5. Sangat Tidak Setuju Karena data tersebut masih dalam bentuk data kualitatif maka
pengukuran harus dikuantitatifkan dengan langkah skoring, dengan menggunakan Skala Likert, maka skor terhadap alternatif jawaban
responden setiap item pertanyaan sebagai berikut : Skor Alternatif Jawaban
Alternatif Jawaban Skor
Sangat Setuju Setuju
Ragu-ragu Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju 5
4 3
2 1
I. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas Uji validitas yaitu tingkat ketepatan pengunaan alat pengukur terhadap
suatu gejala untuk menguji tingkat validitas masing-masing item pada kuesioner dengan menggunakan teknik korelasi “Product Moment” yang
rumusnya sebagai berikut Husein Umar, 2005:133
rXY =
[
][ ]
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
−
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
Keterangan : rXY : koefisien korelasi product moment
X : Nilai atau skor dari variabel
Y : Nilai atau skor dari total variabel
XY : Jumlah hasil kali antara x dan y N
: Banyaknya sampel yang diuji coba Untuk menentukan apakah instrumen itu valid atau tidak valid maka
ketentuannya adalah sebagai berikut : Jika r hitung r tabel dengan taraf keyakinan 95 maka instrumen
tersebut dikatakan valid. Jika r hitung ≤ r tabel dengan taraf keyakinan 95 maka instrumen
tersebut dikatakan tidak valid. 2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu pengukuran memberikan hasil yang relatif sama bila dilakukan
pengukuran pada subjek yang sama, atau suatu instrument cukup reluable atau dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data.
Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan teknik Alpha Cronbach. Rumus Alpha Cronbach sebagai berikut Husein Umar 2003:96 :
Rii =
−
−
∑
2 2
1 1
t b
k k
σ σ
Keterangan : Rii : reliabilitas instrumen
k : banyaknya butir pertanyaan
2 t
σ : varian total
∑
2 b
σ : jumlah varian butir
Sedangkan untuk mencari varian total
2 t
σ , jumlah varian
dicari terlebih dahulu dengan cara mencari nilai varian tiap butir, kemudian dijumlahkan.
Rumus Varian yang digunakan :
n n
2 2
2
Σ Χ Σ Χ
= σ
dimana : n : jumlah responden
X : nilai skor yang dipilih total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan
Untuk menentukan apakah instrument itu reluable atau tidak digunakan ketentuan sebagai berikut :
Jika r hitung r tabel, maka instrument dikatakan reluabel. Jika r hitung ≤ tabel, maka instrument dikatakan tidak reluabel.
J. Metode Analisis Data
1. Analisis Persentase Analisis ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah mengenai
karakteristik responden. Hal-hal yang akan dianalisis yaitu jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, lama mengambil kredit, dan
faktor utama mengambil kredit. Persentase ini akan dihitung dengan rumus:
N nx
p =
Keterangan : P
: Jumlah persentase Nx : Jumlah yang diambil
N : Jumlah total
2. Analisis dengan Multuattrubut Attutude Model Dalam menyelesaikan masalah kedua yaitu bagaimana sikap
konsumen terhadap pemberian kredit Bank Rakyat Indonesia Syariah Yogyakarta digunakan analisis Multuattrubute Attutude Model. Engel,
1994 : 353. Rumus yang digunakan adalah: Ab =
∑
=
−
n u
Xu Iu
Wu
1
Keterangan : Ab : Sikap responden secara keseluruhan terhadap suatu objek
Wi : Bobot rata-rata yang diberikan responden terhadap atribut i Xi : Nilai belief rata-rata konsumen pada atribut i
Ii : Nilai ideal rata-rata konsumen pada atribut i
n : Jumlah atribut yang dipertimbangkan Langkah-langkah yang dilakukan guna mengukur sikap konsumen
terhadap pemberian kredit Bank Tabungan Syariah adalah : a. Menentukan urutan atribut yang dipertimbangkan konsumen
dalam melakukan keputusan pengambilan kredit. b. Menentukan Wi bobot rata-rata atribut dengan rumus :
nilai masing-masing atribut Wi = __________________________ X 100
jumlah nilai atribut c. Menentukan skala sikap dalam bentuk skor mulai dari angka 1
sampai 5 seperti berikut ini : Sikap
Skor Sangat Setuju
5 Setuju
4 Ragu-ragu 3
Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1
d. Menghitung Ideal dan beluef untuk masing-masing atribut 1 Ideal : suatu kondisi yang diharapkan konsumen
terhadap atribut Nilai udeal = skor x ∑ absolut responden udeal masing-
masing atribut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Nilai rata-rata udeal = …… onden
jumlahresp uIdeal
jumlahNula =
2 Beluef : suatu kondisi yang dipercaya konsumen terhadap atribut
Nilai beluef = skor x ∑absolut responden beluef masing- masing atribut
Nilai belief rata-rata = …… onden
jumlahresp uBeluef
jumlahNula
e. Memasukkan data selisih beluef rata-rata dan udeal rata-rata ke dalam tabel berikut :
Atribut Ideal
Ii Belief
Xi Selisih
| Ii-Xi | Urutan
Bobot
Atribut I Ii1
Xi1 X
Atribut II Ii2
Xi2 X
Atribut III Ii3
Xi3 X
Atribut IV Ii4
Xi4 X
f. Menghitung secara keseluruhan sikap konsumen dengan
memasukkan data yang telah dihitung ke dalam rumus Multuattrubute Attutude Model Engel 1994:353
g Menghitung Skala Sikap dengan rumus yang diadaptasi dari
rumus Multuattrubute Attutude Model Engel 1994:353 : 1 Menghitung selisih minimum nilai sikap konsumen
| Iu - X u| x Wu =
SB
Ab PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
| 5 – 5 | x 100 = 0 Keterangan :
SB
Ab = Selisih minimum nilai sikap konsumen yang
mengindikasikan kebijakan kredit Sangat Baik SB
Iu = Nilai Ideal tertinggi seandainya semua responden menjawab Sangat Setuju yang diberi skor 5.
Xi = Nilai beluef tertinggi seandainya semuan responden menjawab Sangat Setuju yang diberi skor 5.
Wi = Bobot keseluruhan atribut konsumen 2 Menghitung selisih maksimum nilai sikap konsumen
| Iu – Xu | x Wu =
STB
Ab | 5 – 1 | x 100 = 400
Keterangan :
STB
Ab = Selisih maksimum nilai sikap konsumen yang
mengindikasikan kebijakan kredit Sangat Tidak Baik STB
Ii = Nilai Ideal Tertinggi seandainya semua
responden menjawab Sangat Setuju SS yang diberi skor 5.
Xi = Nilai beluef terendah seandainya semua
responden menjawab Sangat Tidak Setuju STS yang diberi skor 1.
Wi = Bobot keseluruhan atribut untuk konsumen.
h. Menentukan Interval dalam Skala Sikap
Interval tersebut digunakan untuk mengartikan nilai sikap konsumen Ab yang masih bersifat kuantitatif menjadi
kualitatif. Interval dalam Skala Sikap dapat digambarkan sebagai berikut :
80 160 240 320
400
Keterangan : 0 - 80
= Sangat Baik 80 - 160
=Baik 160 - 240 = Ragu-ragu
240 – 320 = Tidak Baik 320-400
= Sangat Tidak Baik Apabila skala semakin ke kiri atau mendekati nol maka sikap
setiap konsumen atau nasabah secara keseluruhan semakin baik. Sebaliknya jika skala sikap konsumen atau nasabah pembiayaan
semakin ke kanan atau mendekati 400 maka sikap konsumen atau nasabah pembiayaan secara keseluruhan sangat tidak baik.
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Berdirinya Bank Rakyat Indonesia Syariah Yogyakarta
Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia BRI didirikan oleh Raden Aria Wiraatmaja di Purwokerto Jawa Tengah dengan Hulp-en Spaarbank der
Islandsche Besruurs Abtenaren Bank bantuan dan simpanan milik kaum priyayi yang berkebangsaan Indonesia pribumi. Berdirinya tanggal 16
Desember 1895 yang selanjutnya dipringati sebagai hari lahirnya BRI. Pada periode setelah kemerdekan RI pemerintah mengeluarkan
peraturan No.1 Tahun 1945 yang menyebutkan “Bank Rakyat Indonesia adalah sebagai bank pemerintah pertama di Republik Indonesia :. Dengan
adanya situasi perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948 kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan mulai aktif kembali
setelah perjanjian Renvulle pada tahun1949 yang kemudian berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada masa itu melalui PERPU
NO.41 Tahun 1960 dibentuk Bank Koperasi Tani dan Nelayan BKTN yang merupakan leburan dari BRI, Bank Tani Nelayan, dan Nederlandsche
Maatschappuj NHM. Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden Penpres No 09 Tahun 1965 BKTN di integrasi ke dalam Bank Indonesia dengan
nama Bank Indonesia urusan Tani Koperasi dan Nelayan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Setelah berjalan selama sebulan keluarlah Penpres no. 17 Tahun 1965 tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia
BNI . Dalam ketentuan baru ini Bank Indonesia urusan Tani dan Nelayan eks BKTN diintegrasikan dengan nama bank Negara Indonesia Unit II
bidang Rural, sedang NHM menjadi Bank Negara Indonesia Unit II bidang ekspor impor.
Berdasarkan UU No. 14 Tahun 1967 tentang UU Pokok Perbankan dan UU No. 13 Tahun 1968 tentang UU Bank Sentral, yang intinya
mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II bidang Rural Ekspor Impor dipisahkan masing-
masing menjadi dua bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan UU No.21 Tahun 1968
menetapkan kembali tugas-tugas pokok Ban Rakyat Indonesia sebagai bank umum. Berdasarkan UU Perbankan No 7 tahun 1992 dan Peraturan
Pemerintah RI No.21 Tahun 1992 status BRI berubah menjadi PT Bank Rakyat Indonesia persero yang kepemilikan sepenuhnya ada di pemerintah
sejak 1 Agustus 1992. PT Bank Rakyat Indonesia Persero yang berdiri sejak 1895 yang
didasarkan pelayanan pada masyarakat kecil sampai sekarang masih tetap konsisten. Fokus dengan pemberian fasilitas kredit kepada golongan
pengusaha kecil. Seiring dengan perkembangan di dunia perbankan yang semakin pesat Bank Rakyat Indonesia memiliki dua unit usaha dengan sistem
bunga dan sistem bagi hasil. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI