kedatangan kereta api yang berangkat ke-k dari 3 menuju 2 pada rute
2. 3.
Rute 3: Stasiun E – Stasiun 5 – Stasiun D - Stasiun 4 – Stasiun 3 – Stasiun
2
– Stasiun C – Stasiun 2 – Stasiun 3 – Stasiun 4 – Stasiun D – Stasiun 5 – Stasiun E.
a.
Keberangkatan  kereta  api  ke-k  dari  E  menuju  5,  harus  menunggu kedatangan kereta api yang berangkat ke-k dari 5 menuju E pada rute
3. b.
Keberangkatan  kereta  api  ke-k  dari  5  menuju  D,  harus  menunggu kedatangan kereta api yang berangkat ke-k dari E menuju 5 pada rute
3. c.
Keberangkatan  kereta  api  ke-k  dari  D  menuju  4,  harus  menunggu kedatangan kereta api yang berangkat ke-k dari 5 menuju D pada rute
3 dan menunggu kedatangan kereta api yang berangkat ke-k – 1 dari
F menuju D pada rute 5.
d. Keberangkatan  kereta  api  ke-k  dari  4  menuju  3,  harus  menunggu
kedatangan kereta api yang berangkat ke-k dari D menuju 4 pada rute 3,  menunggu  kedatangan  kereta  api  yang  berangkat  ke-k  dari  D
menuju  4  pada  rute  5,  dan  menunggu  kedatangan  kereta  api  yang berangkat ke-k
– 1 dari 6 menuju 4 pada rute 6. e.
Keberangkatan  kereta  api  ke-k  dari  3  menuju  2,  harus  menunggu kedatangan kereta api yang berangkat ke-k dari 4 menuju 3 pada rute
3. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
f.
Keberangkatan  kereta  api  ke-k  dari  2  menuju  C,  harus  menunggu kedatangan kereta api yang berangkat ke-k dari 3 menuju 2 pada rute
3. g.
Keberangkatan  kereta  api  ke-k  dari  C  menuju  2,  harus  menunggu
kedatangan kereta api yang berangkat ke-k
– 1 dari 1 menuju C pada rute 1, menunggu kedatangan kereta api  yang berangkat  ke-k dari 1
menuju  C  pada  rute  4,  dan  menunggu  kedatangan  kereta  api  yang
berangkat ke-k
– 1 dari 2 menuju C pada rute 3.
h. Keberangkatan  kereta  api  ke-k  dari  2  menuju  3,  harus  menunggu
kedatangan kereta api yang berangkat ke-k dari C menuju 2 pada rute
3. i.
Keberangkatan  kereta  api  ke-k  dari  3  menuju  4,  harus  menunggu
kedatangan kereta api yang berangkat ke-k dari 2 menuju 3 pada rute
3. j.
Keberangkatan  kereta  api  ke-k  dari  4  menuju  D,  harus  menunggu kedatangan kereta api yang berangkat ke-k dari 3 menuju 4 pada rute
1, menunggu kedatangan kereta api yang berangkat ke-k dari 3 menuju
4 pada rute 2, menunggu kedatangan kereta api yang berangkat ke-k
dari 3 menuju 4 pada rute 3, menunggu kedatangan kereta api  yang berangkat ke-k dari 3 menuju 4 pada rute 4, dan menunggu kedatangan
kereta api yang berangkat ke-k
– 1 dari 6 menuju 4 pada rute 6.
k.
Keberangkatan  kereta  api  ke-k  dari  D  menuju  5,  harus  menunggu kedatangan kereta api yang berangkat ke-k dari 4 menuju D pada rute
1, menunggu kedatangan kereta api yang berangkat ke-k dari 4 menuju D
pada rute 2, menunggu kedatangan kereta api yang berangkat ke-k
dari 4 menuju D pada rute 3, menunggu kedatangan kereta api yang berangkat  ke-k  dari  4  menuju  D  pada  rute  4,  dan  menunggu
kedatangan kereta api yang berangkat ke-k
– 1 dari F menuju D pada
rute 5. l.
Keberangkatan  kereta  api  ke-k  dari  5  menuju  E,  harus  menunggu kedatangan kereta api yang berangkat ke-k dari D menuju 5 pada rute
3. 4.
Rute 4: Stasiun D – Stasiun 4 – Stasiun 3 – Stasiun 2 – Stasiun C – Stasiun
1
– Stasiun B – Stasiun A – Stasiun B – Stasiun 1 – Stasiun C – Stasiun 2 – Stasiun 3 – Stasiun 4 – Stasiun D.
a.
Keberangkatan  kereta  api  ke-k  dari  D  menuju  4,  harus  menunggu kedatangan kereta api yang berangkat ke-k dari 4 menuju D pada rute
4, menunggu kedatangan kereta api yang berangkat ke-k dari 5 menuju D
pada rute 3, dan menunggu kedatangan kereta api yang berangkat ke-k
– 1 dari F menuju D pada rute 5.
b. Keberangkatan  kereta  api  ke-k  dari  4  menuju  3,  harus  menunggu
kedatangan kereta api yang berangkat ke-k dari D menuju 4 pada rute 1,  menunggu  kedatangan  kereta  api  yang  berangkat  ke-k  dari  D
menuju  4  pada  rute  2,  menunggu  kedatangan  kereta  api  yang
berangkat  ke-k dari D menuju 4 pada rute 3, menunggu kedatangan kereta api yang berangkat ke-k dari D menuju 4 pada rute 4, menunggu
kedatangan kereta api yang berangkat ke-k dari D menuju 4 pada rute
5, dan menunggu kedatangan kereta api yang berangkat ke-k – 1 dari
6 menuju 4 pada rute 6. c.
Keberangkatan  kereta  api  ke-k  dari  3  menuju  2,  harus  menunggu kedatangan kereta api yang berangkat ke-k dari 4 menuju 3 pada rute
4. d.
Keberangkatan  kereta  api  ke-k  dari  2  menuju  C,  harus  menunggu kedatangan kereta api yang berangkat ke-k dari 3 menuju 2 pada rute
4. e.
Keberangkatan  kereta  api  ke-k  dari  C  menuju  1,  harus  menunggu kedatangan kereta api yang berangkat ke-k dari 2 menuju C pada rute
1, menunggu kedatangan kereta api yang berangkat ke-k dari 2 menuju C
pada rute 2, menunggu kedatangan kereta api yang berangkat ke-k
– 1 dari 2 menuju C pada rute 3, dan menunggu kedatangan kereta api yang berangkat ke-k dari 2 menuju C pada rute 4.
f.
Keberangkatan  kereta  api  ke-k  dari  1  menuju  B,  harus  menunggu kedatangan kereta api yang berangkat ke-k dari C
menuju 1 pada rute 4.
g.
Keberangkatan  kereta  api  ke-k  dari  B  menuju  A,  harus  menunggu
kedatangan kereta api yang berangkat ke-k dari 1 menuju B pada rute
4. h.
Keberangkatan  kereta  api  ke-k  dari  A  menuju  B,  harus  menunggu kedatangan kereta api yang berangkat ke-k - 1 dari B menuju A pada
rute 4. i.
Keberangkatan  kereta  api  ke-k  dari  B  menuju  1,  harus  menunggu kedatangan kereta api yang berangkat ke-k dari A
menuju B pada rute
4. j.
Keberangkatan  kereta  api  ke-k  dari  1  menuju  C,  harus  menunggu kedatangan kereta api yang berangkat ke-k dari B menuju 1 pada rute
4. k.
Keberangkatan  kereta  api  ke-k  dari  C  menuju  2,  harus  menunggu kedatangan kereta api yang berangkat ke-k dari 1 menuju C pada rute
4. l.
Keberangkatan  kereta  api  ke-k  dari  2  menuju  3,  harus  menunggu
kedatangan kereta api yang berangkat ke-k dari C menuju 2 pada rute
4. m.
Keberangkatan  kereta  api  ke-k  dari  3  menuju  4,  harus  menunggu
kedatangan kereta api yang berangkat ke-k dari 2 menuju 3 pada rute
4. n.
Keberangkatan  kereta  api  ke-k  dari  4  menuju  D,  harus  menunggu kedatangan kereta api yang berangkat ke-k dari 3 menuju 4 pada rute
4. 5.
Rute 5: Stasiun 4 – Stasiun D – Stasiun F – Stasiun G – Stasiun F – Stasiun D
– Stasiun 4. a.
Keberangkatan  kereta  api  ke-k  dari  4  menuju  D,  harus  menunggu kedatangan kereta api yang berangkat ke-k dari 3 menuju 4 pada rute
1, menunggu kedatangan kereta api yang berangkat ke-k dari 3 menuju
4 pada rute 2, menunggu kedatangan kereta api yang berangkat ke-k
dari 3 menuju 4 pada rute 3, menunggu kedatangan kereta api  yang berangkat  ke-k  dari  3  menuju  4  pada  rute  4,  menunggu  kedatangan
kereta api yang berangkat ke-k dari D menuju 4 pada rute 1, menunggu kedatangan kereta api yang berangkat ke-k dari D menuju 4 pada rute
2,  menunggu  kedatangan  kereta  api  yang  berangkat  ke-k  dari  D
menuju  4  pada  rute  3,  menunggu  kedatangan  kereta  api  yang
berangkat  ke-k dari D menuju 4 pada rute 4, menunggu kedatangan kereta  api  yang  berangkat  ke-k  dari  D  menuju  4  pada  rute  5,  dan
menunggu  kedatangan  kereta  api  yang  berangkat  ke-k
–  1  dari  6
menuju 4 pada rute 6. b.
Keberangkatan  kereta  api  ke-k  dari  D  menuju  F,  harus  menunggu kedatangan kereta api yang berangkat ke-k dari 4 menuju D pada rute
5. c.
Keberangkatan  kereta  api  ke-k  dari  F  menuju  G,  harus  menunggu kedatangan kereta api yang berangkat ke-k dari D menuju F pada rute
5. d.
Keberangkatan  kereta  api  ke-k  dari  G  menuju  F,  harus  menunggu kedatangan kereta api yang berangkat ke-k dari F menuju G pada rute
5. e.
Keberangkatan  kereta  api  ke-k  dari  F  menuju  D,  harus  menunggu kedatangan kereta api yang berangkat ke-k dari G menuju F pada rute.
f.
Keberangkatan  kereta  api  ke-k  dari  D  menuju  4,  harus  menunggu
kedatangan kereta api yang berangkat ke-k
– 1 dari F menuju D pada
rute 5. 6.
Rute 6: Stasiun 4 – Stasiun 6 – Stasiun 4. a.
Keberangkatan  kereta  api  ke-k  dari  4  menuju  D,  harus  menunggu kedatangan kereta api yang berangkat ke-k dari 3 menuju 4 pada rute
1, menunggu kedatangan kereta api yang berangkat ke-k dari 3 menuju
4 pada rute 2, menunggu kedatangan kereta api yang berangkat ke-k
dari 3 menuju 4 pada rute 3, menunggu kedatangan kereta api  yang berangkat  ke-k  dari  3  menuju  4  pada  rute  4,  menunggu  kedatangan
kereta api yang berangkat ke-k dari D menuju 4 pada rute 1, menunggu kedatangan kereta api yang berangkat ke-k dari D menuju 4 pada rute
2,  menunggu  kedatangan  kereta  api  yang  berangkat  ke-k  dari  D
menuju  4  pada  rute  3,  menunggu  kedatangan  kereta  api  yang
berangkat  ke-k dari D menuju 4 pada rute 4, menunggu kedatangan kereta  api  yang  berangkat  ke-k  dari  D  menuju  4  pada  rute  5,  dan
menunggu  kedatangan  kereta  api  yang  berangkat  ke-k
–  1  dari  6
menuju 4 pada rute 6. b.
Keberangkatan  kereta  api  ke-k  dari  6  menuju  4,  harus  menunggu
kedatangan kereta api yang berangkat ke-k dari 4 menuju 6 pada rute
6. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Model Aljabar Max-Plus
Berdasarkan  informasi  yang  telah  diberikan  dalam  Tabel  3.C.1,  aturan sinkronisasi  dan  berdasarkan  sistem  matriks  di
ℝ
max
,  maka  pada  bagian  ini dibuat suatu model sistem jaringan kereta api komuter dalam koridor operasi
Yogyakarta –  Solo  dengan  menggunakan  ℝ
max
.  Berikut  adalah  tahap  awal dalam proses memodelkan,  yaitu mendefinisikan variabel untuk setiap busur
yang menghubungkan stasiun satu dengan stasiun yang lain pada keenam rute yang ditetapkan di atas.
Tabel 3.E.1 Definisi Variabel Kereta Api Komuter
Variabel Definisi Keberangkatan Kereta Api
Komuter dari: � k – 1  B menuju 1 pada saat ke-k – 1 di rute 1
� k – 1  1 menuju C pada saat ke-k – 1 di rute 1
� k – 1  C menuju 2 pada saat ke-k – 1 di rute 1 � k – 1
2 menuju 3 pada saat ke-k – 1 di rute 1
� k – 1 3 menuju 4 pada saat ke-k
– 1 di rute 1
� k – 1  4 menuju D pada saat ke-k – 1 di rute 1 � k – 1  D menuju 4 pada saat ke-k – 1 di rute 1
� k – 1
4 menuju 3 pada saat ke-k – 1 di rute 1
� k – 1 3 menuju 2 pada saat ke-k
– 1 di rute 1
� k – 1  2 menuju C pada saat ke-k – 1 di rute 1 � k – 1  C menuju 1 pada saat ke-k – 1 di rute 1
� k – 1  1 menuju C pada saat ke-k – 1 di rute 1 � k – 1  C menuju 2 pada saat ke-k – 1 di rute 2
� k – 1  2 menuju 3 pada saat ke-k – 1 di rute 2 � k – 1  3 menuju 4 pada saat ke-k – 1 di rute 2
� k – 1  4 menuju D pada saat ke-k – 1 di rute 2
� k – 1  D menuju 4 pada saat ke-k – 1 di rute 2 � k – 1  4 menuju 3 pada saat ke-k – 1 di rute 2
� k – 1  3 menuju 2 pada saat ke-k – 1 di rute 2 � k – 1  2 menuju C pada saat ke-k – 1 di rute 2
� k – 1  E menuju 5 pada saat ke-k – 1 di rute 3 � k – 1  5 menuju  D pada saat ke-k – 1 di rute 3
� k – 1  D menuju 4 pada saat ke-k – 1 di rute 3 � k – 1  4 menuju 3 pada saat ke-k – 1 di rute 3
� k – 1  3 menuju 2 pada saat ke-k – 1 di rute 3 � k – 1  2 menuju C pada saat ke-k – 1 di rute 3
� k – 1  C menuju 2 pada saat ke-k – 1 di rute 3 � k – 1  2 menuju 3 pada saat ke-k – 1 di rute 3
� k – 1  3 menuju 4 pada saat ke-k – 1 di rute 3 � k – 1  4 menuju D pada saat ke-k – 1 di rute 3
� k – 1  D menuju 5 pada saat ke-k – 1 di rute 3 � k – 1  5 menuju E pada saat ke-k – 1 di rute 3
� k – 1  D menuju 4 pada saat ke-k – 1 di rute 4 � k – 1  4 menuju 3 pada saat ke-k – 1 di rute 4
� k – 1  3 menuju 2 pada saat ke-k – 1 di rute 4 � k – 1  2 menuju C pada saat ke-k – 1 di rute 4
� k – 1  C menuju 1 pada saat ke-k – 1 di rute 4 � k – 1  1 menuju C pada saat ke-k – 1 di rute 4
� k – 1  B menuju A pada saat ke-k – 1 di rute 4 � k – 1  A menuju B pada saat ke-k – 1 di rute 4
� k – 1  B menuju 1 pada saat ke-k – 1 di rute 4 � k – 1  1 menuju C pada saat ke-k – 1 di rute 4
� k – 1  C menuju 2 pada saat ke-k – 1 di rute 4 � k – 1  2 menuju 3 pada saat ke-k – 1 di rute 4
� k – 1  3 menuju 4 pada saat ke-k – 1 di rute 4 � k – 1  4 menuju D pada saat ke-k – 1 di rute 4
� k – 1  4 menuju D pada saat ke-k – 1 di rute 5 � k – 1  D menuju F pada saat ke-k – 1 di rute 5
� k – 1  F menuju G pada saat ke-k – 1 di rute 5 � k – 1  G menuju F pada saat ke-k – 1 di rute 5
� k – 1  F menuju D pada saat ke-k – 1 di rute 5 � k – 1  D menuju 4 pada saat ke-k – 1 di rute 5
� k – 1  4 menuju 6 pada saat ke-k – 1 di rute 6 � k – 1  6 menuju 4 pada saat ke-k – 1 di rute 6
Berdasarkan data pada Tabel  3.C.1 dan Tabel  3.E.1 di  atas, maka dapat disusun model aljabar max-plus dari setiap rute yang telah ditentukan sebelum
sinkronisasi,  yaitu  setiap  keberangkatan �
�
kereta  api  ke-k  dengan � =
, , … ,   dan  � = , , , …  harus  menunggu  kedatangan  kereta  api sebelumnya atau ke-
� −  dengan waktu tempuh �
�
, pada masing – masing
rute.
Rute 1
� � = � ⊗ � � = � ⊗ � ⊗ � ⊗ � ⊗ � ⊗ � � −
= ⊗ � � −
� � = � ⊗ � � = � ⊗ � ⊗ � ⊗ � ⊗ � ⊗ � ⊗ � � −
= ⊗ � � −
� � = � ⊗ � � − =
⊗ � � − PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
� � = � ⊗ � � = � ⊗ � ⊗ � � −
= ⊗ � � −
� � = � ⊗ � � = � ⊗ � ⊗ � ⊗ � � −
= ⊗ � � −
� � = � ⊗ � � = � ⊗ � ⊗ � ⊗ � ⊗ � � −
= ⊗ � � −
� � = � ⊗ � � = � ⊗ � ⊗ � ⊗ � ⊗ � ⊗ � � −
= ⊗ � � −
� � = � ⊗ � � = � ⊗ � ⊗ � ⊗ � ⊗ � ⊗ � ⊗ � � −
= ⊗ � � −
� � = � ⊗ � � − =
⊗ � � − � � = � ⊗ � �
= � ⊗ � ⊗ � � − =
⊗ � � − � � = � ⊗ � �
=⊗ � ⊗ � ⊗ � ⊗ � � − =
⊗ � � − PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
� � = � ⊗ � � = � ⊗ � ⊗ � ⊗ � ⊗ � � −
= ⊗ � � −
Rute 2
� � = � ⊗ � � = � ⊗ � ⊗ � ⊗ � ⊗ � ⊗ � ⊗ � ⊗ � � −
= ⊗ � � −
� � = � ⊗ � � = � ⊗ � ⊗ � ⊗ � ⊗ � ⊗ � ⊗ � ⊗ � ⊗ � � −
= ⊗ � � −
� � = � ⊗ � � − =
⊗ � � − � � = � ⊗ � �
= � ⊗ � ⊗ � � − =
⊗ � � − � � = � ⊗ � �
= � ⊗ � ⊗ � ⊗ � � − =
⊗ � � − � � = � ⊗ � �
= � ⊗ � ⊗ � ⊗ � ⊗ � � − =
⊗ � � − PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI