Teori Perubahan Konsep LANDASAN TEORI
1. Wawancara Menurut Taber 1999, untuk mengungkap pemahaman seseorang
dapat dilakukan dengan cara wawancara klinis atau wawancara kelas. Wawancara klinis lebih mementingkan situasi dan kondisi yang tenang
tanpa gangguan untuk mengetahui pemikiran seseorang terhadap sebuah permasalahan, sedangkan wawancara kelas dapat dilakukan di kelas saat
proses pembelajaran berlangsung. Keuntungan menggunakan teknik wawancara klinis yaitu guru atau peneliti dapat mengajukan pertanyaan
secara lebih mendalam, mengulangi pertanyaan pada bagian tertentu, menanggapi dan mengeksplorasi komentar atau jawaban siswa.
Menurut Suparno 2005 wawancara dapat berbentuk bebas dan terstruktur. Dalam wawancara bebas, peneliti bebas bertanya dan siswa
bebas menjawab. Dalam wawancara terstruktur, pertanyaan sudah disiapkan dan urutannya sudah disusun sehingga mempermudah dalam
praktek. Keuntungan wawancara terstruktur ini adalah peneliti dapat secara sistematis bertanya dan mengorek pemikiran siswa
2. Peta Konsep Peta konsep adalah suatu gambaran skematis untuk merepresentasikan
suatu rangkaian konsep dan kaitan antar konsep-konsep. Dalam peta konsep, siswa menuliskan gagasan pokoknya dadn relasi konsep-
konsepnya. Siswa diminta menjelaskan peta konsep dan dapat menanyakan konsep yang tidak sesuai dan hubungan antar konsep yang
tidak cocok dengan pengertian para ahli Suparno, 2007: 146, 150.
3. Gambar Siswa dapat diminta menggambar untuk mewakili pemahaman
mereka tentang konsep tertentu. Menggambar dapat digunakan dalam situasi klinis, tetapi juga dapat digunakan di dalam kelas saat proses
belajar mengajar berlangsung Taber, 1999.