14
BAB III METODOLOGI
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan termasuk dalam jenis penelitian kualitatif dan deskriptif. Penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian
untuk menjawab permasalahan yang memerlukan pemahaman secara mendalam dalam konteks waktu dan situasi yang bersangkutan, dilakukan
secara wajar dan alami sesuai dengan kondisi objektif di lapangan tanpa adanya manipulasi, serta jenis data yang dikumpulkan terutama data
kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi yang utuh dan mendalam serta mengungkap pemahaman siswa
B. Partisipan Penelitian
Partisipan dari penelitian ini yaitu 4 siswa SMA yang sudah mendapatkan materi Gaya.
C. Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus adalah salah satu desain yang mendetail dari suatu subyek
pada keadaan khusus. Bahan yang diteliti hanya satu atau kecil ruang lingkupnya, sehingga tidak perlu menggeneralisasi apapun. Dalam kasus
ini, peneliti memilih siswa secara acak untuk dijadikan partisipan. Melalui wawancara peneliti mengumpulkan data yang diperlukan.
D. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2015
E. Pengembangan Kemampuan
Bertanya: Ketepatan
dan Kemendalaman
Penelitian ini merupakan jenis wawancara yang berkembang dimana untuk mendapatkan penelitian yang mendalam diperlukan latihan.
Latihan ini dilakukan dengan tujuan agar peneliti dapat mempertajam pertanyaan terkait dengan materi yang akan ditanyakan. Pada partisipan
pertama peneliti melakukan wawancara dan hanya didapat pemahaman seadanya dan belum terlalu mendalam. Lalu peneliti melakukan
wawancara pada partisipan kedua dan didapat pemahaman yang lebih mendalam, demikian juga pada partisipan ketiga. Pada partisipan keempat,
peneliti menemukan pemahaman yang lebih mendalam dibandingkan dengan partisipan pertama, kedua, dan ketiga.
Proses wawancara yang dilakukan peneliti pada keempat partisipan mengalami kemendalaman yang berbeda. Hal ini dikarenakan selama
proses wawancara peneliti semakin menguasai teknik wawancara dan materi. Ini juga merupakan proses belajar yang dialami oleh peneliti dalam
melakukan sebuah wawancara.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini yaitu peneliti itu sendiri dengan metode wawancara pada beberapa siswa kelas XI SMA yang dipilih secara
acak tanpa mengetahui prestasi dan kemampuan. Dalam penelitian, peneliti memakai alat bantu berupa recorder untuk merekam wawancara.
Wawancara ini sendiri bersifat fleksibel untuk mengetahui pengetahuan yang dimiliki anak.
G. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti yaitu wawancara klinis dan bersifat bebas tidak terstruktur. Wawancara klinis
dilakukan dengan mewawancarai siswa tentang pemikiran mereka terhadap topik gaya di ruang yang tenang, tanpa penonton, dan waktu yang
tepat Melalui wawancara peneliti membuat pertanyaan-pertanyaan yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi pemahaman partisipan.
Wawancara ini tidak menggunakan instrumen yang sudah disiapkan dari awal. Instrumen ini berkembang sejalan dengan penelitian.
Dengan kata lain, wawancara yang dilakukan adalah wawancara yang berkembang.
Wawancara ini berpedoman pada pola pemikiran partisipan tanpa diberikan treatment terlebih dahulu. Partisipan diberi kesempatan untuk
mengemukakan jawaban mereka tanpa pengaruh dari peneliti.
H. Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis data secara kualitatif. Data hasil wawancara diubah menjadi bentuk narasi tertulis yang
menggambarkan proses wawancara tersebut. Transkrip wawancara dan analisis data dikaji berdasarkan konsep-konsep yang berkaitan.
Tahapan analisis data: 1. Transkrip wawancara
Hasil rekaman wawancara antara peneliti dan partisipan diubah dalam bentuk transkrip wawancara untuk memperjelas pendapat
partisipan mengenai konsep gaya. Dari hasil wawancara juga bis dilihat sejauh mana dan dari mana pengetahuan yang mereka
ungkapkan. 2. Pengkategorian
Tahap berikutnya adalah pengkategorian data dari hasil transkrip wawancara. Pengkategorian data berdasarkan jawaban partisipan dan
dibagi dalam 1 memiliki pemahaman yang lengkap 2 pemahaman kurang lengkap 3 miskonsepsi. Kriteria ini ditentukan berdasarkan
alasan partisipan mengemukakan pendapat dan sumber jawaban partisipan.
3. Pengkodingan Setelah data dikategorikan, peneliti mengelakukan pengkodingan
berdasarkan masalah yang dikaji berupa konsep-konsep yang berkaitan tentang gaya, yaitu: