TUGAS DAN KEWENANGAN DIREKSI DALAM PT Persero
D. Pengaturan PT Persero Menurut UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
1. Pengertian PT Persero
Secara umum perusahaan artinya tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor produksi untuk digunakan dan dikoordinir demi
memuaskan kebutuhan dengan cara yang menguntungkan. Berdasarkan definisi diatas maka dapat dilihat adanya lima unsur penting dalam sebuah perusahaan,
yaitu organisasi, produksi, sumber ekonomi, kebutuhan dan cara yang menguntungkan. Setiap perusahaan ada yang terdaftar di pemerintah dan adapula
yang tidak. Bagi perusahaan yang terdaftar di pemerintah, mereka mempunyai badan usaha untuk perusahaannya. Badan usaha ini adalah status dari perusahaan
tersebut yang terdaftar di pemerintah secara resmi. Adapun perusahaan itu sendiri dibagi menjadi 3 jenis, yaitu ;
1. Perusahaan perseorangan atau disebut juga perusahaan individu, adalah
badan usaha yang kepemilikannya dimiliki oleh satu orang. Individu dapat membuat badan usaha perseorangantanpa izin dan tata cara tertentu. Semua
orang bebas membuat bisnis personal tanpa adanya batasan untuk mendirikannya. Pada umumnya perusahaan perseorangan bermodal kecil,
terbatasnya jenis serta jumlah produksi, memiliki tenaga kerjaburuh yang sedikit dan penggunaan alat produksi teknologi sederhana. Perusahaan
perseorangan dapat berbentuk perusahaan dagangjasa dan perusahaan
Universitas Sumatera Utara
industry. Contoh perusahaan perseorangan seperti ibu - ibu penjual jamu gendong, tukang es krim keliling, dan lain-lain.
2. Perusahaan persekutuan badan hukum yang dapat berbentuk PT, koperasi
dan BUMN. Perseroan Terbatas yang selanjutnya disingkat PT adalah organisasi bisnis yang memiliki badan hukum resmi yang dimiliki oleh
minimal dua orang dengan tanggung jawab yang hanya berlaku pada perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi atau perseorangan yang ada di
dalamnya. 3.
Perusahaan persekutuan bukan badan hukum atau disebut juga perusahaan persekutuan yang artinya badan usaha yang dimiliki oleh dua orang atau
lebih yang secara bersama - sama bekerja sama untuk mencapai tujuan bisnis. Yang termasuk dalam badan usaha persekutuan adalah perusahaan
dagangusaha dagang, industry rumah tangga, dan perseroan FirmaCV. Untuk mendirikan badan usaha persekutuan membutuhkan izin khusus pada
instansi pemerintah terkait. Kata Perseroan berasal dari kata “sero” yang berarti saham, sedangkan kata
“terbatas” menunjukkan adanya tanggung jawab yang terbatas. Dengan demikian pengertian Perseroan Terbatas itu sendiri dapat diartikan sebagai bentuk usaha
yang modalnya terdiri dari saham - saham yang masing - masing pemegangnya atau anggotanya bertanggungjawab terbatas sampai pada nilai sahammodal yang
dimilikinya.
15
15
R.Murjiyanto. Pengantar Hukum Dagang Aspek - Aspek Hukum Perusahaan Dan Larangan Praktek Monopoli Yogyakarta: Liberty bekerjasama dengan Badan penerbitan fakultas
HUkum Universitas janabrada. Yogyakarta,2002, hlm.17
Universitas Sumatera Utara
Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 menyebutkan, definisi Perseroan adalah sebagai berikut :
“ Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut perseroan, adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan
kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan
pelaksanaannya.” Berdasarkan pengertian dari UUPT tersebut, maka ada 5 hal yang
menggambarkan perusahaan Perseroan Terbatas, yaitu : 1.
Perseroan terbatas merupakan badan hukum: 2.
Didirikan berdasarkan perjanjian: 3.
Menjalankan usaha tertentu: 4.
Memiliki modal yang terbagi dalam saham-saham: 5.
Memenuhi persyaratan undang-undang. Sebagai badan hukum, perseroan memenuhi unsur-unsur badan hukum
seperti yang ditentukan dalam Undang-undang tentang Perseroan Terbatas. Unsur- unsur tersebut sekaligus sebagai syarat yang harus dipenuhi suatu badan hukum,
yaitu :
16
1. Organisasi yang teratur
Hal ini dapat kita lihat dari adanya organ perusahaan yang sistematis dan memiliki susunannya masing-masing. Hal itu dapat kita dapat kita jumpai
16
Ahmad Yani dan Gunawan Widjaja, Seri Hukum Bisnis: Perseroan Terbatas Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2000 hlm.8
Universitas Sumatera Utara
pada Pasal 1 angka 2 UU PT yang menyebutkan bahwa “Organ Perseroan adalah Rapat Umum Pemegang Saham, Direksi, dan Dewan Komisaris.”
Keteraturan organisasi ini juga dapat kita ketahui melalui ketentuan Undang- Undang tentang Perseroan terbatas, Anggaran Dasar, Keputusan RUPS,
Keputusan Dewan Komisaris, Keputusan Direksi dan peraturan - peraturan perusahaan lainnya yang dikeluarkan dari waktu ke waktu. Oleh karena itu,
sebagai subjek hukum selain manusia, badan hukum hanya dapat melakukan perbuatan hukum dengan perantara organnya.
2. Harta kekayaan sendiri
Harta kekayaan sendiri yang dimaksud berupa modal dasar yang terdiri atas seluruh nilai nominal saham Pasal 31 ayat 1 UUPT yang terdiri atas uang
tunai dan harta kekayaan dalam bentuk lain Pasal 34 ayat 1 UUPT. Harta kekayaan ini diperoleh dari para anggota maupun perbuatan pemisahan yang
dilakukan seorangpartikelirpemerintah untuk suatu tujuan tertentu. Adanya harta kekayaan ini dimaksudkansebagai alat untuk mencapai apa yang
menjadi tujuan badan hukum yang bersangkutan dari pemasukan - pemasukan anggotanya, namun terpisah dengan kekayaan kepunyaan pribadi para
anggotanya tersebut. 3.
Melakukan hubungan hukum sendiri Sebagai badan hukum
17
17
Perseroan terbatas memiliki status badan hkum segera setelah akta pendirian perseroan disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Azasi manusia
, Perseroan melakukan sendiri hubungan hukum dengan pihak ketiga yang diwakili oleh pengurus yang disebut Direksi dan
Komisaris. Direksi bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan baik di
Universitas Sumatera Utara
dalam maupun diluar pengadilan. Dalam melaksanakan kegiatannya tersebut, Direksi berada dalam pengawasan Dewan Komisaris, yang dalam hal - hal
tetentu membantu direksi menjalankan tugasnya tersebut. 4.
Mempunyai tujuan sendiri Tujuan ini dapat berupa tujuan yang idiil maupun tujuan komersil yang
merupakan tujuan tersendiri dari badan hukum, jadi bukan tujuan untuk kepentingan satu atau beberapa anggotanya. Usaha untuk mencapai tujuan
tersebut dilakukan sendiri oleh badan hukum dengan diwakili organnya. Tujuan tersebut ditentukan dalam Anggaran Dasar perseroan. Karena
perseroan menjalankan perusahaan, maka tujuan utama perusahaan adalah memperoleh keuntunganlaba.
2. Pendirian Perseroan terbatas
Mengenai pengaturan tentang pendirian Perseroan Terbatas, dapat kita lihat pada Pasal 7 Undang-undang Perseroan Terbatas, yaitu :
1 Perseroan didirikan oleh 2 dua orang atau lebih dengan akta notaris yang dibuat dalam bahasa Indonesia.
2 Setiap pendiri Perseroan wajib mengambil bagian saham pada saat Perseroan didirikan.
3 Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 tidak berlaku dalam rangka Peleburan.
4 Perseroan memperoleh status badan hukum pada tanggal diterbitkannya keputusan menteri mengenai pengesahan badan hukum Perseroan.
5 Setelah Perseroan memperoleh status badan hukum dan pemegang saham menjadi kurang dari 2 dua orang, dalam jangka waktu paling lama 6 enam
Universitas Sumatera Utara
bulan terhitung sejak keadaan tersebut pemegang saham yang bersangkutan wajib mengalihkan sebagian sahamnya kepada orang lain atau Perseroan
mengeluarkan saham baru kepada orang lain. 6 Dalam hal jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat 5 telah dilampaui,
pemegang saham tetap kurang dari 2 dua orang, pemegang saham bertanggung jawab secara pribadi atas segala perikatan dan kerugian Perseroan,
dan atas permohonan pihak yang berkepentingan, pengadilan negeri dapat membubarkan Perseroan tersebut.
7 Ketentuan yang mewajibkan Perseroan didirikan oleh 2 dua orang atau lebih sebagaimana dimaksud pada ayat 1, dan ketentuan pada ayat 5, serta ayat
6 tidak berlaku bagi: a. Persero yang seluruh sahamnya dimiliki oleh negara; atau
b. Perseroan yang mengelola bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan, lembaga penyimpanan dan penyelesaian, dan lembaga lain sebagaimana
diatur dalam undang-undang tentang Pasar Modal. Untuk mendirikan akta Perseroan Terbatas, dibutuhkan akta yang dibuat
oleh Notaris dan dibuat dalam bahasa Indonesia. Ketentuan selanjutnya mengenai Akta Pendirian Perseroan Terbatas dapat ditemui dalam pasal 8 Undang - Undang
Perseroan Terbatas, dimana pasal tersebut menyebutkan bahwa : 1 Akta pendirian memuat anggaran dasar dan keterangan la in berkaitan dengan
pendirian Perseroan. 2 Keterangan lain sebagaimana dimaksud pada ayat 1 memuat sekurang-
kurangnya:
Universitas Sumatera Utara
a. nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal, dan kewarganegaraan pendiri perseorangan, atau nama, tempat kedudukan dan
alamat lengkap serta nomor dan tanggal keputusan menteri mengenai pengesahan badan hukum dari pendiri Perseroan;
b. nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal, kewarganegaraan anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang pertama kali
diangkat; c. nama pemegang saham yang telah mengambil bagian saham, rincian jumlah
saham, dan nilai nominal saham yang telah ditempatkan dan disetor. 3 Dalam pembuatan akta pendirian, pendiri dapat diwakili oleh orang lain
berdasarkan surat kuasa. Perseroan memperoleh status badan hukum setelah Akta Pendirian
Perseroan di sahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia. Untuk memperoleh keputusan menteri mengenai pengesahan badan hukum Perseroan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat 4, pendiri bersama-sama mengajukan permohonan melalui jasa teknologi informasi sistem administrasi badan hukum
secara elektronik kepada Menteri dengan mengisi format isian yang memuat sekurang-kurangnya:
a. nama dan tempat kedudukan Perseroan; b. jangka waktu berdirinya Perseroan;
c. maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan; d. jumlah modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor;
e. alamat lengkap Perseroan. Ketentuan diatas dapat kita lihat pada pasal 9 ayat 1 UUPT. Selain itu,
Universitas Sumatera Utara
Pengisian format isian sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diatas harus didahului dengan pengajuan nama Perseroan Pasal 9 ayat 2 UUPT. Dalam hal pendiri
tidak mengajukan sendiri permohonan sebagaimana dimaksud pada Pasal 9 ayat 1 UUPT dan ayat 2 diatas , pendiri hanya dapat memberi kuasa kepada notaris.
Di dalam Pasal 10 ayat 1 Undang - Undang PT, disebutkan bahwa “Permohonan untuk memperoleh keputusan menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9
ayat 1 harus diajukan kepada Menteri paling lambat 60 enam puluh hari terhitung sejak tanggal akta pendirian ditandatangani, dilengkapi keterangan
mengenai dokumen pendukung.” Namun selama pendaftaran dan pengumuman yang diisyaratkan belum
dilakukan, Direksi perseroan bertanggung jawab secara tanggung renteng atas setiap tindakann pengurusan perseroan.
3. Organ Perusahaan dalam PT Persero
Organ dari Perseroan Terbatas terdiri dari Rapat Umum Pemegang saham yang selanjutnya disebut RUPS, Direksi dan Komisaris. Hal ini secara jelas
diatur dalam Undang - Undang PT dalam Pasal 1 angka 2. Organ-organ perseroan terbatas tersebut ada untuk mewakili Perseroan untuk melakukan
tindakan hukum. a.
Rapat Umum Pemegang Saham RUPS
Rapat Umum Pemegang Saham, yang selanjutnya disebut RUPS, adalah Organ Perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada
Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam undang- undang ini danatau anggaran dasar.
18
18
Pasal 1 angka 4 Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
. Rapat Umum Pemegang Saham harus
Universitas Sumatera Utara
dilaksanakan minimum setahun sekali. RUPS di adakan ditempat dimana perseroan berada. Dalam anggaran dasar dapat ditetapkan bahwa RUPS dapat
dilakukan diluar tempat kedudukan perseroan atau kecuali ditentukan lain dalam anggaran dasar tetapi harus terletak di wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
19
RUPS dapat dilaksanakan atas permintaan satu orang pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili 110 satu per sepuluh bagian dari jumlah
seluruh saham dengan hak suara yang sah, atau suatu jumlah yang lebih kecil sebagaimana ditentukan dalam anggaran dasar Perseroan yang bersangkutan.
Permintaan ini diajukan kepada Direksi atau Komisaris dengan surat disertai alasan.
20
Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilaksanakan hanya jika rapat tersebut dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili lebih dari ½ setengah bagian dari
Jika Direksi atau Komisaris tidak mau menyelenggarakan RUPS, maka pemegang saham dapat mengajukan permohonan kepada ketua pengadilan negeri
yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan perseroan. Tiap saham mewakili satu suara didalam pelaksanaan RUPS, kecuali untuk
saham-saham yang dikeluarkan tanpa suara. Pelaksanaan dari hak suara ini dalam RUPS dapat dilakukan sendiri oleh pemegang saham atau di wakilkan pada
seseorang pihak ketiga selaku kuasa pemegang saham. Namun demikian kuasa yang diberikan oleh pemegang saham kepada Direksi, Komisaris dan karyawan
persero. Terhadap ketiga pihak tersebut tidak memberikan kewenangan hak suara meskipun kuasa tersebut diperhitungkan dalam menentukan quorum kehadiran.
19
Pasal 76 Undang_Undang tentang Perseroan Terbatas
20
Pasal 79 Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas
Universitas Sumatera Utara
jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, kecuali UUPT atau Anggaran Dasar menentukan lain.
Rapat Umum Pemegang Saham bukan pemegang kedaulatan tertinggi dalam perseroan, hal ini berkaitan dengan isi dari pasal 98 ayat 4 undang -
undang nomor 40 tahun 2007, yang menyatakan bahwa “Keputusan RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat 3 tidak boleh bertentangan dengan ketentuan
Undang-Undang ini danatau anggaran dasar Perseroan.” . Keputusan yang diambil RUPS tidak dapat mengurangi, atau menambah, atau mengambil alih
kewenangan Direksi dan Komisaris yang telah diberikan, baik oleh UUPT maupun oleh Anggaran Dasar perseroan. Apabila RUPS ingin memutuskan
sesuatu yang bertentangan dengan yang telah ditetapkan dalam anggaran dasar, RUPS harus terlebih dahulu mengubah ketentuan RUPS sesuai kewenangan
RUPS untuk mengubah Anggaran Dasar sebagaimana ditentukan dalam pasal 19 ayat 1 UUPT.
21
Persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham mutlak diperlukan dalam hal Direksi berkehendak mengalihkan atau menjadikan jaminan hutang atas seluruh
atau sebagian besar kekayaan perseroan. Quorum untuk hal ini minimum harus Keputusan yang diambil oleh RUPS dapat diputuskan melalui 2 dua cara,
yaitu melalui musyawarah mufakat dan melalui votingpemungutan suara berdasarkan suara terbanyak biasa dari jumlah suara yang dikeluarkan, tetapi
pengambilan keputusan dengan cara votingpemungutan suara hanya bisa dilakukan apabila tidak tercapai keputusan dengan cara musyawarahmufakat.
21
Makalah Prof.Dr.Sutan Remy Sjahdeini, SH, Tugas, Wewenag, Dan Tanggung Jawab Direksi dan Komisaris BUMN Persero, hlm. 9
Universitas Sumatera Utara
disetujui oleh ¾ tiga perempat dari jumlah pemegang saham yang hadir, dengan ketentuan bahwa untuk dapat mengambil suara yang sah, saham yang hadir harus
berjumlah minimum tiga perempat dari seluruh saham yang dikeluarkan oleh perseroan.
b. Direksi
Direksi adalah organ perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan
maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.
22
Direksi mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam hal pengurusan perseroan. Direksi berwenang menjalankan pengurusan sesuai dengan kebijakan
yang dipandang tepat, dalam batas yang ditentukan dalam undang-undang ini dan atau anggaran dasar.
Direksi dalam menjalankan tugasnya diberikan hak dan kekuasaan penuh, dengan konsekwensi bahwa setiap tindakan dan perbuatan yang diberlakukan
sebagai tindakan dan perbuatan perseroan, sepanjang Direksi bertindak sesuai dengan apa yang ditentukan dalam anggaran dasar perseroan.
23
22
Pasal 1 angka5 UUPT
23
Pasal 92 UUPT ayat 2
Berdasarkan UUPT Pasal 92 ayat 4, Perseroan yang kegiatan usahanya berkaitan dengan menghimpun danatau mengelola dana
masyarakat, Perseroan yang menerbitkan surat pengakuan utang kepada masyarakat, atau Perseroan Terbuka wajib mempunyai paling sedikit 2 dua
orang anggota Direksi. Tetapi Dalam hal Direksi terdiri atas 2 dua anggota
Universitas Sumatera Utara
Direksi atau lebih, pembagian tugas dan wewenang pengurusan di antara anggota Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS.
24
Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjabat sebagai anggota Direksi,yaitu :
25
a. Bahwa Direksi memang mampu melaksanakan perbuatan hukum.
Artinya tidak berada dalam pengampuan atau curatele; b.
Tidak pernah dinyatakan pailit, dari dahulu sampai sekarang, tidak tercatat sebagai orang yang bangkrut dan telah dinyatakan pailit;
c. Tidak menjadi anggota Direksi atau Komisaris yang telah dinyatakan
bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit; d.
Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan Negara dalam waktu lima tahun sebelum pengangkatan.
Selama Direksi tidak melakukan pelanggaran atas apa yang termuat dalam Anggaran Dasar Perseroan, maka perseroan yang akan menanggung semua akibat
dari perbuatan Direksi tersebut. Tetapi bagi tindakan - tindakan Direksi yang merugikan perseroan dan dilakukan diluar batas dan kewenangan yang diberikan
kepadanya oleh anggaran Dasar, hal itu dapat tidak diakui oleh perseroan dan untuk hal tersebut direksi bertanggung jawab atas dirinya pribadi terhadap
keputusan atau tindakan yang diambil diluar batas kewenangan yang diberikan dalam Anggaran Dasar perseroan.
c. Komisaris.
24
Pasal 92 UUPT ayat 5
25
Sudargo Gautama, Komentar Atas Undang-Undang Perseroan Terbatas Baru tahun 1995 No.1 Perbandingan dengan Peraturan lama Bandung: Citra Aditya Bakti, 1995 blm.82
Universitas Sumatera Utara
Kata “Komisaris”memiliki makna baik sebagai organ maupun sebagai orang-perorangan.
Dewan Komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum danatau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta
memberi nasihat kepada Direksi.
26
26
Pasal 1 angka 6 UUPT
Penyebutan Komisaris sebagai Dewan Komisaris berkaitan dengan kedudukannya sebagai organ dalam Perseroan Terbatas. Tetapi dalam kaitannya
dengan orang - perserorangan, maka disebut sebagai anggota Komisaris. Pengaturan Untuk menjadi Komisaris dapat kita lihat dari isi Pasal 110
Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, yaitu ; 1 Yang dapat diangkat menjadi anggota Dewan Komisaris adalah orang
perseorangan yang cakap melakukan perbuatan hukum, kecuali dalam waktu 5 lima tahun sebelum pengangkatannya pernah:
a. dinyatakan pailit; b. menjadi anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris yang
dinyatakan bersalah menyebabkan suatu Perseroan dinyatakan pailit; atau
c. dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara danatau yang berkaitan dengan sektor keuangan.
2 Ketentuan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tidak mengurangi kemungkinan instansi teknis yang berwenang menetapkan persyaratan
tambahan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Universitas Sumatera Utara
3 Pemenuhan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 dibuktikan dengan surat yang disimpan oleh Perseroan.
Mengenai tugas Komisaris, tercantum dalam Pasal 108 ayat 1 UUPT, yang manyatakan bahwa “Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan
pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, dan memberi nasihat kepada Direksi.” Hal tersebut
berkaitan dengan pengaturan tugas Komisaris yang termuat dalam pasal 31 Undang-Undang BUMN, yakni “Komisaris bertugas mengawasi Direksi dalam
menjalankan kepengurusan Persero serta memberikan nasihat kepada Direksi”. Berdasarkan isi dari undang-undang diatas, dapat kita lihat dua tugas utama
dari Dewan Komisaris, yaitu : melakukan pengawasan, dan memberi nasihat kepada Direksi.
Pengawasan dan pemberian nasihat sebagaimana dimaksud pada pasal 108 ayat 1 UUPT dilakukan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud
dan tujuan Perseroan.
27
Ada beberapa pengaturan tentang pengangkatan untuk jabatan komisaris, yakni ;
28
3 Anggota Dewan Komisaris diangkat untuk jangka waktu tertentu dan dapat diangkat kembali.
1 Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS. 2 Untuk pertama kali pengangkatan anggota Dewan Komisaris dilakukan oleh
pendiri dalam akta pendirian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat 2 huruf b.
27
Pasal 108 ayat 2 UUPT
28
Pasal 111 Undang-Undang PT
Universitas Sumatera Utara
4 Anggaran dasar mengatur tata cara pengangkatan, penggantian, dan pemberhentian anggota Dewan Komisaris serta dapat juga mengatur tentang
pencalonan anggota Dewan Komisaris. 5 Keputusan RUPS mengenai pengangkatan, penggantian, dan pemberhentian
anggota Dewan Komisaris juga menetapkan saat mulai berlakunya pengangkatan, penggantian, dan pemberhentian tersebut.
6 Dalam hal RUPS tidak menentukan saat mulai berlakunya pengangkatan, penggantian, danpemberhentian anggota Dewan Komisaris, pengangkatan,
penggantian, dan pemberhentian mulai berlaku sejak ditutupnya RUPS. 7 Dalam hal terjadi pengangkatan, penggantian, dan pemberhentian anggota
Dewan Komisaris, Direksi wajib memberitahukan perubahan tersebut kepada Menteri untuk dicatat dalam daftar Perseroan dalam jangka waktu paling
lambat 30 tiga puluh hari terhitung sejak tanggal keputusan RUPS tersebut. 8 Dalam hal pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat 7 belum
dilakukan, Menteri menolak setiap pemberitahuan tentang perubahan susunan Dewan Komisaris selanjutnya yang disampaikan kepada Menteri oleh
Direksi.
E. Kedudukan Direksi Dalam Perusahaan