191 gambar 6.23 berikut ini, pengertiannya ialah secara praktik Penitik
Senter boleh bergeser asal jangan lebih dari ±0,02 mm, untuk mudahnya ukuran 10 akan berada antara 9,99 mm10,01 mm dan
ukuran 11 akan berada antara 10,99 mm-11,01 mm.
Gambar 6.23 penerapan dari angka dalam kotak Pada Gambar 6.24 dijelaskan bagian yang Ditoleransi:
Perbedaan antara bagian yang ditoleransi dengan patokan terletak pada ujung garis penunjuknya, bagian yang ditoleransi ditunjukkan
dengan anak panah , berakhir pada hal-hal berikut:
Garis benda atau perpanjangannya apabila yang ditoleransi adalah bidang.
Garis ukur apabila yang ditoleransi adalah sumbu.
Garis sumbu apabila yang ditoleransi adalah sumbu dari
beberapa lubangbagian seperti pada patokan.
192 Gambar 6.24
Contoh Penggunaan: Pada gambar berikut ini kedua garis penunjuk diakhiri dengan
anak panah, hal ini menunjukkan bahwa operator diberi keleluasaan untuk menentukan bidang patokan dan bidang yang ditoleransi
memilih salah satu seperti yang ditunjukkan pada gambar 6.25. dibawah ini.
Gambar 6.25
193 Untuk kasus seperti gambar 6.26 berikut, sebagai patokan
adalah bidang yang ditempeli oleh segi tiga patokan sebelah kiri
Gambar 6.26 contoh kasus
194 Tabel 6.1 Lambang toleransi Geometri
b.
Toleransi
Linier Linier Tolerances
Sampai saat ini, untuk membuat suatu benda kerja, sulit sekali untuk mencapai ukuran dengan tepat, hal ini disebabkan
antara lain oleh : 1
Kesalahan melihat alat ukur 2
Kondisi alatmesin 3
Terjadi perubahan
suhu pada
waktu penyayatanpengerjaan benda kerja.
195 Berdasarkan paparan tersebut, setiap ukuran dasar harus diberi
dua penyimpangan izin yaitu penyimpangan atas dan penyimpangan bawah. Perbedaan antara penyimpangan atas
dan penyimpangan bawah adalah toleransi. Tujuan penting toleransi ini adalah agar benda kerja dapat diproduksi secara
massal pada tempat yang berbeda dan tetap dapat memenuhi fungsinya, terutama fungsi mampu tukar, seperti pada suku
cadang mesin otomotif yang diperdagangkan.
c.
Istilah
dalam Toleransi
Pengertian istilah dalam lingkup toleransi dapat dilihat pada gambar 6.27 dan paparan berikut ini.
Gambar 6.27 istilah toleransi
Ud=ukuran dasar nominal, ukuran yang dibaca tanpa penyimpangan.
Pa = Penyimpangan atas upper allowance, penyimpangan
terbesar yang diizinkan.
Pb = penyimpangan bawah lower allowance penyimpangan terkecil yang diizinkan.
Umaks = ukuran maksimum izin, penjumlahan antara ukuran
dasar dengan penyimpangan atas.
Umin = ukuran minimum izin, penjumlahan antara ukuran dasar dengan penyimpangan bawah.
196
TL = toleransi lubang; TP = toleransi poros : perbedaan antara penyimpangan atas dengan penyimpangan bawah atau
perbedaan antara ukuran maksimum dengan ukuran minimum izin.
GN =garis nol, ke atas daerah positif dan kebawah daerah
negatif.
US = ukuran sesungguhnya, ukuran dari hasil pengukuran benda kerja setelah diproduksi, terletak diantara ukuran
minimum izin sampai dengan ukuran maksimum izin.
UD =Ukuran dasar adalah ukurandimensi benda yang dituliskan dalam bilangan bulat. Daerah toleransi adalah daerah antara
harga batas atas dan harga batas bawah. Penyimpangan adalah jarak antara ukuran dasar dan ukuran sebenarnya.
d. Suaian
Apabila dua buah komponen akan dirakit maka hubungan yang terjadi yang ditimbulkan oleh karena adanya perbedaan
ukuran sebelum mereka disatukan, disebut dengan suaian fit. Suaian ada tiga kategori, yaitu:
Suaian Longgar Clearance Fit: selalu menghasilkan
kelonggaran, daerah toleransi lubang selalu terletak di atas daerah toleransi poros.
Suaian paksa Interference Fit: suaian yang akan
menghasilkan kerapatan, daerah toleransi lubang selalu terletak di bawah toleransi poros.
Suaian pas Transition Fit: suaian yang dapat
menghasilkan kelonggaran ataupun kerapatan, daerah toleransi lubang dan daerah toleransi poros saling
menutupi. Tiga jenis suaian tersebut dijelaskan pada Gambar 6.28a
dan Gambar 6.28b. Untuk mengurangi banyaknya kombinasi yang mungkin dapat dipilih maka ISO telah menetapkan dua
buah sistem suaian yang dapat dipilih, yaitu: 1
sistem suaian berbasis poros shaft basic system,
197 2
sistem suaian berbasis lubang hole basic system. Apabila sistem suaian berbasis poros yang dipakai maka
penyimpangan atas toleransi poros selalu berharga nol es = 0. Sebaliknya, untuk sistem suaian berbasis lubang maka
penyimpangan bawah toleransi lubang yang bersangkutan selalu bernilai nol EI = 0.
Gambar 6.28a Sistem suaian dengan berbasis poros es=0
Gambar 6.28b Sistem suaian dengan berbasis poros es=0 Beberapa suaian yang terjadi di luar suaian tersebut diatas bisa
terjadi terutama didaerah suaian paksa dan longgar yang mungkin masih terjadi beberapa pasangan dari longgar loose running sampai
paksa force . Beberapa contoh suaian menggunakan basis lubang yang terjadi dapat dilihat pada tabel 6.1
Tabel 6.2 Suaian limite and fite menggunakan basis lubang
198
e.
Cara
Penulisan Toleransi UkuranDimensi
Ukuran toleransi untuk poros menggunakan huruf kecil a-z sedangkan ukuran toleransi untuk lubang menggunakan huruf kapital
A-Z. Toleransi dituliskan di gambar kerja dengan cara tertentu sesuai dengan standar yang diikuti ASME atau ISO. Toleransi bisa dituliskan
dengan beberapa cara:
Ditulis menggunakan ukuran dasar dan penyimpangan yang diizinkan.
Menggunakan ukuran dasar dan simbol huruf dan angka sesuai
dengan standar ISO, misalnya : 45H7, 45h7, 30H7k6.
Gambar 6.29 toleransi bilateral dan toleransi unilateral Toleransi yang ditetapkan bisa dua macam toleransi
Gambar 6.29, yaitu toleransi bilateral dan toleransi unilateral. Kedua cara penulisan toleransi tersebut yaitu a
dan b sampai saat ini masih diterapkan. Akan tetapi cara b lebih komunikatif karena memperlancar komunikasi sebab
dibakukan secara internasional. Mempermudah perancangan design karena dikaitkan
dengan fungsi.
Mempermudah perencanaan proses kualitas. Pada penulisan toleransi ada dua hal yang harus ditetapkan
yaitu Posisi daerah toleransi terhadap garis nol ditetapkan sebagai suatu fungsi ukuran dasar. Penyimpangan ini dinyatakan dengan
199 simbol satu huruf untuk beberapa hal bisa dua huruf. Huruf kapital
untuk lubang
dan huruf
kecil untuk
poros. Toleransi,
harganyabesarnya ditetapkan sebagai suatu fungsi ukuran dasar. Simbol yang dipakai untuk menyatakan besarnya toleransi adalah
suatu angka sering disebut angka kualitas. Contoh: 45 g7 artinya suatu poros dengan ukuran dasar 45 mm posisi daerah toleransi
penyimpangan mengikuti aturan kode g serta besarharga toleransinya menuruti aturan kode angka 7. Catatan: Kode g7 ini
mempunyai makna lebih jauh, yaitu: Jika lubang pasangannya dirancang menuruti sistem suaian berbasis lubang mis: 45H6 akan
terjadi suaian longgar. Bisa diputardigeser tetapi tidak bisa dengan kecepatan putaran tinggi.
Poros tersebut cukup dibubut tetapi perlu dilakukan secara seksamaJika terpaksa perlu digerinda. Dimensinya perlu dikontrol
dengan komparator sebab untuk ukuran dasar 45 mm dengan kualitas 7 toleransinya hanya 25 m. Apabila komponen dirakit, penulisan suatu
suaian dilakukan dengan menyatakan ukuran dasarnya yang kemudian diikuti dengan penulisan symbol toleransi dari masing
masing komponen yang bersangkutan. Simbol lubang dituliskan terlebih dahulu:45 H8g7 atau 45 H8
–g7 atau 45H8g7 Artinya untuk ukuran dasar 45 mm, lubang dengan penyimpangan H berkualitas
toleransi 8, berpasangan dengan poros dengan penyimpangan berkualitas toleransi 7.
Untuk simbol huruf simbol penyimpangan digunakan semua huruf abjad kecuali I, l, o, q dan w I, L, O, Q, dan W, huruf ini
menyatakan penyimpangan minimum absolut terhadap garis nol. Hal tersebut dapat dilihat di Gambar 6.30. Besarnya penyimpangan dapat
dilihat pada tabel di Lampiran. a. Huruf a sampai h A sampai H menunjukkan minimum material
condition smallest shaft largest hole. b. Huruf Js menunjukkan toleransi yang pada prinsipnya adalah
simetris terhadap garis nol. c. Huruf k sampai z K sampai Z menunjukkan maximum material
condition largest shaft small-est hole.
200 Gambar 6.30 toleransi bilateral dan toleransi unilateral