nilai eigen max-plus �
max
. Kombinasi linear max-plus vektor-vektor eigen max-plus fundamental matriks A juga merupakan vektor eigen max-plus yang
bersesuaian dengan �
max
.
Contoh 2.D.2
Misalkan  diberikan  suatu  matriks = [
− ɛ
ɛ
]  dalam  Contoh  2.C.9
dengan �
max
= , maka dapat ditentukan matriks B, yaitu
= −�
max
⊗ = − ⊗ [ −
ɛ ɛ
] = [ −
− −
− ɛ
ɛ −
]
Kemudian, dihitung
⊗
= [ −
− −
− −
− ], sehingga diperoleh
∗
= ⊕ ⊕
⊗
= [ ɛ ɛ
ɛ ɛ
ɛ ɛ ] ⊕ [
− −
− −
ɛ ɛ
− ] ⊕ [
− −
− −
− −
]
= [ −
− −
− ]
Karena  sirkuit → →   merupakan  sirkuit  kritis  pada  GA,  maka  kolom
pertama dan kedua matriks
∗
adalah vektor eigen  yang bersesuaian dengan nilai eigen
�
max
=  , yang ditunjukkan sebagai  berikut. [
− ɛ
ɛ ] ⊗ [−
− ] = [ ] = ⊗ [−
− ] dan
[ −
ɛ ɛ
] ⊗ [ ] = [ ] = ⊗ [ ] PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Teorema 2.D.3 Diberikan suatu matriks
ℝ
� ×
. Jika � ℝ adalah nilai
eigen  matriks  A  di ℝ
max
,  maka �  merupakan  bobot  rata-rata  suatu  sirkuit
dalam GA. Bukti:
Misalkan �  adalah  nilai  eigen  matriks  A  di  ℝ
max
,  maka  untuk  setiap { , … , } berlaku  ⊗ � = � ⊗ �  dengan � ≠ ɛ
×
. Akibatnya terdapat suatu indeks
,  sehingga
,
⊗ = � ⊗
dengan ≠ ɛ. Karena � ≠
ɛ dan ≠ ɛ, maka
≠ ɛ dan
,
≠ ɛ. Karena ≠ ɛ maka terdapat suatu
indeks   sedemikian rupa sehingga
,
⊗ = � ⊗
. Karena � ≠ ɛ dan
≠ ɛ, maka ≠ ɛ dan
,
≠ ɛ. Demikian seterusnya dengan cara yang sama seperti di atas, maka akan diperoleh suatu barisan
{ } sehingga
−
,
⊗ = � ⊗
−
dengan ≠ ɛ  dan
−
,
≠ ɛ  untuk  = , , ….  Karena banyak titik dalam graf GA berhingga, maka terdapat suatu j dan l, sehingga
= .  Akibatnya  diperoleh  suatu  sirkuit  �.  Misalkan  �  adalah ,
, … ,
+
,
+
,
+
,  sehingga diperoleh
,
+
⊗
+
⊗ … ⊗
,
+
⊗
+
= � ⊗  ⊗ … ⊗ � ⊗
Karena operasi
⊗ di ℝ
max
bersifat komutatif, maka diperoleh
,
+
⊗ … ⊗
,
⊗
+
⊗ … ⊗ ⊗
= �
− +
⊗
+
⊗ … ⊗
atau
,
+
⊗ … ⊗
,
= �
− +
atau � =
�
, +
⊗…⊗�
,
− +
. Hal ini berarti
� merupakan bobot rata-rata sirkuit �. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan  Teorema  2.D.2  dan  Teorema  2.D.3,  maka  dapat
disimpulkan bahwa untuk suatu matriks ℝ
� ×
, �
max
adalah nilai eigen ℝ
max
. Selanjutnya, diberikan lemma tentang sifat vektor eigen dari matriks A yang  irreducible  tak-tereduksi,  yang  menyatakan  bahwa  untuk  matriks
irreducible tak-tereduksi, semua komponen vektor eigen max-plusnya berupa
bilangan  real.  Lemma  2.D.1  berikut  ini  digunakan  untuk  membuktikan Teorema 2.D.4
.
Lemma 2.D.1 Jika matriks irreducible tak-tereduksi
ℝ
� ×
mempunyai nilai eigen
� dengan x adalah vektor eigen ℝ
max
yang bersesuaian dengan �,
maka ≠ ɛ untuk setiap
{ , … , }. Bukti:
Misalkan  terdapat  dengan  tunggal  elemen { , … , }  sehingga
= ɛ. Akibatnya
⊗ � = � ⊗ = ɛ  atau
,
⊗ = ɛ,  untuk  setiap { , … , }.
Karena ≠ ɛ untuk setiap  ≠ , maka
,
= ɛ. Hal ini berarti tidak ada busur dari setiap titik
≠  ke titik s. Akibatnya GA tidak terhubung kuat atau A tereduksi
. Jika terdapat lebih dari satu komponen yang sama dengan ɛ, bukti seperti di atas akan menghasikan kesimpulan bahwa matriks A tereduksi. Lebih
lanjut, matriks tereduksi adalah matriks yang dapat dikonstruksi mejadi bentuk matriks  blok  segitiga  atas,  dengan  elemen-
elemen  berupa  matriks  ɛ  atau matriks tak-tereduksi Subiono, 2015: 25.
Matriks irreducible tak-tereduksi mempunyai nilai eigen aljabar max- plus tunggal. Hal ini diberikan seperti dalam teorema berikut.
Teorema  2.D.4 Jika  matriks
ℝ
� ×
irreducible tak-tereduksi,  maka
matriks A mempunyai nilai eigen ℝ
max
tunggal. Bukti: Rudhito, 2016
Eksistensi nilai eigen suatu matriks A di ℝ
max
telah diberikan dalam Teorema 2.D.2
.  Misalkan � adalah sebarang nilai eigen  matriks A di ℝ
max
dengan  x adalah  vektor  eigen
ℝ
max
yang  bersesuaian  dengan �.  Karena  matriks  A
irreducible tak-tereduksi, maka menurut Lemma 2.D.1,
≠ ɛ untuk setiap { , , … , }.  Diambil  sebarang  sirkuit  γ,  misalkan  sirkuit  γ  adalah
, , ,
, … ,
�
,   dalam  GA.  Karena  �  adalah  nilai  eigen  suatu matriks A di
ℝ
max
, maka
,
⊗ = � ⊗
,
�
,
�−
⊗
�−
= � ⊗
�
,
,
�
⊗
�
= � ⊗ .
Dari bukti Teorema 2.D.3, diperoleh bahwa
� lebih besar atau sama dengan rata-
rata bobot γ, untuk setiap sirkuit γ dalam GA. Jadi � = �
max
, yang berarti bahwa nilai eigen matriks A di
ℝ
max
adalah tunggal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
BAB III PEMODELAN JARINGAN KERETA API
Bab  ini  menjelaskan  tentang  aplikasi  aljabar  max-plus  pada  penjadwalan kereta  api  komuter  di  DAOP  VI  Yogyakarta.  Penjelasan  diawali  dengan
memberikan gambaran mengenai sistem transportasi kereta api komuter di DAOP VI  Yogyakarta  secara  umum,  kemudian  dibuat  pemodelan  jaringan  penjadwalan
kereta  api  komuter  di  DAOP  VI  Yogyakarta  menggunakan  aljabar  max-plus. Pemodelan tersebut meliputi penentuan rute pilihan, pembuatan graf rute pilihan,
penyusunan  sinkronisasi  graf  rute  pilihan,  penyusunan  model  matematika berdasarkan
sinkronisasi yang
dibuat, dan
penentuan matriks
yang direpresentasikan  oleh  graf  rute  pilihan  berdasarkan  model  matematika  yang
diperoleh.
A. Sistem Transportasi Kereta Api Komuter di DAOP VI Yogyakarta
Kereta  api  komuter  adalah  sebuah  sarana  transportasi  kereta  api penumpang yang menghubungkan antara pusat kota dan pinggiran kota dimana
setiap  harinya  menarik  sejumlah  besar  orang  untuk  melakukan  perjalanan. Kereta  api  komuter  yang  berada  di  bawah  pengoperasian  DAOP  VI
Yogyakarta  antara lain  kereta api  Prambanan Ekspres, kereta api  Sidomukti, kereta api Kalijaga, kereta api Madiun Jaya, kereta api Joglo Kerto, dan kereta
api Bathara Kresna. Berikut akan dijelaskan tujuh rute yang dilalui oleh kereta api komuter kereta api lokal yang berada di DAOP VI Yogyakarta. Data ini
diperoleh  dari  PT  Kereta  Api  Indonesia  Daerah  Operasi  DAOP  VI Yogyakarta.
1. Rute 1 Kereta Api Prambanan Ekspres
Stasiun Kutoarjo – Stasiun Jenar – Stasiun Wates – Stasiun Yogyakarta –
Stasiun  Lempuyangan –  Stasiun  Maguwo  –  Stasiun  Klaten  –  Stasiun
Purwosari – Stasiun Solo Balapan – Stasiun Purwosari – Stasiun Klaten –
Stasiun Maguwo – Stasiun Lempuyangan – Stasiun Yogayakarta – Stasiun
Wates – Stasiun Jenar – Stasiun Kutoarjo.
2. Rute 2 Kereta Api Prambanan Ekspres
Stasiun Yogyakarta – Stasiun Lempuyangan – Stasiun Maguwo – Stasiun
Klaten – Stasiun Purwosari – Stasiun Solo Balapan – Stasiun Purwosari –
Stasiun  Klaten –  Stasiun  Maguwo  –  Stasiun  Lempuyangan  –  Stasiun
Yogyakarta. 3.
Rute 3 Kereta Api Sidomukti Stasiun  Solo  Balapan
–  Stasiun  Purwosari  –  Stasiun  Klaten  –  Stasiun Lempuyangan
–  Stasiun  Yogyakarta  –  Stasiun  Lempuyangan  –  Stasiun Klaten
– Stasiun Purwosari – Stasiun Solo Balapan. 4.
Rute 4 Kereta Api Madiun Jaya Stasiun Madiun
– Stasiun Walikukun - Stasiun Sragen - Stasiun Solo Jebres – Stasiun Solo Balapan  – Stasiun Purwosari  – Stasiun Klaten  – Stasiun
Maguwo –  Stasiun  Lempuyangan  –  Stasiun  Yogyakarta  –  Stasiun
Lempuyangan – Stasiun Maguwo – Stasiun Klaten – Stasiun Purwosari –
Stasiun  Solo  Balapan –  Stasiun  Solo Jebres  –  Stasiun  Sragen  –  Stasiun
Walikukun – Stasiun Madiun.
5. Rute 5 Kereta Api Joglo Kerto
Stasiun  Solo  Balapan –  Stasiun  Purwosari  –  Stasiun  Klaten  –  Stasiun
Lempuyangan –  Stasiun  Yogyakarta  –  Stasiun  Wates  –  Stasiun  Jenar  –
Stasiun  Kutoarjo –  Stasiun  Kebumen  –  Stasiun  Gombong  –  Stasiun
Sumpiuh – Stasiun Kroya – Stasiun Purwokerto – Stasiun Kroya – Stasiun
Sumpiuh –  Stasiun  Gombong  –  Stasiun  Kebumen  –  Stasiun  Kutoarjo  –
Stasiun  Jenar –  Stasiun  Wates  –  Stasiun  Yogyakarta  –  Stasiun
Lempuyangan –  Stasiun  Klaten  –  Stasiun  Purwosari  –  Stasiun  Solo
Balapan. 6.
Rute 6 Kereta Api Kalijaga Stasiun  Purwosari
–  Stasiun  Solo  Balapan  –  Stasiun  Salem  –  Stasiun Gundih
–  Stasiun  Telawa  –  Stasiun  Kedungjati  –  Stasiun  Brumbung  – Stasiun Semarang Tawang
– Stasiun Semarang Poncol – Stasiun Semarang Tawang
–  Stasiun  Brumbung  –  Stasiun  Kedungjati  –  Stasiun  Telawa  – Stasiun  Gundih
–  Stasiun  Salem  –  Stasiun  Solo  Balapan  –  Stasiun Purwosari.
7. Rute 7 Kereta Api Bathara Kresna
Stasiun Purwosari – Stasiun Solo Kota – Stasiun Sukoharjo – Stasiun Pasar
Nguter – Stasiun Wonogiri – Stasiun Pasar Nguter – Stasiun Sukoharjo –
Stasiun Solo Kota – Stasiun Purwosari.
Gambar 3.A.1 Denah Lintas DAOP VI Yogyakarta
B. Rute Pilihan
Rute adalah jarak atau arah yang harus ditempuh atau dilalui. Rute dalam sarana  transportasi  dapat  didefinisikan  sebagai  rute  angkutan  yang
menghubungkan  dua  tempat.  Pemilihan  rute  dalam  skripsi  ini  dilakukan dengan menentukan stasiun yang akan menjadi stasiun transfer, yaitu stasiun-
stasiun besar dan menengah yang memungkinkan penumpang berpindah dari suatu  kereta  api  dengan  rute tertentu ke kereta  api  lainnya dengan  rute  yang
berbeda.  Stasiun-stasiun  tersebut  adalah  Stasiun  Purwokerto,  Stasiun  Wates, Stasiun Kutoarjo, Stasiun Yogyakarta, Stasiun Lempuyangan, Stasiun Klaten,
Stasiun  Purwosari,  Stasiun  Solo  Balapan,  Stasiun  Sragen,  Stasiun  Madiun,
Stasiun Wonogiri, Stasiun Semarang Tawang, dan Stasiun Semarang Poncol.
Pemilihan rute ini menggunakan semua rute kereta api komuter di DAOP VI Yogyakarta yaitu rute 1 sampai dengan rute 7 yang telah dijelaskan pada
bagian  A,  kecuali  rute  3.  Hal  ini  dikarenakan  kereta  api  Sidomukti  yang beroperasi pada rute 3 hanya beroperasi pada hari Minggu saja, sehingga rute
kereta  api  Sidomukti  pada  rute  3  tidak  diikutsertakan  sebagai  rute  pilihan. Penulis hanya memperhitungkan rute kereta api komuter yang beroperasi pada
hari efektif Senin-Sabtu atau  yang setiap hari beroperasi. Sedangkan untuk rute kereta api  yang dioperasikan pada hari tertentu saja, misalnya pada hari
libur atau hari Minggu, tidak digunakan sebagai rute pilihan dalam skripsi ini. Selanjutnya,  dapat  dijelaskan  rute  kereta  api  komuter  di  DAOP  VI
Yogyakarta,  yaitu  rute  kereta  api  komuter  dari  Stasiun  Kutoarjo  menuju Stasiun  Solo  Balapan  dan  arah  sebaliknya  yaitu  dari  Stasiun  Solo  Balapan
menuju  Stasiun  Kutoarjo,  rute  kereta  api  komuter  dari  Stasiun  Yogyakarta menuju  Stasiun  Solo  Balapan  dan  arah  sebaliknya  yaitu  dari  stasiun  Solo
Balapan  menuju  Stasiun  Yogyakarta,  rute  kereta  api  komuter  dari  Stasiun Madiun  menuju  Stasiun  Yogyakarta  dan  arah  sebaiknya  yaitu  dari  Stasiun
Yogyakarta menuju Stasiun Madiun, rute kereta api komuter dari Stasiun Solo Balapan  menuju  Stasiun  Purwokerto  dan  arah  sebaliknya  yaitu  dari  Stasiun
Purwokerto menuju Stasiun Solo Balapan, rute kereta api komuter dari Stasiun Purwosari  menuju  Stasiun  Semarang  Poncol  dan  arah  sebaliknya  yaitu  dari
Stasiun  Semarang  Poncol  menuju  Stasiun  Purwosari,    serta  rute  kereta  api komuter dari Stasiun Purwosari menuju Stasiun Wonogiri dan arah sebaliknya
yaitu dari Stasiun Wonogiri menuju Stasiun Purwosari. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI