Deskripsi Penelitian Data DATA DAN PEMBAHASAN

Jika di bidang miring Jika sebuah batu dijatuhkan ke bawah dan batu lainnya dijatuhkan ke kanan, apakah arahnya sama? S4 mulai mengingat kembali lalu menggambar ulang setelah mengingat materi vektor fs F sin Bagaimana jika benda ditarik dengan sudut 30 Bagaimana letak sudut dan penguraian sin dan cos? S4 mengalami kebingungan saat menguraikan sin dan cos namun kemudian bisa menjelaskan dan menggambarkan ulang fs F cos W pemahaman lengkap F N W fs N F cos F W N F sin F W sin N fs W W cos Tabel 5. Pemahaman partisipan tentang gaya gesek partisipan Pemahaman awal Pertanyaan konfirmasi Pemahaman akhir S1 gaya gesek berlawanan arah dengan gaya dorong - S1 tidak dapat menjawab karena lupa dan bingung S2 gaya gesek timbul bila ada pengaruh dari usaha - gaya gesek timbul bila ada pengaruh dari usaha miskonsepsi S3 Gaya yang timbul akibat gesekan antara dua buah permukaan benda Bagaimana ketika benda diam? Bagaimana ketika benda bergerak Saat benda diam ada gaya gravitasi ke arah bawah lalu lantai dan kaki meja bergesekan sehingga gaya gesek ke atas karena lantai menahan meja sehingga meja tidak bergerak Gaya gravitasi ke arah bawah dikali massa benda, gaya yang diberikan ke meja misalnya ke arah kanan, ada gaya gesek juga dengan arahnya ke kiri berlawanan dengan gaya yang diberikan S3 menyimpulkan bahwa gaya gesek bekerja saat benda diam dan juga benda bergerak dan gaya gesek selalu saling menghilangkan dengan gaya gravitasi walaupun arahnya berbeda miskonsepsi S4 gaya gesek timbul bila dua buah benda saling bergesekan Bagaimana ketika benda diam? S4 menganalisis dengan ilustrasi berupa botol yang diletakkan di atas lantai dan botol yang diletakkan di atas karpet. S4 menemukan bahwa ketika karpet ditarik maka akan muncul gaya gesek antara karpet dan botol namun bila botol hanya di lantai maka tidak ada gaya gesek yang bekerja. S4 menyimpulkan bahwa gaya gesek muncul saat benda diberi gaya awal. pemahaman lengkap Tabel 6. Pemahaman partisipan tentang koefisien gaya gesek partisipan Pemahaman awal Pertanyaan konfirmasi Pemahaman akhir S4 koefisien gesek berlaku di semua keadaan benda Ilustrasi tentang koefisien gesek statis dan kinetis Koefisien gesek tidak berlaku di semua keadaan benda. Saat benda tidak bergerak maka benda mengalami gaya gesek statis dengan koefisien yang digunakan adalah koefisien gaya gesek statis. Saat benda bergerak maka benda mengalami gaya gesek kinetik dengan koefisien gesek yang digunakan adalah koefisien gesek kinetik pemahaman lengkap Tabel 7. Pemahaman partisipan tentang gaya yang bekerja pada benda yang bergerak partisipan Pemahaman awal Pertanyaan konfirmasi Pemahaman akhir S2 Ketika bola ditendang maka bola mengalami percepatan karena bergesekan dengan lantai Jadi yang mempengaruhi gaya gesek? Jika gaya yang diberikan besar maka gaya gesek yang ditimbulkan juga semakin besar pemahaman kurang lengkap S3 Benda mengalami GLB dan GLBB Mengapa? Ketika gaya yang diberikan tetap maka benda mngalami GLB namun bila diberi gaya yang lebih besar maka benda akan dipercepat dan bila diberi gaya yang lebih kecil maka benda akan semakin melambat karena ada gaya gesek yang bekerja miskonsepsi S4 S4 tidak bisa mengungkapkan jawaban karena lupa Bagaimana dengan resultannya? Karena diberi gaya maka benda bergerak. Gaya lain Mengapa benda bisa bergerak? yang bekerja yaitu gaya gesek dengan arah yang berlawanan dengan gaya dorong yang diberikan Pemahaman kurang lengkap

C. Pembahasan

Berdasarkan data, terdapat tiga jenis pemahaman yang dimiliki oleh partisipan, yaitu memiliki pemahaman yang lengkap, pemahaman yang kurang lengkap, dan miskonsepsi. Memiliki pemahaman yang lengkap jika konsep awal partisipan sudah betul dan tetap betul setelah diberikan pertanyaan konfirmasi. Selain itu dikatakan pemahamannya lengkap jika konsep awal partisipan adalah salah namun setelah diberikan pertanyaan konsep partisipan berubah menjadi betul. Jenis pemahaman yang kurang lengkap jika partisipan hanya dapat menjelaskan sebagian dari konsep, baik itu saat konsep awal maupun setelah diberikan pertanyaan. Jenis miskonsepsi jika konsep yang dimiliki partisipan berbeda dengan konsep ahli dan konsep tersebut tidak berubah meskipun diberikan pertanyaan konfirmasi.

1. Pemahaman partisipan tentang Gaya

Menurut teori gaya merupakan sebuah tarikan atau dorongan Young and Freedman,2002. Dari pengertian secara teori tersebut, tidak semua partisipan memahami bahwa gaya dalam fisika adalah sebuah tarikan dan dorongan. Partisipan A mengungkapkan bahwa gaya itu seperti gaya pegas, gaya gravitasi dll. Partisipan B mengatakan bahwa gaya adalah sesuatu yang dihasilkan oleh benda itu sendiri tanpa ada pengaruh dari luar. Jika ada pengaruh dari luar, maka benda tersebut mengalami usaha, “gak ada, gaya itu dihasilkan oleh benda itu sendiri tanpa pengaruh dari kita.” Partisipan juga mengatakan “jadi kalau kita dorong meja ke dinding tapi mejanya gak gerak kita tetap melakukan usaha karena kita membuat benda berpindah tempat” lampiran 3 Hlm. 45. Namun,ada juga partisipan lain yaitu partisipan C dan D yang memahami bahwa gaya itu adalah tarikan dan dorongan. Partisipan C mengungkapkan “gaya itu tarikan dan dorongan, satuannya Newton” lampiran 4 hlm. 49. Partisipan D berpendapat ““gaya itu macam- macam, kalau dari dasarnya menurut saya gaya itu tarikan atau dorongan” lampiran 5 hlm.54. Partisipan D menambahkan bahwa gaya merupakan besaran vektor karena memiliki arah dan nilai. Dari penjelasan di atas,dapat disimpulkan sebagai berikut: sebagian besar partisipan sudah memahami dengan baik bahwa gaya merupakan tarikan dan dorongan. Namun masih ada partisipan yang mengalami miskonsepsi pada pengertian gaya. Gaya dipahami sebagai akibat dari usaha.

2. Pemahaman partisipan tentang pengaruh gaya

Hampir seluruh partisipan memahami bahwa pengaruh gaya yaitu gaya menyebabkan benda bergerak. Partisipan A tidak dapat menjelaskan pengaruh gaya. Menurut partisipan B gaya merupakan akibat dari usaha dan usaha menyebabkan benda bergerak lalu diam dan gaya muncul akibat adanya usaha atau dihasilkan sendiri oleh benda itu, seperti misalnya gaya normal. Partisipan C memahami bahwa gaya menyebabkan benda bergerak, benda berubah bentuk, dan benda yang bergerak jadi diam. Menurut partisipan D, pengaruh gaya yaitu menyebabkan benda bergerak. Lalu peneliti bertanya lewat ilustrasi berupa mobil yang di rem, lalu rute yang dilewati partisipan dari rumah menuju sekolah dan cara membuat kue. Dari hasil ilustrasi tersebut, dapat dilihat bahwa partisipan D mengalami proses akomodasi terhadap pemahaman yang dimiliki. Partisipan D dapat menjelaskan lebih lagi tentang pengaruh gaya. Partisipan D mengatakan “akibat dari gaya itu menyebabkan benda diam jadi bergerak, perubahan bentuk benda, benda yang bergerak jadi diam atau bergerak semakin cepat, mengubah arah benda” lampiran 5 Hlm.55 Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 3 orang partisipan memiliki pemahaman yang kurang lengkap tentang pengaruh gaya dan 1 orang partisipan memiliki memiliki pemahaman yang baik.

3. Pemahaman partisipan tentang gaya yang bekerja pada benda diam

Halliday dan Resnick dalam bukunya 1985 mengungkapkan bahwa pada benda diam bekerja dua jenis benda yaitu gaya normal yang tegak lurus terhadap bidang alas dan gaya berat yang mengarah ke pusat bumi. Sebagian partisipan mengalami miskonsepsi tentang gaya yang bekerja pada benda diam. Partisipan A mengatakan saat benda diam, gaya yang bekerja pada benda tersebut adalah nol karena kecepatan yang dimiliki juga nol. Partisipan C memahami bahwa pada benda diam yang bekerja yaitu gaya gravitasi dan gaya gesek. Partisipan berpendapat “Iya, gaya gravitasi ke arah pusat bumi, arah gaya geseknya berlawanan dengan gaya gravitasi” lampiran Partisipan B dan partisipan D menunjukkan bahwa pada benda diam terdapat dua gaya yaitu gaya gravitasi dan gaya normal namun ada perbedaan pemahaman tentang gaya normal pada partisipan B dan partisipan D. Partisipan B memahami bahwa kedua gaya ini membentuk satu garis lurus dan berlawanan arah. Responden berpendapat “gaya gravitasinya kan ke bawah jadi gaya normalnya ke atas berlawanan dengan gaya gravitasi” lampiran 3 Hlm.47. Demikian juga saat benda di bidang miring, gaya normal yang dihasilkan tetap ke atas berlawanan dengan gaya gravitasi dan membentuk satu garis lurus. Menurut partisipan D, pada benda diam, gaya yang mempengaruhi benda hanya 2 jenis yaitu gaya normal dan gaya berat. Gaya normal selalu tegak lurus terhadap bidang alas benda sedangkan gaya berat selalu mengarah ke bawah ke arah pusat bumi. Responden mengatakan “iya gaya normal tegak lurus sama bidang alasnya.” Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: dua orang partisipan memahami bahwa pada benda diam terdapat gaya yang bekerja yaitu gaya gravitasi dan gaya normal. Meskipun demikian, hanya partisipan D yang dapat menggambarkan dengan benar tentang gaya normal. Partisipan B hanya memahami bahwa gaya normal selalu mengarah ke atas dan tidak tergantung pada bidang alas. Dua orang partisipan lainnya mengalami miskonsepsi. Partisipan A memahami pada benda diam tidak terdapat gaya gravitasi dan gaya normal. Partisipan C memahami bahwa pada benda diam tidak terdapat gaya normal dan hanya ada gaya gesek serta gaya gravitasi.

4. Pemahaman partisipan tentang diagram gaya

Konsepsi tentang diagram gaya diperdalam oleh peneliti pada partisipan D. Partisipan D dapat menggambarkan gaya-gaya yang bekerja pada saat benda diberi gaya awal di sebuah bidang datar namun partisipan mengalami kebingungan saat diminta untuk menggambar diagram gaya pada bidang miring. Peneliti lalu mencoba untuk mengkonfirmasi ulang atas jawaban responden dengan memberikan ilustrasi. Setelah responden menganalisis ilustrasi yang diberikan oleh peneliti, responden mulai mulai mengakomodasi pemikirannya dan mengatakan bahwa pada bidang miring dan bidang datar arah gaya dorong berbeda dan arah gaya tidak hanya posotf dan negatif. Hal ini diperkuat dengan pernyataan responden “iya kak, nggak jadi. Aku baru inget ada penguraian vektornya haha.”