu = Nilai Ideal tertinggi seandainya semua responden menjawab Sangat Setuju yang diberi skor 5. Xi = Nilai beluef tertinggi seandainya semuan responden menjawab Sangat Setuju yang diberi skor 5. Wi = Bobot keseluruhan atribut konsumen 2 Menghitung selisih maksimum nilai sikap konsumen | Iu – Xu | x Wu = STB Ab | 5 – 1 | x 100 = 400 Keterangan : STB Ab = Selisih maksimum nilai sikap konsumen yang mengindikasikan kebijakan kredit Sangat Tidak Baik STB Ii = Nilai Ideal Tertinggi seandainya semua responden menjawab Sangat Setuju SS yang diberi skor 5. Xi = Nilai beluef terendah seandainya semua responden menjawab Sangat Tidak Setuju STS yang diberi skor 1. Wi = Bobot keseluruhan atribut untuk konsumen. h. Menentukan Interval dalam Skala Sikap Interval tersebut digunakan untuk mengartikan nilai sikap konsumen Ab yang masih bersifat kuantitatif menjadi kualitatif. Interval dalam Skala Sikap dapat digambarkan sebagai berikut : 80 160 240 320 400 Keterangan : 0 - 80 = Sangat Baik 80 - 160 =Baik 160 - 240 = Ragu-ragu 240 – 320 = Tidak Baik 320-400 = Sangat Tidak Baik Apabila skala semakin ke kiri atau mendekati nol maka sikap setiap konsumen atau nasabah secara keseluruhan semakin baik. Sebaliknya jika skala sikap konsumen atau nasabah pembiayaan semakin ke kanan atau mendekati 400 maka sikap konsumen atau nasabah pembiayaan secara keseluruhan sangat tidak baik.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya Bank Rakyat Indonesia Syariah Yogyakarta

Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia BRI didirikan oleh Raden Aria Wiraatmaja di Purwokerto Jawa Tengah dengan Hulp-en Spaarbank der Islandsche Besruurs Abtenaren Bank bantuan dan simpanan milik kaum priyayi yang berkebangsaan Indonesia pribumi. Berdirinya tanggal 16 Desember 1895 yang selanjutnya dipringati sebagai hari lahirnya BRI. Pada periode setelah kemerdekan RI pemerintah mengeluarkan peraturan No.1 Tahun 1945 yang menyebutkan “Bank Rakyat Indonesia adalah sebagai bank pemerintah pertama di Republik Indonesia :. Dengan adanya situasi perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948 kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan mulai aktif kembali setelah perjanjian Renvulle pada tahun1949 yang kemudian berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada masa itu melalui PERPU NO.41 Tahun 1960 dibentuk Bank Koperasi Tani dan Nelayan BKTN yang merupakan leburan dari BRI, Bank Tani Nelayan, dan Nederlandsche Maatschappuj NHM. Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden Penpres No 09 Tahun 1965 BKTN di integrasi ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia urusan Tani Koperasi dan Nelayan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Setelah berjalan selama sebulan keluarlah Penpres no. 17 Tahun 1965 tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia BNI . Dalam ketentuan baru ini Bank Indonesia urusan Tani dan Nelayan eks BKTN diintegrasikan dengan nama bank Negara Indonesia Unit II bidang Rural, sedang NHM menjadi Bank Negara Indonesia Unit II bidang ekspor impor. Berdasarkan UU No. 14 Tahun 1967 tentang UU Pokok Perbankan dan UU No. 13 Tahun 1968 tentang UU Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II bidang Rural Ekspor Impor dipisahkan masing- masing menjadi dua bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan UU No.21 Tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok Ban Rakyat Indonesia sebagai bank umum. Berdasarkan UU Perbankan No 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No.21 Tahun 1992 status BRI berubah menjadi PT Bank Rakyat Indonesia persero yang kepemilikan sepenuhnya ada di pemerintah sejak 1 Agustus 1992. PT Bank Rakyat Indonesia Persero yang berdiri sejak 1895 yang didasarkan pelayanan pada masyarakat kecil sampai sekarang masih tetap konsisten. Fokus dengan pemberian fasilitas kredit kepada golongan pengusaha kecil. Seiring dengan perkembangan di dunia perbankan yang semakin pesat Bank Rakyat Indonesia memiliki dua unit usaha dengan sistem bunga dan sistem bagi hasil. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI