Instrumen  ini  disusun  dan  digunakan  oleh  peneliti  dalam  rangka evaluasi  proses  pembelajaran  yang  telah  berjalan  dan  bagaimana
pendapat  siswa  atas  pembelajaran  yang  telah  dijalani.  Pedoman wawancara  disusun  guna  memperkuat  data  yang  didapat  dari  lembar
observasi,  terutama  ranah  afektif.  Pengambilan  responden  dilakukan dengan mengambil 2 siswa dari tiap tingkatan pencapaian ketuntasan
belajar.  Pencapaian  ketuntasan  belajar  yang  dimaksud  adalah golongan tinggi, sedang dan rendah.
Pedoman wawancara dapat dilihat pada lampiran 5
F. Analisis Data
Hasil  belajar  siswa  dari  proses  pembelajaran  kooperatif  tipe  TPS  dalam penelitian  ini  mencakup  3  ranah,  yaitu  kognitif,  afektif  dan  psikomotor.
Dilihat  dari  hal  tersebut,  maka  jenis  data  yang  di  analisis  berupa  data kuantitatif  dan  kualitatif.  Tujuan  dari  analisis  ini  adalah  untuk  menguji
kebenaran hipotesis deskriptif. a Kognitif
Data kuantitatif berupa angka yang ditunjukkan pada hasil tes tertulis sebagai  hasil  belajar  siswa,  masuk  ke  dalam  ranah  kognitif.  Penilaian
dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :
Nilai  =
∑ ∑
100
Untuk  mengetahui  persentase  pencapaian  KKM  digunakan  rumus sebagai berikut :
KKM =
∑ ∑
100
Kemudian  untuk  mengetahui  skor  rata-rata kelas,  digunakan  rumus sebagai berikut :
Skor rata-rata =
∑ ∑
Seluruh  data  hasil  belajar  siswa  yang  masuk  dalam  ranah  kognitif merupakan  data  kuantitatif.  Data  ini  diperoleh  melalui pre-test dan post-
test.  Dari  test  tersebut  akan  diketahui  skor  yang  menunjukkan  prestasi belajar  siswa.  Untuk  mengetahui  peningkatan  prestasi  belajar  siswa,
digunakan analisis  komparatif.  Dalam  prosesnya,  proses  analisis  ini membandingkan  nilai  rata-rata  kelas  dari  nilai pre-test, nilai post-test
siklus I dan nilai post-test siklus II. b Afektif
Data  yang digunakan  dalam  penilaian  pada  ranah  afektif  didapat melalui  hasil  observasi  aspek  afektif  dan  wawancara.  Data-data  yang
didapat  kemudian  dianalisis  secara  deskriptif  dengan  menjelaskan  segala
penguasaan  ranah  afektif  yang  nampak  dalam  pelaksanaan  proses pembelajaran.
Skor  yang  didapat  dari  lembar  observasi  dianalisis,  sehingga didapatkan  presentase  skor  hasil  observasi  aspek  afektif  dengan  rumus
debagai berikut :
= 100
q = persentase skor hasil observasi aktivitas kelompok siswa r = jumlah keseluruhan skor yang diperoleh kelompok
t = skor maksimal Setelah  didapatkan  skor  hasil  observasi  aspek  afektif,  maka  dapat
diketahui  tingkat  penguasaan  siswa  pada  ranah  afektif.  Kriteria  hasil penguasaan  pada  ranah  afektif  menurut  Suharsimi  2007  dapat  dilihat
dalam tabel berikut.
Tabel 3.1.  Kriteria  Hasil  Presentase  Skor  Observasi  Aspek  Afektif Siswa Terhadap Pembelajaran
Presentase Yang Diperoleh Keterangan
66,68 ≤q ≤ 100
Tinggi 33,34 ≤q ≤
66,67 Sedang
0 ≤q ≤ 33,33
Rendah
c Psikomotor Data  yang digunakan dalam penilaian pada ranah psikomotor didapat
melalui  hasil  observasi  aspek  psikomotor.  Skor  yang  didapat  dari  lembar observasi  dianalisis,  sehingga didapatkan  presentase  skor  hasil  observasi
aspek psikomotor dengan rumus debagai berikut :
= 100
q = persentase skor hasil observasi aktivitas kelompok siswa r = jumlah keseluruhan skor yang diperoleh kelompok
t = skor maksimal Setelah didapatkan skor hasil observasi aspek psikomotor, maka dapat
diketahui  tingkat  penguasaan  siswa  pada  ranah  psikomotor.  Kriteria  hasil penguasaan pada ranah psikomotor menurut Suharsimi 2007 dapat dilihat
dalam tabel berikut.
Tabel 3.2.
Kriteria  Hasil  Presentase  Skor  Observasi  Aspek Psikomotorik Siswa Terhadap Pembelajaran
Presentase Yang Diperoleh Keterangan
66,68 ≤q ≤ 100
Tinggi 33,34 ≤q ≤
66,67 Sedang
0 ≤q ≤ 33,33
Rendah
G. Indikator Ketercapaian Tabel 3.3. Indikator keberhasilan penelitian