Pembahasan DATA DAN PEMBAHASAN

Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: dua orang partisipan memahami bahwa pada benda diam terdapat gaya yang bekerja yaitu gaya gravitasi dan gaya normal. Meskipun demikian, hanya partisipan D yang dapat menggambarkan dengan benar tentang gaya normal. Partisipan B hanya memahami bahwa gaya normal selalu mengarah ke atas dan tidak tergantung pada bidang alas. Dua orang partisipan lainnya mengalami miskonsepsi. Partisipan A memahami pada benda diam tidak terdapat gaya gravitasi dan gaya normal. Partisipan C memahami bahwa pada benda diam tidak terdapat gaya normal dan hanya ada gaya gesek serta gaya gravitasi.

4. Pemahaman partisipan tentang diagram gaya

Konsepsi tentang diagram gaya diperdalam oleh peneliti pada partisipan D. Partisipan D dapat menggambarkan gaya-gaya yang bekerja pada saat benda diberi gaya awal di sebuah bidang datar namun partisipan mengalami kebingungan saat diminta untuk menggambar diagram gaya pada bidang miring. Peneliti lalu mencoba untuk mengkonfirmasi ulang atas jawaban responden dengan memberikan ilustrasi. Setelah responden menganalisis ilustrasi yang diberikan oleh peneliti, responden mulai mulai mengakomodasi pemikirannya dan mengatakan bahwa pada bidang miring dan bidang datar arah gaya dorong berbeda dan arah gaya tidak hanya posotf dan negatif. Hal ini diperkuat dengan pernyataan responden “iya kak, nggak jadi. Aku baru inget ada penguraian vektornya haha.” Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa partisipan memiliki pemahaman yang baik tentang menggambar diagram gaya. Pemahaman yang dimiliki oleh partisipan karena partisipan mengakomodasi pemahaman awalnya menjadi pemahaman yang baru.

5. Pemahaman partisipan tentang gaya gesek

Menurut pengertian para ahli Gaya gesek adalah gaya yang disebabkan oleh molekul-molekul benda-benda saling bergerak yang mengalami interaksi Tipler, 1998:123. Partisipan A memahami bahwa gaya gesek berlawanan arah dengan gaya dorong. Partisipan B memahami bahwa gaya gesek timbul bila ada pengaruh dari usaha namun tidak bisa menjelaskan lebih lanjut lagi. Partisipan C mengatakan definisi dari gaya gesek yaitu gaya yang timbul akibat gesekan antara dua buah permukaan benda. partisipan sudah memahami bahwa gaya gesek dipengaruhi oleh permukaan beda dimana benda akan dipercepat bila berada di permukaan yang halus atau rata dan akan lebih lambat saat dipermukaan yang kasar. Partisipan berpendapat “ya pada permukaan yang kasar bendanya bisa bergerak cepat tapi pada permukaan yang kasar tidak bisa bergerak secepat di permukaan yang halus.” Menurut partisipan D gaya gesek timbul bila dua buah benda saling bergesekan. Kutipan wawancara dengan partisipan D yaitu sebagai berikut: P: nih misalnya sebuah botol di atas lantai , ada gaya geseknya gak ini? R: gak ada kak P: kenapa? R: kan bendanya diam, jadi walaupun bersentuhan gak ada gaya geseknya, tapi Cuma ada gaya normal dan gaya berat aja P: yakin? R: hmm, ya kalau diletakkan gini ada tapi kecil kak? P: jadi ada atau nggak nih? Tadi gak ada sekarang ada? R: sebentar kak, ya gak ada soalnya bendanya diam gak berpindah tempat, gak ada pengaruh gaya dari luar Cuma ada gaya normal dan gaya berat. Gaya gesek kan baru ada kalau ada gaya dorong yang diberikan pada benda P: yakin? R: iyaa kak yakin, prinsipnya kan gesekan menghasilkan miu dan gesekan membuat benda semakin lambat bergerak terus lama-lama diam. Nah saat benda sudah diam berarti udah gak ada lagi gaya geseknya P: jadi yakin gak ada? R: eh ada ding jadinya kak, kenapa jadi ada soalnya kan botolnya bersentuhan sama lantai . kalau misalnya botolnya di atas karpet terus karpetnya di tarik, berarti ada gaya geseknya P: nah tapi kan itu karna kamu tarik karpetnya makanya ada gaya gesek, terus kalau hanya diam tanpa sentuhan gimana? R: gak, gak ada ding soalnya gak ada gaya yang mengenainya P: yakin? R: iya kak, kan tadi pada benda diam Cuma ada gaya berat dan gaya normal aja P: jadi gaya gesek bekerjanya saat kapan? R: ya berarti saat ada gaya awal yang diberikan pada benda kak Setelah peneliti memberikan ilustrasi berupa botol yang diletakkan di atas meja partisipan mengalami keraguan apakah ada gaya gesek yang bekerja pada botol yang diam dan lantai. Ilustrasi peneliti membuat partisipan mengalami perubahan pemikiran. Di awal partisipan mengatakan tidak ada gaya geseknya, namun ketika peneliti memancing dengan kata “yakin” berkali-kali, partisipan menjadi ragu dan mengubah jawabannya. Partisipan mulai mengalami perubahan pemahaman setelah menganalisis ilustrasi yang diberikan oleh peneliti. Partisipan menganalisis dengan ilustrasi berupa botol yang diletakkan di atas lantai dan botol yang diletakkan di atas karpet. Partisipan menemukan bahwa ketika karpet ditarik maka akan muncul gaya gesek antara karpet dan botol namun bila botol hanya di lantai maka tidak ada gaya gesek yang bekerja. Partisipan menyimpulkan bahwa gaya gesek muncul saat benda diberi gaya awal. Pada peristiwa gaya gesek, didapat beberapa kesimpulan sebagai berikut: sebagian partisipan memahami bahwa gaya gesekan merupakan gaya yang timbul akibat dua buah benda yang bergesekan dengan arah yang berlawanan. Konsep tersebut diperoleh dari pengalaman masing- masing setiap partisipan.

6. Pemahaman tentang koefisien gaya gesek

Persoalan tentang koefisien gaya gesek diberikan pada partisipan D dengan tujuan untuk memperdalam jawaban yang telah diberikan sebelumnya, yaitu mengenai gaya gesek. Partisipan D memahami bahwa koefisien gesek berlaku di semua keadaan benda. Konsepsi tersebut dibangun berdasarkan pengalaman sehari-hari partisipan terutama saat di kelas. Menurut partisipan, pemahaman tentang koefisien gesek tidak dipelajari secara mendalam selama pembelajaran. Setelah peneliti memberikan ilustrasi tentang koefisien gesek statis dan kinetik, partisipan mulai menunjukkan adanya perubahan pemahaman. Partisipan membenarkan bahwa bila gaya yang gesek benda terhadap bidang alas lebih besar daripada gaya yang diberikan maka benda akan diam dan bila gaya geseknya kecil maka benda akan bergerak. Partisipan lalu menganalisis pernyataan tersebut dengan arti kata statis dan kinetik. Pada akhirnya partisipan memiliki pemahaman yang baru dimana koefisien gesek tidak berlaku pada semua keadaan benda. Saat benda tidak bergerak maka benda mengalami gaya gesek statis dengan koefisien yang digunakan adalah koefisien gaya gesek statis. Saat benda bergerak maka benda mengalami gaya gesek kinetik dengan koefisien gesek yang digunakan adalah koefisien gesek kinetik.

7. Pemahaman partisipan tentang gaya yang bekerja pada benda yang bergerak

Para ahli mengungkapkan bahwa adanya gaya total yang beraksi pada benda menyebabkan benda bergerak dengan percepatan, dimana jika resultan gaya tetap maka besar percepatannya juga tetap. Pada benda yang bergerak partisipan memahami bahwa jika benda diberi gaya terus- menerus maka gaya yang diberikan oleh partisipan akan sebanding dengan percepatan yang dihasilkan oleh benda. Jika pada benda yang bergerak tidak dberikan gaya terus-menerus maka gerak benda akan semakin lambat dan lama-lama berhenti. Partisipan B mengatakan “Ketika gaya yang diberikan tetap maka benda mngalami GLB namun bila diberi gaya yang lbih besar maka benda akan dipercepat dan bila diberi gaya yang lebih kecil maka benda akan semakin melambat karena ada gaya gesek yang bekerja.” Hal ini menunjukkan bahwa partisipan mengalami miskonsepsi karena pada bidang licin ketika gaya yang diberikan tetap maka benda akan mengalami percepatan. Partisipan C mengatakan “bola ditendang terus diberi tendangan lagi sekuat tendangan pertama dan searah dengan gaya yang pertama maka bola nya mengalami percepatan positif karena semakin cepat terus kalau bola ditendang lalu diberi tendangan yang lebih lemah dari tendangan pertama tapi arahnya searah dengan gaya yang diberikan pertama maka percepatannya negatif.” Partisipan D mengungkapkan “mobilnya semakin dipercepat, kan sesuai dengan hukum Newton yang kedua ∑ = m.a , ∑ sendiri merupakan gaya-gaya yang bekerja pada benda itu yaitu gaya dorong dan gaya gesek. Gaya dan percepatan itu sebanding mbak, gaya makin besar, percepatan juga makin besar.” Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: dua partisipan memahami bahwa pada benda bergerak, percepatan mempengaruhi benda. Selain itu,ada gaya gesek yang mempengaruhi gerak benda dimana arah gaya gesek berlawanan dengan arah gaya yang diberikan pada benda. Selain itu, masih ada partisipan yang mengalami miskonsepsi. 37

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Siswa memiliki pemahaman yang berbeda-beda dan sebagian pemahaman siswa ada yang tidak sesuai dengan konsep sebenarnya. Dengan kata lain ada siswa yang mengalami miskonsepsi, siswa memiliki pemahaman yang kurang lengkap, dan siswa memiliki pemahaman yang lengkap. 2. Siswa pertama mengalami miskonsepsi pada bagian gaya yang bekerja pada benda diam dan tidak bisa menjawab tentang sub materi yang lainnya. 3. Siswa kedua dan ketiga banyak mengalami miskonsepsi tentang konsep gaya karena memiliki pemahaman yang berbeda dengan konsep para ahli. 4. Siswa keempat memiliki pemahaman yang lengkap karena dapat menjelaskan konsep gaya sesuai dengan konsep para ahli 5. Pertanyaan dapat digunakan untuk mengungkap pemahaman siswa tentang konsep gaya.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan beberapa saran antara lain: 1. Bagi guru dan calon guru: bahwa dalam proses pembelajaran mengajukan pertanyaan adalah sebuah hal yang penting untuk dapat mengungkap pemahaman siswa sehingga guru dan calon guru mengetahui apa yang ada dipikiran siswa. 2. Jumlah partisipan yang diteliti bisa lebih banyak sebagai perbandingan saat analisis

C. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian ini adalah partisipan yang hanya berjumlah 4 siswa. 39 Daftar Pustaka Giancolli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid 1. Jakarta: Erlangga Halliday and Resnick. 1985. Fisika Jilid 1 3 th ed. Jakarta: Erlangga McComas, William. F. 2003. A Textbook Case of the Nature of Science: Laws and Theories in the Science of Biology. Rossier School of Education, University of Southern California. Los Angeles. Dalam http:coehp.uark.edupaseLaw_Theory.pdf diunggah tanggal 17 maret 2015 pukul 15.00 WIB. Pusat Bahasa Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka Simanjuntak, MP, Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika Mahasiswa Pendekatan Pembelajaran Pemecahan Masalah Berbasis Video, Jurnal Pendidikan Fisika, vol. 1, 2012, pp. 55-60. Suparno, P. 1997. Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius Suparno, P. 2001. Menuju Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Suparno, P. 2005. Miskonsepsi dan Perubahan Konsep Pendidikan Fisika. Jakarta: Grasindo Suparno, P. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Suranto. 2009. Pengaruh Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Ketrampilan Proses Pada Konsep Usaha bagi Siswa SMP Negeri 1 Trucuk Klaten. Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Sutrisno, 2006. Fisika dan Pembelajarannya. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia Taber, K. S. 1999. Probing Understanding. November 1999. Cambridge: Homerton College Tipler, P.A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga Van den Berg, E. 1991. Miskonsepsi Fisika dan Remediasi. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana W.S, Winkel. 1987. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia Young, Roger A. Freedman, T.R. 2002. Fisika Universitas Edisi kesepuluh Jilid I. Jakarta: Erlangga 41 Lampiran 1 Hasil Wawancara Bersama Siswa A T: gaya itu apa? Z:lambangnya F T:terus? Z:gaya itu Fxs, s adalah jarak, F adalah gaya T:jadi Fxs= apa? Z:W, W itu berat T:contoh gaya x jarak apah? Z:gaktau T: gaya menyebabkan apa? Z: apa ya mbak, bingung T:jika kamu dorong meja artinya? Z:memberi gaya T: terus mejanya gimana setelah didorong? Z: bergerak T: jadi kesimpulannya? Z: gaya membuat benda bergerak T:jadi Fxs = gaya? Z:bukan mbak, Fx s = W tp gaktau apa itu W T:contoh gaya? Z: contoh gaya itu g.gravitasi, pegas, gaya gesek T:jadi gaya itu apa? Z:bingung mb gaya itu apa T:gaya gesek itu apa? Z:gak bisa jelasinnya T:y udah digambar Z: gambar T:gaya geseknya dimana?kalo didorong ke kanan gayanya kemana? Gaya geseknya kmana? Z:gaya geseknya juga ke kanan T:jd searah? Z: nggak deng mb, berlawanan T:oke, klo benda diam mnurutmu ada gaya yg bekerja gk? Z:gak ada mb, gak ada gayanya T: terus yang nol apa? Z:kecepatannya yang nol T:berarti kecepatannya nol, F nya juga nol? Z:iyaa mb soalnya klo benda diam itu F nya gak ada T:Fnya gak ad ato nol Z:F nya nol T:berarti gak ada gaya apapun Z:mungkin ada ya mb tp Fnya nol T:trus yang bikin nol apah Z:soalnya bendanya diem T:pernah denger gaya berat? Z:pernah tp lupa, Cuma inget gaya gravitasi T: apa itu