tante rasa ga mungkin soalnya kalau S2 harus kuliah di Jogja. Takutnya keluarga jadi nggak keurus mending tante ngelesi di
rumah” Subjek 3, 49-52
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis seluruh subjek, didapatkan hasil dari ketiga subjek yang kemudian dikaitkan dengan landasan teori. Adapun
pembahasan hasil penelitian adalah sebagai berikut:
1 Latar Belakang Subjek Bekerja
Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh subjek mendapatkan pengalaman bekerja dengan latar belakang yang
berbeda. Subjek pertama dan ketiga bekerja karena adanya keinginan untuk membina karir sedangkan subjek kedua membina
karir karena keharusan ekonomi. Pilihan wanita untuk bekerja menurut Aryatmi dalam Kartono, 1985, dalam Lilyant dkk, 2011
dilandansi oleh motif kerja sebagai berikut:a keharusan ekonomi, b keinginan untuk membina karir dan c kesadaran bahwa
pembangunan memerlukan tenaga kerja, baik pria maupun wanita. Hal ini membuat semua subjek bekerja dengan motifnya yang
berbeda. Pada subjek kedua terlihat bahwa pendidikan membuat subjek kesulitan dalam membina karir yang ia lakukan. Hal ini
berbeda dengan subjek pertama dan ketiga yang mempunyai pendidikan lebih tinggi sehingga karir dapat mudah dicapai.
Penelitian Barnett Bruch dalam Apollo dan Cahyadi, 2012 menyatakan bahwa tingkat pendidikan seorang perempuan
berhubungan secara signifikan dengan tinggi-rendahnya konflik peran ganda pada perempuan.
Dari hasil triangulasi data yang peneliti lakukan, suami subjek pertama dan ketiga mengatakan bahwa subjek bekerja
karena mereka menyukai pekerjaan yang mereka lakukan sedangkan suami subjek lainnya mengakui bahwa subjek bekerja
karena himpitan ekonomi. Hal tersebut didukung oleh hasil observasi yang dilakukan peneliti bahwa keadaan rumah subjek
kedua yang terletak di gang sempit dan rumah yang kecil didesain apa adanya untuk berjualan kebutuhan pokok. Hal ini berbanding
terbalik dengan rumah dari subjek pertama dan ketiga yang terkesan mewah.
2 Pandangan Subjek tentang Wanita Karir yang Ideal dan
Persepsi Subjek Terhadap Dirinya
Berdasarkan hasil analisis yang didapatkan, subjek pertama dan ketiga menganggap bahwa dirinya sudah menjadi wanita karir
yang ideal. Subjek pertama dan ketiga beranggapan bahwa wanita karir yang ideal harus dapat menikmati pekerjaan yang
dijalankannya. Di sisi lain, subjek kedua beranggapan bahwa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dirinya bukan wanita karir yang ideal karena dia bekerja hanya untuk membantu ekonomi keluarga.
Semua subjek mempunyai kesamaan dalam adanya kemauan untuk berubah lebih baik dalam hal merintis karir.
Menurut Maslow dalam Alberto, 2002 mengatakan bahwa orang yang mau maju, tumbuh dan berkembang harus mempunyai
kemauan untuk berubah. Selain itu, semua subjek mempunyai kreativitas dalam hal merintis karir. Anari dalam Putri, 2007
mengatakan bahwa sikap orang yang beraktualisasi adalah orang yang tidak bingung dengan adanya perubahan namun selalu dapat
berinovasi dalam perubahan tersebut.
3 Pandangan Subjek tentang Ibu Rumah Tangga yang Ideal dan
Persepsi Subjek Terhadap Dirinya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek pertama dan ketiga belum bisa menjadi ibu rumah tangga yang ideal. Hal ini
dikarenakan mereka tidak bisa mengurus rumah tangga dengan baik sehingga mereka memakai jasa asisten rumah tangga.
Menurut Kopelman Burley dalam Diansari, 2006 wanita yang berperan ganda mempunyai konflik dalam hal mengurus rumah
tangga sehingga membutuhkan bantuan dari berbagai pihak dari suami, anak maupun seorang pembantu turut serta dalam urusan
pekerjaan rumah tangga. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hal ini berbanding terbalik dengan subjek kedua yang mengaku telah menjadi ibu rumah tangga yang ideal karena
pekerjaan rumah tangga dapat ia lakukan sendiri. Selain itu, subjek pertama dan ketiga belum bisa mengatur waktu yang baik untuk
keluarganya sehingga mereka sama-sama pernah ditegur oleh suaminya. Menurut Sukanto dalam Diansari, 2006, ibu yang
bekerja sering merasa kekurangan waktu untuk suami, anak-anak bahkan untuk dirinya sendiri.
Subjek pertama dan ketiga merasa waktu yang seharusnya digunakan untuk bersama keluarga justru harus tersita karena
tuntutan pekerjaan. Greenhaus Beutel dalam Diansari, 2006 mengatakan bahwa hal tersebut dikarenakan time based conflict
yaitu ketika waktu yang dimiliki individu digunakan untuk memenuhi peran yang sehahusnya dijalankan justru memenuhi
peran yang lain.
4 Hambatan yang Dialami Selama Menjalankan Peran Ganda
Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek pertama dan ketiga sama-sama mempunyai masalah dalam hal tuntutan
pekerjaan yang semakin tinggi. Subjek pertama dituntut untuk lembur di perusahaan sedangkan subjek ketiga dituntut untuk
mempunyai gelar S2. Subjek kedua mempunyai hambatan dalam hal tehnis seperti barang dagangan pasar yang sedikit pada saat
kulakan barang dagangan. Namun mereka bertiga secara tidak langsung mengalami tekanan dalam pekerjaannya. Menurut
Kopelman Burley dalam Diansari, 2006 dalam bekerja akan terdapat banyak masalah yang menuntut pekerja untuk
menyelesaikannya. Begitu juga di rumah, akan terdapat banyak pekerjaan rumah yang menuntut untuk diselesaikan. Tuntutan
tersebut dapat menjadi sebuah tekanan bagi seseorang yang kemudian akan menjadi konflik dalam dirinya.
Subjek pertama dan ketiga sama-sama mempunyai konflik dalam hal pembagian waktu dan kesulitan dalam menjalankan
peran sebagai ibu rumah tangga dan wanita karir. Menurut Greenhaus Beutel dalam Diansari, 2006 time based conflict
merupakan konflik dalam hal waktu dan perilaku jika menjalankan dua peran sekaligus sebagai ibu rumah tangga dan wanita karir. Di
sisi lain,semua subjek sama-sama mempunyai konflik yang disebabkan oleh ketegangan seperti kelelahan maupun terlalu
banyak pikiran. Subjek pertama dan ketiga pernah merasa bersalah karena tidak bisa mengurus anak dengan baik. Subjek kedua
merasa stres karena pendapatan dalam bekerja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Menurut Greenhaus Beutel
dalam Diansari, 2006 strain based conflict merupakan ketegangan-ketegangan yang dihasilkan oleh suatu peran yang
menganggu peran yang lain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Subjek pertama dan ketiga belum dapat mengurus rumah tangga dengan baik karena tuntutan pekerjaan yang banyak. Hal ini
membuat mereka memakai jasa asisten rumah tangga untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tangga. Menurut Greenhaus
Beutel dalam Diansari, 2006 behaviour based conflict merupakan konflik yang terjadi jika tingkah laku tertentu dituntut oleh satu
peran mempersulit individu dalam memenuhi peran yang lain, misalnya tuntutan peran dan peran pekerjaan.
5 Aktualisasi Diri Pada Subjek
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua subjek mempunyai persepsi yang tepat terhadap realitas yang ada di
lingkungan sekitarnya. Subjek pertama mampu melihat realitas kehidupannya semenjak duduk di bangku sekolah menengah atas.
Subjek sudah mempunyai keinginan untuk sukses sejak usia muda. Oleh sebab itu, subjek sudah mulai mencari uang dengan berjualan
kripik.Subjek kedua mampu melihat realitas yang ada di dalam kehidupan keluarganya. Subjek memutuskan untuk bekerja karena
subjek ingin membantu perekonomian keluarga.Subjek ketiga mampu melihat realitas kehidupannya dengan cara membuka les-
lesan semenjak kuliah. Hal ini dikarenakan subjek suka mengajar dan membutuhkan uang saat kuliah. Menurut Maslow Frank G.
Goble, 1987 mengatakan bahwa seseorang harus mampu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memutuskan sesuatu secara benar dan jujur. Namun harus tetap melihat pada realitas yang ada di lingkungan tersebut sehingga
orang dapat mempunyai gambaran mengenai keadaan yang ada di lingkungannya.
Hal ini juga dipengaruhi oleh kreativitas yang dimiliki semua subjek dalam menjalankan peran ganda sebagai ibu rumah
tangga dan wanita karir. Anari dalam Putri, 2007 mengatakan bahwa kreativitas merupakan suatu sikap yang diharapkan pada
orang yang mempunyai aktualisasi diri. Kreatif adalah suatu sikap yang asli dan inovatif. Orang yang mempunyai aktualisasi diri tidak
akan kehabisan ide untuk berkarya. Di sisi lain, semua subjek tidak ragu-ragu dan tidak malu-malu dalam menjalankan peran
gandanya. Hal tersebut dikarenakan semua subjek merasa sudah yakin dengan keputusan yang telah dibuat. Menurut Maslow
Frank. G. Goble, 1987 orang yang mempunyai spontanitas akan lebih ekspresif, wajar, dan polos dalam bertindak. Orang ini tidak
perlu menyembunyikan perasaan, pikiran atau bertingkah laku yang dibuat-buat.
Semua subjek mendapat dukungan dari suaminya untuk bekerja. Suami subjek pertama mendukung subjek dalam bekerja
selama anak-anak terurus dengan baik. Subjek kedua mendapat dukungan dari suami untuk bekerja bahkan suami membantu
subjek dalam bekerja. Subjek ketiga mendapat dukungan dari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
suami untuk bekerja. Hal ini dikarenakan suami subjek ketiga mempunyai profesi yang sama dengan subjek sehingga sudah
sama-sama tahu kesibukan menjadi guru. Hasil triangulasi terhadap semua suami subjek mengatakan bahwa mereka mendukung penuh
keputusan istrinya untuk bekerja. Namun subjek harus dapat mengatur waktu dengan lebih baik dalam hal mengurus pekerjaan
dan keluarga. Menurut Maslow Frank. G. Goble, 1987 seseorang dapat meminimalkan konflik yang terjadi dengan lingkungannya
dengan cara mendengarkan orang lain dan tidak egois dalam bertindak.
Hal tersebut dilakukan semua subjek karena sangat mempengaruhi aktualisasi dirinya pada saat menjalankan peran
ganda sebagai ibu rumah tangga dan wanita karir. Menurut Anari dalam Putri, 2007 mengatakan bahwa hubungan sosial
mempengaruhi seseorang
dalam mengaktualisasikan
diri. Seseorang yang mengaktualisasikan diri berarti mampu menjalin
hubungan baik dengan orang yang berada di sekitarnya. Semua subjek mempunyai kemauan untuk berubah menjadi
lebih baik. Subjek pertama sudah bekerja semenjak SMA dengan berjualan kripik dari rumah ke rumah hingga sekarang menjadi
manager sebuah perusahaan. Subjek kedua memutuskan untuk bekerja karena harus mencukupi kebutuhan keluarga yang semakin
banyak sehingga subjek berinisiatif berjualan yang awalnya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
minuman sekarang berkembang menjadi toko kelontong sederhana. Subjek ketiga sudah mengaktualisasikan dirinya dengan membuka
les privat semenjak subjek masih kuliah. Menurut Maslow Alberto, 2002 orang yang memiliki sikap dan pemikiran yang
berbeda dengan yang ada membutuhkan suatu landasan yang kuat yaitu kejujuran, keterbukaan dan keberanian.
Di sisi lain, semua subjek juga bertanggungjawab akan pekerjaan yang mereka lakukan. Namun subjek pertama dan ketiga
kurang bertanggungjawab dalam mengurus rumah tangga. Maslow Alberto, 2002 mengatakan bahwa dalam proses aktualisasi diri,
seseorang harus bisa bertanggungjawab terhadap semua tantangan yang dihadapi dalam kehidupan. Sikap tanggungjawab dapat dilatih
dengan mencoba bertanggungjawab dengan hal-hal kecil. Menurut Maslow Frank G. Goble, 1987 individu yang mengaktualisasikan
diri akan membaktikan hidupnya untuk pekerjaan, tugas, dan kewajiban yang mereka pandang penting.
Orang yang mempunyai aktualisasi diri pasti mempunyai motivasi hidup dalam dirinya. Ketiga subjek sama-sama
mempunyai motivasi untuk membahagiakan keluarga terutama anak-anaknya. Maslow Alberto, 2002 mengatakan bahwa
individu membutuhkan suatu faktor yang menggerakkan kepada suatu aktivitas tertentu untuk terus berkembang dalam menjalankan
kehidupan.Subjek kedua mempunyai masalah dalam kebutuhan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
fisiologis. Menurut Maslow Frank G. Goble, 1987 seseorang harus mampu memenuhi tingkat kebutuhan fisiologis karena ini
merupakan kebutuhan yang paling dasar dari manusia. Di sisi lain, Subjek pertama dan ketiga tidak mempunyai
masalah dalam kebutuhan fisiologis namun kurang dalam kebutuhan akan rasa memiliki. Hal ini terlihat dari waktu yang
diberikan untuk keluarga sangatlah minim sehingga anak menjadi kurang kasih sayang dari ibunya. Menurut Maslow Frank G.
Goble, 1987 sering kali kebutuhan akan cinta menjadi rusak karena salah satu pihak merasa takut kalau kelemahan-kelemahan
serta kesalahan-kesalahannya terungkap. Jadi semua subjek telah memenuhi semua unsur ciri-ciri aktualisasi diri yang ada. Namun
kreativitas dalam pembagian waktu subjek pertama dan ketiga sangat mempengaruhi perannya sebagai ibu rumah tangga. Hal
tersebut dikarenakan subjek pertama dan ketiga kurang bisa meluangkan waktu untuk keluarga.
90
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek pertama dan ketiga bekerja karena mempunyai keinginan untuk membina karir yang dimiliki.
Selain itu, mereka ingin mengaktualisasikan pendidikan tinggi yang dipunya dengan cara bekerja. Hal ini berbeda dengan subjek kedua yang bekerja
karena kebutuhan hidup yang banyak namun pendapatannya tetap tidak mencukupi.
Subjek pertama dan ketiga merasa sudah menjadi wanita karir yang ideal. Hal ini berbanding terbalik dengan subjek kedua yang bekerja karena
adanya tuntutan ekonomi keluarga. Namun semua subjek sama-sama mempunyai keinginan untuk berubah dan kreatif dalam menjalankan
pekerjaan di bidangnya masing-masing. Dalam hal mengurus rumah tangga, subjek kedua merasa sudah
menjadi ibu rumah tangga yang ideal. Hal ini berbanding terbalik dengan subjek pertama dan ketiga yang merasa belum menjadi ibu rumah tangga
yang ideal Semua subjek mempunyai tuntutan pekerjaan yang besar sehingga
menghambat mereka dalam menjalankan peran sebagai wanita karir dan ibu rumah tangga. Tuntutan pekerjaan tidak bisa terhindarkan karena sudah
menjadi tanggungjawab yang harus dijalankan selama bekerja. Oleh sebab PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI