Dalam penelitian ini Technology Acceptance Model TAM digunakan sebagai dasar dari variabel persepsi kegunaan perceived usefulness, persepsi
kemudahan penggunaan perceived ease of use dan minat menggunakan teknologi behavioral intention to use.
B. Variabel Eksternal Techology Acceptance Model TAM
“Gardner dan Amorso 2004 mengembangkan TAM dengan menambah emapat variabel eksternal untuk digunakan meneliti penerimaan pelanggan
menggunakan teknologi internet. Empat variabel eksternal ini adalah gender, pengalaman experience, kerumitan compexity, dan kesukarelaan voluntariness
” Jogiyanto 2007: 174. Pengalaman termasuk kedalam variabel eksternal yang
dikembangkan oleh Gardner dan Amorso. Dalam penelitian Gardner dan Amorso pengalaman experience merupakan konstruk yang mempengaruhi baik persepsi
kegunaan perceived usefulness dan minat perilaku behavioral intention. Empat variabel eksternal TAM akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Gender
Di penelitian menggunakan TAM, perbedaan gender sudah diteliti oleh Gefen dan Straub 1977. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa
wanita dan laki-laki mempunyai persepsi yang berbeda dalam menerima teknologi. Hasil penelitian mereka juga menunjukkan bahwa wanita
memandang lebih tinggi nilai dari persepsi kegunaan perceived usefulness dibandingkan dengan yang dipersepsikan oleh laki-laki. Sebaliknya
dibandingkan dengan wanita, laki-laki memandang lebih tinggi nilai dari persepsi kemudahan penggunaan perceived ease of use.
2. Pengalaman Experience
Penelitian Taylor dan Tood 1955 menemukan perbedaan yang signifikan antara pemakai sistem yang berpengalaman dan mereka yang belum
berpengalaman dalam menentukan untuk menggunakan sistem. 3.
Kerumitan Complexity Menurut Jogiyanto 2007: 177, kerumitan complexity didefinisikan sebagai
seberapa sulit teknologi komputer untuk dipahami dan digunakan yang dipersepsikan oleh pemakai. Davis 1989 dan Igbaria et al. 1966 mengukur
kerumitan ini dalam bentuk waktu yang dihabiskan untuk melakukan tugas- tugas, integrasi dari hasil komputer kedalam pekerjaan yang sedang
dilakukan, dan vulnerability. 4.
Kesukarelaan Voluntariness Menurut Venkatesh dan Davis dalam Jogiyanto 2007: 178, kesukarelaan
voluntariness didefinisikan sebagai sejauh mana pengadopsi potensial mempersepsikan keputusan adopsi sebagi sesuatu yang tidak wajib.
C. Theory of Planned Behavior TPB
Tentang Theory of Planned Behavior TPB, Jogiyanto 2007: 65 menyatakan sebagai berikut:
Teori perilaku perencanaan theory of planned behavior atau TPB menunjukan bahwa tindakan manusia diarahkan oleh tiga macam