Pengukuran reliabilitas instrumen dapat dilakukan dengan metode Alpha cronbach’s. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai r alpha r
tabel 0.6. Selengkapnya hasil uji reliabilitas instrumen penelitian disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel R alpha
r tabel Ket
Harga X
1
0.9416 0.6
Reliabel Kualitas Produk X
2
0.7011 0.6
Reliabel Kepuasan konsumen Y
0.8126 0.6
Reliabel
Sumber: Lampiran 4, data diolah Berdasarkan Tabel 4.5, dapat diketahui bahwa semua variabel telah reliabel,
karena semua nilai r alpha lebih besar dari 0.6, maka seluruh variabel penelitian dinyatakan reliabel. Alat ukur quisioner adalah reliable sehingga quisioner dapat
digunakan untuk analisa selanjutnya.
4.4. Analisis dan Pembahasan
4.4.1. Asumsi klasik
a. Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas pada penelitian ini digunakan untuk mendeteksi adanya gejala multikolinearitas dalam pengujian keeratan hubungan antar
variabel bebas, tercermin dari coefficient. Hal ini tampak pada nilai variance inflantori Factor
VIF untuk setiap variabel bebas. Jika nilai VIF lebih dari 10, artinya bahwa terlalu besar korelasi antara satu variabel bebas yang lain.
Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinieritas
Model VIF
Harga 1.097
Kualitas Produk 1.097
Pada tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa nilai VIF dibawah 10 maka terbukti tidak ditemukan adanya multikolinearitas atau korelasi antar variabel
bebas.
b. Heterokedastisitas
Heterokedastisitas berarti variasi varian variabel tidak sama untuk semua pengamatan. Cara untuk mengetahui gejala heterokedastisitas yaitu dengan
melakukan Uji Spearman Rank Correlations. Hasil selengkapnya untuk mengetahui adanya gejala heterokedastisitas pada penelitian ini dapat
diketahui selengkapnya pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.7 Tabel Uji Heterokedastisitas
Variabel Koefisien
Rank Spearman
Sig. Keterangan
Harga X
1
0.150 0.136
Tidak Heterokedastisitas
Kualitas Produk X
2
0.101 0.318
Tidak Heterokedastisitas
Dari hasil perhitungan menunjukkan semua variabel bebas mempunyai nilai signifikansi yang lebih besar dibandingkan dengan
α = 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model diatas tidak terjadi gejala heterokedastisitas.
c. Autokorelasi
Uji autokorelasi adalah untuk melihat apakah antara anggota pengamatan dalam variabel-variabel bebas yang sama memiliki keterkaitan satu sama
lainnya. Jika ada, maka model kurang akurat dalam memprediksi. Identifikasi gejala autokorelasi dapat dilakukan dengan kurva di bawah ini. Nilai tabel
Durbin Watson dL dan dU dapat dicari dari tabel, dengan mengetahui nilai k = jumlah variabel bebas dan N = jumlah data.
Tabel 4.8 Nilai Durbin Watson
Model Summary
b
,791
a
,626 ,618
,35414 1,766
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-W atson
Predictors: Constant, Kualitas Produk, Harga a.
Dependent Variable: Kepuasan Konsumen b.
Sumber: Lampiran 5, data diolah Berdasarkan hasil print out pada tabel diatas, maka menunjukkan bahwa
Durbin Watson hitung adalah 1.766. Dengan nilai N = 100 dan k = 2, maka dari tabel Durbin Watson diperoleh nilai dL = 1.634 dan dU = 1.715, karena
dw tes berada dalam dU dW 2 – dU, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat gejala autokorelasi.
d. Normalitas